Ariel mengerjap-ngerjapkan matanya saat mendengar ucapan pria bertopeng itu. Okelah kalau dia macam Mamoru Chiba pahlawan bertopeng punyanya Usagi Tsukino nya Sailor Moon, masih dimaafkan meskipun Ariel lebih suka Sailor Mars. Tapi ini? Yang benar saja bambaaannnggg! "Siapa kamu beraninya main lamar tuan putri!" hardik Mirna yang langsung berdiri di depan Ariel. "Namaku Drago Assegaf, akulah pelukis wajah princess Ariel," jawab pria itu sambil membungkuk hormat. Ariel tidak mau membuat drama dan ramai di media, akhirnya memutuskan untuk meminta tempat khusus dimana dia bisa berbicara secara pribadi dengan pria yang mengaku namanya Drago Assegaf. Direktur museum pun memberikan tempatnya sementara sekretaris istana dan para asisten Ariel sibuk membuat agar tidak ada berita ini bocor keluar karena sudah pasti Raja Haidar akan mengamuk. Sekarang, Ariel berhadapan dengan pria itu dengan dikawal Mirna. Bagaimana pun, tugas Mirna untuk menjaga tuan putrinya karena jika lecet s
"Apa maksudmu?" tanya Haidar yang langsung naik dua oktaf. "Yang Mulia, bolehkah saya berbicara empat mata dengan yang mulia?" pinta Drago dengan wajah serius. "Abi, hati-hati. Orang ini minta aku hajar lagi!" ucap Ariel sambil berdiri. "Kamu hajar dia?" tanya Leona. "Begitulah, Umi," jawab Ariel santai. Haidar menatap tajam ke Drago begitu juga dengan pria muda itu. "Gaston, bawa anak kurang ajar ini ke ruang kerja aku !" perintah Haidar sambil berdiri dan turun dari kursi singgasana menuju ruang kerjanya. Haidar dan Leona jarang menggunakan ruangan itu tapi ini harus digunakan untuk menghadapi pria yang kurang ajar ke putri mereka. Drago dibuat berdiri oleh dua pengawal Kerajaan dan mengikuti Haidar yang dikawal Gaston. Drago menatap Ariel yang menatapnya tajam. Pria itu mengedipkan sebelah matanya ke Ariel membuat gadis itu meradang. "Brengseeekkk!" umpat Ariel hampir hendak maju menghajar Drago tapi dihalangi Leona. "Biar Abimu yang urus. Kamu tidak usa
Ariel menatap galak ke arah Drago yang tersenyum dari matanya. Rasanya Ariel ingin menghajar habis-habisan karena pria satu ini memang menyebalkan ! Mulutnya seprti tidak ada filter ! "Kamu itu ... Sangat kurang ajar!" geram Ariel yang ingin menggampar Drago tapi tidak mungkin dengan pisau berada di lehernya dan tepat aorta. Drago membuka niqabnya dan Ariel bertatapan langsung dengan pria itu. "Kamu sangat cantik, princess..." bisik Drago dengan suara serak karena dia memang sudah tergila-gila dengan wajah Ariel, juga pribadinya. "Kamu sangat ... buruk rupa! Macam Beast di Beauty and The Beast !" Drago merasa gemas dengan Ariel lalu mencium pipinya membuat gadis itu mendelik. Kurang ajar ! - batin Ariel. "Ayo, kita pergi dari sini!" Drago menarik tubuh Ariel yang masih dalam pelukannya dan pris itu menusukkan sebuah jarum suntik ke lengan Ariel. Tak lama gadis itu pingsan dan Drago menggendongnya keluar dari kamar mandi dimana Hamzah sudah menunggu dirinya. "Tuanku ne
Drago tampak lega setelah mengeluarkan semua bibitnya dengan membayangkan tubuh molek istrinya. Drago mengakui saat dirinya membawa Ariel ke apartemennya, bukan dia yang membuka baju Ariel hingga polos. Drago tidak mau mengambil kehormatan Ariel apalagi dokter kepercayaannya mengatakan bahwa Ariel masih perawan, semakin membuat pria itu menjaga calon istrinya. Drago tahu jika nantinya dia akan dihajar habis-habisan oleh Haidar maupun saudara kembar Ariel, Arbad dan adiknya Leon. Untuk itulah, Drago meminta agar penata make upnya membuat parutan wajanya lebih kuat ajdi tidak terlihat jika itu hanya tempelan. Drago bersyukur saat dihajar, dirinya tidak ketahuan jika wajah aslinya sangat mulus dan tampan. Drago memakai handuk besar di bawah pinggangnya, memperlihatkan tubuhnya yang berotot dengan kotak-kotak di perutnya yang kencang. Drago tahu Ariel adalah penggemar olahraga karena dia pernah memergoki gadis itu ikut lomba marathon di Dubai dan Yordania untuk amal. Drago juga memer
Ariel merasakan ciuman panas Drago dan lidah pria itu masuk ke dalam mulutnya lalu memainkan lidahnya. Ariel belum pernah dicium sebrutal ini sebelumnya bahkan dengan mantannya waktu high school yang berani menciumnya di acara prom night. Ariel merasa tubuhnya melayang dan reflek mengalungkan tangannya di leher Drago sementara suaminya tidak melepaskan pagutannya sambil menggendong tubuhnya. Ariel membuka matanya saat merasa bibir suaminya tidak menciumnya lagi dan melihat mata abu-abu terang itu menatapnya mesra. Sesaat Ariel merasa tadi dia terlarut akibat ciuman Drago yang sangat intens dan panas. Ariel baru kali ini merasakan ciuman yang membuatnya ketagihan dan celakanya orang yang mampu membangkitkan gairahnya adalah suaminya sendiri yang dia benci. Tunggu .... Apakah aku kena Stockholm syndrome? Dalam waktu kurang dari dua minggu? Payah kamu Ariel ! - batin Ariel. Sindrom Stockholm adalah kondisi ketika terbentuk ikatan psikologis dalam diri para sandera kepada para peny
Drago menatap wajah cantik Ariel dan dirinya merasa malu karena memiliki keluarga yang bisa dibilang kalah jauh dengan keluarga istrinya yang dikenal akur. Bahkan Haidar tidak melakukan poligami seperti halnya raja-raja lainnya yang punya istri, selir atau selingkuhan. Drago tidak pernah mendengar skandal dari seorang Haidar Abdullah bahkan lebih sering mendengar bagaimana bucinnya raja itu ke ratu Leonanya. Ariel memandang Drago yang memberikan ekspresi yang bisa dia rasakan adalan rasa malu dan tidak nyaman dengan kondisi keluarganya. Ariel paham kenapa Drago sangat ingin bisa menggantikan ayahnya demi bisa menguasai Yaman dan untuk itu dia membutuhkan dukungan pihak-pihak yang kuat ... Keluarganya. "Aku tahu Yaman sedang tidak baik-baik kondisi internalnya karena Abi dan Arbad banyak berdiskusi di meja makan. Beberapa proyek bersama antara Yordania dan Yaman, tidak berjalan dengan baik." Drago mengangguk. "Maka dari itu aku ingin membuatnya lebih baik." "Naga jelek, buka
Setelah lelah marah-marah, akhirnya Ariel pun terlelap tanpa tahu ada yang sedang uring-uringan di kamar sebelah tidak bisa tidur. Drago benar-benar gemas dengan istrinya yang tanpa sadar membangkitkan gairahnya seharian ini hingga harus bermain solo beberapa kali namun tetap saja dia tdiak merasa puas. Memang berbeda jika melakukannya dengan wanitanya. Sayangnya, dia masih mode jauh tergapai - batin Drago. Mata abu-abunya masih tetap nyalang hingga pukul empat pagi. Drago pun memutuskan melakukan ibadah subuh dan berolahraga saja. Pria itu pun memilih untuk pergi keluar dan mengenakan baju olahraganya lalu melakukan jogging di sekeliling rumahnya yang masih terdapat hutan pohon pinus dan dirinya bersyukur tanah sekitarnya termasuk subur daripada tempat lain. Ariel terbangun setelah wekernya berbunyi dan merasakan dirinya mengalami disorientasi tempat karena tidak berada di kamarnya meskipun suasanaya mirip dengan miliknya di istana. Gadis itu pun terduduk untuk menyatukan ny
Ariel menatap wajah Bahar dan Hamzah yang tampak terkejut dengan sikap princess Yordania itu muncul gaya dan aura tidak bisa ditolak. "Apa yang ingin anda ketahui, tuan putri?" tanya Bahar yang tahu percuma akan berbohong karena Ariel memiliki banyak koneksi dari keluarganya yang bisa tahu kebenarannya. Bisa saja Ariel menggunakan koneksinya ke Opa nya yang di FBI, MI6 atau sepupunya yang juga bekerja disana. Tapi ini tidak! Ariel lebih suka konfrontasi face to face dengan Bahar dan Hamzah. Ayah dan anak itu salut dengan keberanian putri cantik tersebut. "Semua tentang Naga Jelek!" jawab Ariel cuek. Oh ya ampun. Yang mulia Drago dibilang naga jelek? - batin Hamzah. Ya tidak heran sih kalau tuan putri marah karena memang caranya salah. "Anda mau tahu dari mana tuan putri?" Bahar menatap lembut dan nadanya terdengar sabar menghadapi Ariel. "Dari naga jelek lahir di gua!" Bahar dan Hamzah saling berpandangan."Di gua?" "Iya! Bukankah naga itu lahirnya di gua-gua tinggi di pegunun
"Kenapa ayah kamu ingin bertemu dengan kamu ?" tanya Ariel ke suaminya."Aku tidak tahu. Bisa jadi minta pengampunan, minta maaf meskipun menurut aku kecil kemungkinannya, atau minta keringanan hukuman. Apapun ceritanya, aku masih tetap tidak memaafkan dengan apa yang dia lakukan pada ibuku ! Dia begitu teganya !" amuk Drago.Ariel menoleh ke arah Bahar. "Apa paman Bahar mendapatkan informasi atau apapun kenapa Hasan Ishaaq ingin bertemu dengan suamiku?""Tidak tuan putri. Aku tidak mendapatkan apapun mengapa tuan Hasan ingin bertemu dengan tuan pangeran," jawab Bahar."Bagaimana kalau menurut paman? Apakah suamiku harus menemui Hasan atau tidak?" tanya Ariel demi bisa mendapatkan jawaban netral dari orang lain. "Menurut hemat aku, sebaiknya tuanku pangeran tetap menemui tuan Hasan. Memang sulit dan berat tapi demi kedamaian hati dan dendam anda. Umur kita tidak ada yang tahu dan aku berharap tuanku bisa paham maksud aku ini," jawab Bahar.Drago menatap istrinya. "Apakah aku harus men
Drago memegang tangannya yang mulai terasa senut-senut akibat tadi dirinya menghajar ayahnya dengan sekuat tenaganya apalagi dia menyimpan dendam sejak usia lima tahun hingga menjelang usianya yang menjelang kepala tiga. Pria itu menatap Ariel yang memberikan senyuman dukungan ke suaminya. Ariel tahu rasanya menyimpan dendam selama itu, mengingatkan cerita oma buyutnya, Kaia Blair O'Grady yang harus menunggu sekian lama untuk membunuh pelaku pembunuh Edward Blair dan Yuna Partomo dengan kedok kecelakaan pesawat. Memang bukan Edward dan Yuna yang diincar melainkan teman bisnis mereka. Para petugas medis kemudian menghampiri Hasan Ishaaq untuk memberikan perawatan sementara seorang dokter kepresidenan mengambil darah Drago dari bekas lukanya guna dicek DNA nya dengan DNA Hasan Ishaaq. Hilmah yang terserang shock melihat suaminya terkapar, menatap penuh kebencian ke arah Drago. Ariel yang berjalan mendekati suaminya, melihat Hilmah hendak menyerang Drago. Putri Raja Yordania yang sudah
Hasan menatap tidak percaya saat mendengar ucapan Drago bahwa dia hendak menghukum dirinya seperti saat dulu dia membuat istri pertamanya tewas mengenaskan dengan tubuh terbakar bersama anjing kesayangannya. Hasan melihat mata penuh kebencian dari Drago dan sekarang putranya itu menjadi menantu penguasa Yordania. Betapa nasib itu sangat membuat seseorang menjadi berubah situasinya."Apakah dia itu ayahmu?" bisik Ariel ke Drago yang mengangguk. "Pantas kamu hajar, sayang."Drago tersenyum smirk mendengar kompor istrinya yang keluar jiwa bar-barnya. "Akan ada waktunya, sayang. Akan ada waktunya."Sidang pun dibuka sementara Hilmah menoleh saat Hasan mengatakan bahwa putra satu-satunya berada di ruang sidang. Entah karma atau bagaimana, Hasan tidak bisa mendapatkan keturunan dari empat istrinya yang lain. Banyak yang menganggap itu sebagai hukuman pria yang menyia-nyiakan istri pertamanya dan ada juga menganggap karma sebagai orang tidak tahu diri yang diangkat sebagai penguasa Yaman tap
Ariel masuk kedalam kamarnya dengan waajh lelah dan mulai membuka pakaiannya sementara Drago pun menyusul masuk dan mengunci pintu kamarnya. Dia melihat istrinya merasa kesulitan melepaskan pakaiannya yang memang kancing belakang. Tadi Ariel meminta tolong padanya dan sekarang Drago berjalan mendekati istrinya."Need help?" goda Drago."Menurutmu bagaimana?" balas Ariel sambil menatap suaminya dari kaca besar yang ada di kamarnya."Sini, aku bantu membuka gaunmu. Lagipula, siapa sih yang merancang baju model begini? Bikin repot, tahu nggak?" omel Drago sambil melepaskan kancing-kancing di belakang gaun Ariel."Opaku, Alessandro Moretti," jawab Ariel santai. "Itu desain dibuat beliau sebelum meninggal dan diteruskan Opa Asher."Drago lupa kalau Ariel memiliki keluarga di dunia fashion. Rumah mode Morr dan Burberry adalah keluarga Ariel jadi tidak heran jika istrinya selalu memesan gaun atau pakaian terbaru dari dua rumah mode itu selain rumah mode lainnya. Ariel juga tidak alergi memak
Drago rasanya ingin mencium bibir Ariel panas setelah mengatakan bahwa istrinya mulai belajar mencintai dirinya. Sungguh, Drago tidak yakin Ariel akan membela suaminya di depan keluarganya karena wanita itu selalu membicarakan soal perpisahan. Drago tersenyum dalam hati namun sesaat dia tampak berpikir. Apakah Ariel bilang seperti itu karena kasihan padaku yang sudah diterpa kejadian bertubi-tubi? Bukan cinta yang dia rasakan tapi kasihan? Aku tidak butuh dikasihani, sayang ! - batin Drago. "Apa rencana Abi dan Arbad?" tanya Ariel membuat lamunan Drago terganggu. "Kami? Menunggu Maher Assegaf maju menangkap Hasan Ishaaq. Bukan kapasitas kami dan Drago karena semua bukti biarpun itu kopiannya sudah kita berikan. Kita lihat saja dan yang jelas, aku yakin Drago pasti ingin melihat wajah ayahnya yang ditangkap bukan? Jika Maher tidak mampu, berarti kita tahu kwalitasnya seperti apa," jawab Haidar dingin. Ariel menoleh ke Drago. "Kita akan kembali ke Yaman jika paman kamu tidak bisa me
Arbad dan Leon menoleh ke arah Drago yang tampak serius. Kedua saudara lelaki Ariel itu merasa bingung karena Drago tidak memiliki akses ke bank Swiss manapun. Bahkan keluarga Pratomo yang generasi kesembilan tidak semuanya memiliki previlige untuk mengautorisasi rekening siapapun tanpa ada surat keterangan dari tetua baik generasi ketujuh yang masih hidup atau generasi ke delapan. "Ariel tidak memiliki akses ke bank Swiss manapun, Drago. Bagaimana bisa kamu mendapatkan banyak informasi?" tanya Arbad bingung."Ariel meminta tolong pada opanya, Jayde Neville," jawab Drago sambil terus menatap dingin ke Maher.Haidar tersenyum smirk. "Jika Oom Jayde Neville sudah ikut campur, makanya bisa keluar semua datanya. Sekarang, presiden Maher, bisa dijelaskan? Anda tahu sendiri kan siapa Jayde Neville. Dia adalah akuntan yang diakui dunia dan pemilik biro akuntan independen yang dipakai oleh banyak perusahaan dan negara karena tidak bisa disuap oleh apapun dan siapapun."Maher memucat saat Dra
Drago melihat wajah istrinya yang tampak damai tertidur dalam pelukannya. Disaat Ariel tampak nyenyak tidurnya, Drago lebih banyak berpikir tentang semuanya. Ucapan Ariel yang kemungkinan besar akan mendapatkan kekacauan di Yaman, menjadi pertimbangannya. Drago tidak takut maju ke Yaman tapi dirinya tidak mengetahui bagaimana internal negara kelahirannya. Drago kurang informasi karena selama di Jerman, dia bersama Bahar bersama istrinya lebih fokus untuk menutupi semua data tentang dirinya demi keselamatan mereka bertiga apalagi saat itu istri Bahar sedang hamil Hamzah,Drago bukan pengecut tapi dia realistis demi keselamatan banyak orang termasuk dirinya dan Ariel. Justru Ariel yang paling utama dan menjadi prioritasnya. Drago tidak mau semakin mengacaukan sistem yang sedang digodok pamannya. Drago tahu, orang-orang tidak akan ingat siapa dirinya dan tidak akan memperdulikan siapa dirinya. Misi Drago pun berubah, dari berusaha mengambil tahta kekuasaan Yaman dan menghukum ayahnya, sek
"Bagaimana bisa dia paman aku ?" tanya Drago bingung. "Setahu aku presiden Yaman, nama belakangnya bukan Assegaf." "Memang sengaja ditutupi. Maher Assegaf adalah adik sepupu ibumu dan disaat dia tahu ayahmu bukan tipe setia, Maher memilih pergi dan mulai mendekati para anggota senat untuk menggalang kekuatan merubah sistem pemerintahan. Maher memakai nama ibunya demi melindungi dirinya sendiri karena Hasan Ishaaq menyingkirkan satu persatu pendukung kakek kamu hingga Maher benar-benar bersembunyi demi gerilya saat ayahmu membunuh ibumu." Haidar menatap Drago serius. "Jadi semua sistem pemerintahan Yaman selama ini ?" Ariel menoleh ke arah Arbad. "Singa sulung, aku tidak paham !" Arbad tahu Ariel tidak terlalu suka dengan politik jadi dia masa bodoh. "Tiga puluh tahun yang lalu, kakek Drago sudah membuat mandat sebelum meninggal ke orang-orang setianya untuk mulai melakukan referendum. Kita belum lahir singa betina, Yaman sudah kacau dan terjadi transisi dari monarki ke presid
Ariel merasakan ada yang menciumi leher dan mengelus tubuhnya, membuat dirinya menggelinjang karena mulai terbawa suasana. Matanya pun perlahan terbuka dan melihat kepala suaminya turun ke dadanya dan mulai bermain disana. Ariel bingung, kapan suaminya membuka gaun tidurnya. "Drago ...." Ariel berbisik ke suaminya sambil mengelus rambut coklatnya yang tebal. "Ada apa Sayang ?" Drago mengangkat wajahnya dari dada Ariel dan menatapnya dengan penuh cinta. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Ariel. "Menurutmu?" Drago mendekati wajah Ariel dan mencium bibirnya panas yang dibalas oleh istrinya. "Apakah kamu tidak merasa lelah ?" tanya Ariel. "Bercinta denganmu? Tidak merasa lelah ... " Drago melepaskan celana dalam Ariel. "Aku sangat suka bercinta denganmu karena kamu sangat ekspresif dan tubuhmu merespon dengan baik tubuhku." Drago mengelus bagian intim istrinya yang membuat Ariel mendesah nikmat. "Kamu ... mesum ... " ucap Ariel dengan terengah karena permainan jari Drago.