Home / Romansa / Perempuan Bermahar Lima Miliar / Bagian (105) : Tipu Muslihat Seorang Bella

Share

Bagian (105) : Tipu Muslihat Seorang Bella

Author: David Khanz
last update Last Updated: 2023-10-13 09:00:02

PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIAR

Penulis : David Khanz

Bagian (105)

Episode : Tipu Muslihat Seorang Bella

“Ayolah, Sayang ….,” bujuk Bella dengan nada mendesah manja. “Kamu berani menerima tantanganku ini, hhmmm?”

Hamizan masih tetap berdiam diri, tidak ingin menjawab pertanyaan maupun membalas tantangan yang diberikan oleh Bella tadi.

‘Hhmmm, dia sengaja memberikan dua pilihan itu dan berharap sekali aku memilih yang kedua, bukan? Dengan begitu, aku akan otomatis kalah dan dia menang. Selanjutnya akan menuntut aku buat menikahinya. Begitu, ‘kan? Hhmmm, licik sekali perempuan ini. Benar-benar tidak kusangka sama sekali,’ membatin lelaki tersebut sembari terus fokus dan mawas diri.

“Enggak …,” kata Hamizan akhirnya menjawab juga. “Saya gak akan memilih keduanya.”

‘Hhmmm, pengecut!’ ujar Bella di dalam hati. ‘Dia tidak berani mengambil satu pun. Padahal dengan memilih salah satunya saja, dia memang harus menjad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (106) : Aib Terberat

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (106)Episode : Aib TerberatPLAK!Suara tamparan menggema di dalam ruangan. Hamizan mengaduh dan meringis, kemudian memutar kembali kepala untuk menatap wajah Pak Waluyo.Lelaki tua tersebut tampak melotot garang dengan telapak tangan gemetar setelah menghajar pipi sosok di depannya tersebut.“P-paakkk ….,” sebut Hamizan terkaget-kaget. Dia mengusap pipi bekas tamparan Pak Waluyo baru saja. “A-apa yang Bapak lakukan? Kenapa? Ada apa, Pak?” tanyanya kebingungan.Pak Waluyo tidak lekas menjawab. Namun gemeretak gigi laki-laki tua tersebut memberi pertanda bahwa dia masih dalam pengaruh besar amarahnya.“Munafik!” seru sosok ayahnya Bella itu mengentak. “Saya pikir kamu ini benar-benar lelaki yang alim, Hamizan! Tapi ternyata, kamu gak ada bedanya dengan pria-pria mesum yang selalu mengumbar syahwat di luar sana!” Pak Waluyo menunjuk ke

    Last Updated : 2023-10-14
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (107) : Bertahan Dalam Diam

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (107)Episode : Bertahan Dalam Diam“Jadi hanya itu yang kalian bicarakan tadi?” tanya Arumi sambil melipat kain mukena. Dia masih duduk di atas hamparan sajadah, usai melaksanakan shalat Isya. “Iya, Sayang. Hanya itu,” jawab Hamizan yang saja tiba di rumah. “Pak Waluyo cuma ingin mastiin, kalo antara aku dan Bu Bella, gak ada hubungan apa pun.”Perihal tamparan yang diterima serta kiriman video dari Bella yang ditunjukkan pada Pak Waluyo, sengaja tidak disampaikan pada Arumi. Hamizan harus tetap merahasiakannya untuk sementara waktu. Bersifat temporer? Kemungkinannya seperti itu, sampai kelak sang istri melahirkan.“O, iya … tadi aku menghubungi Umi, Mas,” ucap Arumi kemudian. “Kemungkinan besar, masa kelahiran Kak Izah tinggal beberapa hari lagi.”Hamizan menengok. “Kamu ingin segera ke sana, Sayang?” tanyanya langsung teringat pada ucapan

    Last Updated : 2023-10-15
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (108) : Pengakuan Tak Terduga

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (108)Episode : Pengakuan Tak TerdugaSungguh, jika saja mau jujur, sebenarnya Hamizan sudah tidak lagi betah bekerja di kantor tersebut. Itu pun karena keberadaan sosok Bella di sana dan—sekaligus—menjadi atasan lelaki itu. Namun mau bagaimana lagi, fakta lain berkata bahwa dia masih memiliki angsuran pinjaman keuangan yang harus dikembalikan dalam jangka waktu yang tidak sebentar.Alasan utama bagi seorang Hamizan untuk bisa segera mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja selama ini, karena sikap Bella yang dirasa sudah semakin berani mempertontonkan kemesraan secara sepihak. Bahkan tidak tanggung-tanggung di depan Indry sekalipun. Maka dari itu tidaklah heran, jika kemudian kabar tidak sedap pun segera menyebar dengan cepat di kalangan para pekerja. Termasuk sosok Ammar sendiri, mantan rekan Hamizan dulu di divisi lamanya.“Serius k

    Last Updated : 2023-10-16
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (109) : Misteri Yang Sudah Mulai Terbuka

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (109)Episode : Misteri Yang Sudah Mulai TerbukaAmmar mengaku pada Hamizan bahwa Bella pernah menanyai dirinya perihal keluarga Arumi di Tasikmalaya.“Saya gak tahu sama sekali tujuan Bu Bella nanya-nanya tentang keluarga istrimu itu, Zan,” ungkap Ammar bersedih hati. “Saya bilang saja apa adanya. Tapi … gak tahu kalo dia sampe mengutus seseorang ke Tasik buat nyari-nyari kabar tambahan.”“Kapan itu terjadi, Mar?” tanya Hamizan sudah merasa terlanjur membuka semua permasalahan, termasuk sahabatnya itu sendiri. “Maksud saya … bagaimana kamu tahu kalo Bu Bella ngutus seseorang ke sana? Siapa dia?”Sebentar laki-laki berkacamata minus tersebut mengingat-ingat, lantas menjawab dengan sedikit keraguan, “Kalo gak salah … waktu itu … sehari sebelum kamu dan Bu Bella pergi keluar bareng dan malemnya … o, iya … malemnya seperti yang kamu bilang tadi itu, kejadian di penginap

    Last Updated : 2023-10-17
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (110) : Godaan Hasrat Bella

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (110)Episode : Godaan Hasrat BellaHari berikutnya, Hamizan sengaja menghadap Bella. Dia hendak mengajukan izin cuti untuk beberapa hari ke depan. Sesuai dengan janjinya pada Arumi pada beberapa waktu lalu.“Apa? Kamu mau mengajukan cuti kerja, Sayang?” tanya perempuan tersebut dengan tatapan mata sayu. Lantas berlanjut disertai nada serta gaya penuh kemanjaan. “Mau ke mana kamu ini, Sayang? Hhmmm? Sengaja ingin menjauh dariku juga, ya?”Bellanca Aurora bangkit dari kursi, lalu berjalan mendekati Hamizan Rabbani. Dia hendak menjamah pundak lelaki tersebut secara perlahan. Tentu saja suami Arumi itu pun spontan menghindar.“Maaf, Bu. Tolong jangan sentuh saya,” pinta Hamizan mulai merasa risi dan ketakutan.Bukannya mendengarkan dan menurut, sosok atasannya itu malah terkikik sendiri di belakang Hamizan.“Kenapa, Sayang? Kamu tidak mau aku sentuh?

    Last Updated : 2023-10-18
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (111) : Masa Kelam Yang Menghitam

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (111)Episode : Masa Kelam Yang TenggelamSetelah diperiksa secara intensif, diperkirakan Hamizan mengalami gejala takikardia.“Mungkin karena mengalami tekanan batin atau stres yang berlebihan,” kata salah seorang dokter dari tim medis tersebut menjelaskan. “Takikardia ini disebabkan karena detak jantung yang terlalu cepat. Sehingga bisa menyebabkan aliran darah yang masuk ke organ jantung menjadi berkurang. Nah, karena hal itulah, maka jantung jadi tidak memiliki cukup darah untuk dialirkan pada seluruh tubuh. Akibatnya, organ-organ atau jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh, mengalami kekurangan oksigen.”Dari keterangan Bella, gejala-gejala yang timbul dari serangan takikardia adalah rasa cemas atau takut, keringat dingin, lemah, dan bisa berefek pingsan.“Buat sementara, pasien perlu diberikan istirahat yang cukup serta pola hidup teratur dan makan

    Last Updated : 2023-10-19
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (112) : Rencana Terkendala Lara

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (112)Episode : Rencana Terkendala LaraSementara itu Hamizan dan Arumi yang sedang berada di Tasikmalaya, menikmati kebersamaan mereka dengan keluarga Kiai Haji Bashori di lingkungan pondok pesantren. Sambil menunggu masa lahiran Azizah, sesuai rencana semula, Hamizan berbicara dengan Muzakir perihal kedatangan sosok Pak Yono beberapa waktu sebelumnya.“Ya, sesuai dengan apa yang kita obrolkan sebelumnya, Zan,” kata Muzakir menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh suami dari adik iparnya tersebut. “Tapi … sampai sekarang, Pak Yono gak dateng-dateng lagi tuh. Tahu kemana.”Hamizan melenguh pelan. Dia sudah paham, setelah mendapatkan informasi mengenai dirinya serta keluarga besar Arumi di pondok pesantren, tentulah Pak Yono tidak akan datang kembali ke sana. Karena tugasnya dari Bella sudah selesai dijalankan.“Sebenernya ada apa, Zan? Kamu lagi ada masalah besar?” tanya Muzakir kemudian seraya mendekatkan duduk. Dia me

    Last Updated : 2023-10-20
  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (113) : Bella Semakin Menggila

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (113)Episode : Bella Semakin MenggilaSepagi itu, Bella menghubungi Hamizan melalui panggilan video. Tampak di layar, perempuan tersebut tidak sedang berada di ruangan kantor kerja, tapi ….“Iya, Sayang. Aku ada di rumah, nih. Di kamarku sendiri,” ucap Bella menjawab pertanyaan laki-laki yang dia gilai tersebut, “aku lagi males ngantor. Gara-gara kamunya sih, cuti panjang. He-he.”Agak jengah juga Hamizan melakukan percakapan. Terlebih lagi, kondisi perempuan tersebut tidak mengenakan hijab sebagaimana biasa. Hanya berupa kaos yang serba terbuka di bagian pundak dengan belahan rendah di area dada.“Ada apa, Bu? Mohon langsung saja ke pokok bahasan,” pinta Hamizan tercekat.Bella malah terkikik menyebalkan. “Kenapa? Gak salah ‘kan, kalo aku meneleponmu? Aku kangen sama kamu, Hamizan sayang,” ucap perempuan itu semakin menjadi-jadi. “Ayo, tataplah aku. Jangan kayak ‘gitu. Aku tahu, kamu juga pasti lagi memikirkan aku juga, ya

    Last Updated : 2023-10-21

Latest chapter

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (123) : Akhir Dari Sebuah Misteri (TAMAT)

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (123) Episode : Akhir Dari Sebuah MisteriBeberapa hari setelah Arumi melahirkan, Hamizan kedatangan seorang tamu spesial. Dia tiba di sana menjelang siang, bersama dua orang lelaki berbadan tegap, untuk menemui menantu Abah Bashori tersebut sambil membawa sesosok bayi mungil di dalam dekapan. Sosok khusus itu tidak lain adalah Pak Waluyo, bapak kandung Bella Aurora."Pak?" ucap Hamizan kaget bercampur heran. Seolah-olah tidak percaya melihat ketibaan orang tua tersebut di Tasikmalaya. Yang lebih menarik perhatian adalah tentang bayi mungil itu. 'Anak Bella-kah dia?' tanyanya seketika menduga-duga. "Silakan masuk, Pak."Hamizan menyalami ketiganya dan mengajak Pak Waluyo serta kedua orang itu tadi masuk ke dalam rumah."Ada apa ini, Pak? Bagaimana bisa tahu kalo saya ada di sini?" tanya Hamizan masih merasa heran dan bingung dengan kedatangan Pak Waluyo. Lanjut bert

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (122) : Arumi Melahirkan

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (122)Episode : Arumi MelahirkanBelum habis memikirkan kejadian misteri penabrakan tadi, tiba-tiba Arumi meringis kesakitan. Perempuan cantik berkulit putih bersih itu menyeringai sembari pegangi perut."M-maasss ….," lenguh Arumi memanggil suaminya.Hamizan menoleh dari arah pandangan pada sosok kendaraannya yang ditabrak tadi."Sayang? A-ada apa, Sayang?" tanya lelaki itu gelagapan. Dia memperhatikan raut wajah Arumi dan elusan di perut buncitnya. "Yaa Allah … k-kamu mau melahirkan?"Arumi menggelengkan kepala dengan bibir tidak berhenti mendesis. "Gak tahu, Mas. Perutku mules banget ini. Aduuhh … aashhh!" jawab Arumi kian menghebat serangan rasa sakit yang mendera perut. Seketika raut wajah perempuan itu berubah memucat disertai keringat mengilap di wajah."Yaa Allah ….!" seru Hamizan mulai panik dan segera memanggil Muzakir. "Kang, s-

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (121) : Arumi Terancam

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (121)Episode : Arumi TerancamHamizan tidak pernah tahu, ada persoalan apa di antara Bella dan Pak Waluyo. Sementara orang tua itu sendiri belum mau terbuka padanya.Timbul pertanyaan baru, jika saja benar seorang Bella telah berubah, lantas mengapa hubungan dengan bapaknya sendiri justru terkesan tidak harmonis? Bukankah sebelum itu mereka berdua terlihat akur. Setidaknya itulah yang dinilai di mata Hamizan. Namun suami Arumi tersebut tidak ingin mencampuri urusan internal keluarga Pak Waluyo. Terpenting sekarang, sikap Bella sendiri memang tidak seperti beberapa bulan sebelumnya.Baru saja babak kedamaian itu dirasakan oleh keluarga Hamizan, suatu ketika dia menerima sebuah panggilan telepon."Pak Waluyo ….," gumam Hamizan begitu memperhatikan nomor kontak yang tertera di layar. "Assalaamu'alaikum, Pak," ucapnya usai menekan ikon berwarna hijau."Wa'alaik

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (120) : Bella Berubah?

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (120)Episode : Bella Berubah?Semenjak pembicaraan mereka di pagi hari tersebut, sikap Bella terhadap Hamizan sedikit berubah. Tidak lagi mendayu-dayu sebagaimana biasa, tapi lebih lembut dan santun dalam bertutur kata serta sikap."Maaf, selama ini sikap aku mungkin gak berkenan buatmu, Hamizan. Saya sadari itu dan pastinya justru akan membuatmu makin merasa gak suka sama aku,'kan?" ucap Bella dengan suara datar. "Aku minta maaf. Itu semata karena aku terlalu menuruti kata hati. Terkadang, aku gak ngontrol tentang itu."Hamizan memang merasakan hal demikian, walaupun tidak sepenuhnya perempuan tersebut berubah drastis. Namun setidaknya, kini dia bisa sedikit bernapas lega dan tidak lagi harus didera ketakutan akan perilaku Bella yang sering terlewat batas.'Apakah benar Bella telah berubah? Apa karena ucapanku tempo hari itu?' Benak Hamizan pun dilanda tanda tanya

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (119) : Perlawanan Hamizan

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (119)Episode : Perlawanan HamizanSesuai perkiraan, ternyata memang benar adanya bahwa pada hari itu Azizah telah melahirkan seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki."Maaf, Zakir gak sempet ngasih kabar ke rumah, Umi," kata Muzakir saat ditanyai oleh Umi Afifah. Dia ikut sibuk menemani dan mengurus kelahiran istrinya saat Arumi menelepon. "Baru mau dihubungi, eh … ternyata Umi sudah datang," lanjutnya kembali berkata sambil menatap Hamizan dan Arumi yang turut datang bersama-sama."Iya, gak apa-apa, Nak. Terpenting … Alhamdulillah … akhirnya Azizah sudah melahirkan dengan selamat," timpal Umi Afifah seraya tersenyum bahagia melihat cucu ketiganya.Sementara Azizah sendiri masih tergolek lemas di atas ranjang di samping Muzakir suaminya.Hamizan langsung mendekat dan memperhatikan bayi mungil yang sedang terbari

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (118) : Kecurigaan Seorang Istri

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (118)Episode : Kecurigaan Seorang IstriKini perasaan Hamizan sedikit agak lega setelah mencurahkan permasalahannya pada sang Mertua, Abah Bashori. Tidak lupa, dia juga menceritakan kepada orang tua tersebut bahwa khusus tentang kedua video yang dimaksud, belum akan diberitahukan kepada Arumi dengan alasan yang mendasari."Ya, Abah paham maksudmu, Nak. Tapi bukan berarti Abah mendukung usahamu itu," timpal Abah Bashori lebih lanjut. "Sebagai manusia, terkadang kita dituntut untuk gak terlalu jujur dalam bersikap. Abah ngerti kok, kamu ngelakuinnya karena satu sebab. Itu bagus. Hanya saja, suatu saat … kamu harus selalu terbuka pada keluargamu."Hamizan mengangguk pelan mendengarkan petuah mertuanya. "Satu hal lagi yang harus kamu tahu, Nak," imbuh kembali Abah Bashori, "Arumi itu … suka mencari-cari jalannya sendiri jika hendak mengetahui sesuatu. Dia anak pintar.

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (117) : Lelah Dalam Pasrah

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (117)Episode : Lelah Dalam PasrahTampak jelas sekali jika diperhatikan, sudut kamera yang bergerak-gerak mengambil gambar, itu—pasti—dilakukan oleh pihak orang ketiga. Tidak mungkin Bella melakukannya sendiri, karena posisi dia saat itu sedang (maaf) menindih tubuh Hamizan. Bahkan dengan sengaja mengarahkan mata lensa tepat pada pertautan area aurat inti mereka berdua.Hamizan langsung merasa syok. Tubuhnya gemetar dan langsung menutup layar ponsel.'Tidak mungkin, Yaa Allah. Ini tidak mungkin!' jerit lelaki tersebut pilu. Napasnya sampai terengah-engah sesak. Menyayangkan serta menyesali jika di antara dia dan perempuan tersebut, benar-benar telah terjadi perzinaan farji.Jadi benarkah akibat terjadinya aksi persebadanan tersebut, Bella mengalami kehamilan? Pikir Hamizan.'Dia benar-benar mengandung anakku ….,' membatin kembali suami Arumi tersebut.

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (116) : Teror Kedua

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (116)Episode : Teror Kedua"Kak Izah sudah harus tinggal di sini, Mas. Baru pembukaan tiga," kata Arumi begitu keluar dari ruang pemeriksaan, usai mengantar Azizah ke dalam. "Kita sendiri bagaimana sekarang? Apa ikut menunggu—""S-sebaiknya kita pulang saja sekarang, Dik," tukas Hamizan tampak gagap. Hal tersebut baru disadari oleh istrinya setelah posisi mereka berdua berhadap-hadapan.Sesaat Arumi mengamati raut wajah suaminya, di bawah terpaan cahaya lampu neon di ruang tunggu. Terlihat agak pucat dan tidak tenang berdiri menyandar di dinding."Kamu kenapa, Mas? Ada apa?" tanya perempuan itu ikut merasakan kekhawatiran atas sikap laki-laki yang teramat dia cintai tersebut. Sebentar Arumi menyapu pandangan ke sekeliling tempat. Tidak ada siapa pun terkecuali mereka berdua di sana. "Ada apa sih, Mas? Kamu melihat sesuatu?"Hamizan melirik, tapi hanya sesaa

  • Perempuan Bermahar Lima Miliar   Bagian (115) : Hubungan Hamizan dan Kiai Bashori Membaik

    PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David KhanzBagian (115)Episode : Hubungan Hamizan dan Kiai Bashori MembaikSelama berada di tengah-tengah keluarga Pondok Pesantren Al Ardul Basyariyah, sesekali Hamizan suka ikut terjun membimbing para santri. Hal tersebut sering diperhatikan oleh sang Mertua Kiai Haji Bashori, secara tidak sengaja pada awalnya. Sampai kemudian menyengaja mengintip serta mengawasi kegiatan menantunya itu. Bahkan pernah beberapa kali, suami dari Arumi tersebut didaulat untuk menjadi imam pada saat shalat Maghrib.Kiai Haji Bashori yang pada saat itu baru saja tiba dari bepergian di luar, sesaat terhenyak mendengar lantunan indah suara milik Hamizan membacakan kalam Ilahi.‘Masyaa Allah … sepertinya aku kenal sekali suara imam itu. Hamizan-kah?’ tanyanya di dalam hati. Sejenak laki-laki tua tersebut menajamkan telinga di antara barisan jamaah shalat. ‘Ah, benar … itu memang Hamizan menantuku.’Lantas

DMCA.com Protection Status