Share

BAB 86

Author: Ciaz
last update Last Updated: 2024-10-19 11:16:30
*****

Suasana pagi hari ini terasa berbeda dengan berbagai perasaan di dalam satu ruangan. Leanne, Damian dan sekarang adanya kehadiran Claudya yang membuat suasana makan pagi ini terasa sangat suram.

Aura suram yang berasal dari Leanne yang di mana membuat Damian dan Claudya merasa canggung di buatnya.

Wajah datar tanpa ekspresi itu sudah ada ketika Leanne memasuki ruang makan. Tanpa kata dalam keheningan membuat Damian yang ingin mengajak istrinya berbicara menjadi tidak tersampaikan. Hingga saat tadi dirinya yang pertama menyapa istrinya, namun hanya keterdiaman yang ia dapatkan.

Damian sadar jika dirinya sudah mengecewakan Leanne hingga membuat istrinya ini marah kepadanya.

"Selera makan mu sedari dulu tidak berubah, ya." Ucapan Claudya membuat suasana keluar dari keheningan. Namun sepertinya hal itu malah membuat suasana menjadi suram. Akan tetapi memang dasarnya Claudya adalah wanita yang tidak tahu malu mana peduli dengan keadaan yang semakin suram itu.

Claudya mena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 87

    ***** Dengan keadaan lelah Leanne baru pulang dari tokonya pukul 8 malam. Pesanan bunganya tiba-tiba meledak kebanjiran order, karena ada sebuah acara pernikahan dan pihak W.O yang membeli bunga darinya. Maka dari itu besok dirinya akan meliburkan Justin dan Kenny mereka perlu istirahat dan juga dirinya. Leanne berjalan ke arah pintu rumahnya tanpa melihat sekitar. Kesibukan serta lelahnya tidak memikirkan tentang Damian. Leanne yang hendak menuju kamarnya terhenti ketika seseorang menghadang jalannya. Dia Claudya dengan gaun tidurnya yang sangat tidak sopan di kenakan di tempat yang tidak seharusnya. Leanne yang malas meladeni Claudya dia berjalan melewatinya. "Aku menginginkan Dami. Bagaimana jika kamu merelakan dia untuk ku dan juga bayi yang aku kandung." Namun, perkataan Claudya yang memancing amarahnya ketika ia sedang lelah membuat langkah Leanne terhenti dan berbalik arah menatap Claudya. Leanne tersenyum sinis dan mencemooh Claudya. Wanita di hadapannya ini memang tid

    Last Updated : 2024-10-20
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 88

    ***** "Bos, anda yakin akan pergi sendirian ke sana?" Pertanyaan ke khawatiran dari Justin tentang Leanne yang akan pergi ke suatu tempat, di mana musuh mereka bersembunyi kini sudah diketahui dengan pasti. "Bukankah kita sudah membicarakan semuanya Justin? Terlalu banyak orang akan terlihat mencolok. Kita sudah sepakat dengan aku pergi sendiri ke sana dan kalian menunggu di posisi yang telah di tetapkan." Ucap Leanne dengan tangan yang sibuk memasukkan sebuah pistol dan alat pertahanan diri lainnya ke sebuah ransel hitamnya. "Tapi Bos, sangat berbahaya dan berisiko jika Bos seorang diri masuk ke sarang mereka. Sedangkan kita tidak tahu berapa banyak orang yang ada di sana." Ucap Justin dengan mata yang terus mengikuti pergerakan Leanne. "Bagaimana jika mereka menyadari keberadaan, Bos? Biar aku saja yang pergi ke sana." Lanjutnya. Permintaan negosiasi Justin itu tidak akan merubah keputusan Leanne. Leanne tahu seberapa khawatirnya Justin terhadapnya, sebab itu terlihat

    Last Updated : 2024-10-21
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 89

    ***** Setelah tembakan biusan itu ia luncurkan, Leanne memunculkan dirinya. Nathan dan Morgan langsung mengacungkan pistol mereka kepada Leanne. Tanpa memberikan jeda Nathan dan Morgan pun menembak Leanne, dan Leanne sendiri segera menghindar. Leanne melempar pistol biusnya setelah ia mengeluarkan isinya terlebih dahulu dengan satu tangannya. Ia mengambil pistol sungguhannya yang ia selipkan pada betisnya. Dengan tangguhnya Leanne pun menembak balik mereka. Baku tembak pun terjadi, Morgan terus melesatkan pelurunya dengan ia cari-cari kesempatan untuk mengambil koper yang berisi narkotika serta tabung cairan itu. Sedangkan Nathan mengambil koper yang berisi uang. Leanne menyentuh earphone nya lalu ia berkata, "Sekarang." Titah Leanne tegas tanpa mengalihkan pandangannya dari musuh. Sultan dan timnya beserta Justin segera masuk kedalam bangunan setelah mendapatkan instruksi dari Leanne. Sedangkan Leanne mengejar Nathan dan Morgan yang terlihat berlari akan keluar, s

    Last Updated : 2024-10-22
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 90

    ***** Melihat mobil targetnya seperti akan menabrakkan mobil dengannya, Leanne pun menambahkan kecepatan mobilnya juga. "Ternyata kau tidak akan menyerah begitu saja." Sinis Leanne menyorot tajam pada mobil musuhnya. "I am pleased with your persistence." Ujar Leanne. Entah apa yang di pikirkan Leanne, yang pasti Leanne semakin menginjak dalam gas mobilnya. Di mobil Morgan, Nathan sudah sangat ketakutan berbeda halnya dengan Morgan yang seakan menantang maut. Ia terlihat senang. Ketika mobil mereka sebentar lagi akan saling menyentuh dengan tiba-tibanya Leanne segera membanting setir. Morgan terkejut dengan tindakan tiba-tiba Leanne yang memutar arah. DOR!! Dan rasa terkejut itu hanya sesaat karena berikutnya ia mengerang sakit. Lagi-lagi timah panas menembus kulitnya. Dengan tegas, tangkas dan cepatnya Leanne melesatkan kembali pelurunya ke tangan Morgan. Leanne melihat mobil targetnya sudah tidak terkendali, sebab tangan Morgan yang di tembak jadi hilang kendali.

    Last Updated : 2024-10-23
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 91

    ***** Setelah kemarin pagi dirinya kembali bertengkar dengan Leanne. Damian yang menjaga Claudya hingga jam 10 itu pun dirinya sambil membawa pekerjaannya di sana, dan pukul 12 siang dirinya harus pergi ke Dubai untuk meeting yang tidak bisa di wakilkan. Maka ia sendiri yang pergi ke sana dengan jet private-nya. Cukup enam sampai tujuh jam untuk ia tiba di sana lebih cepat dari pesawat umum lainnya. Damian tidak memberi kabar Leanne jika dirinya sedang perjalanan bisnis. Segala keperluan Damian sebelumnya telah di siapkan oleh Joshua. Ia menjejakkan kakinya di Dubai pukul 18 lebih 30 menit, menurut waktu di tanah air, sedangkan di Indonesia tiga jam lebih cepat dari Dubai. Sampainya di Dubai Damian langsung bertemu kliennya untuk meeting. Pertemuan bisnis dengan rekan bisnisnya berjalan langsung hingga dua jam lebih lamanya. Setelah menyelesaikan meeting nya Damian segera kembali ke bandara untuk kembali ke tanah air. Tidak ada waktu untuknya istirahat. Sebab Damian sendiri

    Last Updated : 2024-10-23
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 92

    ***** "Siapa Agent yang kalian maksud?" Damian menyela pembicaraan Sultan, dan Sakha. Meski sejak tadi ia tidak memperhatikan mereka karena fokusnya terhadap Leanne yang sedang mendapatkan penanganan, akan tetapi ia bisa mendengar perkataan mereka. Dan dirinya sangat terkejut ketika menangkap pembicaraan terakhir mereka, yang di mana di dalam ruangan orang yang ia tunggu kabar baiknya nyatanya adalah seorang agent. Untuk memastikan lagi pendengarannya, Damian bertanya kepada Sultan dengan tatapan menuntutnya. Namun Sultan yang di tatap seperti itu, tidak kunjung menjawabnya. "Istri anda dia adalah seorang agent." Bukan, bukan Sultan yang menjawab melainkan Justin menatap Damian dengan datar. Kenny menatap Justin memperingati, namun di abaikan. "Tidak mungkin." Lirih Damian tak percaya sehingga tubuhnya mundur beberapa langkah. Joshua menangkap tubuh Damian yang hendak terjatuh, dia mendudukkan tubuh besar Damian pada kursi tunggu. Joshua sendiri di buat terk

    Last Updated : 2024-10-24
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 93

    ***** Suara air yang mengalir, angin yang berhembus tidak terlalu kencang namun dapat mengibarkan rambut panjang bergelombang milik Leanne. Mata yang tertutup merasakan kesejukan itu, perlahan terbuka menatap pemandangan indah di hadapannya. Padang bunga dengan aliran sungai yang jernih membuat Leanne terpukau. Keindahan surga di hadapannya membuat Leanne tidak mau memejamkan matanya kembali, ia takut ketika mata ia pejamkan keindahan surga ini akan hilang. Berbagai bunga di sekelilingnya membuat Leanne tidak tega memetik mereka, hanya usapan lembut yang ia berikan pada bunga-bunga yang bisa ia jangkau. Harum semerbak dari berbagai bunga membuat Leanne nyaman untuk tinggal di sini, ia tidak rela jika harus meninggalkan tempat seindah ini. Melihat air sungai yang mengalir tenang membuat langkah Leanne berjalan ke arah sana. Berjongkok, lalu menyentuh air itu dan perasaan dingin yang ia rasakan. Air yang sangat jernih itu dapat melihat pantulan dirinya sendiri. Leanne menyentuh

    Last Updated : 2024-10-25
  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 94

    ***** Ketika Joshua memberikan kabar tentang apa yang telah terjadi pada Leanne pada kedua keluarga itu, orangtua Damian dan Leanne hampir bersamaan tiba di rumah sakit. Anita dan Harris tentu saja terkejut dan sedih ketika mendapatkan kabar jika anaknya kecelakaan sehingga Anita meraung keras oleh tangisannya. Begitu pun Rose, meskipun Leanne menantunya Rose pun tidak dapat menahan tangisannya. Kasih sayang Rose pada Leanne begitu tulus. Dan kini hari ini adalah hari kedua Leanne koma, keluarga Damian dan juga orang tua Leanne kembali ke rumah sakit lagi. Namun untuk saat ini suasana terasa terasa tegang sebab di antara mereka ada Anthony dan Noel. Kehadiran mereka membuat aura di antara mereka semakin mencekam. Menunggu di depan ruangan ICU, yang di mana saat ini Leanne tengah di check keadaannya oleh Rai. Anthony dan Noel mereka berdua baru saja tiba di mana Leanne di rawat. Mengetahui keadaan cucunya yang tengah koma dari Kenny membuat Anthony dan Noel segera terbang ke t

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 134

    ***** Leanne dan bayinya sudah di pindahkan di ruang rawat. Tentunya dengan kelas VVIP, ruang rawat Leanne di hias begitu indahnya dengan pernak-pernik warna biru keemasan. Leanne tengah menggendong bayinya dan Damian duduk di atas brankar di samping Leanne. Merangkul bahu Leanne dengan mesra. Untuk saat ini hanya ada mereka. Orang tua Leanne maupun Damian mereka yang tengah di luar kota sedang dalam perjalanan pulang dan menuju rumah sakit. "Sudah ada nama untuk anak kita, Regan." Mendengar istrinya menyebut 'anak kita' membuat perasaan Damian selalu menghangat. "Ya." Sahut Damian dengan ibu jarinya yang mengusap pipi merah anaknya. Leanne menatap Damian. "Apa?" Tanyanya. Damian menatap istrinya. "Leander Ergan Alpha Romanov. Putra kita yang akan menjadi pemimpinnya Romanov." Ucapnya. Leanne tersenyum. "Bagus sekali." Ucapnya, lalu tatapan Leanne mengarah kembali pada bayinya yang sudah di beri nama Leander Ergan Alpha Romanov. "Sangat cocok untukmu, Sayang."

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 133

    ***** NAKARI HOSPITAL UNIVERSITY Damian yang berada di depan pintu ruangan persalinan terus saja mondar-mandir. Bukan tanpa alasan kenapa Damian seperti itu dengan suasana hatinya yang terus cemas. Sebab hari ini Leanne akan segera melahirkan. Satu jam lalu lebih tepatnya sebelum Leanne di bawa ke rumah sakit. Leanne yang berada di rumah bersama dengan damian yang sudah mulai cuti untuk tidak ke kantor semenjak kandungan Leanne sudah memasuki HPL. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama dengan berjalan-jalan menyusuri halaman belakang. Awalnya Leanne baik-baik saja saat mereka masih mengelilingi halaman, namun saat Damian masuk kembali ke mansion untuk mengambilkan topi untuk Leanne pakai di kamarnya. Tiba-tiba saja Leanne merasakan sakit di perutnya. Ada dua orang pelayan yang menemani Leanne, namun melihat Leanne yang kesakitan mereka di buat panik. Hingga harus Leanne 'lah yang mengingatkan mereka jika mereka harus memanggil Damian. Salah satu dari mereka berlar

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 132

    ***** Damian yang baru saja selesai meeting, masuk ke dalam ruangannya. Ia segera mengecek ponselnya yang tadi ia tinggalkan sebab ia charger. Damian melihat ada beberapa notifikasi yang masuk. Di antaranya sebuah pesan dari bawahannya yang selama ini ia perintahkan untuk menjaga dan mengawasi istrinya secara diam-diam. "Apa ini?!!" Damian terlihat marah saat melihat potret istrinya yang di kirimkan oleh mata-matanya. Foto pertama di mana foto itu berisi istrinya yang tengah memasuki mobil hendak pergi keluar. Damian marah karena saat ini pakaian istrinya begitu sexy sekali. Gaun pendek berwarna maroon yang sebatas paha dengan sebuah blazer hitam menutupi bahunya, namun tetap saja istrinya sangat terlihat sexy apalagi dengan perutnya yang sudah membesar. Kandungan Leanne saat ini sudah memasuki trimester ketiga. Dalam beberapa bulan ini begitu banyak perubahan pada istrinya semenjak hamil. Selain moodnya yang sering berubah- ubah, cara berpakaian istrinya pun selalu me

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 131

    ***** Damian menuntun Leanne dengan hati-hati sebab mata Leanne masih tertutup kain dasi. Masuk ke dalam sebuah ruangan besar. Di mana di dalam ruangan itu sudah di hias indah sedemikian rupa. Bukan hanya itu saja, akan tetapi ada Rose dan Daniel serta Anita dan Harris. Dari arah lain ada Joshua yang baru saja datang sambil membawa popper party di tangannya. Damian membawa Leanne ke tengah-tengah mereka. Damian berdiri di belakang tubuh Leanne, lalu ia berkata. "Kamu sudah siap Love?" Tanya Damian berbisik pelan pada telinga Leanne. "Ya." Sahut Leanne yang sudah tidak sabar agar ikatan di matanya di lepaskan. Damian melepaskan ikatan itu dan dengan perlahan menjauhkan kain dasi itu dari Leanne. POP!!! Suara letusan keras itu terdengar disertai dengan keluarnya confetti ke udara. "SURPRISE!!!!" Seruan dari sekitarnya membuat Leanne melihat siapa-siapa saja yang ada. Bukan hanya kedua mertuanya saja, kedua orangtuanya pun ada. "Happy anniversary untuk kalian

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 130

    ***** Beberapa bulan kemudian..... Hari ini weekend, Leanne dan Damian berencana pergi ke pusat perbelanjaan. Damian tengah menerima telepon di lantai bawah sambil menunggu Leanne yang belum selesai bersiap-siap. "Jo kamu harus pastikan semuanya sempurna sesuai dengan rencana." Ucap Damian mewanti-wanti Joshua di seberang sana. Damian melihat kehadiran istrinya yang tengah menuruni tangga. "Jangan ada kesalahan apapun." Tandas Damian sekali lagi ia memperingati Joshua. Belum sempat Joshua membalas ucapan Damian, sambungan telepon sudah di putuskan sepihak oleh Damian. Damian menghampiri Leanne dengan tatapan penuh pemujaan. Sebab Leanne hari ini tampil sangat cantik dengan riasannya. Bukan hari ini saja setiap hari pun istrinya selalu tampil cantik. Leanne yang biasanya tidak terlalu sering memakai dress entah kenapa sudah beberapa bulan ini selalu memakai dress dengan juga selalu merias diri. Bahkan Damian selalu di buat heran saat berada di rumah pun istrinya

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 129

    ***** Venesia, Italia. Ya, mereka berdua Leanne dan Damian kini sudah berada di kota romantis itu. Kedatangan mereka tak lain adalah untuk bulan madu. Seperti apa yang sudah mereka rencanakan setelah urusan Leanne selesai mereka akan berbulan madu dan Damian menyerahkan semua tujuan mereka pada Leanne. Dan pada akhirnya Leanne memilih Venesia. Leanne dan Damian baru saja check-in kamar hotel. Sebenarnya keinginan Damian dirinya ingin tinggal di apartemen, bukan hanya menyewanya melainkan membeli salah satu apartemen di sana yang pastinya memiliki nilai tinggi dari segi kualitas dan kuantitasnya. Namun keinginan itu harus pupus karena Leanne sendiri menolak tegas, sebab mereka tinggal di Venesia hanya beberapa hari. Bagi Leanne itu pemborosan, akan tetapi berbeda dengan pemikiran bisnis Damian. Membeli apartemen di Venesia sama saja untuk investasi. Namun apalah daya karena terlalu cinta mungkin sudah masuk level budak cinta Damian pun mematuhi perkataan istrinya. Setibany

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 128

    ***** Leanne yang baru saja tiba di rumah heran saat mendengar suara tawa. Saat ia berjalan masuk ke dalam dan terus berjalan ke arah ruang makan ternyata suara tawa itu berasal dari Kakeknya dan juga suaminya. Leanne di buat bingung apa yang sudah terjadi pada mereka selama dirinya pergi sehingga mereka terlihat bercengkrama dengan akrabnya. Tidak seperti awal bertemu kakeknya kurang baik menyambut suaminya. "Oh Princess, kamu sudah pulang. Ayo sini kita makan bersama." Ajak Anthony saat melihat Leanne yang masuk ke ruang makan. Leanne berjalan ke arah kursi duduk di samping Damian. Leanne melihat hidangan yang masih tersaji utuh. "Kalian belum memulainya?" Tanya Leanne. "Kami menunggu mu Princess, lagian belum lama juga kami di sini." Sahut Anthony. "Padahal Kakek bisa saja duluan. Kakek harus menjaga kesehatan Kakek, jangan telat soal makan." Peringat Leanne. "Hanya hari ini saja, lagipula jarang-jarang bisa makan bersama seperti ini." Ucap Anthony. Damian me

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 127

    ***** Leanne dan Damian melanjutkan penerbangan mereka lagi ke Amerika. Dan kini mereka baru saja tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy. Setibanya di bandara, sudah ada orang yang menunggu kehadiran Leanne dan Damian. Leanne perkirakan itu bawahannya Damian. Karena Leanne sendiri tidak memberitahukan kedatangannya ke sini pada Anthony atau pun Noel. Mobil melaju menuju kediaman Anthony, hingga beberapa menit kemudian mereka pun tiba di tujuan. Di depan gerbang kediaman Anthony. Karena pintu gerbang yang tertutup, Leanne menyembulkan kepalanya. Lalu sebuah CCTV bergerak mengscan wajahnya. Leanne memasukkan diri kembali ke dalam mobil dan tidak membutuhkan lima menit pun pintu gerbang mulai terbuka. "Keamanan disini patut aku tiru." Ucap Damian. "Semenjak Nenek meninggal Kakek jadi tidak terlalu suka banyak orang. Banyaknya bodyguard yang di pekerjakan di sini pun itu untuk keamanan Nenek, karena untuk mengurangi resiko aku sendiri memilih tinggal di apartemen s

  • Perfect Wife (Dangerous)   BAB 126

    ***** Leanne dan Damian sudah mendarat di negara yang di juluki negeri matahari terbit itu dan kini mereka berada di dalam mobil yang di sopiri oleh Scott, bodyguard Damian yang baru Leanne lihat lagi. Leanne melihat ke arah jalan raya, tahu kemana tujuan mereka Leanne menatap Damian dengan tatapan menelisiknya. "Kenapa?" Tanya Damian. Tangan mengusap pipi Leanne dengan lembut. "Kamu menyuruhnya mengikuti ku sampai ke sini?" Tanya Leanne sambil melirik Scott. Tahu kemana pembicaraan istrinya, Damian tersenyum kecil. "Aku khawatir kamu kenapa-napa." Ucap Damian memberikan alasannya. Tahu dengan sifat Damian yang selalu mengawasinya Leanne pun tidak banyak bertanya lagi. Beberapa menit kemudian, mobil pun sudah sampai tujuan. Di mana tempat itu adalah sebuah pemakaman. Ya, Leanne kembali mengunjungi makam Raigan lagi. Leanne dan Damian berjalan bersama masuk ke dalam pemakaman. Leanne sengaja mengajak Damian. Mereka tiba di depan makam Reigan. Leanne meletakkan

DMCA.com Protection Status