"Alfian kenapa Key?" tanya Luna bingung kenapa tiba-tiba Keyna meneriakkan nama Alfian.
"Lo punya kontaknya Alfian gak?" tanya Keyna mengabaikan pertanyaan Luna.
"Hah? Gue enggak ada, soalnya nih ya yang punya kontaknya Alfian cuma beberapa orang doang," jawab Luna.
"Aduh terus gue minta sama siapa dong," ucap Keyna.
"Ah gue tau!" ucap Luna tiba-tiba.
"Minta sama Joshua aja," lanjut Luna.
"Oh iya ya, coba gue minta sama Joshua."
Keyna pun mengambil handphonenya dan mencari nomor Joshua. Ia menelpon Joshua, tak perlu menunggu lama Joshua langsung mengangkat panggilan dari Keyna.
"Halo Josh?"
"Halo Key kenapa?"
"Lo punya kontaknya Alfian gak?"
"Alfian? Alfian Nugraha?"
"Iya! Temen sekelas lo Josh."
"Tapi gue gak dibolehin bagi-bagiin kontaknya Alfian Key."
"Pleasee ini penting banget Josh."
"Ya udah tapi jangan kasih tau siapa-siapa, ntar gue kirim lewat chat."
"Siap Josh! Makasih."
Tut tut tut
Keyna memutuskan panggilannya dan tak lama kemudian masuk pesan dari Joshua yang berisikan kontak Alfian.
"Gue kok takut ya Lun mau nelpon Alfian," ucap Keyna ragu.
"Takut kenapa? Eh iya lo kenapa tiba-tiba neriakin nama Alfian?" tanya Luna yang dari tadi sudah penasaran.
"Jadi semalem tuh gue keluar kan naik mobil, terus bannya kempes. Untungnya ada Alfian bantuin gantiin ban mobil gue. Nah gue yakin pasti anting-anting gue lepas semalem," ucap Keyna menjelaskan membuat Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Lo masih pake anting-anting itu?" tanya Luna hati-hati.
"Iya Lun sampai kapan pun juga bakalan gue pake terus," jawab Keyna menghela napas berat.
Keyna pun mengumpulkan keberaniannya dan menelpon Alfian. Keyna gelisah menggigiti kukunya sendiri. Cukup lama Alfian tidak mengangkat panggilannya. Saat nada dering hampir selesai, tiba-tiba Alfian mengangkat panggilan dari Keyna.
"Halo Al?"
"Siapa?"
"Eh ini gue Keyna, inget gak?"
"Oh Keyna ada apa?"
"Semalem lo liat anting-anting gue gak? Kayaknya jatoh deh."
"Anting-antingnya ada di gue."
"SERIUS?!"
Saking senangnya Keyna langsung berteriak membuat Luna terkejut.
"Iya, lo sekarang dimana? Biar gue samperin."
"Tapi gue lagi di rumah Luna kalo gak ntar gue aj-"
"Sharelock rumah Luna."
"Hah?"
"Masih kurang jelas Keyna?"
"Eh iya jelas kok, oke gue sharelock. Ya udah gue tutup dulu Al."
Tut tut tut
Keyna memutuskan panggilan dengan Alfian dengan napas lega. Sebelum mendapat pertanyaan beruntun dari Luna, ia sudah memberitahukan alamat Luna kepada Alfian.
"Gimana Key? Ada di Alfian?" tanya Luna.
"Iya ada di Alfian ternyata Lun," jawab Keyna dan tersenyum kecil.
"Tapi tumben banget loh Key," ucap Luna membuat Keyna mengalihkan pandangannya.
"Tumben kenapa Lun?" tanya Keyna mengernyit bingung.
"Biasanya Alfian tuh tipe orang yang bodoamat, cuek, sama dingin. Kok beda banget ya sama lo," jawab Luna membuat Keyna tambah bingung.
"Masa sih? Enggak tuh, Alfian baik, perhatian, dia jug-"
"Wah berarti lo udah sering jalan sama Alfian ya?!" tuduh Luna membuat Keyna membulatkan matanya.
"Apaan sih, siapa juga yang jalan sama Alfian."
"Kalo lari pernah," lanjut Keyna lirih.
"Hah apaan Key?" tanya Luna yang tak mendengar ucapan Keyna.
"Gapapa kok Lun hehe, eh kayaknya Alfian hampir nyampe."
Selang beberapa menit, Alfian sampai di rumah Luna.
"Sorry ya Al gue jadi ngerepotin lo," ucap Keyna tidak enak hati.
"Gapapa, nih anting-anting lo." Alfian memberikan anting-anting berbentuk kupu-kupu kepada Keyna.
"Makasih Alfian," ucap Keyna tersenyum senang.
"Lo mau pulang?" tanya Alfian.
"Iya ntar gue minta jemput sam-"
"Sama gue aja sekalian," ucap Alfian memotong perkataan Keyna.
"Hah?" ucap Keyna tak percaya.
"Pulang sama gue aja Keyna," ucap Alfian lagi.
"Oh oke, siapa juga yang mau nolak dianter pulang sama si ganteng," ucap Keyna membuat Alfian tersenyum kecil.
"Ya udah gue ambil tas dulu," ucap Keyna dan dibalas anggukan kepala oleh Alfian.
Keyna kembali ke kamar Luna untuk mengambil tasnya sekaligus berpamitan.
"Cie mau pulang dianter sama Alfian nih," ucap Luna yang tadi menguping percakapan Keyna dan Alfian.
"Nguping ya lo. Tante Arla mana gue mau pamit," ucap Keyna.
"Mama gue lagi keluar."
"Ya udah titip salam ya," ucap Keyna.
Luna pun mengantar Keyna ke depan.
"Gue pulang dulu ya Lun," ucap Keyna saat di depan rumah Luna.
"Hati-hati ya," ucap Luna dan dibalas anggukan kepala oleh Keyna.
Alfian membukakan pintu mobil untuk Keyna. Hal itu berhasil membuat dada Keyna berdebar. Rasanya Keyna sedang terbang ke langit ketujuh.
Alfian pun masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
"Lo dapet nomer gue dari mana?" tanya Alfian memecah keheningan.
"Dari Joshua, itu pun gue harus mohon-mohon dulu biar dikasih," ucap Keyna.
"Katanya yang punya kontak lo cuma beberapa orang doang, berarti gue termasuk orang spesial dong?" tanya Keyna disertai kekehan kecil.
"Banget," ucap Alfian membuat Keyna bingung.
"Banget? Apanya?"
"Lo, spesial banget."
---
"Mau mampir dulu gak Al?" tawar Keyna begitu sudah sampai di rumahnya.
"Gue langsung pulang aja," ucap Alfian membuat Keyna menganggukkan kepalanya.
"Ya udah hati-hati Al, makasih udah nganterin gue pulang," ucap Keyna dibalas senyuman kecil dari Alfian.
Keyna pun masuk ke dalam rumahnya dan mobil Alfian melaju meninggalkan kawasan rumah Keyna. Keyna terkejut saat mendapati ada motor Joshua di halaman rumahnya.
"Keyna pulang," ucap Keyna saat memasuki rumahnya.
"Dari mana lo Key?" tanya Joshua yang ternyata memang ada di rumah Keyna.
"Dari rumah Luna. Oh ya lo ngapain di sini?" tanya Keyna dan duduk di sofa sebelah Joshua.
"Mau ngajak lo nonton," jawab Joshua yang tentu saja membuat Keyna mengangkat wajahnya semangat.
"Serius Josh? Mau nonton apa?" tanya Keyna langsung gembira.
"Nonton topeng monyet," ucap Joshua dengan santai membuat Keyna menganga tak percaya.
"Hah? Yang bener aja lo," ucap Keyna memukul bahu Joshua pelan.
"Lah iya bener kok, di gang depan ada topeng monyet makanya gue ngajak lo," ucap Joshua membuat Keyna menahan emosinya.
"Nggak mau ah, ngapain nonton kembaran lo," ucap Keyna mendengus kesal.
"Dih sembarangan banget, mana ada kembaran gue monyet," ucap Joshua tak terima.
"Emang, lo aja yang nggak mau mengakui," balas Keyna menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Nggak ada ya kembaran gue mah Manu Rios," ucap Joshua menyombongkan dirinya sendiri.
"Pliss deh Josh jangan kepedean."
"Udah ayo ikut aja," ajak Joshua langsung menarik tangan Keyna.
"Josh anjir ih gue ma-"
"Kenapa Key tinggal ikut aja," ucap Joshua saat sudah di teras rumah Keyna.
"GUE MAU GANTI BAJU DULU!"
To be continued...
"Anjir masa monyet bisa naik sepeda Josh," ucap Keyna seusai menonton topeng monyet bersama Joshua tadi."Kan udah dilatih Key," ucap Joshua.Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah restoran. Karena selesai menonton topeng monyet tadi Keyna merasa lapar."Masa lo kalah sama monyet sih Josh, monyet aja bisa naik sepeda masa lo enggak," ucap Keyna menertawakan Joshua."Nyesel gue ngajak lo nonton topeng monyet Key," ucap Joshua menyesal.Keyna yang tadinya tertawa tiba-tiba menghentikan tawanya saat melihat Sarah."Josh, ngumpet bawah meja cepet!" pinta Keyna panik."Hah? Ngapain Key?" tanya Joshua bingung."Udah nurut aja cepetan," ucap Keyna dan Joshua pun menurut.Joshua menyembunyikan dirinya di bawah meja. Dan tiba-tiba Sarah datang menghampiri Keyna."Lo di sini?" tanya sarah ketus."Iya," jawab Keyna sembari tersenyum kecil."Sama siapa?" tanya Sarah lagi begitu melihat ada du
Seminggu berlalu dan ujian kenaikan kelas pun sudah berakhir."Kok orang-orang hari ini pada sibuk banget ada apa sih Lun?" tanya Keyna yang bersiap untuk pulang setelah mendengar bel pulang sekolah."Loh lo gak tau Key? Tiga hari lagi ulang tahun sekolah. Jadi bakal ada perayaan gitu," ucap Luna membuat Keyna berohria."Key, Keyna!" panggil Joshua menghampiri Keyna."Kenapa Josh?" tanya Keyna bingung."Ayo ikut gue." Bukannya menjawab pertanyaan Keyna, Joshua justru menarik tangan Keyna dan mengajaknya entah kemana."Mau kemana Josh?" tanya Keyna."Udah ikut aja," ucap Joshua membuat Keyna mendengus kesal.Ternyata Joshua membawa Keyna menuju ruang fotografi. Hal itu membuat Keyna semakin bingung."Gue udah nemu orangnya," ucap Joshua saat masuk ke dalam ruang fotografi.Keyna terkejut saat melihat di dalam ruangan
"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut."Eh boleh ayo kasian ntar kalo lo jalan sendirian," ucap Keyna tersenyum kecil.Alfian dan Keyna berjalan beriringan menuju toko elektronik yang tak jauh dari sekolah."Tokonya dimana?" tanya Keyna begitu sudah berjalan beberapa meter dari sekolahan."Tuh di seberang," jawab Alfian sembari menunjuk toko yang ada di seberang jalan.Hal itu membuat Keyna terkejut sekaligus takut. Sejak kejadian di masa lalu, ia menjadi tak berani menyebrang jalan sampai sekarang."Al gue nunggu di sini aja boleh gak?" tanya Keyna ketakutan."Kenapa?""Gue..., gue capek iya capek. Jadi gue nunggu sini aja gapapa ya?" ucap Keyna yang tetap kekeuh."Ya udah lo tunggu sini aja sambil istirahat," ucap Alfian dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.Alfian pun menyebrang jalan dan Keyna du
"Luna!" panggil Keyna saat melihat Luna berjalan menuju kelas."Wah tumben banget lo jam segini udah ada di sekolahan," ucap Luna melihat jam di tangannya."Iya kalo gak ntar kena semprot sama Alfian," ucap Keyna dan berjalan menuju kelas bersama Luna."Oh iya ya gue liat juga akhir-akhir ini lo deket sama Alfian, lo jadian ya?" ucap Luna menggoda Keyna."Enggak kata siapa?" ucap Keyna. Kalau dipikir-pikir, sejak kemarin banyak yang mengira ia dan Alfian jadian. Memangnya mereka sedekat itu?"Lo tau gak gara-gara lo deket sama Alfian, Sarah jadi gak pernah nyari masalah lagi kan sama lo?" tanya Luna."Iya juga," ucap Keyna mengangguk-anggukkan kepalanya."Nah udah pacaran aja sama Alfian," ucap Luna yang langsung mendapat pukulan ringan dari Keyna."Enak banget lo ngomong ya.""Masalahnya ya Key, gue gak pernah li
"Lo pasti bisa," ucap Alfian menepuk bahu Keyna pelan."Gue ada di depan panggung, di tempat lo bisa ngeliat gue," lanjut Alfian dan setelah itu berjalan meninggalkan Keyna.Keyna menghela napas beberapa kali."Gue bakal hitung mundur," ucap Alfian melalui alat komunikasi timnya."Lima, empat, tiga, dua, satu," ucap Alfian dan lampu panggung pun menyala.Keyna berjalan menuju ke atas panggung dengan senyum di wajahnya.Dan acara pun dimulai."Bagus acara kali ini berjalan lancar, gue terima kasih sama kalian semua," ucap Alfian seusai acara ulang tahun sekolah selesai."Yoi Al, ya udah kita pulang dulu. Udah tengah malem gini juga," ucap Kevin dan dibalas anggukkan kepala oleh Alfian.Satu-persatu tim fotografi pun meninggalkan sekolah."Al, Keyna gimana?" tanya Josh
"Key liburan enaknya kemana ya?" tanya Luna yang saat ini sedang berada di kamar Keyna."Gak tau," jawab Keyna sembari mengendikkan bahu."Dih lo mah enak ke puncak sama tim fotografi," ucap Luna membuat Keyna mengernyitkan dahi."Kok lo tau sih Lun?" tanya Keyna."Joshua yang ngasih tau gue," jawab Luna."Enak ya kalian, lah gue," ucap Luna sembari menunjuk dirinya sendiri."Ya elah tenang aja kali, itu juga acaranya seminggu sebelum masuk sekolah. Jadi kita bisa liburan bareng dulu," ucap Keyna menghibur Luna. Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.Tiba-tiba handphone Keyna berbunyi menunjukkan ada sebuah pesan masuk. Keyna terkejut ternyata yang mengirim pesan adalah nomor tidak dikenal yang sama seperti waktu itu.+6287-2607-5084Kayaknya gue harus nunda pertemuan kita deh.Tapi lo tenang aja, kita pasti bakal ket
"Ngapain malem-malem di sini?" tanya Alfian dan duduk di sebelah Keyna."Astaga lo ngagetin gue aja," ucap Keyna mengelus dadanya pelan."Gue cuma mau nyari udara segar aja," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Eh Al emang tadi ayamnya beneran enak?" tanya Keyna."Iya," jawab Alfian beralih menatap Keyna."Beneran? Gue jad-""Lo gak kedinginan?" tanya Alfian meraih kedua tangan Keyna.Alfian meniup telapak tangan Keyna dan menggosok pelan. Keyna terlamun melihat perlakuan Alfian. Alfian meletakkan kedua telapak tangan Keyna di pipi Keyna.Mata Alfian terkunci menatap Keyna, rasanya malam ini tidak terasa dingin sekali. Justru sebaliknya terasa sangat hangat."Ayo masuk," ucap Alfian menyadarkan Keyna."Eh iya," ucap Keyna dan berjalan beriringan dengan Alfian ke dalam villa."Langsung tidur, besok kita masih ada acara," ucap Alfian begitu sampai di depan kamar Keyna."Iya makasih Al.""Makasih
“Eh Key btw tadi ada murid baru loh. Ganteng banget serius nggak bohong gue,” ucap Luna saat jam istirahat dan saat ini ia tengah berada di kantin bersama Keyna.“Murid baru?” tanya Keyna mengernyitkan dahinya bingung.“Iya di kelas kita tau masa lo nggak nyadar,” ucap Luna menganggukkan kepalanya.“Tadi kan gue masuk kelasnya telat,” ucap Keyna mengedikkan bahunya.“Sama Alfian lagi, curiga gue hubungan lo sama Alfian,” ucap Luna menyipitkan matanya mebatap Keyna.“Nggak usah ngaco,” ucap Keyna membuat Luna terkekeh kecil.“Oh ya tadi di suruh ngumpulin fotokopian ijazah smp ke bu Meli,” ucap Luna membuat Keyna membelalakkan matanya terkejut.“Astaga gue belum,” ucap Keyna menghentikan aktivitas makannya.“Gue mau fotokopi dulu ya Lun,” lanjut Keyna dan meminum air putihnya hingga habis.“Mau gue anter?” tawar Luna menatap Keyna.“Nggak usah bentar doang ke depan,” tolak Keyna dan langsung berjalan menuju kelas untuk menga
Happy Reading!Keyna merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ia teringat bahwa tadi Luna memberikan sebuah kotak dari seseorang yang mengaku sebagai temannya.Keyna pun beranjak duduk dan mengambil tasnya, ia mengambil sebuah kotak kecil berwarna coklat tua.“Isinya apaan ya?” gumam Keyna sembari memperhatikan kotak tersebut.Keyna memberanikan dirinya untuk membuka kotak tersebut. Namun tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk di handphone miliknya sehingga ia terpaksa meletakkan kembali kotak tersebut.“Halo Josh?” tanya Keyna setelah menjawab panggilan yang ternyata dari Joshua.“Eh, kepencet Key sorry,” balas Joshua di seberang membuat Keyna mendengus kesal.“Sumpah ya lo Josh gue kira ada apaan,” ucap Keyna membuat Joshua yang ada di seberang meringis kecil.“Hehe maaf Key, ya udah gue mati-“Tut tut tut.Belum sempat Joshua menyelesaikan perkataannya, Keyna sudah memutuskan panggilan tersebut terlebih dahulu. Key
“Bunda lihat Dika nggak bun?” tanya Keyna kepada Ira, karena sejak tadi ia tak melihat keberadaan adiknya itu.“Tadi kayaknya nganterin Feya ke toko depan,” jawab Ira membuat Keyna mengernyit bingung.“Dari tadi bun?” tanya Keyna lagi, pasalnya ia sudah mau pulang sekarang.“Lumayan, kamu sudah mau pulang?” tanya Ira dan dijawab anggukkan kepala oleh Keyna.“Iya bun udah malem besok Keyna sekolah,” ucap Keyna menatap jam di pergelangan tangannya.Tiba-tiba Keyna teringat bahwa ada Alfian, Keyna pun tersenyum kecil karena mendapat ide.“Bun Keyna pulang ya,” ucap Keyna membuat Ira bingung.“Loh kamu mau pulang sama siapa?” tanya Ira.Keyna hanya diam dan menunjuk Alfian yang sedang mengambil beberapa foto anak-anak panti dengan kamera yang dibawanya. Bahkan Keyna tidak sadar bahwa Alfian membawa kamera.“Alfian?” tanya Ira mengikuti arah yang ditunjuk Keyna.“Iya bun,” jawab Keyna menganggukkan kepalanya semangat.“Mem
“Dika ayo cepetan,” ucap Keyna di depan pintu kamar Dika.Cklek.Dika pun keluar dengan wajah masam karena dipaksa untuk ikut dengan kakaknya itu.“Nah ayo berangkat,” ucap Keyna bersemangat dan berjalan lebih dulu menuju mobil.Dika berjalan menyusul Keyna dan masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu, ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal menuju panti asuhan yang Keyna maksud.“Siapa yang ulang tahun?” tanya Dika melihat Keyna memegang sebuah kotak kado.“Bunda Ira, masih inget nggak lo?” ucap Keyna membuat Dika berpikir sejenak.“Masih lah,” ucap Dika dengan yakin.Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di panti asuhan “Kasih Ibu”. Keyna pun langsung berjalan masuk disusul oleh Dika di belakangnya.“Fey!” panggil Keyna saat melihat Feya sedang menata kue ulang tahun.“Sini Key,” ucap Feya membuat Keyna berjalan ke arahnya.“Bunda Ira dimana?” tanya Keyna melihat ke sekelilingnya.“Masih di l
“Eh Key btw tadi ada murid baru loh. Ganteng banget serius nggak bohong gue,” ucap Luna saat jam istirahat dan saat ini ia tengah berada di kantin bersama Keyna.“Murid baru?” tanya Keyna mengernyitkan dahinya bingung.“Iya di kelas kita tau masa lo nggak nyadar,” ucap Luna menganggukkan kepalanya.“Tadi kan gue masuk kelasnya telat,” ucap Keyna mengedikkan bahunya.“Sama Alfian lagi, curiga gue hubungan lo sama Alfian,” ucap Luna menyipitkan matanya mebatap Keyna.“Nggak usah ngaco,” ucap Keyna membuat Luna terkekeh kecil.“Oh ya tadi di suruh ngumpulin fotokopian ijazah smp ke bu Meli,” ucap Luna membuat Keyna membelalakkan matanya terkejut.“Astaga gue belum,” ucap Keyna menghentikan aktivitas makannya.“Gue mau fotokopi dulu ya Lun,” lanjut Keyna dan meminum air putihnya hingga habis.“Mau gue anter?” tawar Luna menatap Keyna.“Nggak usah bentar doang ke depan,” tolak Keyna dan langsung berjalan menuju kelas untuk menga
"Ngapain malem-malem di sini?" tanya Alfian dan duduk di sebelah Keyna."Astaga lo ngagetin gue aja," ucap Keyna mengelus dadanya pelan."Gue cuma mau nyari udara segar aja," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Eh Al emang tadi ayamnya beneran enak?" tanya Keyna."Iya," jawab Alfian beralih menatap Keyna."Beneran? Gue jad-""Lo gak kedinginan?" tanya Alfian meraih kedua tangan Keyna.Alfian meniup telapak tangan Keyna dan menggosok pelan. Keyna terlamun melihat perlakuan Alfian. Alfian meletakkan kedua telapak tangan Keyna di pipi Keyna.Mata Alfian terkunci menatap Keyna, rasanya malam ini tidak terasa dingin sekali. Justru sebaliknya terasa sangat hangat."Ayo masuk," ucap Alfian menyadarkan Keyna."Eh iya," ucap Keyna dan berjalan beriringan dengan Alfian ke dalam villa."Langsung tidur, besok kita masih ada acara," ucap Alfian begitu sampai di depan kamar Keyna."Iya makasih Al.""Makasih
"Key liburan enaknya kemana ya?" tanya Luna yang saat ini sedang berada di kamar Keyna."Gak tau," jawab Keyna sembari mengendikkan bahu."Dih lo mah enak ke puncak sama tim fotografi," ucap Luna membuat Keyna mengernyitkan dahi."Kok lo tau sih Lun?" tanya Keyna."Joshua yang ngasih tau gue," jawab Luna."Enak ya kalian, lah gue," ucap Luna sembari menunjuk dirinya sendiri."Ya elah tenang aja kali, itu juga acaranya seminggu sebelum masuk sekolah. Jadi kita bisa liburan bareng dulu," ucap Keyna menghibur Luna. Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.Tiba-tiba handphone Keyna berbunyi menunjukkan ada sebuah pesan masuk. Keyna terkejut ternyata yang mengirim pesan adalah nomor tidak dikenal yang sama seperti waktu itu.+6287-2607-5084Kayaknya gue harus nunda pertemuan kita deh.Tapi lo tenang aja, kita pasti bakal ket
"Lo pasti bisa," ucap Alfian menepuk bahu Keyna pelan."Gue ada di depan panggung, di tempat lo bisa ngeliat gue," lanjut Alfian dan setelah itu berjalan meninggalkan Keyna.Keyna menghela napas beberapa kali."Gue bakal hitung mundur," ucap Alfian melalui alat komunikasi timnya."Lima, empat, tiga, dua, satu," ucap Alfian dan lampu panggung pun menyala.Keyna berjalan menuju ke atas panggung dengan senyum di wajahnya.Dan acara pun dimulai."Bagus acara kali ini berjalan lancar, gue terima kasih sama kalian semua," ucap Alfian seusai acara ulang tahun sekolah selesai."Yoi Al, ya udah kita pulang dulu. Udah tengah malem gini juga," ucap Kevin dan dibalas anggukkan kepala oleh Alfian.Satu-persatu tim fotografi pun meninggalkan sekolah."Al, Keyna gimana?" tanya Josh
"Luna!" panggil Keyna saat melihat Luna berjalan menuju kelas."Wah tumben banget lo jam segini udah ada di sekolahan," ucap Luna melihat jam di tangannya."Iya kalo gak ntar kena semprot sama Alfian," ucap Keyna dan berjalan menuju kelas bersama Luna."Oh iya ya gue liat juga akhir-akhir ini lo deket sama Alfian, lo jadian ya?" ucap Luna menggoda Keyna."Enggak kata siapa?" ucap Keyna. Kalau dipikir-pikir, sejak kemarin banyak yang mengira ia dan Alfian jadian. Memangnya mereka sedekat itu?"Lo tau gak gara-gara lo deket sama Alfian, Sarah jadi gak pernah nyari masalah lagi kan sama lo?" tanya Luna."Iya juga," ucap Keyna mengangguk-anggukkan kepalanya."Nah udah pacaran aja sama Alfian," ucap Luna yang langsung mendapat pukulan ringan dari Keyna."Enak banget lo ngomong ya.""Masalahnya ya Key, gue gak pernah li
"Lo mau ikut?" tanya Alfian membuat Keyna terkejut."Eh boleh ayo kasian ntar kalo lo jalan sendirian," ucap Keyna tersenyum kecil.Alfian dan Keyna berjalan beriringan menuju toko elektronik yang tak jauh dari sekolah."Tokonya dimana?" tanya Keyna begitu sudah berjalan beberapa meter dari sekolahan."Tuh di seberang," jawab Alfian sembari menunjuk toko yang ada di seberang jalan.Hal itu membuat Keyna terkejut sekaligus takut. Sejak kejadian di masa lalu, ia menjadi tak berani menyebrang jalan sampai sekarang."Al gue nunggu di sini aja boleh gak?" tanya Keyna ketakutan."Kenapa?""Gue..., gue capek iya capek. Jadi gue nunggu sini aja gapapa ya?" ucap Keyna yang tetap kekeuh."Ya udah lo tunggu sini aja sambil istirahat," ucap Alfian dan dibalas anggukkan kepala oleh Keyna.Alfian pun menyebrang jalan dan Keyna du