Share

BAB 114: Sebuah Harapan

Gorden putih disibak, debu-debu yang menempel beterbangan, cahaya dari luar langsung menerani semua penjuru kamar.

Floryn memejamkan matanya yang merah sembab, dia menghabiskan waktu setengah jamnya untuk menangis hingga puas, bergumul dengan kesedihan yang sulit untuk dia rangkai dalam kata sampai perasaannya kembali tenang.

Floryn menarik napasnya dalam-dalam, menyadarkan dirinya sendiri bahwa segala kesulitan yang begitu melelahkan ini semua adalah sebuah permulaan, dia tidak boleh menyerah. Floryn tidak boleh berlarut-larut dan tenggelam dengan traumanya.

Dalam satu gerakan kakinya memutar, kembali melihat kamarnya yang berantakan, perhatian Floryn langsung tertuju pada sebuah patung kayu yang diletakan di sisi dinding.

Apakah handycamnya juga masih berada di sana?

Floryn merangkak naik ke ranjang, dengan susah payah dia berusaha menjangkau patung kayu yang diletakan cukup tinggi. Dalam satu lompatan Floryn memutuskan menarik patung kayu itu hingga pengaitnya patah dari dinding
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nuriyah Eulis
jangan lama2,, ingin segera Floryn bahagia dg Alfred.. makasih Thor
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Takut pas Melisa melakukan kejahatan lagi, terus ngejebak Flo. Tapi kayaknya gak mungkin sih, karena nanti yang nyelidikin bakal pinter. Kira-kira Flo terima gak ya tawaran Alfred kemarin?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status