Happy Reading Semuanya!Suaminya sepertinya dirundung cemburu yang sangat besar, bahkan saat ini jam yang sudah menunjukkan pukul 20.00 malam. Tidak ada tanda-tanda suaminya akan keluar, ia juga baru selesai mandi setelah sibuk membuat masakan sederhana untuk mereka makan malam nanti. Eva berpikir jika ia bisa menebusnya dengan membuatkan makanan sehat untuk suaminya.Tangannya mengetuk pelan pintu ruang kerja milik suaminya itu, memperhatikan Geo dengan kacamata baca dan buku ditangannya. Apakah suaminya itu sangat menikmati buku sampai tidak mengetahui sudah berapa lama ia memasak.“Kenapa? Kamu mau tidur bersama? Atau kamu mau mengeluh kelaparan?”Geo memperhatikan istrinya yang sudah seperti terkena banjir dengan rambut basah dan handuk di tangannya, sepertinya perempuan cantik tersebut baru saja melakukan sesuatu sampai baru sempat mandi di jam sekarang ini.“Enggak, aku cuman khawatir sama mas. Dan sekarang sudah waktunya makan malam,” ucap Eva sembari menahan takut.“Terus kena
Happy Reading Semuanya!“Mas ingin seperti di sinetron,”Perempuan cantik tersebut terlihat memasang wajah bingung pada sang suami yang kini tampak tersenyum manis. Ayolah sinetron macam apa yang ditonton oleh suaminya sampai ia datang pagi-pagi buta ke tempat yoga. Ah—tidak seharusnya Eva mengajak suaminya menonton drama korea.Entah ide apalagi yang Geo inginkan sekarang ini. Eva sangat tidak habis pikir dengan suaminya tersebut.Tangan Eva bergerak menggaruk lehernya yang terasa gatal, ia tidak tahu apakah perkataannya nanti akan membuat semangat suaminya down atau tidak. Tatapan matanya mengarah pada Geo yang sudah sibuk melihat perlengkapan yang lelaki itu siapkan sendiri sejak pagi-pagi buta.“Mas, yang benar saja! Sekarang aku tanya sama mas, orang gila mana yang mau olahraga yoga di jam segini? Ini baru jam 06.00 pagi, mas. Instruktur juga pasti baru bangun atau bahkan masih nempel sama kasurnya, ini terlalu pagi. Kalau aku tahu akan di bawa kesini, pasti aku akan memilih lebi
Happy Reading Semuanya!Hueeek!Rasa mual terus kembali terasa selama beberapa waktu ini. Tidak, sebenarnya sudah 3 hari Bella seperti sekarang. Dan kini ia tidak tahu harus mengatakan apa lagi dan perempuan tersebut sadar jika dalam dua minggu ini dirinya belum masa haidnya. Ini adalah masalah yang sangat besar untuk kehidupannya. Perasaan takut menyergap perasaannya, tidak mungkin hal yang ada dipikirannya saat ini benar terjadi. Bella dan Davin sudah sangat yakin jika mereka bermain dengan aman.Jam baru menunjukkan pukul 08.00 pagi dan kini ia sudah rapih dengan kacamata serta dress yang menampilkan lekuk tubuhnya. Mendatangi tempat yang seharusnya tidak ia kunjungi.“Baik nona, apakah anda memiliki pendamping yang bisa di jadikan wali?” tanya petugas di depannya “Saya cuman mau pemeriksaan fisik, bukan mau rawat inap. Hal yang seperti itu enggak perlu dilakukan,” ketus Bella.Petugas di depannya hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya saat ini.“Silakan, nona bisa menunggu
Happy Reading Semuanya!“Davin, maaf aku harus datang kemari. Kepala aku pusing—terus juga ada yang mau aku sampaikan sama kamu,”Lelaki bernama Davin tersebut tampak terkejut dan mendadak gelisah melihat kehadiran perempuan yang ada di depannya itu, ia tidak menyangka jika Bella akan hadir ke rumahnya tanpa pemberitahuan lebih awal. Masalah menjadi berantakan, tatapan matanya tidak lepas dari sang ayah yang terus mengawasinya. Ini darurat dan Bella dengan seenaknya datang ke rumahnya.“Kan aku udah pernah bilang sama kamu, jangan ke rumah. Kalau kamu butuh bantuan kamu bisa lewat telepon, aku enggak mau orang lain tahu. Ayah ada di rumah dan aku mau kedatangan tamu, kamu mau mati di rumah aku?” tanya Davin dengan nada penuh emosi.Tangannya meremas dress yang dikenakannya saat ini. Ia tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, saat ini yang ada di perasaannya adalah bagaimana mengatakan jika ia sedang hamil. Perempuan cantik tersebut mengigit bibirnya, sangat menandakan keraguan.“Ap
Happy Reading Semuanya!Kalau bukan karena masalah yang serius, mungkin mereka tidak akan berbicara secara intens seperti sekarang ini. Mereka tidak habis pikir dengan hal yang baru saja di dengar melalui grup chat alumni sekolahnya dulu. Eva yang sedang mengerjakan skripsi dengan pantauannya terpaksa ia tinggal hanya karena masalah ini. Bagaimanapun orang itu adalah masa lalunya dan teman dekat mereka.“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa sampai seperti ini?” gumam Leo membuat Geo menghela nafas pelan.Berita kehamilan Bella sudah mulai tersebar dimana-mana dan siapa lagi kalau bukan Hanung yang membongkar semuanya. Leo dan Geo yang sedang berkumpul bersama hanya bisa menghela nafas kasar, memang sepertinya itu adalah sebuah fakta dimana Bella sudah berubah total.“Gue akhirnya tahu kenapa Tuhan menikahkan lo sama Eva dan begitu juga gue yang dilindungi oleh Tuhan. Kita enggak akan tahu hati manusia sesungguhnya seperti apa, tapi dia mengandung anak siapa?” Geo hanya bisa terdi
Happy Reading Semuanya!Jam sudah berlalu sangat lama, perempuan yang tengah mengusap perut besarnya tampak menunggu kehadiran dari lelaki yang menjadi suaminya itu. Jujur saja Eva tidak tahu menahu kemana suaminya pergi, tetapi yang jelas ia ketahui kalau suaminya pergi dalam keadaan panik dan perasaan campur aduk.“Tadi kenapa ya sama Dady kamu, sayang?” gumam Eva seolah berbicara dengan anak yang ada di dalam kandungannya.Eva bosan dan lapar. Sekarang yang sangat dirinya harapkan adalah kepulangan dari suaminya tidak ada yang lain. Tanpa disadarinya ia begitu menempel pada suaminya dan sudah mulai bergantung pada lelaki yang sudah membuatnya mengandung seperti sekarang ini.20 menit berlalu…Suara jarum jam masih terasa di telinganya.30 menit berlalu…Bibirnya merekah saat mengetahui suara dari deru mesin mobil milik seseorang yang ia tunggu. Akhirnya orang yang sudah membuatnya menunggu datang kembali ke rumah. Matanya mengintip sebentar melalui CCTV depan rumahnya dan berjalan
Happy Reading Semuanya!Jika Davin tidak ingin bayi yang ada di dalam kandungannya, maka Bella harus membuat plan B untuk membuat seseorang yang ia cintai menjadi miliknya sepenuhnya. Saat ini yang perempuan itu lakukan adalah terus melakukan pendekatan agar lelaki tersebut masuk kedalam perangkatnya.Bella hampir gila karena Geo, ia terus berjuang ingin bertemu dengan Geo. Bahkan ketika Geo sedang mengerjakan laporan di kantin kampus seperti sekarang ini, andai kampus ini menyediakan mata kuliah model—mungkin Bella akan mendaftarkan diri agar bisa berdampingan dengan Geo secara terus menerus.“Kalau dilihat kamu semakin tampan dan enggak berubah,” bisik Bella dengan nada menggoda.Lelaki tersebut tampak menghela nafas pelan, rasanya begitu melelahkan ketika berhadapan dengan Bella.“Apa yang kamu mau sebenarnya? Gue enggak akan pernah bisa melakukan keinginan lo, please Bella! Sekali saja jangan ganggu gue. Bukannya lo tahu kalau gue sudah menikah dan mempersiapkan kelahiran anak. L
Happy Reading Semuanya!“Tante kenapa ada disini? Tante sekarang amnesia sampai bisa datang kemari. Tante curi alamat kami, ya?” Bella tertawa singkat mendengar perkataan dari perempuan yang ada di depannya, ia pencuri? Apakah ada pencuri secantik dirinya. Aneh sekali. Sudahlah, kedatangannya kemari tujuannya untuk mengejutkan gadis cantik yang menjadi istri dari Geo bukan untuk yang lain.“Kamu penasaran?” tanya Bella“Enggak,”“Okay kalau begitu akan aku jelaskan biar kamu paham anak kecil.” ucap Bella“Tante budek, ya? Kan saya bilang enggak usah. Kenapa mau menjelaskan! Saya enggak terima orang seperti tante. Sekarang silakan pergi ya tante siluman!”Perempuan cantik itu memamerkan smirk tipisnya, “Kamu usir pun rasanya akan percuma, kita akan tinggal bersama selamanya. Oh—atau mungkin sebentar saja karena aku yakin kamu pasti enggak akan tahan. Rumah ini akan menjadi rumah aku karena kamu akan pergi,”Eva menatap sebal perempuan di depannya, “Dari Mana dalilnya kalau rumah ini a