Happy Reading Semuanya!Kalau bukan karena masalah yang serius, mungkin mereka tidak akan berbicara secara intens seperti sekarang ini. Mereka tidak habis pikir dengan hal yang baru saja di dengar melalui grup chat alumni sekolahnya dulu. Eva yang sedang mengerjakan skripsi dengan pantauannya terpaksa ia tinggal hanya karena masalah ini. Bagaimanapun orang itu adalah masa lalunya dan teman dekat mereka.“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa bisa sampai seperti ini?” gumam Leo membuat Geo menghela nafas pelan.Berita kehamilan Bella sudah mulai tersebar dimana-mana dan siapa lagi kalau bukan Hanung yang membongkar semuanya. Leo dan Geo yang sedang berkumpul bersama hanya bisa menghela nafas kasar, memang sepertinya itu adalah sebuah fakta dimana Bella sudah berubah total.“Gue akhirnya tahu kenapa Tuhan menikahkan lo sama Eva dan begitu juga gue yang dilindungi oleh Tuhan. Kita enggak akan tahu hati manusia sesungguhnya seperti apa, tapi dia mengandung anak siapa?” Geo hanya bisa terdi
Happy Reading Semuanya!Jam sudah berlalu sangat lama, perempuan yang tengah mengusap perut besarnya tampak menunggu kehadiran dari lelaki yang menjadi suaminya itu. Jujur saja Eva tidak tahu menahu kemana suaminya pergi, tetapi yang jelas ia ketahui kalau suaminya pergi dalam keadaan panik dan perasaan campur aduk.“Tadi kenapa ya sama Dady kamu, sayang?” gumam Eva seolah berbicara dengan anak yang ada di dalam kandungannya.Eva bosan dan lapar. Sekarang yang sangat dirinya harapkan adalah kepulangan dari suaminya tidak ada yang lain. Tanpa disadarinya ia begitu menempel pada suaminya dan sudah mulai bergantung pada lelaki yang sudah membuatnya mengandung seperti sekarang ini.20 menit berlalu…Suara jarum jam masih terasa di telinganya.30 menit berlalu…Bibirnya merekah saat mengetahui suara dari deru mesin mobil milik seseorang yang ia tunggu. Akhirnya orang yang sudah membuatnya menunggu datang kembali ke rumah. Matanya mengintip sebentar melalui CCTV depan rumahnya dan berjalan
Happy Reading Semuanya!Jika Davin tidak ingin bayi yang ada di dalam kandungannya, maka Bella harus membuat plan B untuk membuat seseorang yang ia cintai menjadi miliknya sepenuhnya. Saat ini yang perempuan itu lakukan adalah terus melakukan pendekatan agar lelaki tersebut masuk kedalam perangkatnya.Bella hampir gila karena Geo, ia terus berjuang ingin bertemu dengan Geo. Bahkan ketika Geo sedang mengerjakan laporan di kantin kampus seperti sekarang ini, andai kampus ini menyediakan mata kuliah model—mungkin Bella akan mendaftarkan diri agar bisa berdampingan dengan Geo secara terus menerus.“Kalau dilihat kamu semakin tampan dan enggak berubah,” bisik Bella dengan nada menggoda.Lelaki tersebut tampak menghela nafas pelan, rasanya begitu melelahkan ketika berhadapan dengan Bella.“Apa yang kamu mau sebenarnya? Gue enggak akan pernah bisa melakukan keinginan lo, please Bella! Sekali saja jangan ganggu gue. Bukannya lo tahu kalau gue sudah menikah dan mempersiapkan kelahiran anak. L
Happy Reading Semuanya!“Tante kenapa ada disini? Tante sekarang amnesia sampai bisa datang kemari. Tante curi alamat kami, ya?” Bella tertawa singkat mendengar perkataan dari perempuan yang ada di depannya, ia pencuri? Apakah ada pencuri secantik dirinya. Aneh sekali. Sudahlah, kedatangannya kemari tujuannya untuk mengejutkan gadis cantik yang menjadi istri dari Geo bukan untuk yang lain.“Kamu penasaran?” tanya Bella“Enggak,”“Okay kalau begitu akan aku jelaskan biar kamu paham anak kecil.” ucap Bella“Tante budek, ya? Kan saya bilang enggak usah. Kenapa mau menjelaskan! Saya enggak terima orang seperti tante. Sekarang silakan pergi ya tante siluman!”Perempuan cantik itu memamerkan smirk tipisnya, “Kamu usir pun rasanya akan percuma, kita akan tinggal bersama selamanya. Oh—atau mungkin sebentar saja karena aku yakin kamu pasti enggak akan tahan. Rumah ini akan menjadi rumah aku karena kamu akan pergi,”Eva menatap sebal perempuan di depannya, “Dari Mana dalilnya kalau rumah ini a
Happy Reading Semuanya!Tangannya mengepal. Rasa amarahnya tercetak dengan sangat jelas, ia merasa emosi karena sebuah video yang tersebar dan tanpa sensor sedikitpun. Geo tidak bodoh, ia tahu dan rasa kecewanya semakin membara dalam hatinya. Rasa ingin meninju orang sangat besar, kemarahannya tidak bisa tertutupi lagi.Geo menjadi banyak beralibi pada Eva untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kehidupan mantan kekasihnya yang menjurus pada orang yang dicintainya. Eva. Ia tidak ingin Eva terluka hanya karena laki-laki bodoh pilihan mertuanya.“Lo mau kemana? Jangan buat macam-macam! Ayahnya dia orang berpengaruh dalam militer, mau lo bunuh dia. Mereka akan tetap menang dan lo kalah,” ungkap Leo.“Gue enggak peduli! Mau ayah dia presiden atau orang tertinggi sekalipun gue enggak peduli!! Sekalinya salah maka akan tetap salah!” marah GeoHarinya yang terasa padat menjadi semakin membuatnya pening. Geo tidak bisa bernafas, bagaimana bisa ayah mertuanya memilh lelaki dengan pilihan yang
Happy Reading Semuanya!Suaminya belum juga kembali meskipun jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, kepala Eva dipenuhi berbagai macam pertanyaan di kepalanya. Air matanya sudah tertahan, perasannya mulai ragu. Perempuan yang sedang hamil tersebut memikirkan perkataan dari Bella, ia seharusnya mempertanyakan lebih jelas kemana suaminya itu pergi dan dengan siapa. Eva begitu bodoh dan hanya memikirkan tentang makanan saja.Tangannya menghubungi nomor sesorang dengan ragu, ia harus mempertanyakan ini pada orang yang bersangkutan yang menjadi saksi. Tut…tut…tut…Nada dering panggilan terus terdengar di telinganya, ia berharap orang yang sedang ia hubungi sedang tidak sibuk dan mengangkat panggilan mendesaknya.“Hallo, Eva are you okay?”Perempuan tersebut dengan cepat terduduk mendengar nada panggilan tersebut berubah menjadi sahutan orang lain. Perasannya mendadak ragu, apakah ia harus mengatakan pada lelaki yang ada di panggilannya atau tidak. “Mas Leo,” panggil Eva“Ya,”“Boleh aku
Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya mengarah pada jam ponselnya yang menunjukkan pukul 10 malam, istrinya tahu jika ia berada di luar dan Geo juga tahu dimana keberadaan istrinya tersebut. Jam segini bukan waktunya mertuanya tidur.Tangannya sudah menggenggam beberapa makanan yang sudah ia beli sebelum datang kemari, hatinya harus berubah baik saat ini karena tidak mau membuat istrinya begitu khawatir.Langkahnya mendadak berjalan pelan setelah melihat ayah mertuanya tampak duduk di kursi tempat biasa mereka berbincang dengan tatapan tajam seolah ingin membunuh mangsanya.“Ayah belum tidur?”Lelaki paruh baya tersebut tampak berlari menghampiri Geo dengan kemarahan. Geo yang dihampiri terlihat bergerak mundur, ia tidak paham apa yang terjadi saat ini.Bugh!“Si*lan!”Bugh!Geo memegang perutnya yang di tinju oleh ayah mertuanya itu, ia tidak mengerti apa permasalahannya. Apakah ia hanya menjadi kambing domba untuk ayah mertuanya untuk melampiaskan kemarahannya, dan terjadi lagi.B
Happy Reading Semuanya!REVISI!Tangannya meremas pelan kertas yang menjadi tugas mandirinya untuk mata kuliah Geofisika, tidak mata kuliah ataupun dosennya membuatnya murka setengah mampus. Sudah dua kali dokumen laporan tugasnya diberi tanda revisi padahal sudah ia revisi jutaan kali sesuai dengan kemauan dosen tersebut.Pepatah memang benar, jika seseorang tidak akan pernah puas.“Sialan tuh dosen! Gue sudah melakukan revisi jutaan kali, sudah pakai jurnal luar juga! Sekarang masih tetap saja salah, susah banget dapet nilai A di kelas dia tuh!” maki Eva sembari membanting dokumen di tangannya ke atas meja kantin.“Wih! Sekarang tintanya sudah berubah jadi tinta merah bukan tinta hitam lagi! Pantes punya dendam kesumat.” gelak tawa terdengar memenuhi kantin membuat Eva mempoutkan bibirnya.“Gue sumpahin dia punya jodoh kaya nenek lampir biar sepaket!” maki Eva membuat rekannya hanya mengacak rambutnya pelan.“Awas yang ada malah jodoh sama dia, dari awal saling sindir berujung jadi