Home / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Bab 49. Berpura-Pura

Share

Bab 49. Berpura-Pura

Author: Kalendra
last update Last Updated: 2023-07-11 20:00:15

Aidan menyembunyikan air mata setelah beberapa saat. Ia mengatakan hal yang membuatnya justru tak bahagia. Menyiksa Malikha harusnya membawa kesenangan dan kebahagiaan bagi Aidan, namun hatinya justru tak tenang.

Setelah berdiri beberapa saat menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya, Aidan baru berbalik untuk berjalan menyusul Malikha yang sudah masuk lebih dahulu ke mobil. Malikha tak mau menoleh pada Aidan yang dibukakan pintu oleh salah satu pengawalnya dan duduk di kursi penumpang yang sama.

Aidan terus mencoba bersikap dingin meskipun ia tak tahan dan akhirnya mencuri-curi pandang pada Malikha. Tapi Malikha tak menoleh pada Aidan sama sekali, ia lebih memilih melihat pemandangan di luar mobil. Tak ada kata yang diucapkan Aidan di dalam mobil. Ia memilih untuk diam.

Ujung jemari Malikha kemudian meraba jarinya yang lain. Ia baru sadar jika dua jarinya ternyata sudah memakai plaster. Malikha lalu menunduk untuk memperhatikan dan meraba plaster terseb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 50. Kecurigaan Palsu

    "Apa katamu! Memangnya ranjangku itu jelek ya sehingga kamu tidak mau tidur di atasnya!" Aidan makin bersuara tinggi."Aku tidak mau tidur denganmu!" Malikha berusaha mengimbangi dengan ikut meninggikan suara."Jangan bermain denganku, Babydoll! Aku memintamu dengan baik-baik, jangan sampai aku mengikatmu di ranjangku karena terus melawanku!" tunjuk Aidan mulai kesal. Malikha sudah berani melawannya sekarang."Aku tidak takut denganmu lagi. Terserah kamu mau berbuat apa! Aku tidak akan pernah menurutimu lagi," rengek Malikha dengan wajah begitu kesal.Baru kali itu, Aidan menyaksikan Malikha marah bahkan menghentakkan kakinya ke lantai dengan kesal. Bukannya merasa kesal ataupun marah, Aidan malah ingin menciumnya. Dia jadi jauh lebih cantik saat marah seperti itu.Selama ini, Malikha tak pernah meluapkan perasaan marah atau kesal. Ia selalu memendamnya dan melihatnya bersikap lepas pada Aidan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk Aidan."J

    Last Updated : 2023-07-12
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 51. Posesif Tapi Tak Bicara

    "Baik, hari ini aku percaya. Tapi setiap hari aku ingin kamu yang menyiapkan makananku dan di depanku kamu harus menyicipinya. Mengerti!" balas Aidan dengan nada yang makin mengesalkan Malikha. Ia hanya diam saja dan tak mau menanggapi Aidan sama sekali.Kedua pelayan yang berdiri di dekat meja makan itu hanya bisa saling berpandangan heran melihat kedua Tuan dan Nyonya majikan mereka. Mereka benar-benar disuguhkan pemandangan aneh sikap Aidan pada istrinya, Malikha."Apa yang sebenarnya terjadi?" bisik Jessica pada Eva dengan mata masih menatap Aidan dengan heran."Shush!" Eva sedikit menghardik dan menyuruh Jessica untuk diam dan juga berdiri saja.Di meja, Aidan menikmati sarapan pagi yang enak dari Malikha meskipun ia harus berdebat tak jelas dan hampir membuat gadis itu menangis. Sedangkan Malikha yang kesal tak tersenyum meski ia ikut memakan sarapan paginya perlahan."Siapkan pakaianku!" perintah Aidan dingin pada Malikha. Ia bangun dan meni

    Last Updated : 2023-07-12
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 52. Takut Kehilangan?

    Tiba-tiba Aidan datang dan memeluk dengan mesra Malikha di depan Bruce Caldwell. Tak lupa ia memberikan toping yang manis dengan sebuah ciuman di pipi Malikha yang lembut. Malikha benar-benar kaget bahkan sampai menahan napasnya saat Aidan datang memeluknya tanpa peringatan apa pun."Kamu ke mana saja, Babydoll? Aku mencarimu dari tadi," tanya Aidan dengan manja sambil memajukan bibir penuhnya. Ia terlihat sangat manis dan imut ketika Malikha berpaling menoleh pada Aidan di sebelahnya.Malikha terpaku menatap Aidan yang tiba-tiba berperilaku sangat manis. Ia sampai menelan ludah berkali-kali dan merona. Malikha lalu menoleh kembali pada Bruce yang memandang ia dan Aidan dengan pandangan tak bisa dijelaskan Malikha. Ia seperti marah dan tak tersenyum sama sekali. Dengan cengiran kemenangan, Aidan menatap Bruce sinis."Apa yang kamu lakukan disini, Aidan?" gumam Malikha bertanya dengan suara khasnya, lembut dan kecil. Aidan masih mengurung Malikha di antara kedua

    Last Updated : 2023-07-12
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 53. Cinta Penuh Misteri

    "Aku akan ke tempat Jayden, malam ini ada pesta bujangan (bachelor party) di Delacey untuknya. Tidurlah lebih dulu mungkin aku tidak pulang," ujar Aidan setelah satu jam mereka berada di apartemen. Aidan hanya pulang lalu membersihkan diri dan sudah kembali rapi dengan sweater dan jaket denim. Tanpa menunggu tanggapan Malikha, Aidan lantas keluar dari apartemen begitu saja.Malikha hanya bisa menghela napas dan berdiri beberapa saat sebelum akhirnya memutuskan untuk mengerjakan apapun untuk mengusir kebosanan. Usai makan malam, Malikha menyempatkan diri untuk mengobrol dengan Jessica dan Eva di dapur. Mereka adalah pelayan yang menyenangkan. Malikha beberapa kali tersenyum mendengar mereka bercerita.Pukul 9 malam dan Aidan masih belum pulang, Malikha akhirnya memutuskan untuk menonton film di salah satu channel berbayar sendirian. Ia sudah lama sekali tak pernah menonton film. Malikha menemukan salah satu film drama romantis yang setidaknya bisa menghiburnya sejenak.“Fifty shades ..

    Last Updated : 2023-07-13
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 54. Mencintai Dalam Diam

    "Aku mau pulang. Vanylla pasti sudah lelah menungguku," ujar Mars tiba-tiba. Ia mulai limbung dan hampir tak bisa berdiri. Untung ia membawa asisten barunya yang dulunya adalah asisten pribadi Jared Wright, Barry Stanfield."Ah, Tuan King. Kamu terlalu mabuk," keluh Barry."Dan kamu terlalu tampan," balas Mars sambil menyengir malah menepuk pipi Barry. Barry dengan kesal menggerutu berkali kali karena harus memapah Mars untuk keluar dari klub itu. Belum sepenuhnya keluar dari sofa, Mars malah berbalik dan berteriak pada Jayden."HEI, JAY!" teriak Mars dalam mabuknya, sementara Barry terus menarik sambil memapah atasannya itu."Semoga pernikahanmu bahagia selamanya, hahaha. Tapi jika kamu ingin lari, kamu masih punya kesempatan, jangan sia-sia kan itu. Ingat itu, hahaha," sahut Mars sambil terhuyung dan Barry mulai kesal."Ayolah, Tuan King. Bekerjasamalah denganku. Kamu terlalu mabuk!" hardik Barry kesal."Oh, Barry, aku mencintaimu. Mmmuaaa

    Last Updated : 2023-07-13
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 55. Pelangi Dan Secercah Harapan

    Pagi yang cerah menyinari hari baru untuk musim dingin yang masih menyelimuti New York setidaknya untuk satu bulan ke depan. Di ranjangnya, Aidan masih tertidur dengan pakaian yang sama dengan yang semalam ia kenakan. Bedanya, ia sekarang memakai selimut hangat dan kepala pusing.Perlahan Aidan mulai menggeliat bangun. Ia mencoba membuka mata pasca mabuk dan itu adalah yang tersulit. Cahaya dari luar ruangan bisa sangat menyakiti mata dan itu membuat Aidan semakin pusing."Oh, Tuhan. Kepalaku!" keluh Aidan meremas rambut dan kepalanya. Dari tidur menyamping, Aidan melentangkan tubuhnya berusaha menatap langit-langit kamar berwarna light caramel yang menenangkan. Setelah sedikit kesadaran mulai didapatkannya, matanya berputar di sekeliling ruangan. Ia meraba di sebelah dan tak ada siapa pun. Aidan menyipitkan mata imutnya dan menoleh. Seharusnya Malikha berada bersamanya, mengapa ia tak ada?"Babydoll!" panggil Aidan sambil menoleh ke kanan kiri mencari Mal

    Last Updated : 2023-07-13
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 56. Makan Siang Berantakan

    "Babydoll," panggil Aidan menghampiri Malikha di depan pintu masuk Noxtrot."Ehm ... kita ..." Aidan berhenti dengan sikap gugup yang terlihat dan ragu apa ia harus mengatakannya atau tidak. Sedangkan Malikha malah menatap Aidan dengan pandangan polos yang membuat jantung Aidan berdetak kencang. Terlebih Malikha malah mengigit sedikit bibir bawahnya karena mengantisipasi Aidan akan mengatakan apa. Hal itu malah membuat Aidan jadi panas seketika."Tolong jangan lihat aku seperti itu ..." gumam Aidan ikut mendesah tanpa sadar."Huh ... kamu bilang apa?" Malikha mencoba mendengar lebih jelas perkataan Aidan sebelumnya tapi yang dilakukan Aidan hanya termenung."Aidan ..." dengan cepat Aidan menundukkan wajah dan malah mencium pipi Malikha. Malikha terkejur lalu melebarkan matanya mendapat ciuman manis seperti itu."Aku akan menjemputmu makan siang nanti," ujar Aidan dengan nada kaku lalu berbalik berjalan cepat kembali ke mobilnya. Ia masuk dan tanpa

    Last Updated : 2023-07-14
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 57. Pesta Yang Gagal

    Keluar dari Orcanza dengan hati terluka dan air mata, Malikha memilih berjalan ke sebuah taman di dekat bangunan megah kantor itu. Ia memilih salah satu bangku di depan kumpulan pohon-pohon yang tinggal ranting karena masih musim salju.Malikha kemudian menunduk dan memandang bekal makan siang yang ia bawa untuk Aidan, suaminya. Harapannya untuk bisa memperbaiki hubungan hanyalah khayalan semata. Bagai api jauh dari panggang, kenyataan ternyata tak seindah bayangannya."Aku memang bodoh. Apa yang kupikirkan? Dia tak akan mungkin menyukaiku, dasar Malikha bodoh!" gumam Malikha memaki dirinya sendiri lalu menangis tanpa siapa pun berada di taman itu. Senyuman manis Aidan tadi pagi hanyalah semu semata. Ia melakukannya hanya untuk mempermainkan Malikha. Malikha yang lebih dulu merasa terjerat merasa dirinya tak lebih dari sekedar mainan belaka bagi Aidan.Semalam, ia bahkan memberanikan dirinya mengecup lembut bibir Aidan yang tengah tertidur. Perlahan mata A

    Last Updated : 2023-07-14

Latest chapter

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 202. Takkan Pernah Kehilangan Cinta

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANPanggung yang cukup besar karena berada di tengah aula SMA Jersey Rey New York. Sorak-sorai seluruh siswa yang berdiri ikut mengangkat tangan dan bertepuk di atas kepala mereka saat gebukan drum Aldrich menggema memulai sebuah lagu. Dan suara Aldrich memulai lagu tersebut setelah gitar Ares dan piano milik Andrew mengiringinya."I don't even know how I can talk to you now, It's not you the you who talks to me anymore, And sure I know that sometimes it gets hard, But even with all my love, what we had you just gave it up!"Usai Aldrich, lalu Andrew adalah giliran kedua menyanyikan liriknya,"Thought we were meant to be, I thought that you belonged to me, I'll play the fool instead, Oh but then I know that this is the end!" mata Aldrich tak sengaja melirik pada satu orang gadis yang menjadi musuh abadinya, Chloe Harristian. Tak biasanya ia datang melihat pertunjukan bandnya The Skylar.Aldrich masih terus menggebuk drumnya dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 201. Cinta Yang Panas

    HUTAN TIJUANABryan, Mars, Aidan, Juan, Arya, Blake, Shawn, Erikkson, Han, Glenn, Earth, serta beberapa anggota Golden Dragon membentuh empat kelompok untuk melakukan pencarian terhadap pesawat James yang belum ditemukan. Bryan menerbangkan beberapa drone untuk mengawasi dari udara dan menentukan letak titik jatuh pesawat tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan tim keamanan untuk saling memberi berita saat menemukan jejak apapun.Cukup lama mereka harus berputar-putar untuk bisa mencari jejak. Sampai salah satu drone milik Bryan kemudian mendeteksi ekor pesawat."Sebelah timur, 3 km lagi dari sini. Kita sudah agak dekat!" ujar Bryan memperlihatkan alatnya pada Aidan. Aidan mengangguk lalu memanggil kelompok yang lain agar mengikuti mereka.Bryan memimpin kelompok pencarian dan mulai memanggil nama James tak lama kemudian."JAMES ... DELILAH! JAMES! J!" tapi tak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bryan melihat ekor pesawat yang tersangkut

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 200. Cahaya Yang Meredup

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANAidan tak berhenti tersengal saat ia keluar dari apartemen Arjoona. Ia harus menenangkan diri dengan bersandar dan memejamkan matanya. Ludahnya ia telan berkali-kali tapi masalahnya tenggorokannya begitu kering. Ia nyaris tak bisa bernapas.Di dalam, Aidan menahan mati-matian air matanya saat tahu jika pesawat James Belgenza mengalami kecelakaan di hutan Mexico. Ia hilang dan kabarnya tak ada yang selamat.“Aku harus tenang, aku harus tenang!” gumam Aidan pada dirinya sambil bersandar. Aidan memandang ke arah lobi apartemen mewah tersebut dan berjalan kembali separuh berlari ke arah mobilnya. Mobilnya datang diberikan oleh petugas parkir valet dan ia segera masuk ke dalamnya.Aidan harus cepat ke apartemen James untuk menjemput anak-anaknya. Selama perjalanan, ia kemudian menghubungi Glenn.“Di mana kamu?”“Aku sedang terjebak macet akan kembali ke Orcanza, Tuan!” jawab Gle

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 199. I Do

    "Bersediakah kamu menikah denganku lagi, Malikha Swan?" tanya Aidan bergumam lembut. Malikha terus memandanginya dan Aidan pun tak melepaskannya sama sekali. Semua cinta rasanya berpendar di mata Aidan untuk Malikha. Cinta yang tak mungkin ditutupinya lagi. Malikha pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca."Ya ... aku bersedia jadi istrimu, Aidan Caesar," jawab Malikha bergumam lembut pula. Malikha mendekat lebih dulu dan mencumbu Aidan dengan lembut. Aidan ikut membalas dan memperdalam pagutan bibirnya sambil memeluk Malikha lebih dekat dan erat. Pemandangan tengah kota dan taman New York dari atas menjadi saksi bersatunya cinta Aidan dan Malikha kembali."I do love you ... too much," bisik Aidan di sela bibirnya yang masih menempel pada Malikha. Malikha hanya melingkarkan kedua tangannya memeluk leher dan pundak Aidan."I love you too.""Benarkah? Kali ini kamu tidak berbohong kan!" goda Aidan tak melepaskan dirinya sama sekali. Malikha tergelak kecil dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 198. Melamar Lagi

    Malikha menaikkan pandangannya sambil berbaring menyamping pada Aidan yang baru saja menghubungi Glenn, asistennya. Ia tersenyum dan masih belum bicara. Malikha tampak tenang padahal ia baru saja disatroni perampok. Sementara Aidan sudah cemas setengah mati gara-gara kejadian itu. Ia bahkan belum membuka jasnya sama sekali dan terus berada di dekat Malikha yang tengah menjaga AldrichSetelah berpikir beberapa saat, Aidan akhirnya memutuskan untuk menelepon Arjoona melaporkan yang baru saja terjadi. Arjoona harus tahu setidaknya untuk mengantisipasi yang terjadi."Halo, Aidan.""Joona, rumah Malikha baru saja mengalami perampokan," ujar Aidan tanpa basa basi."APA! apa yang terjadi!" Arjoona sampai berteriak karena berita tersebut."Aku pergi keluar sebentar mengurus pekerjaan. Dua pria masuk lewat pintu depan dan membongkar semua laci. Mereka tidak mengambil apa pun, aku rasa ini bukan perampokan. Tapi apa yang mereka cari?" dengu

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 197. Yang Mengubah Segalanya

    Malikha yang mendengar bunyi pintu berdecit mengira pelayan di rumahnya sudah tiba. Sambil tersenyum, ia kemudian berjalan hendak melihat dan menyapa. Dengan langkah agak cepat ia akan turun sampai akhirnya matanya membesar. Ia melihat dua orang pria bertopeng masuk lewat pintu depan.Mereka membawa senjata tajam dan sedang mengendap masuk lewat ruang tamu. Malikha yang hampir saja menuju tangga kemudian berbalik dan bersembunyi pada dinding di dekat tangga. Malikha benar-benar terkejut dan jantungnya berdegup kencang."Oh, tidak. Mereka bukan pelayan!" gumam Malikha pada dirinya sendiri. Malikha langsung mundur dan mencari tempat bersembunyi sambil bisa melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengintip lagi dan melihat dua orang itu tengah membongkar laci dan lemari di lantai bawah. Malikha langsung berbalik dan mengendap separuh berlari masuk ke kamarnya. Satu orang pasti akan naik ke atas dan memeriksa.Dengan panik Malikha ingat jika ia meletakkan pon

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 196. Belum Siap Jadi Ibu

    Beberapa hari kemudian, keadaan Malikha tak juga kunjung membaik. Ia sudah diperbolehkan pulang karena luka operasinya semakin membaik tapi ia tak ingin berada di dekat bayinya sama sekali. Aidan otomatis harus pindah ke rumah Malikha karena ia tak mungkin bolak balik dari rumahnya meskipun jaraknya dekat.Aidan berubah menjadi seperti Ayah single yang merawat Aldrich sendirian. Ia otodidak belajar mengganti popok dan mengambil donor ASI dari istri Mars King, Vanylla King. Tak hanya Vanylla yang mendonorkan ASI-nya, Kiran Miller juga ikut memberikan ASI-nya.Saat malam hari, Aidan menggendong Aldrich memberinya botol ASI sampai ia tertidur sembari membacakan puisi atau mengumamkan sebuah lagu. Aldrich yang mengerti bahwa ia sementara hanya bisa bersama sang Ayah, tak banyak rewel. Ia bayi yang manis dan penurut."Cobalah untuk menggendongnya, Sayang," bujuk Aidan lembut sambil mencoba mendekatkan Aldrich pada Malikha. Malikha yang awalnya tersenyum jadi defensif

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 195. Masalah Belum Selesai

    Sampai hari yang ditunggu-tunggu tiba adalah saat Malikha akan menyusui bayinya untuk yang pertama kali. Keadaan bayinya sudah semakin baik dan kembali sehat."Kamu sudah mendapatkan nama yang pas?" tanya Bryan pada Aidan saat menunggu bayi tersebut di bawa ke kamar Malikha. Aidan mengangguk tersenyum"Aldrich Tristan Caesar," jawab Aidan sambil tersenyum pada Bryan yang mengangguk ikut tersenyum.Saat mereka selesai bicara, kereta bayi kemudian terlihat sedang didorong menuju kamar Malikha dan Aidan pun mengikutinya. Di kamar Malikha, seluruh keluarga besar The Seven Wolves dan anak-anak mereka sudah menunggu."Mila kemari, Sayang. Coba lihat itu ... ada bayi!" ujar Bryan menggendong balitanya Mila yang terkekeh menggemaskan saat melihat salah satu "adiknya" yang baru lahir beberapa hari lalu. Kembarannya Izzy digendong oleh Nisa ikut mendekat melihat bayi Aldrich yang menyihir banyak orang dengan ketampanannya. Setelah bayi itu diletakkan di dekat tempa

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

DMCA.com Protection Status