Share

Uncle Noah

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-16 05:07:53

Noah bersiap untuk pergi menemui Cia. Kali ini sengaja dia memakai pakaian kasual. Karena tidak ingin terlihat formal saat bertemu anak dan wanita yang dicintainya.

Dengan langkah yang begitu bersemangat, Noah bergegas untuk keluar dari kamar hotelnya.

Langkahnya terhenti tepat saat membuka pintu. Pandangannya terpaku pada sosok pria di depan pintu. Tangan pria itu sedang dalam posisi mengetuk pintu.

“Sepertinya aku membuka di saat yang tepat,” ucap Noah.

“Anggap saja begitu,” jawab El. Dia yang tadi hendak mengetuk pintu justru mendapati Noah yang membuka pintu tersebut.

El memerhatikan Noah yang sudah rapi. Tampak dia sedang akan pergi dari kamar hotel. “Kamu akan menemui Cia?” tanyanya menebak.

“Sepertinya kamu sudah seperti peramal yang tahu aku akan menemuinya.”

El mengayunkan langkahnya. Masuk ke kamar hotel. Melewati Noah yang masih berdiri di depan pintu.

El yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
aduh apa yg akan terjadi selanjutnya ya
goodnovel comment avatar
Nurul Aini
si farhan budiman di undang juga gak thor sama istrinya? aku masih inget ceritanya dulu si bryan, felix dan farhan yang pas mabuk kelakuanya absurd banget...
goodnovel comment avatar
Nani Lestari
Habis ini, dijodohin sama Raven.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perfect Mommy    Ikatan Darah

    Cia dan Noah menoleh ke arah pintu. Mereka melihat Papa Felix yang membuka pintu dengan kasar. Cia yang baru saja hendak memberikan Lora pada Noah, terpaksa menghentikan aksinya. “Papa,” ucap Cia yang melihat papanya. Tampak papanya begitu ketakutan dan panik sekali. Papa Felix melihat Cia dan Lora bergantian. Merasa bersyukur karena anak dan cucunya baik-baik saja. Dia pun mengalihkan pandangan pada Noah. Rahangnya mengeras. Kesal sekali melihat pria itu berada di dalam kamar bersama anaknya. Tadi saat di pesta, dia mencari keberadaan Noah. Sempat menanyakan kepada El, tetapi sayangnya El pun tidak tahu di mana Noah. Tak berlama-lama, dia pun bergegas mencari. Dia tahu pasti jika Noah mencari anaknya. “Papa mencari Noah, tadi dia tidak ada di bawah.” Papa Felix tersenyum. Menutupi rasa kesalnya agar tidak membuat Cia curiga. “Oh … Kak Noah ke sini untuk bertemu dengan Lora,” ucap Cia seraya memberikan Lora pada N

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Perfect Mommy    Kesempatan

    Papa Felix mengajak Noah ke ruang kerjanya. Menutup pintu rapat-rapat agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka di dalam. Terutama Cia. Tak mau sampai pembicaraan ini sampai ke Cia.“Duduklah!” Noah duduk di sofa yang terdapat di sofa. Perasaannya begitu berdebar-debar ketika Papa Felix mengajaknya bicara. Udara dingin di ruang kerja Papa Felix semakin membuatnya semakin gemetar. Ada rasa ketakutan jika Papa Felix tidak mengizinkannya untuk bersama dengan Cia. Namun, dia akan tetap berusaha untuk meyakinkan Papa Felix agar dapat bersama dengan Cia. Papa Felix menatap Noah. Pria di depannya itu memang memiliki wajah yang cukup tampan. Jadi wajar jika putrinya begitu menyukainya. Sejak pertama kali mengetahui jika Noah adalah pelaku yang menghamili anaknya, dia masih tidak terima. Sudah berulang kali Noah memohon, tetapi tetap saja tidak bisa memaafkan semudah itu. Sembilan bulan sejak Lora lahir, dia terus berpikir. Dulu mertuanya me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Perfect Mommy    Bersaing

    Noah melihat Raven yang sedang duduk memangku Lora. Anaknya itu tampak asyik bermain dengan Raven. Tawanya terdengar ketika Raven menggodanya. Sungguh pemandangan itu membuat Noah begitu iri. Tak mau orang lain mendapatkan senyum tawa dari putrinya. “Tadi mama bertemu Kak Raven di mal.” Entah kenapa Cia ingin menjelaskan keberadaan Raven. Mungkin karena tak mau Noah salah paham kenapa pria itu ada di rumahnya.  Noah tahu betul jika Raven menaruh hati pada Cia. Jadi wajar pria itu terus berusaha mendekati. Mal? Raven adalah pemilik mal. Jadi memang bisa saja mama Cia bertemu dengan Raven ketika di mal tadi. Raven yang sedang asyik menggoda Lora, mengalihkan pandangan ketika merasa ada orang yang datang. Alangkah terkejutnya ketika melihat Noah yang datang. Lebih terkejut lagi ketika melihat Noah membawa banyak paper bag. Namun, dia berusaha untuk tenang, tak menujukan rasa terkejutnya. “Hai, kita bertemu lagi,” sapa Raven. 

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Perfect Mommy    Nyaman Dengan Noah

    Cia memasukkan beberapa barang milik Lora ke dalam tas. Tak lupa, dia mengecek lagi untuk memastikan jika tidak ada barang yang tertinggal. Rencananya bersama dengan Noah, El, dan Freya, dia akan menginap di vila. Awalnya sang papa tidak mengizinkan Cia pergi ketika nama Noah disebut. Namun, saat El dan Freya turut disebut, akhirnya Papa Felix mengizinkan, dan meminta Cia untuk berhati-hati. “Sudah siap semua?” tanya Mama Chika yang masuk ke kamar.“Sudah, Ma.” Cia tersenyum. Sudah sejak lama dia tidak sebahagia ini. Semangatnya kembali tumbuh lagi saat kehadiran Noah. “Ayo kakakmu juga sudah menunggu!” ajak sang mama. Di lantai bawah, Kean dan Lean berlarian ke sana ke mari. Mereka begitu senang karena akan diajak berlibur.  Terutama kali ini mereka akan dijanjikan untuk ke kebun binatang. Pastinya akan membuat mereka sangat senang. “Ingat jaga Cia baik-baik!” Papa Felix yang sedang menggendong

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Perfect Mommy    Setia Menunggu

    “Kenapa kalian ke sini?” El begitu terkejut ketika melihat siapa orang yang datang malam-malam ke vila. “Ghea yang merengek ke sini.” Dean harus pasrah ketika dihubungi oleh Ghea. Mengajaknya untuk menyusul kakaknya ke puncak.El mngecek dengan apa adiknya datang. Namun, belum sempat dia menanyakan, adiknya sudah melayangkan protes. “Kakak tega sekali!” Ghea menatap malas pada sang kakak. “Siapa Sayang?” Suara Freya terdengar dari dalam. “Aku, Kak,” teriak Ghea. Dia menerobos masuk ke dalam vila. El tersenyum pada Dean. Sebenarnya dia tidak menyangka jika adiknya itu akan datang ke vila. “Ayo!” ajaknya pada Dean. Saat Dean masuk, El menutup pintu. Mereka berdua mengekor Ghea yang sudah lebih dulu masuk ke vila. “Hai, kejutan …,” teriak Ghea dengan senyuman di wajahnya.“Ghea ….” Freya dan Cia begitu terkejut. “Aunty Ghe,” teriak Kean dan Lean yang begi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Perfect Mommy    Kue Istimewa

    Dua tahun sudah kerjasama antara Adion dan Zorion dilakukan. Pembangunan mal sudah selesai dan akan diresmikan dalam dua hari ke depan. Papa Felix begitu sibuk menyelesaikan beberapa hal terkait pembangunan. Mengecek kembali semuanya. Cia yang ingin membicarakan tentang hubungannya dengan Noah, tidak mendapatkan celah sama sekali. Hingga membuatnya mengurungkan niatnya. “Silakan diminum, Kak.” Cia meletakkan minuman di atas meja. “Terima kasih.” Raven tersenyum. Hari ini dia akan ke tempat Daddy Bryan. Namun, karena pria paruh baya itu belum pulang, dia memilih untuk berkunjung ke rumah Cia lebih dulu. Mengunjungi Lora. Cia duduk di depan Raven. Melihat Raven yang sedang bermain-main dengan Lora. Raven memang begitu dekat dengan Lora. Dengan mudah Lora pun tertawa. “Kemarin aku ke sini, tetapi kamu pergi.” Raven beralih pada Cia. “Iya, kami pergi ke kebun binatang.” “Dengan siapa saja? El dan F

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Perfect Mommy    Mengizinkan

    Papa Felix menatap lekat wajah putrinya. Sang istri yang berada di sebelahnya, menggenggam erat tangannya. Meyakinkan untuk mengambil keputusan yang terbaik. Papa Felix menangguk. Menurunkan egonya karena memang harus Noahlah yang menikahi Cia. Mengingat dia adalah ayah dari Lora. Cia yang mendapati anggukan dari sang papa, meneteskan air mata. Tak menyangka jika papanya akan mengizinkan. Padahal dia sendiri begitu takut untuk mengatakannya. Cia beralih pada Noah. Menatap pria yang sudah dicintainya sejak lama itu. Tidak bisa dipungkiri oleh Cia jika dia memang tidak bisa berhenti mencintai Noah. Terlebih lagi, kini Noah tidak hanya mencintainya saja, tetapi juga Lora. “Aku mau,” ucapnya disertai anggukan. Noah tersenyum. Akhirnya, dia mendapatkan wanita yang dicintainya. Tak hanya itu dia juga akan mendapatkan anaknya. Tak ada yang lebih membuat Noah bahagia selain itu semua. Semua orang bertepuk tangan. Merasa i

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Perfect Mommy    Detik-Detik Pernikahan

    Noah begitu bersemangat sekali sejak rencana pernikahannya disusun. Di tengah pekerjaannya yang cukup banyak, dia masih harus menyiapkan semua rencana pernikahannya. Namun, karena dia begitu bahagia, apa yang dikerjakannya tidak terasa berat. Kemarin, keluarga Cia sudah mengadakan pertemuan. Mereka semua sudah membagi tugas masing-masing. Jadi sudah tidak akan ada yang masalah berat lagi. Dengan pembagian tugas masing-masing, mempermudah mereka menyiapkan. Hari ini rencananya, Noah akan mencari jas dan gaun untuk pernikahan mereka. Mereka akan pergi bersama dengan Mama Chika, Mommy Shea, dan Mommy Selly. Tiga wanita itu tidak mau ketinggalan untuk membantu Cia memilih gaun pernikahan. Noah menjemput mereka semua dia rumah calon istrinya itu. Saat tiba, dia melihat para ibu yang begitu heboh. Mama Chika pun meminta Noah untuk duduk lebih dulu. Karena Lora masih mandi. Maklum, bayi kecil itu baru bangun tidur. “Dengar! Kami a

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19

Bab terbaru

  • Perfect Mommy    TAMAT-Menyempurnakan Hidupku

    Hari ini Cia diizinkan untuk pulang. Beberapa keluarga ikut menjemput, beberapa yang lain menunggu di apartemen. Menyambut kedatangan Baby Nick. Di apartemen mereka sudah disambut oleh anak-anak yang memberikan sambutan selamat datang. Sungguh rumah begitu ramai. “Selamat datang.” Shera dan Freya menyambut Cia.“Terima kasih.” Cia begitu senang ketika melihat semua menyambutnya dengan meriah. Keluarga berkumpul merayakan kedatangannya. “Ayo, masuk.” Noah menuntun pelan tubuh Cia. Membawanya masuk ke apartemen.Lora, Kean, Lean, Rigel, dan Anka pun itu menyambut. Lima anak itu begitu riuh ingin melihat adik mereka. “Itu dedek aku.” Dengan bangganya dia memamerkan adiknya. “Mommy, mau lihat!” Kean yang tak sabar pun merengek. Cia yang duduk di sofa langsung diserbu anak-anak. Mereka begitu gemas melihat Baby Nick. Sayangnya, Lora begitu pelit. Setiap ingin memegang adiknya,

  • Perfect Mommy    Perjuangan Hidup Dan Mati

    Noah membawa istrinya ke Rumah sakit. Cia yang sudah merasakan sakit hanya bisa merintih kesakitan. Setelah sekian lama, kini Cia merasakan kembali rasa sakit ini. Jika dulu, dia malu-malu saat mencengkeram Noah. Kini dia dengan beraninya mencengkeram erat tangan Noah. Hingga membuat Noah kesakitan. Namun, Noah rela saja melakukannya. Yang terpenting dapat mengurangi sakit yang dirasakan oleh istrinya. Di ruang UGD para perawat langsung memasang jarum infus ke pergelangan tangan Cia. Memastikan cairan infus bisa masuk ke dalam tubuh Cia. Dokter Lyra yang dihubungi langsung datang. Dia memang sudah bersiap sejak pagi. Terlebih lagi keluarga Adion dan Maxton sudah berisik menghubunginya. “Air ketubannya sepertinya sudah pecah, Ra.” Mama Chika memberitahu. Dokter Lyra mengangguk. Kemudian memakai sarung tangan untuk mengecek sudah pembukaan berapa. Saat mengecek jalan lahir anak Cia, Dr. Lyra mendapati jika Cia sudah siap untuk melahirkan. D

  • Perfect Mommy    Nyidam

    Cia mengatur napasnya setelah keliling taman. Dilihatnya anaknya masih asyik bermain dengan daddy-nya, jadi dia harus menunggu lebih dulu. Perut Cia yang sudah mulai besar, membuatnya kesulitan untuk duduk. Kini usia kandungan Cia sudah mencapai delapan bulan. Dengan usia kandungan yang besar membuat Cia sulit bergerak. “Mommy.” Lora berlari menghampiri Cia. Cia mengulurkan tangannya. Membawa anaknya ke dalam pelukannya. “Dedek.” Lora mendaratkan kecupan di perut mommy-nya. Noah menghampiri anak dan istrinya. Ikut duduk di sebelah istrinya. Mengatur napas setelah lari mengejar anaknya. Pandangannya tertuju pada anak dan istrinya yang sedang bercengkerama. “Hari ini kamu jadi ke toko?” tanya Noah sambil membelai lembut perut Cia. Hari ini Noah libur, jadi dapat mengantar istrinya ke toko kapan saja. “Iya, aku mau mengecek dulu toko. Sekalian nanti pulang kita cari baju bayi.” “Bukannya sudah banyak yang kamu beli bersama dengan mama.” Noah yang

  • Perfect Mommy    Menjadi Kejutan

    “Lima, enam, cembilan.” Lora menghitung ketika sedang duduk manis di atas punggung daddy-nya. Daddy-nya yang sedang push up, naik turun dengan membawa Lora di atasnya. “Tujuh dulu, Kak.” Cia yang sedang memainkan ponselnya membaca beberapa artikel, beralih pada anaknya. “Ulang, Daddy.” “Jangan, Sayang, lanjutkan saja.” Noah yang sedang push up dengan tubuh Lora di atas punggungnya, tidak kuat jika anaknya mengulang lagi. Tadi dia meminta dua puluh hitungan, jika diulang, yang ada dua kali kerja. Bisa-bisa dia pingsan nanti. “Lalu belapa?” “Sepuluh.” Noah menurunkan tubuhnya. Kemudian mengangkatnya lagi. “Cepuluh.” “Sebelas … dua belas … tiga belas ….” “Cebelas … dua belas … tiga belas ….” Lora mengikuti daddy-nya yang berhitung. Sampai akhirnya sang daddy terkapar di lantai. Lora yang selesai berhitung begitu senangnya. Karena dia bisa naik di punggu

  • Perfect Mommy    Ciptakan Kebahagiaan

    Di depan cermin Noah mengikat rambut anaknya. Sebulan ini dia belajar mengikat rambut anaknya. Tak ada lagi ikatan miring yang membuat Lora menangis. Kini Noah bisa mengikat rambut anaknya dengan simetris. Cia yang mencatat seragam apa yang dipakai Lora setiap hari juga membuat Noah mudah untuk memakaikan pada anaknya. Sudah tak ada lagi drama Lora menangis pagi-pagi. Hal itu membuat Cia senang. Sebulan ini Cia tak henti-hentinya mual. Dia terpaksa ke toko setelah siang, saat tubuhnya kuat. Semua orang melarang Cia, tetapi dia merasa bosan terus berada di rumah. Suara bel yang terdengar membuat Cia yang sedang tidur langsung berangsur bangun. Dia tahu jika itu adalah kurir yang mengantarkan bubur buatan mommy Shea. Bubur dengan campuran udang dan kepiting. Rasanya benar-benar enak di mulut Cia. Hanya bubur itu yang bisa masuk ke perutnya. Karena makanan lain tidak sama sekali bisa masuk dan justru keluar lagi. Saat membuka pintu, ternyata bukan kurir yang da

  • Perfect Mommy    Tidak Akan Lengkap

    Papa Felix dan Mama Chika yang dihubungi oleh El, langsung bergegas ke Rumah sakit. Mereka begitu khawatir ketika mendengar anaknya sakit. Setelah tadi menghubungi Freya menanyakan di mana ruangan perawatan, mereka langsung menuju ke sana. Saat tiba di ruang perawatan tampak Cia terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Melihat Infus yang menancap di pergelangan tangannya, mereka merasa tidak tega. “Kenapa bisa sampai di sini?” Mama Chika yang masuk langsung menghampiri anaknya. Tangannya membelai erat rambut Cia. Wajah tuanya begitu tampak khawatir. “Aku tidak apa-apa, Ma.” Cia berusaha menenangkan sang mama yang terlihat panik. “Sebenarnya ada apa ini? Sakit apa hingga harus dirawat?” Papa Felix memang jauh lebih tenang, tetapi sebenarnya jauh lebih panik. “Cia tidak sakit, Pa, Ma.” Freya menatap mama dan papanya bergantian. “Dia hamil,” ucapnya tersenyum. Mama Chika dan Papa Felix terkeju

  • Perfect Mommy    Yang Ditunggu-tunggu

    Cia dan Noah pergi ke Rumah sakit. Sepanjang jalan Noah merasa tidak tega sekali melihat istrinya yang terlihat begitu pucat. “Masih mual?” tanya Noah menoleh sejenak pada Cia. “Masih.” Cia berusaha keras untuk menahan rasa mualnya itu. “Mau beli permen saja?” Noah terpikir permen bisa mengurangi rasa mual yang dirasakan oleh istrinya. “Boleh juga.” Noah membelokkan setir mobilnya untuk menuju ke supermarket. Membeli permen yang dapat mengurangi mual yang dirasakan oleh istrinya. Di dalam supermarket dia memilih beberapa permen, karena tidak tahu permen apa yang dapat meredakan mual yang dirasakan oleh Cia. Saat kembali ke mobil, dia memberikan satu kantung permen pada istrinya. Hingga membuat Cia keheranan. “Sebanyak ini kamu mau membuat gigiku sakit?” Cia membuka kantung berisi beberapa bungkus permen. “Aku tidak tahu mana yang dapat me

  • Perfect Mommy    Menurunkan Ego

    Noah dan Cia bersiap untuk acara peresmian perumahan tahap pertama. Lora yang diajak pergi tak kalah heboh. Ketika sang mommy sedang memakai alat pengeriting rambut, dia juga ikut-ikutan, meminta untuk membuat agar rambutnya juga keriting. Cia yang gemas pun menuruti permintaan anaknya. “Daddy, lihat lambut aku keliting.” Ketika Noah keluar dari kamar mandi, suara anaknya sudah menyambutnya. “Kenapa kamu cepat sekali dewasa, Daddy berasa semakin tua,” gerutu Noah. Dia yang melihat anaknya itu pintar sekali membuatnya takut anaknya tumbuh dengan cepat. Cia hanya tersenyum melihat suaminya yang kesal. Terlihat begitu mengemaskan ketika mendengar suaminya menggerutu. Noah, Cia, dan Lora yang sudah siap langsung berangkat ke tempat acara. Saat tiba di lokasi sudah ada keluarganya yang sudah berkumpul. Anak-anak juga ikut serta. Mereka ikut orang tua mereka untuk menghadiri acara. Had

  • Perfect Mommy    Menemukan Solusi

    Sesuai dengan rencana, akhirnya Papa Darwin dan Rylan kembali ke London. Lora yang melihat kepergian kakeknya menangis, hingga sulit sekali di tenangkan. Berteriak ingin ikut kakeknya.“Au ikut Glandpa.” Dia masih terisak ketika tadi sudah bergulung-gulung di lantai. Lora memang sering menangis, tetapi tidak seperti ini biasanya, dan kali ini Lora begitu tak terkendali. Cia yang melihat anaknya seperti itu hanya bisa menunggu hingga tenang. Mengamankan semua yang di sekitar yang kira-kira bahaya. Sampai saat Lora sudah tenang, dia membawa anaknya ke dalam pelukannya. “Au ikut Glandpa.” Kata itu yang terucap diiringi isak tangis. Cia terus mendekap erat anaknya. Menangkan anaknya itu. Sampai suaminya pulang sehabis mengantar papa dan adiknya, Lora baru saja tenang. Anaknya itu baru saja tertidur. Masih di dalam dekapan sang mommy. Perlahan Cia memindahkan anaknya itu ke tempat tidur. Agar sang anak lebih pulas lagi saat tidur. Noah yang melihat wajah anak

DMCA.com Protection Status