Keyna melamun, dan memperhatikan Alfian intens. Keyna membatin, bagaimana bisa ada laki-laki diciptakan setampan Alfian?
"Ngapain ngeliatin gue gitu?" tanya Alfian yang menyadari sedari tadi Keyna terus memperhatikannya.
"Habisnya lo ganteng sih," jawab Keyna spontan membuat Alfian sedikit terkejut.
"Gue?" tanya Alfian sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, tapi sayang," ucap Keyna.
"Sayang kenapa?" tanya Alfian mengernyit bingung.
"Cie udah manggil gue sayang aja," ucap Keyna terkekeh kecil.
Alfian hanya terkekeh kecil melihat tingkah Keyna.
"Iya maksudnya sayang aja bukan pacar gue," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian.
"Gak usah ngarang, tuh udah selesai," ucap Alfian yang sudah selesai mengganti ban mobil Keyna.
"Wah thanks ya Al," ucap Keyna tersenyum senang.
"Iya, ya udah sana pulang," balas Alfian dan membersihkan telapak tangannya yang kotor.
"Oke, oh ya Al," ucap Keyna tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Tawaran gue yang tadi masih berlaku ya," ucap Keyna tersenyum lebar.
"Tawaran?" tanya Alfian tak mengerti.
"Iya. Tawaran jadi pacar gue, bye Alfian."
Setelah mengatakan hal tersebut, Keyna langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal. Meninggalkan Alfian yang sedari terus menahan senyumnya.
Alfian hendak menuju ke mobilnya sebelum ia menginjak sesuatu. Ia memperhatikan benda itu dan akhirnya menaruhnya di saku celananya.
---
Pukul 06.40, Keyna sudah sampai di sekolah. Ia berjalan menuju kelasnya, namun ia melihat ada Sarah beserta gengnya itu di depan kelasnya.
Keyna menebak bahwa Sarah belum puas dengan kejadian kemarin. Bahkan sebenarnya Keyna bingung, kenapa Sarah terlihat sangat tidak suka dengannya.
Keyna berjalan hingga akhirnya ia sampai di depan kelasnya. Ia mengabaikan Sarah dan langsung masuk ke dalam kelas.
"Eh lo," ucap Sarah menghentikan langkah Keyna.
"Gue?" tanya Keyna sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Iya siapa lagi," jawab Sarah mendengus kesal.
"Ada urusan apa sama gue?" tanya Keyna menghampiri Sarah.
"Berani banget ya lo baru masuk udah ngedeketin Joshua."
"Padahal satu sekolah udah tau kalo Joshua cuma boleh deket sama gue," lanjut Sarah membuat Keyna mengernyit bingung.
"Hah?" ucap Keyna bingung.
"Ya elah Joshua cuma temen doang kali," lanjut Keyna.
"Lo pikir gue percaya?" ucap Sarah dan berjalan mendekati Keyna. Berniat untuk mengintimidasi.
"Eh itu bukannya Joshua ya?" ucap Keyna sembari menunjuk ke arah belakang Sarah. Sarah pun terkecoh dan melihat ke belakang.
Keyna menggunakan kesempatan ini untuk kabur. Sarah yang sadar sudah ditipu pun kesal dan mengejar Keyna.
Keyna masuk ke dalam sebuah ruangan, entah ruangan apa yang penting ia aman.
"Ngapain di sini?" tanya Alfian yang terkejut melihat Keyna tiba-tiba masuk ke dalam ruang fotografi.
"Eh lo lagi, jangan-jangan kita jodoh?" ucap Keyna mengabaikan pertanyaan Alfian.
Alfian menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kembali mengulangi pertanyaannya.
"Lo ngapain ke sini? Kayak lagi dikejar-kejar gitu."
"Dikejar sama nenek lampir gue, serem banget," jawab Keyna dan melihat-lihat isi ruangan fotografi tersebut.
"Nenek lampir?" tanya Alfian mengernyit bingung.
"Maksud gue Sarah," ucap Keyna membenarkan.
"Baru masuk kenapa udah ada masalah sama Sarah?" tanya Alfian.
"Masa dia nuduh gue deketin Joshua, padahal gue sama Joshua kan cuma temen doang," jawab Keyna.
"Lo kenal gak sama Joshua?" tanya Keyna.
"Kenal. Dia temen gue, satu kelas juga," jawab Alfian sembari membersihkan lensa kameranya.
"Btw gue baru tau ada ruangan kayak gini di sekolahan," ucap Keyna takjub melihat isi ruangan fotografi yang terlihat sangat hidup.
"Makanya keliling sekolahan biar tau."
"Lo yang nemenin ya? Wah mau banget sih gue," ucap Keyna terkekeh kecil membuat Alfian menarik senyum kecil.
Tiba-tiba bel jam pelajaran pertama sudah berbunyi.
"Eh udah bel, gue ke kelas dulu ya Al," ucap Keyna dan hendak keluar namun tangannya di tahan oleh Alfian.
"Bareng aja," ucap Alfian membuat Keyna terkejut sekaligus tersenyum lebar.
Akhirnya Keyna dan Alfian berjalan beriringan menuju kelas, karena kelas mereka berdua bersebelahan.
"Tau gak Al? Gue kalo jalan sama lo berasa lagi jalan sama tiang," ucap Keyna yang baru sadar ternyata Alfian sangat tinggi.
"Lo aja yang pendek," balas Alfian.
"Masa iya gue harus makan bambu biar tinggi?"
-sepulang sekolah-
"Key jadi main ke rumah gue kan?" tanya Luna saat bel pulang sekolah sudah berbunyi.
"Jadi dong ayo, gue kangen banget sama tante Arla," jawab Keyna bersemangat.
Keyna dan Luna pun masuk ke dalam mobil Luna. Luna melajukan mobilnya dengan kecepatan normal meninggalkan kawasan sekolah.
"Sarah kayaknya suka banget ya sama Joshua?" tanya Keyna kepada Luna.
"Banget Key dari kelas 10, sebenernya Sarah baik cuma dibutakan sama cinta aja," jawab Luna membuat Keyna bergidik ngeri.
"Serem banget," ucap Keyna.
Selang beberapa menit mereka sudah sampai di rumah Luna.
"Luna kamu udah pulang?" tanya Arla yang baru saja selesai memasak.
"Iya Ma, liat aku bawa siapa," ucap Luna.
"Siapa?" tanya Arla.
"Tante," ucap Keyna dan mencium tangan Arla.
"Ya ampun Keyna?" ucap Arla terkejut.
"Tante apa kabar?" tanya Keyna.
"Baik kok, kamu apa kabar? Kenapa gak pernah main ke sini?" tanya Arla.
"Aku baik tante, aku aja baru sempet ke Bandung," jawab Keyna tersenyum kecil.
"Ya udah Ma kita mau ke atas dulu ya," ucap Luna dan mengajak Keyna untuk menuju ke kamarnya.
Saat sampai di kamar Luna, Keyna langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Luna.
"Kamar lo gak berubah ya Lun," ucap Keyna yang sedang memperhatikan isi kamar Luna.
"Iya dong. Oh ya lo mau nonton drakor gak?" tawar Luna.
"Drakor apaan Lun?" tanya Keyna beralih duduk di sebelah Luna.
"The Penthouse II," jawab Luna.
"Hah? Season duanya udah keluar?" tanya Keyna.
"Udah kemarin tau," jawab Luna dan menyalakan laptopnya.
"Gila gue udah penasaran banget gara-gara di season 1 bunda mati," ucap Keyna semangat.
"Menurut gue sih bunda Suryeon bakal keluar di season 2 ini," ucap Luna menimpali.
"Gue juga!"
"Key btw anting-anting lo yang kanan dimana?" tanya Luna yang sedari tadi memperhatikan Keyna.
"Anting-anting gue ada di tel-" ucapan Keyna terpotong saat ia memegang telinga kanannya namun tidak ada anting-antingnya.
"Loh kok gak ada," ucap Keyna. Ia bercermin dan memang di telinga kanannya tidak ada anting-anting.
"Lo sejak kapan sadar anting-anting gue gak ada Lun?" tanya Keyna.
"Tadi sewaktu di sekolahan, tapi gue lupa ngasih tau lo."
"Aduh ilang dimana ya," ucap Keyna frustasi.
"Coba lo inget-inget deh, semalem lo dimana?" ucap Luna membuat Keyna berpikir keras.
Keyna pun menutup matanya, berusaha mengingat ada dimana ia semalam.
"ALFIAN!"
To be continued...
"Alfian kenapa Key?" tanya Luna bingung kenapa tiba-tiba Keyna meneriakkan nama Alfian."Lo punya kontaknya Alfian gak?" tanya Keyna mengabaikan pertanyaan Luna."Hah? Gue enggak ada, soalnya nih ya yang punya kontaknya Alfian cuma beberapa orang doang," jawab Luna."Aduh terus gue minta sama siapa dong," ucap Keyna."Ah gue tau!" ucap Luna tiba-tiba."Minta sama Joshua aja," lanjut Luna."Oh iya ya, coba gue minta sama Joshua."Keyna pun mengambil handphonenya dan mencari nomor Joshua. Ia menelpon Joshua, tak perlu menunggu lama Joshua langsung mengangkat panggilan dari Keyna."Halo Josh?""Halo Key kenapa?""Lo punya kontaknya Alfian gak?""Alfian? Alfian Nugraha?""Iya! Temen sekelas lo Josh.""Tapi gue gak dibolehin bagi-bagiin kontak
"Anjir masa monyet bisa naik sepeda Josh," ucap Keyna seusai menonton topeng monyet bersama Joshua tadi."Kan udah dilatih Key," ucap Joshua.Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah restoran. Karena selesai menonton topeng monyet tadi Keyna merasa lapar."Masa lo kalah sama monyet sih Josh, monyet aja bisa naik sepeda masa lo enggak," ucap Keyna menertawakan Joshua."Nyesel gue ngajak lo nonton topeng monyet Key," ucap Joshua menyesal.Keyna yang tadinya tertawa tiba-tiba menghentikan tawanya saat melihat Sarah."Josh, ngumpet bawah meja cepet!" pinta Keyna panik."Hah? Ngapain Key?" tanya Joshua bingung."Udah nurut aja cepetan," ucap Keyna dan Joshua pun menurut.Joshua menyembunyikan dirinya di bawah meja. Dan tiba-tiba Sarah datang menghampiri Keyna."Lo di sini?" tanya sarah ketus."Iya," jawab Keyna sembari tersenyum kecil."Sama siapa?" tanya Sarah lagi begitu melihat ada du
Seminggu berlalu dan ujian kenaikan kelas pun sudah berakhir."Kok orang-orang hari ini pada sibuk banget ada apa sih Lun?" tanya Keyna yang bersiap untuk pulang setelah mendengar bel pulang sekolah."Loh lo gak tau Key? Tiga hari lagi ulang tahun sekolah. Jadi bakal ada perayaan gitu," ucap Luna membuat Keyna berohria."Key, Keyna!" panggil Joshua menghampiri Keyna."Kenapa Josh?" tanya Keyna bingung."Ayo ikut gue." Bukannya menjawab pertanyaan Keyna, Joshua justru menarik tangan Keyna dan mengajaknya entah kemana."Mau kemana Josh?" tanya Keyna."Udah ikut aja," ucap Joshua membuat Keyna mendengus kesal.Ternyata Joshua membawa Keyna menuju ruang fotografi. Hal itu membuat Keyna semakin bingung."Gue udah nemu orangnya," ucap Joshua saat masuk ke dalam ruang fotografi.Keyna terkejut saat melihat di dalam ruangan
"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut."Eh boleh ayo kasian ntar kalo lo jalan sendirian," ucap Keyna tersenyum kecil.Alfian dan Keyna berjalan beriringan menuju toko elektronik yang tak jauh dari sekolah."Tokonya dimana?" tanya Keyna begitu sudah berjalan beberapa meter dari sekolahan."Tuh di seberang," jawab Alfian sembari menunjuk toko yang ada di seberang jalan.Hal itu membuat Keyna terkejut sekaligus takut. Sejak kejadian di masa lalu, ia menjadi tak berani menyebrang jalan sampai sekarang."Al gue nunggu di sini aja boleh gak?" tanya Keyna ketakutan."Kenapa?""Gue..., gue capek iya capek. Jadi gue nunggu sini aja gapapa ya?" ucap Keyna yang tetap kekeuh."Ya udah lo tunggu sini aja sambil istirahat," ucap Alfian dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.Alfian pun menyebrang jalan dan Keyna du
"Luna!" panggil Keyna saat melihat Luna berjalan menuju kelas."Wah tumben banget lo jam segini udah ada di sekolahan," ucap Luna melihat jam di tangannya."Iya kalo gak ntar kena semprot sama Alfian," ucap Keyna dan berjalan menuju kelas bersama Luna."Oh iya ya gue liat juga akhir-akhir ini lo deket sama Alfian, lo jadian ya?" ucap Luna menggoda Keyna."Enggak kata siapa?" ucap Keyna. Kalau dipikir-pikir, sejak kemarin banyak yang mengira ia dan Alfian jadian. Memangnya mereka sedekat itu?"Lo tau gak gara-gara lo deket sama Alfian, Sarah jadi gak pernah nyari masalah lagi kan sama lo?" tanya Luna."Iya juga," ucap Keyna mengangguk-anggukkan kepalanya."Nah udah pacaran aja sama Alfian," ucap Luna yang langsung mendapat pukulan ringan dari Keyna."Enak banget lo ngomong ya.""Masalahnya ya Key, gue gak pernah li
"Lo pasti bisa," ucap Alfian menepuk bahu Keyna pelan."Gue ada di depan panggung, di tempat lo bisa ngeliat gue," lanjut Alfian dan setelah itu berjalan meninggalkan Keyna.Keyna menghela napas beberapa kali."Gue bakal hitung mundur," ucap Alfian melalui alat komunikasi timnya."Lima, empat, tiga, dua, satu," ucap Alfian dan lampu panggung pun menyala.Keyna berjalan menuju ke atas panggung dengan senyum di wajahnya.Dan acara pun dimulai."Bagus acara kali ini berjalan lancar, gue terima kasih sama kalian semua," ucap Alfian seusai acara ulang tahun sekolah selesai."Yoi Al, ya udah kita pulang dulu. Udah tengah malem gini juga," ucap Kevin dan dibalas anggukkan kepala oleh Alfian.Satu-persatu tim fotografi pun meninggalkan sekolah."Al, Keyna gimana?" tanya Josh
"Key liburan enaknya kemana ya?" tanya Luna yang saat ini sedang berada di kamar Keyna."Gak tau," jawab Keyna sembari mengendikkan bahu."Dih lo mah enak ke puncak sama tim fotografi," ucap Luna membuat Keyna mengernyitkan dahi."Kok lo tau sih Lun?" tanya Keyna."Joshua yang ngasih tau gue," jawab Luna."Enak ya kalian, lah gue," ucap Luna sembari menunjuk dirinya sendiri."Ya elah tenang aja kali, itu juga acaranya seminggu sebelum masuk sekolah. Jadi kita bisa liburan bareng dulu," ucap Keyna menghibur Luna. Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.Tiba-tiba handphone Keyna berbunyi menunjukkan ada sebuah pesan masuk. Keyna terkejut ternyata yang mengirim pesan adalah nomor tidak dikenal yang sama seperti waktu itu.+6287-2607-5084Kayaknya gue harus nunda pertemuan kita deh.Tapi lo tenang aja, kita pasti bakal ket
"Ngapain malem-malem di sini?" tanya Alfian dan duduk di sebelah Keyna."Astaga lo ngagetin gue aja," ucap Keyna mengelus dadanya pelan."Gue cuma mau nyari udara segar aja," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Eh Al emang tadi ayamnya beneran enak?" tanya Keyna."Iya," jawab Alfian beralih menatap Keyna."Beneran? Gue jad-""Lo gak kedinginan?" tanya Alfian meraih kedua tangan Keyna.Alfian meniup telapak tangan Keyna dan menggosok pelan. Keyna terlamun melihat perlakuan Alfian. Alfian meletakkan kedua telapak tangan Keyna di pipi Keyna.Mata Alfian terkunci menatap Keyna, rasanya malam ini tidak terasa dingin sekali. Justru sebaliknya terasa sangat hangat."Ayo masuk," ucap Alfian menyadarkan Keyna."Eh iya," ucap Keyna dan berjalan beriringan dengan Alfian ke dalam villa."Langsung tidur, besok kita masih ada acara," ucap Alfian begitu sampai di depan kamar Keyna."Iya makasih Al.""Makasih
Happy Reading!Keyna merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ia teringat bahwa tadi Luna memberikan sebuah kotak dari seseorang yang mengaku sebagai temannya.Keyna pun beranjak duduk dan mengambil tasnya, ia mengambil sebuah kotak kecil berwarna coklat tua.“Isinya apaan ya?” gumam Keyna sembari memperhatikan kotak tersebut.Keyna memberanikan dirinya untuk membuka kotak tersebut. Namun tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk di handphone miliknya sehingga ia terpaksa meletakkan kembali kotak tersebut.“Halo Josh?” tanya Keyna setelah menjawab panggilan yang ternyata dari Joshua.“Eh, kepencet Key sorry,” balas Joshua di seberang membuat Keyna mendengus kesal.“Sumpah ya lo Josh gue kira ada apaan,” ucap Keyna membuat Joshua yang ada di seberang meringis kecil.“Hehe maaf Key, ya udah gue mati-“Tut tut tut.Belum sempat Joshua menyelesaikan perkataannya, Keyna sudah memutuskan panggilan tersebut terlebih dahulu. Key
“Bunda lihat Dika nggak bun?” tanya Keyna kepada Ira, karena sejak tadi ia tak melihat keberadaan adiknya itu.“Tadi kayaknya nganterin Feya ke toko depan,” jawab Ira membuat Keyna mengernyit bingung.“Dari tadi bun?” tanya Keyna lagi, pasalnya ia sudah mau pulang sekarang.“Lumayan, kamu sudah mau pulang?” tanya Ira dan dijawab anggukkan kepala oleh Keyna.“Iya bun udah malem besok Keyna sekolah,” ucap Keyna menatap jam di pergelangan tangannya.Tiba-tiba Keyna teringat bahwa ada Alfian, Keyna pun tersenyum kecil karena mendapat ide.“Bun Keyna pulang ya,” ucap Keyna membuat Ira bingung.“Loh kamu mau pulang sama siapa?” tanya Ira.Keyna hanya diam dan menunjuk Alfian yang sedang mengambil beberapa foto anak-anak panti dengan kamera yang dibawanya. Bahkan Keyna tidak sadar bahwa Alfian membawa kamera.“Alfian?” tanya Ira mengikuti arah yang ditunjuk Keyna.“Iya bun,” jawab Keyna menganggukkan kepalanya semangat.“Mem
“Dika ayo cepetan,” ucap Keyna di depan pintu kamar Dika.Cklek.Dika pun keluar dengan wajah masam karena dipaksa untuk ikut dengan kakaknya itu.“Nah ayo berangkat,” ucap Keyna bersemangat dan berjalan lebih dulu menuju mobil.Dika berjalan menyusul Keyna dan masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu, ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal menuju panti asuhan yang Keyna maksud.“Siapa yang ulang tahun?” tanya Dika melihat Keyna memegang sebuah kotak kado.“Bunda Ira, masih inget nggak lo?” ucap Keyna membuat Dika berpikir sejenak.“Masih lah,” ucap Dika dengan yakin.Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di panti asuhan “Kasih Ibu”. Keyna pun langsung berjalan masuk disusul oleh Dika di belakangnya.“Fey!” panggil Keyna saat melihat Feya sedang menata kue ulang tahun.“Sini Key,” ucap Feya membuat Keyna berjalan ke arahnya.“Bunda Ira dimana?” tanya Keyna melihat ke sekelilingnya.“Masih di l
“Eh Key btw tadi ada murid baru loh. Ganteng banget serius nggak bohong gue,” ucap Luna saat jam istirahat dan saat ini ia tengah berada di kantin bersama Keyna.“Murid baru?” tanya Keyna mengernyitkan dahinya bingung.“Iya di kelas kita tau masa lo nggak nyadar,” ucap Luna menganggukkan kepalanya.“Tadi kan gue masuk kelasnya telat,” ucap Keyna mengedikkan bahunya.“Sama Alfian lagi, curiga gue hubungan lo sama Alfian,” ucap Luna menyipitkan matanya mebatap Keyna.“Nggak usah ngaco,” ucap Keyna membuat Luna terkekeh kecil.“Oh ya tadi di suruh ngumpulin fotokopian ijazah smp ke bu Meli,” ucap Luna membuat Keyna membelalakkan matanya terkejut.“Astaga gue belum,” ucap Keyna menghentikan aktivitas makannya.“Gue mau fotokopi dulu ya Lun,” lanjut Keyna dan meminum air putihnya hingga habis.“Mau gue anter?” tawar Luna menatap Keyna.“Nggak usah bentar doang ke depan,” tolak Keyna dan langsung berjalan menuju kelas untuk menga
"Ngapain malem-malem di sini?" tanya Alfian dan duduk di sebelah Keyna."Astaga lo ngagetin gue aja," ucap Keyna mengelus dadanya pelan."Gue cuma mau nyari udara segar aja," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Eh Al emang tadi ayamnya beneran enak?" tanya Keyna."Iya," jawab Alfian beralih menatap Keyna."Beneran? Gue jad-""Lo gak kedinginan?" tanya Alfian meraih kedua tangan Keyna.Alfian meniup telapak tangan Keyna dan menggosok pelan. Keyna terlamun melihat perlakuan Alfian. Alfian meletakkan kedua telapak tangan Keyna di pipi Keyna.Mata Alfian terkunci menatap Keyna, rasanya malam ini tidak terasa dingin sekali. Justru sebaliknya terasa sangat hangat."Ayo masuk," ucap Alfian menyadarkan Keyna."Eh iya," ucap Keyna dan berjalan beriringan dengan Alfian ke dalam villa."Langsung tidur, besok kita masih ada acara," ucap Alfian begitu sampai di depan kamar Keyna."Iya makasih Al.""Makasih
"Key liburan enaknya kemana ya?" tanya Luna yang saat ini sedang berada di kamar Keyna."Gak tau," jawab Keyna sembari mengendikkan bahu."Dih lo mah enak ke puncak sama tim fotografi," ucap Luna membuat Keyna mengernyitkan dahi."Kok lo tau sih Lun?" tanya Keyna."Joshua yang ngasih tau gue," jawab Luna."Enak ya kalian, lah gue," ucap Luna sembari menunjuk dirinya sendiri."Ya elah tenang aja kali, itu juga acaranya seminggu sebelum masuk sekolah. Jadi kita bisa liburan bareng dulu," ucap Keyna menghibur Luna. Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.Tiba-tiba handphone Keyna berbunyi menunjukkan ada sebuah pesan masuk. Keyna terkejut ternyata yang mengirim pesan adalah nomor tidak dikenal yang sama seperti waktu itu.+6287-2607-5084Kayaknya gue harus nunda pertemuan kita deh.Tapi lo tenang aja, kita pasti bakal ket
"Lo pasti bisa," ucap Alfian menepuk bahu Keyna pelan."Gue ada di depan panggung, di tempat lo bisa ngeliat gue," lanjut Alfian dan setelah itu berjalan meninggalkan Keyna.Keyna menghela napas beberapa kali."Gue bakal hitung mundur," ucap Alfian melalui alat komunikasi timnya."Lima, empat, tiga, dua, satu," ucap Alfian dan lampu panggung pun menyala.Keyna berjalan menuju ke atas panggung dengan senyum di wajahnya.Dan acara pun dimulai."Bagus acara kali ini berjalan lancar, gue terima kasih sama kalian semua," ucap Alfian seusai acara ulang tahun sekolah selesai."Yoi Al, ya udah kita pulang dulu. Udah tengah malem gini juga," ucap Kevin dan dibalas anggukkan kepala oleh Alfian.Satu-persatu tim fotografi pun meninggalkan sekolah."Al, Keyna gimana?" tanya Josh
"Luna!" panggil Keyna saat melihat Luna berjalan menuju kelas."Wah tumben banget lo jam segini udah ada di sekolahan," ucap Luna melihat jam di tangannya."Iya kalo gak ntar kena semprot sama Alfian," ucap Keyna dan berjalan menuju kelas bersama Luna."Oh iya ya gue liat juga akhir-akhir ini lo deket sama Alfian, lo jadian ya?" ucap Luna menggoda Keyna."Enggak kata siapa?" ucap Keyna. Kalau dipikir-pikir, sejak kemarin banyak yang mengira ia dan Alfian jadian. Memangnya mereka sedekat itu?"Lo tau gak gara-gara lo deket sama Alfian, Sarah jadi gak pernah nyari masalah lagi kan sama lo?" tanya Luna."Iya juga," ucap Keyna mengangguk-anggukkan kepalanya."Nah udah pacaran aja sama Alfian," ucap Luna yang langsung mendapat pukulan ringan dari Keyna."Enak banget lo ngomong ya.""Masalahnya ya Key, gue gak pernah li
"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut."Eh boleh ayo kasian ntar kalo lo jalan sendirian," ucap Keyna tersenyum kecil.Alfian dan Keyna berjalan beriringan menuju toko elektronik yang tak jauh dari sekolah."Tokonya dimana?" tanya Keyna begitu sudah berjalan beberapa meter dari sekolahan."Tuh di seberang," jawab Alfian sembari menunjuk toko yang ada di seberang jalan.Hal itu membuat Keyna terkejut sekaligus takut. Sejak kejadian di masa lalu, ia menjadi tak berani menyebrang jalan sampai sekarang."Al gue nunggu di sini aja boleh gak?" tanya Keyna ketakutan."Kenapa?""Gue..., gue capek iya capek. Jadi gue nunggu sini aja gapapa ya?" ucap Keyna yang tetap kekeuh."Ya udah lo tunggu sini aja sambil istirahat," ucap Alfian dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.Alfian pun menyebrang jalan dan Keyna du