Home / Romansa / Perawat Cantik Tuan Jayden / 16. Kecurigaan Inayah

Share

16. Kecurigaan Inayah

Author: ummi asya
last update Last Updated: 2023-11-20 20:31:36

Ronan kembali ke rumah Jayden, berkas di tangannya sudah siap untuk di tanda tangani laki-laki itu. Mobil melaju kencang, berharap gadis perawat Jayden tidak ada di rumah bosnnya, karena semuanya sudah di siapkan sejak kemarin barang yang setiap kali datang kesana dia berikan.

Tak lama, mobil memasuki halaman rumah besar milik Jayden. Matanya menatap ke arah pintu rumah yang tertutup, tapi kini terbuka dan muncul bi Ratih berdiri di depan itu sambil menatap ke arah Ronan yang masih dalam mobil.

Ronan mendengus kasar, tapi dia tetap turun dari mobilnya. Memegangi berkas di tangannya, siap untuk meminta tanda tangan pada Jayden. Langkahnya cepat dan berat, menyapa perempuan yang sudah bekerja di rumah Jayden selama dua puluh tahun sejak Jayden masih remaja tanggung.

"Tuan Jayden sedang tidak istirahat kan bi Ratih?" tanya Ronan masuk ke dalam rumah.

"Sedang makan tuan Ronan, di temani Inayah di dalam kamarnya." jawab bi Ratih.

Ronan berhenti, menatap ke lantai atas lalu menarik napas ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   17. Jayden Ketahuan

    Jayden menyembunyikan barang itu dalam kantongnya setelah Inayah keluar dari kamarnya. Dia benar-benar takut jika barang yang di berika oleh Ronan di ambil lagi oleh perawatnya itu."Sial, dia curiga denganku. Aku harus menyembunyikan barang ini agar tidak di buang olehnya." ucap Jayden.Jayden bangkit dari duduknya, melangkah mondar mandir antara walk in kloset dan kamar mandi. Dia bingung mau menyembunyikan di mana barang itu agar tidak di ketahui oleh Inayah. Tapi kemudian dia ingat perkataan Ronan, harus di sembunyikan di bawah kasurnya. Agar Inayah tidak mengetahuinya.Setelah berpikir, Jayden menuju ranjangnya lagi. Mengangkat kasur busanya yang berat baginya karena tenaganya berkurang akibat menyusutnya tubuhnya. Napasnya tersengel ketika selesai mengangkat kasur dan menyembunyikan barang terlarang itu. Dia duduk di sisi ranjang sambil menarik napas panjang."Huh, kenapa tenagaku jadi lemah ya." ucapnya.Dia meraih gelas berisi air putih lalu menenggaknya sampai habis. Di letak

    Last Updated : 2023-11-22
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   18. Pemikiran Dokter Andrew

    "Hentikan Jayden!" Suara laki-laki yang berteriak pada Jayden itu menggema di kamarnya. Dia dan Inayah menoleh ke arah sumber suara, Jayden mendengus kesal. Inayah pun berjalan mendekat pada dokter Andrew yang tadi berteriak pada Jayden. Beruntung plastik berisi serbuk putih itu masih di genggam oleh Inayah, gadis itu menyerahkan serbuk itu pada dokter Andrew.Dokter Andrew melebarkan matanya, dia mengambil serbuk putih dari tangan Inayah. Dia kesal sekali kenapa Jayden mendapatkan barang itu lagi, dokter Andrew pun mendekat pada Jayden. Menarik napas panjang karena kesal pasien yang dia tangani masih bisa mendapatkan barang itu lagi."Dari mana ini Jayden?" tanya dokter Andrew menatap tajam pada Jayden."Jangan ikut campur!" ucap Jayden balik menatap tajam pada sahabatnya itu."Dari mana barang ini Jayden?!" teriak dokter Andrew mengulang pertanyaannya."Untuk apa kamu tahu?! Bahkan kamu sebagai sahabat tidak bisa mengerti aku, aku hanya butuh barang itu!"Plak!Dokter Andrew menamp

    Last Updated : 2023-11-24
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   19. Ronan Kembali

    Inayah dan dokter Andrew sepakat untuk memasang cctv di kamar Jayden, tujuannya untuk merekam Ronan yang datang ke kamar laki-laki yang sudah mulai membaik. Karena barang yang kemarin di ambil itu sudah di bakar, Jayden pun sudah lebih baik dalam satu minggu setelah ketahuannya kembali akan mengkonsumsi barang terlarang. Dan sejak saat itu dia memutuskan untuk menghentikannya sendiri, tidak mau terjebak dengan barang itu lagi.Dia ingat akan ucapan Inayah waktu itu, jika tubuhnya bukanlah miliknya seutuhnya. Tubuhnya milik Tuhannya yang sudah menciptakannya begitu sempurna, masa harus di rusak begitu saja. Belum lagi ketika Inayah mengatakan akan dapat balasan dari Tuhan bagi yang sengaja merusak ciptaan Tuhannya."Tuhan akan marah tuan, anda akan terhisab dan di masukkan ke dalam neraka jahanam. Anda kesusahan di dunia, masa iya harus kesusahan di alam baka juga. Setidaknya, tuan perbaiki niat untuk menjaga tubuh anda dari barang yang bisa merusaknya. Jangan lakukan lagi mengkonsumsi

    Last Updated : 2023-11-25
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   20. Jayden Lebih Baik

    Jayden kaget melihat plastik kecil berisi serbuk putih yang tadi di berikan oleh Ronan. Dia menatap tajam, kemudiam mendengus kasar dengan sikap Inayah yang tiba-tiba mengambil plastik berisi serbuk putih itu."Kamu lancang Inayah," ucap Jayden kesal."Maafkan saya, tapi saya harus menjauhkan anda dari barang ini. Bukankah anda sudah janji akan meninggalkan barang- barang ini lagi?" tanya Inayah."Tapi bukan berarti begitu caranya, aku tidak suka kamu main serobot begitu!" ucap Jayden."Maafkan saya, lain kali saya akan memintanya langsung tanpa mengambil paksa begini. Itu jika anda mau memberikannya dengan suka rela, tapi jika menolaknya. Terpaksa saya akan merampasnya, tuan," ucap Inayah lagi."Sudahlah, buang saja barangnya," ucap Jayden."Tidak, saya akan bakar barang ini. Selama ini yanh saya lakukan pasa barang itu ya di bakar," ucap Inayah."Terserah kamu," ucap Jayden.Dia mendengus kasar, dia duduk lagi di bangku panjang. Inayah memasukkan barang tersebut ke dalam kantong baj

    Last Updated : 2023-11-26
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   21. Bersiap Pergi Ke Kantor

    "Besok aku akan kembali ke kantor," ucap Jayden dengan pasti.Inayah menoleh ke arahnya, tampak kaget. Tapi kemudian dia tersenyum senang akhirnya tuannya sudah mulai punya semangat baru. Tidak sia-sia dia terua memberi sugesti dan nasehat meski memang sering sekali Jayden mencibir dan membentaknya, itu bagian dari pekerjaannya mencoba membimbing Jayden jadi lebih baik dan tidak memikirkan tentang barang itu lagi."Itu bagus tuan, anda harus semangat dalam bekerja. Jangan memikirkan apa pun tentang barang itu, ingat dengan diri anda yang sangat berharga. Jangan lagi terpuruk dengan nasib dan cinta yang tidak berpihak pada anda, yang terpenting anda harus tetap hidup dengan baik. Jangan lagi melampiaskan kekecewaan anda pada barang tersebut, itu akan merusak ...""Ya ya ya, Inayah. Akan merusak ciptaan Tuhan, itukan yang kamu mau ucapkan?"Inayah menatap lama Jayden, bibirnya menyungging. Kemudian kembali tertawa kecil, sangat senang apa yang di ucapkannya dulu masuk dan menempel di in

    Last Updated : 2023-11-27
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   22. Bekerja Kembali

    Inayah masih melongo dengan ucapan Jayden tadi. Berpikir apakah laki-laki itu hanya mengertak dan bercanda saja."Aah, kenapa aku harus memikirkannya dan melakukannya?" gumam Inayah.Dia masuk ke dalam rumah lagi, sangat lega sebenarnya sang majikan sudah bisa berangkat ke kantor lagi. Meski dia tidak tahu apa saja yang di kerjakam oleh Jayden di kantor, kemarin katanya asistennya sedang berkunjung ke proyek di mana kerja sama di lakukan dan sedang di kerjakan proyek kerja sama itu.Inayah tidak tahu bentuk kerja sama seperti apa, tapi mungkin Jayden merasa ada yang janggal jadi dia harus datang ke kantor tanpa sepengetahuan asistennya. Mungkin juga karyawan kantor, karena selama tujuh bulan lebih Jayden tidak masuk kerja lagi."Tuan Jayden sudah pergi?" tanya bi Ratih ketika Inayah kembali duduk dan meneruskan saparan paginya."Sudah, dia pergi terburu-buru. Tapi tadi memintaku untuk datang ke kantornya siang ini membawakan makanan," jawab Inayah dengan santai menyuap makanannya."Ap

    Last Updated : 2023-11-28
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   23. Makan Siang

    Pembicaraan Marisa dengan Ronan di telepon di ketahui Jayden. Laki-laki itu mendengus kasar, ternyata benar ada sesuatu yang di kerjakan Ronan tanpa sepengetahuannya. Berarti Ronan telah melakukan kecurangan di perusahaannya. Beberapa laporan dia ambil dan memeriksannya.Benar saja, ada banyak kejanggalan di sana, dia menarik napas panjang. Ada rasa menyesal kenapa dia mau di ajak ke klub malam waktu itu oleh asistennya, ternyata ada maksud lain dari ajakannya itu. Apa lagi mengetahui dirinya yang kesal dan kecewa akan sahabatnya juga kekasihnya."Sejak kapan Ronan melakukan ini? Apa sejak aku tidak datang ke kantor?" ucap Jayden.Dia masih memeriksa berkas-berkas laporan yang di buat oleh bagian keuangan itu. Banyak sekali yang harus dia periksa, apa lagi di bagian gudang yang memang selalu menyalurkan barang produksi dari pabrik yang menyediakan untuk kebutuhan pembangunan dari sebuah proyek.Perusahaan Jayden memang bergerak di bidang penyediaan produksi aluminium dan juga besi. Sa

    Last Updated : 2023-11-29
  • Perawat Cantik Tuan Jayden   24. Kedatangan Dokter Andrew

    "Waah, pasienku sudah bisa masuk kerja lagi."Suara dari pintu yang terbuka membuat kaget Inayah dan Jayden. Keduanya menoleh, Inayah tersenyum sedangkan Jayden berdecak kesal. Dia masih mengunyah makanannya di mulutnya hingga habis, kemudian mengambil gelas berisi air putih.Dokter Andrew, laki-laki itu duduk di depan Jayden dan Inayah dengan senyuman mengembang di bibirnya. Dia senang akhirnya Jayden bisa masuk kantor lagi, janjinya pada tuan Andra menyembuhkan Jayden dalam waktu dua bulan kini selesai hanya dalam waktu satu bulan setengah saja. Itu pun di bantu oleh Inayah yang jadi perawat Jayden."Kamu sudah lebih baik, Jayden?" tanya dokter Andrew memperhatikan kotak makan yang hanya sisa sayur saja."Kamu lihat sendiri, aku sudah lebih baik. Terima kasih kamu bersabar menghadapiku," kata Jayden dengan tulus."Ya, aku tidak akan membiarkan sahabatku terpuruk dan akhirnya jauh melangkah ke jalan yang tidak baik. Tapi bukan hanya sama aku, kamu juga harus berterima kasih sama Inay

    Last Updated : 2023-11-30

Latest chapter

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   52. Ungkapan Hati

    Jayden masuk ke dalam mobil, rasanya sudah cukup dia menghormati papanya kali ini. Mungkin kedatangan papanya hanya ingin memastikan keadaan perusahaannya, bukan untuk menemuinya dan merestui pernikahannya dengan Inayah. Laki-laki itu langsung pulang ingin menemui istrinya, tiba-tiba merasa rindu dengan Inayah.Mobil di belokkan menuju rumahnya dengan cepat. Dia ingin cepat-cepat sampai di rumah dan memeluk Inayah, dan tak lama mobil sudah memasuki halaman rumahnya. Satpam Beni heran dengan bosnya yang masuk dengan cepat sekali. Langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah."Tuan Jayden, anda pulang?" tanya bi Ratih."Inayah kemana?" tanya Jayden tidak sabar ingin menemui istrinya."Nyonya keluar tuan, tapi katanya sih sebentar," jawab bi Ratih."Mau apa keluar? Apa dia ingin membeli sesuatu?" tanya Jayden lagi."Entah, tapi katanya mau ke minimarket di seberang jalan itu, saya meminta saya saja yang beli tapi nyonya menolaknya," jawab bi Ratih lagi."Ya sudah, m

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   51. Ultimatum Jayden

    Inayah turun ke bawah, dia melangkah menuju ruang makan. Di mana suaminya sedang mengobrol dengan bi Ratih, perempuan itu sudah mengira kalau bi Ratih pasti akan memberitahu suaminya mengenai mertuanya yang datang dan menghinanya. Langkah Inayah terhenti sejenak, menarik napas panjang. Matanya melihat wajah Jayden yang terlihat marah, tentu marah pada papanya yang telah menghinanya tadi pagi.Perempuan itu mendekat, senyumannya mengembang. Di tariknya kursi di depan suaminya, bi Ratih pergi ke dapur. Jayden menatap istrinya yang tampak biasa saja wajahnya, dia memegang tangan Inayah kemudian menciumnya."Maafkan aku sayang," ucap Jayden."Minta maaf soal apa? Apa kamu punya salah sama aku?" tanya Inayah mengambil nasi dan di masukkan ke dalam piring suaminya."Soal papa, tadi bi Ratih cerita kalau papa menemuimu dan berkata tidak enak sama kamu," kata Jayden."Oh, itu. Tidak masalah, wajar saja kan seorang tua yang menginginkan anaknya bersanding dengan perempuan yang sepadan. Sedangk

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   50. Hinaan Pada Inayah

    Inayah masih diam dengan ucapan mertuanya itu. Sejak Jayden melamarnya beberapa kali, dia mempertimbangkan papa mertuanya itu. Dan benar saja kenyataannya dia di hina oleh laki-laki yang tidak pernah peduli dengan suaminya. Ingin rasanya dia menjawab, tapi dia masih memiliki tata krama sebagai seorang menantu.Setelah beberapa kalimat yang di ucapkan pada Inayah, tuan Andra pun akhirnya diam. Dia menatap dingin pada Inayah yang sedang menunduk itu."Sebaiknya kamu pikirkan pergi dari kehidupan anakku. Kamu tidak pantas menjadi istrinya," kata tuan Andra membuat Inayah dan bi Ratih terkejut dengan ucapan laki-laki tua tersebut."Maafkan saya pap, saya ...""Jangan menganggapku sebagai mertua! Aku tidak sudi menganggapmu menantu!" ucap tuan Andra.Inayah diam lagi, dia menatap nanar pada mertuanya yang terlihat kesal padanya. Bukan hanya kesal tepatnya, tapi juga sinis dan merendahkan dirinya. Bi Ratih juga hanya diam saja, dia merasa kasihan pada Inayah. Entah apa yang membuat tuan And

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   49. Kedatangan Papa Mertua

    Inayah kini sudah tinggal lagi di rumah Jayden yang besar itu. Bi Ratih sangat senang akhirnya Inayah kembali lagi di rumah itu dengan status yang berbeda, sebagai istri dari tuannya.Sudah satu minggu setelah pernikahan itu, Inayah masih canggung berada di rumah itu lagi. Meski dia pernah hampir dua bulan tinggal di rumah itu. Kini dia sedang menyiapkan baju untuk suaminya yang siap bekerja kembali setelah lima hari cuti karena menikah. Masih bingung apa yang harus dia pilih, karena belum tahu selera suaminya.Inayah sedang memilih baju yang berderet menggantung di lemari. Jayden yang sudah selesai mandi, berdiri di tengah pintu memperhatikan istrinya yang bingung memilih baju untuknya. Jayden pun mendekat berdiri di belakang Inayah, kedua tangan kekarnya melingkar di perutnya. Membuat perempuan itu terkejut."Kamu kenapa diam saja, hemm?" tanya Jayden dengan kepala di pundak istrinya."Eh, sudah selesai mandi?" Inayah berusaha melepas pelukan suaminya, tapi Jayden malah mempererat p

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   48. Kita Sudah Jadi Suami Istri

    Inayah gugup sekali malam ini, dia masih belum berani melepas mukenahnya. Masih duduk di sofa, karena memang dia tidak ada baju ganti. Jayden masih menelepon seusai sholat berjamaah dengan Inayah, sesekali dia melirik pada istrinya yang masih diam di sofa. Bibirnya menyungging, merasa gemas juga dengan tingkah Inayah masih memakai mukenah."Oke, nanti aku kabari selanjutnya," kata Jayden mengakhiri sambungan teleponnya.Dia meletakkan ponselnya di atas meja, menghampiri istrinya yang sedang gugup di sofa. Dia duduk di samping Inayah, menggelayutkan tangannya di lengan gadis itu. Tentu saja Inayah kaget dan semakin gugup, dia berusaha melepas tangan suaminya di lengannya. Tapi Jayden malah mencengkeram pundak di sebelahnya, wajahnya sangat dekat dengan wajah Inayah."Kenapa? Kamu kok seperti sungkan," tanya Jayden, matanya menelusuri wajah mulus tanpa make up itu."Bukan begitu, apa ini harus terjadi sekarang?" tanya Inayah tidak berani menoleh ke arah suaminya yang semakin dekat wajah

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   47. Rambut Panjang

    Acara resepsi telah selesai, kini mempelai pengantin sudah berada di kamar hotel yang sengaja di sewa untuk tiga hari. Kamar yang di rancang khusus untuk pengantin pada umumnya, sangat indah di taburi bunga mawar merah di atas ranjang. Setiap kamar di hias juga dengan bunga-bunga mawar merah dan putih.Awalnya Inayah kaget dengan kamar yang di hiasi oleh bunga-bunga itu, dia menatap sekeliling kamar sendirian. Karena Jayden hanya mengantarnya saja di kamar pengantin lalu pergi lagi karena ada tamu yang terlambat datang."Kamu di sini dulu ya, nanti aku kembali lagi," kata Jayden pada istrinya.Mengecup keningnya sebelum pergi, Inayah hanya diam saja. Sesungguhnya, dia masih gelisah karena mertuanya tidak datang ke acara pesta itu. Meski dia sudah di beritahu oleh Jayden, tapi entah kenapa dia merasa papanya Jayden memang sengaja tidak datang ke pesta pernikahan atau menghadiri pengucapan ijab kabul itu."Jika dia perempuan, mana boleh menikah tanpa restu orang tua. Apa lagi harus ada

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   46. I Love You, Istriku

    "Saya terima nikah dan kawinnya Inayah Laila Maryam binti Abdul dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!""Bagaimana saksi? Sah?""Sah!""Alhamdulillah."Suara tepuk tangan dalam masjid dan tangis haru dari ibu Masri karena anak sulungnya ternyata jadi juga menikah. Meski dulu tidak jadi menikah karena tunangannya kecanduan narkoba dan akhirnya over dosis lalu meninggal. Kini Inayah menikah juga dengan mantan pecandu, tapi dia melihat Jayden tidak seperti tunangan Inayah dulu. Meski sudah di rehabilitasi dan kembali pulang, dia kembali lagi menjadi pecandu dan akhirnya harus kehilangan nyawanya karena barang laknat tersebut.Tak terasa air mata perempuan paruh baya itu mengalir karena terharu anak sulungnya akhirnya menikah juga, dengan cepat dia menghapus air matanya sebelum terlihat oleh Inayah.Sementara itu, Sisil tampak cemberut. Ibu Masri tahu anak keduanya itu tidak terima kalau Inayah menikah dengan Jayden yang juga di sukainya. Tangan Sisil di cubit kecil oleh ibunya karena

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   45. Menikah

    Jayden sudah menyiapkan semuanya, dia ingin menikah dengan mewah di hotel berbintang lima. Tamu yang dia undang adalah klien binsisnya, juga sahabatnya dokter Andrew. Dia mengundang Aldo dan Marlyn juga, karena dia ingin kebahagiaannya di lihat oleh keduanya. Bukannya mau membalas perbuatan mereka, tapi dia sudah melupakan kejadian itu.Baginya, kebahagiaan lebih penting di banding harus dendam pada mereka berdua. Belum lagi dia juga sudah memberitahu papanya, tuan Andra. Laki-laki itu tidak merespon ketika Jayden memberitahu kalau akan menikah.Kini, menjelang satu hari sebelum pernikahannya. Dia duduk di kafe dengan dokter yang selama ini menjadi kawan, sahabatnya yang setia."Jadi kamu sudah memberitahu papamu?" tanya dokter Andrew."Sudah," singkat Jayden menjawab."Lalu, bagaimana tanggapannya?" tanya dokter Andrew lagi."Entah, tidak ada reaksi apa pun," jawab Jayden menyesap kopinya.Keduanya diam, dokter Andrew melirik jam di pergelangan tangannya. Jayden melirik sahabatnya ya

  • Perawat Cantik Tuan Jayden   44. Minggu Depan Menikah

    "Inayah?"Inayah tertunduk malu, dia datang di waktu yang tidak tepat menurutnya. Dia pikir memang Jayden akan lembur sampai malam, karena yang dia tahu laki-laki itu mengatakan sedang sibuk di kantornya.Jayden melangkah mendekat, bi Ratih pun tersenyum lalu perlahan pergi meninggalkan Inayah dan Jayden."Saya ke belakang dulu, tuan Jayden, Inayah," kata bi Ratih."Bi Ratih tunggu!" ucap Inayah.Bi Ratih tersenyum lalu pergi meninggalkan Inayah. Jayden berhenti di depan Inayah, kedua tangannya di masukkan ke dalam kantong celana, menatap dalam gadis di depannya. Ada perasaan senang ketika Inayah berada di rumahnya, meski dia pasti mengelak hanya menemui bi Ratih. Tapi Jayden yakin Inayah pasti sedang mencarinya."Kamu kesini mau ketemu aku?" tanya Jayden."Tidak. Ingin ketemu bi Ratih saja, sudah lama tidam bertemu," jawab Inayah gugup.Dia tidak menyangka Jayden ada di hadapannya, Jayden hanya mengangguk pelan. Kemudian dia berbalik tapi berhenti lagi."Emm, kalau sudah selesai deng

DMCA.com Protection Status