Share

Bab 48. Penyesalan Nyaris Terlambat

Dengan perlahan dan lembut, Aidan mencoba menempelkan plester luka pada beberapa jemari Malikha selama ia tidur. Beberapa kali Aidan juga melirik pada Malikha memastikan ia tak terbangun.

"Sedikit lagi," gumam Aidan begitu pelan ketika plaster terakhir akan menempel.

"Ah, selesai!" Aidan tersenyum sambil membelai jemari Malikha dengan lembut. Malikha tak mengetahui apapun dan masih tertidur pulas. Aidan pun mendekatkan bibirnya dan mencium dengan lembut jemari Malikha yang terluka dan tertempel plaster tersebut. Setelahnya, Aidan kembali mendekat dan mencium kening Malikha dengan lembut.

"Selamat malam, Babydoll ku. Kamu sangat cantik, Sayang," gumam Aidan lalu mengecup sekali lagi dengan senyuman di bibirnya. Aidan kemudian berdiri dan memperbaiki selimut Malikha. Ia juga memastikan agar pemanas di ruangan tersebut bekerja dengan baik sebelum berjalan perlahan untuk keluar dari kamar itu. Tak lupa ia mematikan lampu dan hanya menyalakan lampu tidur agar Malikha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status