Happy Reading Semuanya!Jika Davin tidak ingin bayi yang ada di dalam kandungannya, maka Bella harus membuat plan B untuk membuat seseorang yang ia cintai menjadi miliknya sepenuhnya. Saat ini yang perempuan itu lakukan adalah terus melakukan pendekatan agar lelaki tersebut masuk kedalam perangkatnya.Bella hampir gila karena Geo, ia terus berjuang ingin bertemu dengan Geo. Bahkan ketika Geo sedang mengerjakan laporan di kantin kampus seperti sekarang ini, andai kampus ini menyediakan mata kuliah model—mungkin Bella akan mendaftarkan diri agar bisa berdampingan dengan Geo secara terus menerus.“Kalau dilihat kamu semakin tampan dan enggak berubah,” bisik Bella dengan nada menggoda.Lelaki tersebut tampak menghela nafas pelan, rasanya begitu melelahkan ketika berhadapan dengan Bella.“Apa yang kamu mau sebenarnya? Gue enggak akan pernah bisa melakukan keinginan lo, please Bella! Sekali saja jangan ganggu gue. Bukannya lo tahu kalau gue sudah menikah dan mempersiapkan kelahiran anak. L
Happy Reading Semuanya!“Tante kenapa ada disini? Tante sekarang amnesia sampai bisa datang kemari. Tante curi alamat kami, ya?” Bella tertawa singkat mendengar perkataan dari perempuan yang ada di depannya, ia pencuri? Apakah ada pencuri secantik dirinya. Aneh sekali. Sudahlah, kedatangannya kemari tujuannya untuk mengejutkan gadis cantik yang menjadi istri dari Geo bukan untuk yang lain.“Kamu penasaran?” tanya Bella“Enggak,”“Okay kalau begitu akan aku jelaskan biar kamu paham anak kecil.” ucap Bella“Tante budek, ya? Kan saya bilang enggak usah. Kenapa mau menjelaskan! Saya enggak terima orang seperti tante. Sekarang silakan pergi ya tante siluman!”Perempuan cantik itu memamerkan smirk tipisnya, “Kamu usir pun rasanya akan percuma, kita akan tinggal bersama selamanya. Oh—atau mungkin sebentar saja karena aku yakin kamu pasti enggak akan tahan. Rumah ini akan menjadi rumah aku karena kamu akan pergi,”Eva menatap sebal perempuan di depannya, “Dari Mana dalilnya kalau rumah ini a
Happy Reading Semuanya!Tangannya mengepal. Rasa amarahnya tercetak dengan sangat jelas, ia merasa emosi karena sebuah video yang tersebar dan tanpa sensor sedikitpun. Geo tidak bodoh, ia tahu dan rasa kecewanya semakin membara dalam hatinya. Rasa ingin meninju orang sangat besar, kemarahannya tidak bisa tertutupi lagi.Geo menjadi banyak beralibi pada Eva untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kehidupan mantan kekasihnya yang menjurus pada orang yang dicintainya. Eva. Ia tidak ingin Eva terluka hanya karena laki-laki bodoh pilihan mertuanya.“Lo mau kemana? Jangan buat macam-macam! Ayahnya dia orang berpengaruh dalam militer, mau lo bunuh dia. Mereka akan tetap menang dan lo kalah,” ungkap Leo.“Gue enggak peduli! Mau ayah dia presiden atau orang tertinggi sekalipun gue enggak peduli!! Sekalinya salah maka akan tetap salah!” marah GeoHarinya yang terasa padat menjadi semakin membuatnya pening. Geo tidak bisa bernafas, bagaimana bisa ayah mertuanya memilh lelaki dengan pilihan yang
Happy Reading Semuanya!Suaminya belum juga kembali meskipun jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, kepala Eva dipenuhi berbagai macam pertanyaan di kepalanya. Air matanya sudah tertahan, perasannya mulai ragu. Perempuan yang sedang hamil tersebut memikirkan perkataan dari Bella, ia seharusnya mempertanyakan lebih jelas kemana suaminya itu pergi dan dengan siapa. Eva begitu bodoh dan hanya memikirkan tentang makanan saja.Tangannya menghubungi nomor sesorang dengan ragu, ia harus mempertanyakan ini pada orang yang bersangkutan yang menjadi saksi. Tut…tut…tut…Nada dering panggilan terus terdengar di telinganya, ia berharap orang yang sedang ia hubungi sedang tidak sibuk dan mengangkat panggilan mendesaknya.“Hallo, Eva are you okay?”Perempuan tersebut dengan cepat terduduk mendengar nada panggilan tersebut berubah menjadi sahutan orang lain. Perasannya mendadak ragu, apakah ia harus mengatakan pada lelaki yang ada di panggilannya atau tidak. “Mas Leo,” panggil Eva“Ya,”“Boleh aku
Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya mengarah pada jam ponselnya yang menunjukkan pukul 10 malam, istrinya tahu jika ia berada di luar dan Geo juga tahu dimana keberadaan istrinya tersebut. Jam segini bukan waktunya mertuanya tidur.Tangannya sudah menggenggam beberapa makanan yang sudah ia beli sebelum datang kemari, hatinya harus berubah baik saat ini karena tidak mau membuat istrinya begitu khawatir.Langkahnya mendadak berjalan pelan setelah melihat ayah mertuanya tampak duduk di kursi tempat biasa mereka berbincang dengan tatapan tajam seolah ingin membunuh mangsanya.“Ayah belum tidur?”Lelaki paruh baya tersebut tampak berlari menghampiri Geo dengan kemarahan. Geo yang dihampiri terlihat bergerak mundur, ia tidak paham apa yang terjadi saat ini.Bugh!“Si*lan!”Bugh!Geo memegang perutnya yang di tinju oleh ayah mertuanya itu, ia tidak mengerti apa permasalahannya. Apakah ia hanya menjadi kambing domba untuk ayah mertuanya untuk melampiaskan kemarahannya, dan terjadi lagi.B
Happy Reading Semuanya!REVISI!Tangannya meremas pelan kertas yang menjadi tugas mandirinya untuk mata kuliah Geofisika, tidak mata kuliah ataupun dosennya membuatnya murka setengah mampus. Sudah dua kali dokumen laporan tugasnya diberi tanda revisi padahal sudah ia revisi jutaan kali sesuai dengan kemauan dosen tersebut.Pepatah memang benar, jika seseorang tidak akan pernah puas.“Sialan tuh dosen! Gue sudah melakukan revisi jutaan kali, sudah pakai jurnal luar juga! Sekarang masih tetap saja salah, susah banget dapet nilai A di kelas dia tuh!” maki Eva sembari membanting dokumen di tangannya ke atas meja kantin.“Wih! Sekarang tintanya sudah berubah jadi tinta merah bukan tinta hitam lagi! Pantes punya dendam kesumat.” gelak tawa terdengar memenuhi kantin membuat Eva mempoutkan bibirnya.“Gue sumpahin dia punya jodoh kaya nenek lampir biar sepaket!” maki Eva membuat rekannya hanya mengacak rambutnya pelan.“Awas yang ada malah jodoh sama dia, dari awal saling sindir berujung jadi
Happy Reading Semuanya!Tangannya sibuk menuruni pakaian kurang bahan yang dikenakannya sekarang ini, sepertinya Eva tahu alasan ayahnya yang keras melarangnya menggunakan pakaian yang seperti ini. Terlalu mengundang celaka di kehidupannya.Eva sama sekali tidak merasakan nyaman. Berbeda sekali dengan teman-temannya yang sudah bergerak nyaman, bahkan Deon tidak menemaninya dengan baik.“Hallo manis, kumpul disini dan kita nikmati waktu bersama.”“Enggak makasih,” ucap Eva “Mending kumpul sama kita, nanti Abang akan membawa kamu ke tempat surga dunia yang nikmat.”Tubuh Eva merinding seketika. Gadis cantik itu berlari meninggalkan kumpulan orang aneh yang mengganggunya barusan. Ia mendadak takut masuk ke ruangan di depannya. Sumpah seketika Eva berharap bertemu dengan Deon yang melupakannya atau temannya, ia tidak menyangka akan ditinggal seperti ini.Suasana begitu sesak oleh manusia, apakah sebuah club malam akan seramai ini? Pandangannya mengedar mencoba mencari keberadaan sang ke
Happy Reading Semuanya!Menjelang malam hari Geo tidak memiliki niatan untuk kembali ke rumah, pikirannya berkelana jauh. Meskipun lelaki itu tidak tahu apa yang sebenarnya memenuhi otaknya saat ini.Suara langkah kaki panik tampak terdengar memekkan telinganya, diluar seperti ada keributan. Langkahnya berjalan keluar dan memperhatikan lelaki yang menjadi rektor kampusnya tampak panik membuka setiap ruangan dosen.“Kenapa pak? Apakah ada yang bisa saya bantu?”Lelaki tersebut dengan cepat berlari kearahnya dan menatap dalam dirinya. Wajah panik tidak bisa ditutupi oleh lelaki itu.“Tamat sudah riwayat kampus ini,”Geo hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, ia tidak mengerti dengan perkataan dari lelaki berwajah panik dihadapannya. “Apa maksudnya?” tanya Geo“Bad Burning ada di Club malam Kelopak asia Bliniz Jakarta. Mahasiswa kita bisa terciduk disana,”Lelaki dengan wajah tampan itu tampak memperhatikan ponselnya, menampilkan nomor dari rekannya. Pasti kabar tentang Bad Burning su