Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya mengarah pada jam ponselnya yang menunjukkan pukul 10 malam, istrinya tahu jika ia berada di luar dan Geo juga tahu dimana keberadaan istrinya tersebut. Jam segini bukan waktunya mertuanya tidur.Tangannya sudah menggenggam beberapa makanan yang sudah ia beli sebelum datang kemari, hatinya harus berubah baik saat ini karena tidak mau membuat istrinya begitu khawatir.Langkahnya mendadak berjalan pelan setelah melihat ayah mertuanya tampak duduk di kursi tempat biasa mereka berbincang dengan tatapan tajam seolah ingin membunuh mangsanya.“Ayah belum tidur?”Lelaki paruh baya tersebut tampak berlari menghampiri Geo dengan kemarahan. Geo yang dihampiri terlihat bergerak mundur, ia tidak paham apa yang terjadi saat ini.Bugh!“Si*lan!”Bugh!Geo memegang perutnya yang di tinju oleh ayah mertuanya itu, ia tidak mengerti apa permasalahannya. Apakah ia hanya menjadi kambing domba untuk ayah mertuanya untuk melampiaskan kemarahannya, dan terjadi lagi.B
Happy Reading Semuanya!REVISI!Tangannya meremas pelan kertas yang menjadi tugas mandirinya untuk mata kuliah Geofisika, tidak mata kuliah ataupun dosennya membuatnya murka setengah mampus. Sudah dua kali dokumen laporan tugasnya diberi tanda revisi padahal sudah ia revisi jutaan kali sesuai dengan kemauan dosen tersebut.Pepatah memang benar, jika seseorang tidak akan pernah puas.“Sialan tuh dosen! Gue sudah melakukan revisi jutaan kali, sudah pakai jurnal luar juga! Sekarang masih tetap saja salah, susah banget dapet nilai A di kelas dia tuh!” maki Eva sembari membanting dokumen di tangannya ke atas meja kantin.“Wih! Sekarang tintanya sudah berubah jadi tinta merah bukan tinta hitam lagi! Pantes punya dendam kesumat.” gelak tawa terdengar memenuhi kantin membuat Eva mempoutkan bibirnya.“Gue sumpahin dia punya jodoh kaya nenek lampir biar sepaket!” maki Eva membuat rekannya hanya mengacak rambutnya pelan.“Awas yang ada malah jodoh sama dia, dari awal saling sindir berujung jadi
Happy Reading Semuanya!Tangannya sibuk menuruni pakaian kurang bahan yang dikenakannya sekarang ini, sepertinya Eva tahu alasan ayahnya yang keras melarangnya menggunakan pakaian yang seperti ini. Terlalu mengundang celaka di kehidupannya.Eva sama sekali tidak merasakan nyaman. Berbeda sekali dengan teman-temannya yang sudah bergerak nyaman, bahkan Deon tidak menemaninya dengan baik.“Hallo manis, kumpul disini dan kita nikmati waktu bersama.”“Enggak makasih,” ucap Eva “Mending kumpul sama kita, nanti Abang akan membawa kamu ke tempat surga dunia yang nikmat.”Tubuh Eva merinding seketika. Gadis cantik itu berlari meninggalkan kumpulan orang aneh yang mengganggunya barusan. Ia mendadak takut masuk ke ruangan di depannya. Sumpah seketika Eva berharap bertemu dengan Deon yang melupakannya atau temannya, ia tidak menyangka akan ditinggal seperti ini.Suasana begitu sesak oleh manusia, apakah sebuah club malam akan seramai ini? Pandangannya mengedar mencoba mencari keberadaan sang ke
Happy Reading Semuanya!Menjelang malam hari Geo tidak memiliki niatan untuk kembali ke rumah, pikirannya berkelana jauh. Meskipun lelaki itu tidak tahu apa yang sebenarnya memenuhi otaknya saat ini.Suara langkah kaki panik tampak terdengar memekkan telinganya, diluar seperti ada keributan. Langkahnya berjalan keluar dan memperhatikan lelaki yang menjadi rektor kampusnya tampak panik membuka setiap ruangan dosen.“Kenapa pak? Apakah ada yang bisa saya bantu?”Lelaki tersebut dengan cepat berlari kearahnya dan menatap dalam dirinya. Wajah panik tidak bisa ditutupi oleh lelaki itu.“Tamat sudah riwayat kampus ini,”Geo hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, ia tidak mengerti dengan perkataan dari lelaki berwajah panik dihadapannya. “Apa maksudnya?” tanya Geo“Bad Burning ada di Club malam Kelopak asia Bliniz Jakarta. Mahasiswa kita bisa terciduk disana,”Lelaki dengan wajah tampan itu tampak memperhatikan ponselnya, menampilkan nomor dari rekannya. Pasti kabar tentang Bad Burning su
Happy Reading Semuanya!Suasana semakin tidak karuan saat pihak kepolisian tampak mengecek secara menyeluruh tentang apa yang terjadi, suara tembakan berbunyi satu hingga tiga kali. Geo memperhatikan wajah perempuan di depannya sudah amat sangat merah, ia harus membawa Eva menuju tempat yang aman.Setelah pertarungan panjang dirinya dengan lelaki luar itu akhirnya ia bisa bernapas lega, karena perempuan yang ia suka berada di tangannya.Suka? Tidak salahkan jika ia menyukai mahasiswa di pelukannya itu. Toh, jarak antara dirinya dengan gadis muda ini tidak terlampau jauh dan bukankah itu wajar jika ia menyukainya. Eva adalah gadis pintar meskipun dia orang yang mudah percaya dengan orang. “Eva… bangun! Katakan dimana rumah kamu?” tanya Geo“Rumah? Aku enggak mau pulang,”“Terus kamu mau kemana dan kenapa kamu bisa jadi kaya begini? Saya bilang apa! Teman kamu itu enggak bisa diandalkan, bagaimana jika orang di kampus mengetahui jika mahasiswa kebanggan mereka terjebak dalam kasus Bad
Happy reading semuanya! Sudah seminggu ini Eva terbayang dengan lelaki bertubuh tegap yang menjadi dosen di kampusnya, tamparan yang ia lakukan sebagai bentuk hadiah kemarahan untuk dosennya sudah terlaksana. Ini gila, Eva tidak bisa melupakan begitu saja. Bagaimana ia hidup sekarang ini. Dan jangka waktu seminggu pula ia tidak menginjakkan kaki ke kampus dengan alasan sedang Minggu tenang, ayolah kampusnya akan membutuhkan Minggu tenang nanti dan dirinya sudah mengambil lebih awal. “Kamu kenapa murung begitu?” tanya sang ibu. “Eungh… itu anu.. kangen soto mang jaja yang ada di kampus. Sekarang Minggu tenang, mana mungkin dia jualan.” Wanita paruh baya bernama Indah itu hanya memasang wajah tidak mengerti. “Kenapa harus soto mang Jaja? Mama buatin khusus ini untuk kamu loh sayang, mama tahu kamu suka soto. Dan sepertinya kamu sedang banyak pikiran makanya mama masakan soto kesukaan kamu,” Eva mengacak rambutnya kasar. Eva hampir gila. Kepalanya tidak kondusif dan terlalu berat.
Happy reading semuanya! “Saya positif hamil Pak,” Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, tanganya mengacak rambutnya yang terbiasa tertata rapi. Tidak mungkin dalam satu permainan mereka malam itu langsung terjadi begitu saja. “Itu pasti salah, test pack bisa saja error.” Kepala Geo mengangguk-angguk seolah membenarkan perkataannya dan meyakini segala kemungkinan yang ada. Tatapan matanya mengarah pada Eva yang masih saja menangis. “Kamu hanya mencoba satu brand test pack Eva, bisa saja hasilnya salah. Kamu enggak mungkin hamil, kita ke apotik sekarang cari brand bagus lainnya atau bahkan kita langsung ke dokter kandungan sekarang. Kamu enggak mungkin hamil secepat itu,” ungkap Geo mencoba untuk menjadi kepala dingin dan mencari solusi dari permasalahan mereka saat ini. Eva tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, ia juga ingin berpikiran positif tapi rasanya semua amat sangat tidak mungkin. “Apa yang enggak mungkin? Ini sudah lima test pack dan saya men
Happy Reading semuanya! Eva tidak berani untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengecekkan kehamilan, ia tidak ingin semakin tahu fakta yang mungkin akan membuatnya sport jantung dan down. Janin yang ada di dalam kandungannya sangat tidak diharapkan sekarang ini. Kedua orang tuanya juga sudah mulai curiga karena ia lebih senang menghabiskan waktu di dalam kamar, seperti bukan anak mereka yang lebih senang menghabiskan waktu bersama orang tuanya di taman belakang rumah mereka. Eva menangis terus menerus, bahkan sekarang air matanya sudah kering. Ia menolak segala panggilan dari siapapun itu termasuk dari dosennya yang terus mengusiknya. “Kenapa Lo harus ada di perut gue sialan!! Gue enggak mau lo ada sekarang, Lo menghancurkan mimpi gue dan semuanya!!” Tangannya memukul perutnya keras, ia berharap janin itu akan mengalami keguguran dan membuatnya menjadi lebih tenang. Tapi hasilnya nihil, bahkan sampai sekarang tidak ada tanda pendarahan dari tubuhnya. Dengan cepat gadis i