Beranda / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Bab 162. Kehilangan Diriku Sendiri

Share

Bab 162. Kehilangan Diriku Sendiri

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-20 11:00:28

MARKAS UTAMA GOLDEN DRAGON

Tak ada yang bisa dilakukan Aidan selama ia sendiri selain terus mengasah kemampuan menembaknya. Berbagai target, jarak dan tantangan ia coba satu persatu. Ketika teman-temannya beristirahat, ia memilih melanjutkan latihan. Selama hampir satu bulan berpisah lagi dengan Malikha, Aidan jadi semakin tenang. Ia tak pernah lagi marah dan lebih bisa mengendalikan diri.

Ia bahkan tak lagi membentak atau memarahi Lucy. Aidan sudah bisa mengendalikan semuanya dengan baik. Mungkin karena rasa pasrah pada kenyataan yang tak berpihak yang membuatnya menjadi pria yang jauh berbeda.

"Waktunya istirahat, Tuan," tegur Glenn yang baru selesai berlatih bela diri menggunakan senjata tajam bersama Han Kazuya. Ia lalu duduk di sebelah Aidan dan menyeka keringatnya. Aidan lalu mengamankan senjatanya dan menoleh pada Glenn dengan kernyitan di dahinya.

"Mana pakaianmu?" tegur Aidan melihat Glenn hanya memakai celana panjang. Tubuhnya masih basah oleh k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ade
Update rada byk dunk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 163. Babak Baru Rasa Rindu

    BALWIN HILL, LA. KEDIAMAN MALIKHASejak Aidan sudah tak lagi berada di LA dan Malikha belum menyadarinya, ini sudah kali ketiga dalam satu minggu ini, Malikha memanggil Raphael ke rumahnya. Ia semakin gelisah belakangan ini karena terus memimpikan Aidan.Ia bahkan bermimpi bercumbu dan bercinta dengan Aidan di ranjangnya. Selain juga, Malikha kerap seperti terserang serangan kecemasan dan merasa tak aman sendirian. Padahal sebelumnya, ia merasa baik-baik saja."Sejak kapan kamu merasa gelisah seperti ini?" tanya Raphael setelah melewati beberapa sesi tanya jawab sebelumnya."Sudah dua bulan. Sejak bulan ke empat kehamilanku," jawab Malikha dengan nada cemas. Ia takut jika sesuatu bisa terjadi lagi karena mimpi-mimpinya.Raphael yang ikut membawa dokter kandungan bersamanya berdiskusi lagi tentang hasil yang diberikan dokter itu. Ia tampak berpikir sejenak dan meminta Malikha menceritakan seperti apa mimpinya.“Aku merasa dia datang dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 164. Aidan Yang Baru

    BULAN KE ENAMORCANZA, NEW YORKAidan kembali pada kebiasaan workaholic-nya seperti dulu. Usai kembali dari Los Angeles, Aidan lebih sering menghabiskan hari dan waktunya untuk bekerja dan bekerja. Yang berubah hanya warna rambut yang sudah menjadi coklat kehitaman dengan potongan yang lebih rapi.Aidan berubah jadi pria maskulin yang stylish dan tampan. Ia juga masih dingin dan misterius seperti biasa. Yang berbeda adalah ia masih memakai cincin kawinnya dan tidak lagi bermain-main dengan wanita maupun alkohol.Perubahan paling drastis adalah Aidan menghapus semua pertunjukan "redroom" di dalam klub dan kasinonya. Semua penari dan pole dancer diangkat menjadi pelayan dan pegawai biasa. Klub kini hanya mengundang DJ-DJ ternama tanpa pertunjukan penari-penari tanpa busana lagi.Dari balik railing lantai dua kasino miliknya, Aidan menyandarkan kedua sikunya mendengar penjelasan menajer pengelola tentang revenue dan perkembangan kasino serta klub pega

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 165. Misi Rahasia Aidan

    Sebuah panggilan lantas membuat Aidan dan Glenn yang berada di lobi Orcanza saling berpandangan. Aidan lalu mengangguk pada Glenn dan asistennya itu lalu menghampiri dan mereka langsung masuk ke dalam lift menuju basement parkir.“Semua peralatan sudah aku siapkan di dalam mobilku, Tuan!” Aidan mengangguk sekali.“Kita pakai mobilmu!” Glenn mengangguk dan keluar bersamaan dengan Aidan. Keduanya membuka jas lantas Glenn membuka bagasi sedan mewahnya. Ia menekan sebuah tombol dan sebuah kotak terbuka. Aidan dan Glenn menyimpan jas dan kemeja yang langsung dilepaskan. Keduanya berganti pakaian dengan kaos lengan panjang warna polos sebelum masuk ke dalam mobil.Aidan dan Glenn tiba di sebuah perkantoran yang sudah dikosongkan oleh NYPD 30 menit kemudian. Garis polisi sudah dipasang sejak sore hari ketika perampokan itu terjadi. Mobil keduanya tak bisa menembus barikade polisi yang telah menutup jalanan sampai beberapa blok. Akibatnya mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 166. Mengabaikan Kejanggalan

    Seorang manajer tengah dipukuli agar ia memberitahukan brankas penyimpanan uang. Ketika ia tak bicara, seorang pria yang sepertinya pimpinan kelompok itu mnembak kepalanya hingga ia tewas. Malikha menahan tangis dan kepanikannya agar tak meledak. Jika tidak, bayinya bisa kekurangan oksigen dan ia tak ingin terjadi hal yang membahayakan. "Bernapas Malikha ... bernapas," gumamnya pelan ketakutan sambil memejamkan mata. Tangannya lalu meraba perut dan menenangkan bayi yang terus bergerak karena sang ibu sangat stres. "Tenanglah, Sayang. Mommy di sini. Tenanglah ... kita akan baik-baik saja!" bisik Malikha pada bayinya. Seorang pengunjung yang juga ikut disandera bersamanya lalu menoleh pada Malikha merasa kasihan melihatnya yang ternyata sedang hamil. Ia berinisiatif untuk menggeserkan tubuhnya agar menutupi Malikha sehingga tak ada perampok yang menyadari kehadirannya. "Terima kasih!" bisik Malikha dari belakang. Pengunjung pria yang lebih muda darinya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 167. Bertaruh Waktu

    Sementara itu di dalam bank, para perampok sedang mengumpulkan hasil jarahan mereka ke dalam sebuah truk yang diparkir di saluran air di bawah bank tersebut. Sampai salah satu perampok memeriksa satu persatu para sandera. Seorang wanita kemudian dilecehkan dengan ditarik pakaiannya hingga terlepas. Ia sudah berteriak minta tolong namun tak ada yang bisa menolong mereka saat ini."DIAM!" teriak perampok tersebut dan terlihat hendak menggagahi wanita itu di depan para sandera lainnya. Seorang temannya kemudian berteriak."Hei ... kita tidak punya waktu untuk main-main! Lepaskan dia!" ujar temannya itu. Pria itu dengan berang melepaskan wanita malang itu dan melemparnya ke kumpulan pada sandera. Namun matanya kemudian melihat sosok yang menarik matanya, Malikha yang bersembunyi tak sengaja memperlihatkan wajahnya."Halo manis!" panggilnya dengan pandangan nakal dan jahat. Malikha langsung beringsut ke belakang berharap agar ia dilepaskan. Tapi tangan pria itu lebih

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 168. Maut Nyaris Menyapa

    Ruang ventilasi sempit yang tengah dilewati Aidan tersebut mengarah pada ruangan di samping ruangan deposit utama Bank tersebut. Beberapa kali Aidan sempat berhenti dan menenangkan dirinya. Bukan karena tidak muat tapi karena ia memang dulunya punya phobia pada ruangan sempit. Sampai kakinya sempat di pegang oleh Blake yang menanyakan keadaannya.“Kamu baik-baik saja?” tanya Blake yang sedikit tahu tentang keadaan Aidan. Aidan menarik napas dan menoleh ke belakang lalu mengangguk. Aidan kembali meneruskan merangkak sampai ia tiba di ujung pintu ventilasi dan mendesakkan tubuhnya ke depan.Setelah keluar dan menginjakkan sepatu bootnya ke lantai, Aidan menarik napas lega. Polisi yang lebih dulu turun lantas memberikan senjata Aidan yang tadi dilemparkan. Aidan lalu berjalan mengendap di balik dinding dan masih mencoba berusaha menghubungi Arjoona, tapi tak ada sinyal sama sekali. Aidan akhirnya memberi tanda pada Juan untuk maju ke dinding di depannya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 169. Terjebak

    Shawn Miller baru bisa masuk ke saluran bawah setelah mendapatkan laporan dari Joona jika Aidan tidak menemukan siapapun di dalam ruang deposit. Jayden yang berjalan di belakangnya terus menodongkan senjatanya melindungi Shawn dari belakang.“Kurasa kita dijebak!” ujar Arya bergumam setelah ia ikut mendengar laporan Arjoona tentang Aidan. Jayden hanya menoleh pada Arya dengan raut kecemasan yang sama tapi mereka harus terus bergerak.Saluran terowongan bawah air New York panjang dan bercabang. Butuh waktu untuk memeriksa dan para perampok bisa bersembunyi dimana pun."Jay, periksa sebelah kirimu!" ujar Shawn memberi arahan. Jayden kemudian berpencar dengan Arya meninggalkan Shawn memeriksa sebuah sambungan terowongan di sebelah kiri. Sementara Shawn dan Grey tetap berjalan memeriksa di depan mereka."Jay ..." panggil Arya lalu menunjuk pada sebuah sisi pintu yang sedikit terbuka. Jayden yang melihat lalu menyuruh Arya untuk bergeser agar ia bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 170. Perang Belum Usai

    "James, kita harus mengakhiri ini," jawab Joona pada James. James begitu kesal dan marah. Ia menerobos ke depan dan terus memuntahkan pelurunya."AAAA!" ia menubruk dengan cepat seorang anggota gengster yang telah berhasil masuk lalu menembak kepalanya dengan brutal. Dua peluru yang membuat kepala terbelah mengenaskan. Tanpa jeda, ia memutar kepala anggota gengster lainnya dan terus menembak sampai seor ang gengster menembak dan berhasil mengenai dadanya.James sempat tersentak ke belakang dan meraba dadanya. Peluru itu bersarang di rompi anti peluru yang ia kenakan. James pun menyeringai dan memaksa dengan menembak cepat. Tangan Arjoona lantas menarik kerah rompi James dari belakang. James begitu nekat dan hampir membuatnya terbunuh.Usai menarik dan menyembunyikan James, Joona langsung menyikutnya."Apa yang kamu pikirkan? Kamu bisa mati!" hardik Joona kesal lalu mereka ditembaki lagi dan harus berlindung dibalik meja yang sebentar lagi akan hancu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 202. Takkan Pernah Kehilangan Cinta

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANPanggung yang cukup besar karena berada di tengah aula SMA Jersey Rey New York. Sorak-sorai seluruh siswa yang berdiri ikut mengangkat tangan dan bertepuk di atas kepala mereka saat gebukan drum Aldrich menggema memulai sebuah lagu. Dan suara Aldrich memulai lagu tersebut setelah gitar Ares dan piano milik Andrew mengiringinya."I don't even know how I can talk to you now, It's not you the you who talks to me anymore, And sure I know that sometimes it gets hard, But even with all my love, what we had you just gave it up!"Usai Aldrich, lalu Andrew adalah giliran kedua menyanyikan liriknya,"Thought we were meant to be, I thought that you belonged to me, I'll play the fool instead, Oh but then I know that this is the end!" mata Aldrich tak sengaja melirik pada satu orang gadis yang menjadi musuh abadinya, Chloe Harristian. Tak biasanya ia datang melihat pertunjukan bandnya The Skylar.Aldrich masih terus menggebuk drumnya dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 201. Cinta Yang Panas

    HUTAN TIJUANABryan, Mars, Aidan, Juan, Arya, Blake, Shawn, Erikkson, Han, Glenn, Earth, serta beberapa anggota Golden Dragon membentuh empat kelompok untuk melakukan pencarian terhadap pesawat James yang belum ditemukan. Bryan menerbangkan beberapa drone untuk mengawasi dari udara dan menentukan letak titik jatuh pesawat tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan tim keamanan untuk saling memberi berita saat menemukan jejak apapun.Cukup lama mereka harus berputar-putar untuk bisa mencari jejak. Sampai salah satu drone milik Bryan kemudian mendeteksi ekor pesawat."Sebelah timur, 3 km lagi dari sini. Kita sudah agak dekat!" ujar Bryan memperlihatkan alatnya pada Aidan. Aidan mengangguk lalu memanggil kelompok yang lain agar mengikuti mereka.Bryan memimpin kelompok pencarian dan mulai memanggil nama James tak lama kemudian."JAMES ... DELILAH! JAMES! J!" tapi tak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bryan melihat ekor pesawat yang tersangkut

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 200. Cahaya Yang Meredup

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANAidan tak berhenti tersengal saat ia keluar dari apartemen Arjoona. Ia harus menenangkan diri dengan bersandar dan memejamkan matanya. Ludahnya ia telan berkali-kali tapi masalahnya tenggorokannya begitu kering. Ia nyaris tak bisa bernapas.Di dalam, Aidan menahan mati-matian air matanya saat tahu jika pesawat James Belgenza mengalami kecelakaan di hutan Mexico. Ia hilang dan kabarnya tak ada yang selamat.“Aku harus tenang, aku harus tenang!” gumam Aidan pada dirinya sambil bersandar. Aidan memandang ke arah lobi apartemen mewah tersebut dan berjalan kembali separuh berlari ke arah mobilnya. Mobilnya datang diberikan oleh petugas parkir valet dan ia segera masuk ke dalamnya.Aidan harus cepat ke apartemen James untuk menjemput anak-anaknya. Selama perjalanan, ia kemudian menghubungi Glenn.“Di mana kamu?”“Aku sedang terjebak macet akan kembali ke Orcanza, Tuan!” jawab Gle

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 199. I Do

    "Bersediakah kamu menikah denganku lagi, Malikha Swan?" tanya Aidan bergumam lembut. Malikha terus memandanginya dan Aidan pun tak melepaskannya sama sekali. Semua cinta rasanya berpendar di mata Aidan untuk Malikha. Cinta yang tak mungkin ditutupinya lagi. Malikha pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca."Ya ... aku bersedia jadi istrimu, Aidan Caesar," jawab Malikha bergumam lembut pula. Malikha mendekat lebih dulu dan mencumbu Aidan dengan lembut. Aidan ikut membalas dan memperdalam pagutan bibirnya sambil memeluk Malikha lebih dekat dan erat. Pemandangan tengah kota dan taman New York dari atas menjadi saksi bersatunya cinta Aidan dan Malikha kembali."I do love you ... too much," bisik Aidan di sela bibirnya yang masih menempel pada Malikha. Malikha hanya melingkarkan kedua tangannya memeluk leher dan pundak Aidan."I love you too.""Benarkah? Kali ini kamu tidak berbohong kan!" goda Aidan tak melepaskan dirinya sama sekali. Malikha tergelak kecil dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 198. Melamar Lagi

    Malikha menaikkan pandangannya sambil berbaring menyamping pada Aidan yang baru saja menghubungi Glenn, asistennya. Ia tersenyum dan masih belum bicara. Malikha tampak tenang padahal ia baru saja disatroni perampok. Sementara Aidan sudah cemas setengah mati gara-gara kejadian itu. Ia bahkan belum membuka jasnya sama sekali dan terus berada di dekat Malikha yang tengah menjaga AldrichSetelah berpikir beberapa saat, Aidan akhirnya memutuskan untuk menelepon Arjoona melaporkan yang baru saja terjadi. Arjoona harus tahu setidaknya untuk mengantisipasi yang terjadi."Halo, Aidan.""Joona, rumah Malikha baru saja mengalami perampokan," ujar Aidan tanpa basa basi."APA! apa yang terjadi!" Arjoona sampai berteriak karena berita tersebut."Aku pergi keluar sebentar mengurus pekerjaan. Dua pria masuk lewat pintu depan dan membongkar semua laci. Mereka tidak mengambil apa pun, aku rasa ini bukan perampokan. Tapi apa yang mereka cari?" dengu

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 197. Yang Mengubah Segalanya

    Malikha yang mendengar bunyi pintu berdecit mengira pelayan di rumahnya sudah tiba. Sambil tersenyum, ia kemudian berjalan hendak melihat dan menyapa. Dengan langkah agak cepat ia akan turun sampai akhirnya matanya membesar. Ia melihat dua orang pria bertopeng masuk lewat pintu depan.Mereka membawa senjata tajam dan sedang mengendap masuk lewat ruang tamu. Malikha yang hampir saja menuju tangga kemudian berbalik dan bersembunyi pada dinding di dekat tangga. Malikha benar-benar terkejut dan jantungnya berdegup kencang."Oh, tidak. Mereka bukan pelayan!" gumam Malikha pada dirinya sendiri. Malikha langsung mundur dan mencari tempat bersembunyi sambil bisa melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengintip lagi dan melihat dua orang itu tengah membongkar laci dan lemari di lantai bawah. Malikha langsung berbalik dan mengendap separuh berlari masuk ke kamarnya. Satu orang pasti akan naik ke atas dan memeriksa.Dengan panik Malikha ingat jika ia meletakkan pon

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 196. Belum Siap Jadi Ibu

    Beberapa hari kemudian, keadaan Malikha tak juga kunjung membaik. Ia sudah diperbolehkan pulang karena luka operasinya semakin membaik tapi ia tak ingin berada di dekat bayinya sama sekali. Aidan otomatis harus pindah ke rumah Malikha karena ia tak mungkin bolak balik dari rumahnya meskipun jaraknya dekat.Aidan berubah menjadi seperti Ayah single yang merawat Aldrich sendirian. Ia otodidak belajar mengganti popok dan mengambil donor ASI dari istri Mars King, Vanylla King. Tak hanya Vanylla yang mendonorkan ASI-nya, Kiran Miller juga ikut memberikan ASI-nya.Saat malam hari, Aidan menggendong Aldrich memberinya botol ASI sampai ia tertidur sembari membacakan puisi atau mengumamkan sebuah lagu. Aldrich yang mengerti bahwa ia sementara hanya bisa bersama sang Ayah, tak banyak rewel. Ia bayi yang manis dan penurut."Cobalah untuk menggendongnya, Sayang," bujuk Aidan lembut sambil mencoba mendekatkan Aldrich pada Malikha. Malikha yang awalnya tersenyum jadi defensif

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 195. Masalah Belum Selesai

    Sampai hari yang ditunggu-tunggu tiba adalah saat Malikha akan menyusui bayinya untuk yang pertama kali. Keadaan bayinya sudah semakin baik dan kembali sehat."Kamu sudah mendapatkan nama yang pas?" tanya Bryan pada Aidan saat menunggu bayi tersebut di bawa ke kamar Malikha. Aidan mengangguk tersenyum"Aldrich Tristan Caesar," jawab Aidan sambil tersenyum pada Bryan yang mengangguk ikut tersenyum.Saat mereka selesai bicara, kereta bayi kemudian terlihat sedang didorong menuju kamar Malikha dan Aidan pun mengikutinya. Di kamar Malikha, seluruh keluarga besar The Seven Wolves dan anak-anak mereka sudah menunggu."Mila kemari, Sayang. Coba lihat itu ... ada bayi!" ujar Bryan menggendong balitanya Mila yang terkekeh menggemaskan saat melihat salah satu "adiknya" yang baru lahir beberapa hari lalu. Kembarannya Izzy digendong oleh Nisa ikut mendekat melihat bayi Aldrich yang menyihir banyak orang dengan ketampanannya. Setelah bayi itu diletakkan di dekat tempa

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

DMCA.com Protection Status