Setelah kejadian perkelahian besar antara anggota The Seven Wolves dan gangster yakuza Kagawa, Aidan dan beberapa temannya lalu ditahan oleh polisi. Sebelum melakukan misi tersebut, Aidan sempat mengirimkan pesan pada calon istrinya itu agar tidak keberatan menunda prosesi pernikahan mereka selama satu minggu ke depan. Malikha langsung menerima tawaran itu. Selain juga karena hatinya masih ragu, ia tak ingin membuat Aidan jadi cemas memikirkan perasaan Malikha.Namun pada keesokan harinya, Malikha tiba di NYPD dijemput oleh Glenn Matthews atas perintah Arjoona. Sebelumnya Arjoona menyempatkan diri menghampiri pasangan dan istri anggota The Seven Wolves yang ditahan pihak Kepolisian New York. Vanylla dan Ratu sudah mengetahui jika Mars dan Jayden masuk sel untuk menutupi seluruh kegiatan kelompok mereka. Namun Malikha tidak, sedangkan Delilah harus beristirahat di rumah sakit pasca kejadian pemukulan terhadapnya itu. James tidak mengijinkan Delilah untuk keluar sampai ia benar
Vanylla, Kiran, Delilah dan terutama Claire benar-benar terperangah melihat kecantikan Malikha setelah ia memakai gaun pengantin tersebut. Gaun itu dirancang Aidan hanya satu-satunya untuk Malikha. Ia seolah ingin memperlihatkan pada dunia bahwa Malikha Swan adalah milik Aidan Caesar seorang. Namun dibalik pujian semua pengiring pengantin yang terperangah melihatnya, Malikha malah merasa sebaliknya."Apa ada yang salah?" tanya Malikha takut-takut."Tidak ... kamu sempurna. Aku pikir kamu adalah sebuah ... boneka. Oh Tuhan, cantiknya!" pekik Nisa masih heboh. Mata Nisa benar-benar berbinar saat menatap Malikha yang benar-benar cantik."Aku yakin Aidan pasti akan lupa mengucapakan janji pernikahan nantinya," sahut Veronica berkelakar. Vanylla tertawa dan mengangguk setuju."Aku berani taruhan dia akan gugup dan lupa apa yang harus dikatakannya!" tambah Claire ikut-ikutan memanaskan situasi.Malikha hanya bisa meringis mendengar teman-teman barunya he
Arjoona kemudian membuka pintu dan ia berjalan melintasi sebuah koridor yang menuju ke arah altar. Ia memimpin sahabatnya di belakang menuju ballroom pernikahan Aidan Orlando Caesar. Musik pengiring pengantin mengiringi langkah para anggota The Seven Wolves mengantar salah satu bagian dari mereka ke altar pernikahan.Sebelum keluar dari kamarnya, Malikha juga dipakaikan sebuah kerudung lace dengan tiara yang indah diatas kepalanya. Malikha berubah dari gadis polos menjadi seorang Ratu kini. Di depan pintu kamar, para anggota elit Golden Dragon yang diperintahkan langsung oleh Jayden akan mengawal Malikha dan para pengiringnya ke ballroom pernikahan di Estrela. Beberapa pelayan yang dulunya bekerja untuk Malikha berkumpul dan membentuk barisan menyambut teman mereka yang akan resmi menjadi pendamping bos besar hotel Estrela."Hidupnya benar-benar seperti Cinderella ya, aku sungguh iri," gumam salah satu pelayan sambil tersenyum saat Malikha lewat."Oh Tuhan, lihatlah. Malikha sangat ca
Malam-malam saat Malikha terbangun karena mimpi buruk akibat kejadian di Hope Park Cemetry adalah alasan yang membuat Fiona membawa Malikha pindah dari LA ke Boston. Mereka pergi pasca dibebaskannya Malikha dari tahanan dinas sosial. Hal itu terjadi setelah pengacara Brandon menjaminkan sejumah uang ke Dinas Sosial tersebut.Malikha tak tidur berhari-hari karena ketakutan. Ia masih bisa mengingat dengan jelas seperti apa wajah anak yang sudah dijebak olehnya dan mati di dalam makam itu. Kini setelah ia jarang mendapatkan mimpi tersebut, mimpi terburuk akhirnya datang.Anak yang ia pikir sudah mati ternyata bangkit dari kuburnya dan berdiri di hadapannya sekarang sebagai seorang suami. Tak pernah sekalipun Malikha berpikir jika anak remaja itu ternyatra adalah Aidan.Mata Malikha semakin membesar dengan wajah ketakutan menatap pria yang beberapa jam lalu baru saja menjadi suaminya."K-kamu ...""Iya, aku. Jangan bilang jika kamu sudah melupakan anak
12 Tahun Yang LaluMalikha langsung menelepon kekasihnya, Jason Holland begitu Aidan setuju untuk pergi dengannya. Ada sedikit ragu di hati kecil Malikha yang melarangnya melakukan hal tersebut untuk menjebak Aidan. Tapi ia begitu takut mengakuinya."Begitu tiba di ujung jalan, kami akan datang. Bawa dia melewati gang yang kutunjukkan tadi pagi, oke," ujar Jason dari teleponnya. Malikha terdiam dan tak menjawab."Malikha?" panggil Jason membuyarkan lamunan Malikha."Iya, akan kubawa dia kesana," jawab Malikha lalu mematikan ponsel dan menyimpannya. Malikha pun menguatkan hatinya menunggu beberapa detik sebelum kemudian Aidan muncul di belakangnya, ia terus meyakinkan diri bahwa ini hanya untuk memberikan pelajaran. Malikha pun memasang senyuman manis.Usai menelepon Mars, Joona dan Caleb dan tak dijawab, Aidan kemudian menyusul Malikha ke gerbang masuk sekolah. Dengan langkah bahagia, Aidan menghampiri Malikha. Aidan tengah sangat bahagia minggu in
"Aku mohon, jangan memperlakukan aku seperti ini. Maafkan aku, Aidan!" isak Malikha sambil menangis begitu sedih dan lirih. Tapi Aidan yang kejam menarik lengan Malikha membuatnya berdiri paksa lalu menyeretnya keluar kamar. Ia mendorong Malikha keluar masih dengan gaun pengantin yang belum sempat ia lepas.Seorang wanita cantik dan seksi sudah berdiri di dekat pintu kamar menyaksikan si pemilik kamar diusir dari tempatnya. Wanita itu berdiri dengan angkuh sambil melipat kedua lengan di dada. Malikha yang diusir keluar dari kamarnya hanya bisa melihat saat Aidan malah menarik wanita asing itu ke kamar mereka sambil tersenyum jahat.Bahkan ia masih sempat menghancurkan hati Malikha dengan mencium pundak wanita itu sambil menutup pintu.Tangisan Malikha hanya bisa pecah di depan pintu kamar itu. Ia mundur perlahan seiring terdengarnya tertawaan renyah dari keduanya dari dalam kamar. Malikha menggelengkan kepalanya dan masih berharap jika yang dialaminya hanyalah mimpi buruk.Malikha teru
"MALIKHA!" teriak Aidan sambil mendengus kesal. Malikha berlari dari dapur menghampiri Aidan dan berdiri di depannya."Apa aku harus mengajari apa saja yang harus dikerjakan seorang istri untuk suaminya!" hardik Aidan tanpa ampun. Malikha tak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Aidan. Sambil menahan kesal, Aidan menunjuk Malikha untuk menyiapkan jas dan tasnya."Siapkan jas dan tasku. Kenapa kamu malah bengong disitu!" Malikha kahet mendengar Aidan yang terus marah-marah padanya. Malikha kebingungan harus menyiapkan seperti apa."Jasnya ...""Di walk in closet dalam kamar!" jawab Aidan ketus dengan kening mengernyit. Malikha tidak membuang waktu untuk masuk ke kamar Aidan dan mencari walk in closet-nya. Sekarang ia kebingungan harus memilih jas yang mana. Karena terlalu lama, Aidan terpaksa masuk dan memarahi Malikha lagi."Kenapa kamu bergerak sangat lambat seperti kura-kura! Aku sudah capek menunggumu di luar!" hardik Aidan lagi mengejutkan Malikh
"Kamu dari mana? Kenapa tidak pakai seragam Estrela?" tanya Aidan yang mengira Malikha masih bekerja di hotelnya. Aidan bertanya dengan nada ketus yang membuat Malikha makin takut memberitahukan padanya yang sudah terjadiMalikha terdiam mendapat pertanyaan seperti itu dari Aidan. Ia menelan ludah beberapa kali menatap Aidan dengan mata polosnya. Sementara Aidan kini berdiri di depannya menuntut jawaban dari rasa penasarannya."Apa kamu pulang bekerja?" Malikha mengangguk. Ia sebenarnya sudah ingin memberitahukan pada Aidan tentang pekerjaan barunya, tapi sebelum itu terjadi Aidan telah lebih dulu membuka kedok pernikahan mereka yang sesungguhnya.Hal itu membuat Malikha memutuskan tidak jadi memberitahukan hal tersebut pada Aidan. Sekarang ia mengira jika Malikha masih bekerja di Estrela dam kebingungan saat ia tak lagi memakai seragam pelayan hotel itu lagi.“Lalu kenapa malah memakai pakaian seperti ini!” sambungnya lagi berusaha mempertaha