Hendra tersenyum masam.Bagaimana jika orang yang disukainya adalah anak dari musuhnya?Apa ibunya akan tetap mendukungnya?Terkadang cinta membuat lemah dan tidak berguna.Seperti jaring laba-laba yang bisa menjebak orang hingga mati....Sisca tertidur lama.Tidur ini membuat kepalanya terasa pusing.Dia menyentuh ponselnya. Setelah membuka Internet, rentetan berita datang padanya seperti gelombang pasang."Gubernur Kota Mulo Dicurigai Menggunakan Kekuasaan Untuk Keuntungan Pribadi""Adrian Limanta Ditangguhkan Sementara""Putri Gubernur Memberikan Kesaksian Palsu di Pengadilan""Putri Gubernur Pergi ke Pengadilan Untuk Mencabut Pengakuannya""Putri Gubernur Melaporkan Ayah Kandungnya"...Berbagai judul yang menarik perhatian membuat mata Sisca kesakitan.Dia tidak membacanya, lagi pula, itu bukanlah sesuatu yang baik.Hubungan antara dia dan Adrian sudah sepenuhnya berakhir.Bohong bahwa dia acuh tak acuh dalam masalah ini. Pria yang dibawa untuk diselidiki adalah ayah kandungnya.
Jika dia tahu hal ini lebih awal, tidak didiagnosis menderita kanker paru-paru dan depresinya tidak akan kambuh lagi ....Dia pasti akan membawa ibunya serta Angel meninggalkan Kota Aroha lebih awal, meninggalkan Kota Mulo dan menjauh dari semuanya.Namun, sekarang ....Dia berkata dengan suara serak, "Bu, aku nggak bisa pergi, aku harus tinggal di kota ini. Pengadilan dan departemen terkait akan menginterogasiku kapan saja.""Sisca, kenapa kamu ... gegabah sekali? Hanya demi Hendra, kamu malah terlibat. Kalau Ibu tahu lebih baik, Ibu akan menyuruhmu untuk menjauh darinya. Siapa yang tahu dia adalah anak Wilson? Sisca, maafkan Ibu, ini semua salah Ibu, ini semua disebabkan oleh Ibu.""Apa yang Ibu bicarakan? Kalaupun Adrian nggak butuh Ibu untuk mengancamku, dia masih punya cara untuk memaksaku bersaksi melawan Hendra. Semua ini akan tetap terjadi."Di sisi lain telepon, Cindy menutup mulutnya dan menangis tersedu-sedu."Nak, kamu selalu memikirkan orang lain dulu. Kapan ... kapan kamu
"Jangan! Jangan berhubungan dengan siapa pun di Keluarga Limanta. Keluarga mereka semuanya kotor."Nada suara Kristin penuh dengan rasa jijik.Dia sangat membenci Sisca hingga berharap Sisca mati.Begitu Sisca muncul, hati Hendra akan melunak, bahkan kakaknya sendiri akan beralih ke wanita jalang itu.Namun, apa bagusnya Sisca?Billy tidak tahan lagi dengan kelakuan adiknya.Dia meraih ponselnya dan berkata, "Kristin, jangan ikut campur urusanku! Ada satu hal yang belum kuberitahukan padamu. Kak Hendra, yang sudah lama kamu sukai bilang kalau kamu masih saja belum mengubah sikapmu, kamu nggak perlu bekerja lagi di Grup SY!""Apa katamu? Mana mungkin! Mana mungkin Kak Hendra bisa mengusirku? Kak, apa kamu meminta Kak Hendra untuk mengusirku?""Inilah yang dikatakan Kak Hendra padaku. Dia bilang kalau kamu masih saja belum berubah, Grup SY nggak akan bisa menerimamu."Kristin marah hingga bibirnya yang tergigit menjadi putih.Dia mengepalkan tangannya dan mengingat sesuatu. "Aku tahu, pa
"Wanita jahat? Siapa yang Bibi bicarakan?"Bertha melihat Cindy tidak jauh dari sana dan menjadi marah. "Dia! Dia dan suaminya yang membunuh Wilson! Dia adalah istri Adrian ... aku ingin tanya dengan jelas padanya!"Istri Adrian?Mungkinkah ... ibu dari Sisca?Mata Kristin berbinar. "Bibi, aku akan menemanimu untuk tanya padanya."Saat Bertha muncul, Cindy sedang duduk di kursi roda dan sedang memikirkan sesuatu.Tatapan mata Cindy terlihat terkejut. "Bertha ... ternyata kamu. Barusan aku ragu-ragu untuk menemuimu. Kamu ....""Kamu harus bersaksi untukku! Beri tahu mereka bahwa Adrian yang membunuh Wilson!"Bertha menarik tangannya dengan penuh semangat.Cindy sedang duduk di kursi roda. Kursi roda tersebut tidak memiliki rem tangan, dengan tarikan dan dorongannya, kursi roda itu bergetar-getar."Bertha, dengarkan penjelasanku, jangan emosi dulu ....""Kamu membunuh Wilson! Cepat serahkan dirimu ke polisi!"Cindy mendorongnya menjauh dan ingin menjelaskan padanya."Kamu dan Sisca meman
Dia masuk ke dalam mobil seolah-olah sedang melarikan diri, menyalakan mobil dengan cepat lalu mengemudi dengan cepat.Sampai benar-benar meninggalkan sekitar panti jompo.Mobil mengeluarkan bunyi rem tajam dan berhenti di kawasan terpencil.Kepala Kristin tiba-tiba tunduk ke depan karena pengereman yang mendadak.Dia memegang kemudi erat-erat dengan kedua tangannya, wajahnya menjadi pucat ....Dia bernapas dengan berat ....Bertha yang mendorong wanita itu!Bukan dia!Dia tidak melakukan apa pun!Kalaupun Bertha berbicara omong kosong, siapa yang akan percaya dengan perkataan pasien gangguan jiwa?Apalagi pengakuan pasien gangguan jiwa tidak bisa dijadikan alat bukti di pengadilan!Apa yang perlu dia takuti? Apa yang harus dia takuti?Saat memikirkan hal ini, Kristin mengangkat kepalanya dan melihat ke kaca spion mobil.Dia mengambil tisu dan menyeka keringat dingin di wajahnya.Mata yang ketakutan dan panik berubah menjadi ganas serta penuh dengan perhitungan dalam sekejap.Selama di
Tak lama kemudian, dokter forensik tiba di lokasi kejadian."Apa kamu anggota keluarga korban?"Sisca memeluk tubuh yang semakin dingin dan kaku itu sambil mendongak dengan ragu.Korban?"Ibuku belum meninggal, dia hanya tertidur. Dokter, tolong selamatkan dia. Sebelumnya dia pernah koma selama bertahun-tahun, tapi dia baru sadar, jadi ... dia akan sadar lagi."Dokter forensik sudah lama terbiasa dengan kejadian seperti itu.Dia menghela napas dan berkata dengan tenang, "Maaf, aku bukan dokter yang bisa menyelamatkan orang, aku dokter forensik yang bertugas mengidentifikasi mayat. Korban bernama Cindy Reine, 'kan?"Sisca menggendong Cindy, seolah-olah tidak bisa mendengar suara lain dari dunia luar. Dia hanya tahu bahwa Cindy belum mati lalu ingin membawa Cindy ke dokter ....Kalaupun tidak membawanya ke dokter, dia ingin membawa pulang Cindy ....Dia ingin menggendong Cindy, tapi tidak bisa menggendongnya sendirian."Nona, ibumu meninggal dengan keadaan nggak normal. Kami perlu mengid
"Maaf, ibuku punya masalah mental, kondisinya kurang stabil."Kapten Zanu tidak mau melepaskan petunjuknya dan segera bertanya, "Aku baru saja bertanya pada staf panti jompo. Mereka bilang ibumu punya masalah dengan korban sebelumnya dan bahkan memukul korban. Apa ini benar?"Hendra tidak menyangkalnya, "Memang karena kondisi mental, dia sering salah mengenali orang. Dia punya banyak perselisihan kecil dengan banyak pasien di panti jompo."Jawabannya sangat bersih.Setelah mendengar ini, Kapten Zanu tersenyum dan matanya yang tajam tertuju pada Bertha di belakangnya.Kapten Zanu ingin memeriksanya.Bertha gemetar ketakutan. "Aku nggak mendorongnya ... bukan aku ... dia ... dia jatuh sendiri ... aku benar-benar nggak mendorongnya ....""Kamu melihatnya jatuh dengan mata kepalamu sendiri?"Kapten Zanu tiba-tiba mendekati Bertha sambil terus menanyakan.Kali ini, Bertha ketakutan.Dia menolak untuk berbicara lagi dan hanya menggelengkan kepalanya.Pada saat ini, Kapten Zanu tiba-tiba berk
Sisca menerima kartu nama. "Terima kasih, Kapten Zanu."Direktur berkata, "Mari, kalian juga pergi bantu Sisca, sekalian memesan sebuah mobil jenazah untuk mengantar mereka pulang."Dengan segera, Sisca dan beberapa perawat pun mengangkat jenazah Cindy.Dia berpapasan dengan Hendra tanpa menatapnya.Hendra meraih lengannya.Sisca malah tersenyum tipis. "Pak Hendra, noda darah di tubuhku bakal membuat tanganmu kotor."Seolah-olah terdapat sebuah halangan transparan yang membatasi Sisca dan Hendra menjadi dua dunia berbeda.Halangan itu transparan, tak tersentuh dan tak terlihat, tetapi malah sangat tangguh.Dia menepis tangan Hendra.Melewati Hendra tanpa menoleh ke belakang.Hendra berdiri di sana, telapak tangannya kedinginan dan mati rasa.Hatinya terasa sakit, bagaikan tersayat pisau....Jenazah Cindy dipindahkan ke dalam ruangan terlebih dahulu.Sisca menutup pintu. Dia mengambil sebuah handuk bersih dan mencelupkannya ke air hangat, lalu mengelap tubuh Cindy dengan teliti.Kemudi
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!