Share

Bab 169

Penulis: Zamrud
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Tak lama kemudian, dokter forensik tiba di lokasi kejadian.

"Apa kamu anggota keluarga korban?"

Sisca memeluk tubuh yang semakin dingin dan kaku itu sambil mendongak dengan ragu.

Korban?

"Ibuku belum meninggal, dia hanya tertidur. Dokter, tolong selamatkan dia. Sebelumnya dia pernah koma selama bertahun-tahun, tapi dia baru sadar, jadi ... dia akan sadar lagi."

Dokter forensik sudah lama terbiasa dengan kejadian seperti itu.

Dia menghela napas dan berkata dengan tenang, "Maaf, aku bukan dokter yang bisa menyelamatkan orang, aku dokter forensik yang bertugas mengidentifikasi mayat. Korban bernama Cindy Reine, 'kan?"

Sisca menggendong Cindy, seolah-olah tidak bisa mendengar suara lain dari dunia luar. Dia hanya tahu bahwa Cindy belum mati lalu ingin membawa Cindy ke dokter ....

Kalaupun tidak membawanya ke dokter, dia ingin membawa pulang Cindy ....

Dia ingin menggendong Cindy, tapi tidak bisa menggendongnya sendirian.

"Nona, ibumu meninggal dengan keadaan nggak normal. Kami perlu mengid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 170

    "Maaf, ibuku punya masalah mental, kondisinya kurang stabil."Kapten Zanu tidak mau melepaskan petunjuknya dan segera bertanya, "Aku baru saja bertanya pada staf panti jompo. Mereka bilang ibumu punya masalah dengan korban sebelumnya dan bahkan memukul korban. Apa ini benar?"Hendra tidak menyangkalnya, "Memang karena kondisi mental, dia sering salah mengenali orang. Dia punya banyak perselisihan kecil dengan banyak pasien di panti jompo."Jawabannya sangat bersih.Setelah mendengar ini, Kapten Zanu tersenyum dan matanya yang tajam tertuju pada Bertha di belakangnya.Kapten Zanu ingin memeriksanya.Bertha gemetar ketakutan. "Aku nggak mendorongnya ... bukan aku ... dia ... dia jatuh sendiri ... aku benar-benar nggak mendorongnya ....""Kamu melihatnya jatuh dengan mata kepalamu sendiri?"Kapten Zanu tiba-tiba mendekati Bertha sambil terus menanyakan.Kali ini, Bertha ketakutan.Dia menolak untuk berbicara lagi dan hanya menggelengkan kepalanya.Pada saat ini, Kapten Zanu tiba-tiba berk

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 171

    Sisca menerima kartu nama. "Terima kasih, Kapten Zanu."Direktur berkata, "Mari, kalian juga pergi bantu Sisca, sekalian memesan sebuah mobil jenazah untuk mengantar mereka pulang."Dengan segera, Sisca dan beberapa perawat pun mengangkat jenazah Cindy.Dia berpapasan dengan Hendra tanpa menatapnya.Hendra meraih lengannya.Sisca malah tersenyum tipis. "Pak Hendra, noda darah di tubuhku bakal membuat tanganmu kotor."Seolah-olah terdapat sebuah halangan transparan yang membatasi Sisca dan Hendra menjadi dua dunia berbeda.Halangan itu transparan, tak tersentuh dan tak terlihat, tetapi malah sangat tangguh.Dia menepis tangan Hendra.Melewati Hendra tanpa menoleh ke belakang.Hendra berdiri di sana, telapak tangannya kedinginan dan mati rasa.Hatinya terasa sakit, bagaikan tersayat pisau....Jenazah Cindy dipindahkan ke dalam ruangan terlebih dahulu.Sisca menutup pintu. Dia mengambil sebuah handuk bersih dan mencelupkannya ke air hangat, lalu mengelap tubuh Cindy dengan teliti.Kemudi

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 172

    "Sisca ... aku tahu kamu sangat sedih, menangis saja kalau mau."Nancy merasa agak takut ketika melihat ekspresi wajahnya yang tenang.Tatapannya tampak kosong, kesunyian, lemah dan layu.Katanya sebelum orang mati, terdapat aura maut pada tubuhnya.Sekarang sekujur tubuh Sisca justru diselimuti oleh aura maut tersebut.Nancy membuka pintu untuknya.Sisca membawa kotak abu mayat masuk ke rumah.Dia meletakkan kotak abu mayat ke meja dengan hati-hati, lalu tiba-tiba bertanya pada Nancy, "Nancy, apa kamu bisa bantu carikan lahan kuburan? Besok pagi, aku mau antar ibuku ke kuburan."Dia sangat tenang dan pikirannya sangat jernih.Saat menjelaskan sesuatu juga sangat jelas.Nancy merasa lega. "Oh, baik, aku segera pergi tanya."Beberapa lama kemudian.Nancy berkata, "Aku suruh teman mencarikan sebuah lahan di Kuburan Harapan. Lingkungan di sana sangat baik, juga nggak jauh tadi sini. Bagaimana menurutmu?""Baiklah, aku juga dengar Kuburan Harapan lumayan bagus.""..."Nancy termenung menat

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 173

    Malam ini, Nancy tidak berani meninggalkan Sisca karena takut terjadi sesuatu.Ponsel Sisca berdering terus, tetapi Sisca malas menghiraukannya. Nancy yang bantu mengangkat semua panggilan itu.Di antara beberapa panggilan itu, ada panggilan dari Richard dan Billy.Setelah berbicara dengan mereka, Nancy berkata pada Sisca, "Tadi Richard dan Billy nekat mau ke sini, tapi aku suruh mereka nggak perlu datang."Sisca mengangguk. "Ya, aku juga nggak mau menemui mereka."Sekarang dia hanya mau menemani Cindy dengan tenang di sepanjang malam."Aku suruh mereka besok pagi ke Kuburan Harapan, karena butuh beberapa orang untuk mengucapkan belasungkawa di pemakaman Bibi. Oh, ya, tadi ada panggilan dari direktur panti jompo, katanya besok akan membawa beberapa orang ke kuburan untuk memberikan penghormatan, sekalian membawa barang peninggalan Bibi untukmu."Sisca tidak berpendapat apa pun, dia hanya berkata, "Kamu atur saja.""Sisca, hari ini kamu nggak makan, 'kan? Aku memesan semangkuk bubur, ka

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 174

    "Kak, ada apa denganmu?"Billy meliriknya, lalu bertanya, "Kamu ke mana? Kenapa pulang larut malam?""Aku ... aku pergi minum sama teman. Apa minum bir menjadi tindakan ilegal?"Dia melemparkan tas ke sofa, lalu berjalan ke arah kamar seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Tak terhindar, Billy mengomelinya, "Kristin, kamu sebagai seorang gadis, apa baik kalau minum di bar setiap harinya? Sekarang sudah pukul 10 malam, bagaimana kalau kamu bertemu dengan orang jahat? Kalau terjadi sesuatu, kamu bakal menyesal seumur hidup!""Kak, sekarang adalah zaman yang diatur oleh hukum, mana ada sekian banyak orang jahat di luar? Tapi, aku tahu kamu mengkhawatirkan aku, hehe."Kristin menghampiri Billy dan merangkul lengannya sambil berkata dengan manja.Billy tidak ada mood untuk bercanda dengannya dan menarik lengannya sambil berkata, "Ibu Sisca mengalami kecelakaan. Besok pagi aku mau pergi menyampaikan belasungkawa, jadi kamu tinggal di rumah saja."Kristin berpura-pura terkejut. "Ibu Sisca? Apa ..

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 175

    Malam ini, Sisca termenung berlutut di depan abu mayat ibunya.Angel juga berlutut di sampingnya.Dia sangat mengantuk, tetapi tidak berani menguap.Dia takut tertidur, lalu ibunya ikut neneknya pergi menikmati hidup di alam lain....Di dalam mobil Mercedes-Maybach di lantai bawah.Hendra duduk di dalam mobil dan mengeluarkan sebuah ponsel bekas dari laci.Ini adalah sebuah ponsel pasangan.Ponsel ini berwarna hitam, sedangkan milik Sisca berwarna putih.Bahkan, nomor kedua ponsel ini juga berurutan.Sebelumnya nomor ponsel ini sudah berhenti digunakan selama 3 tahun.Setelah dibebaskan dari penjara, dia pergi mengisi pulsa lagi demi mempertahankan nomor ini.Dia bahkan tidak tahu apa tujuan dirinya melakukan hal ini.Pikiran yang jernih berkata bahwa tindakan ini sia-sia, ini adalah khayalan yang memalukan dan tidak pantas.Namun, percintaan memang bersifat tidak rasional, sehingga membuat dia kehilangan kendali.Sementara itu, Sisca bagaikan aroma harum, awalnya tidak terasa candu,

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 176

    Sisca meletakkan kotak abu mayat ke dalam kuburan dengan ringan."Bu, selamat jalan."Juru makam di samping berkata, "Apa masih mau meletakkan benda lain ke dalam? Kalau nggak, aku bakal menutupnya."Sisca mengangguk. "Tutup saja."Juru makam menutup papan itu, lalu mengelas dengan rapat.Sekujur tubuh Sisca mengenakan pakaian hitam berdiri di depan makam dan membungkukkan punggung dalam-dalam.selanjutnya, orang-orang lain juga maju dan membungkukkan punggung.Hendra melihat semua ini dengan tenang dalam jarak dekat.Angel menolehkan kepala dan menemukan ayahnya.Ayahnya berdiri sendirian di sana, tampak sangat kesepian.Dia berlari ke arah Hendra dan menarik lengan pria itu."Ayah, bagaimana kalau ikut kami antar Nenek saja? Nenek juga nggak tahu aku punya Ayah setampan ini!"Angel masih kecil dan tidak tahu apa-apa.Dia menarik Hendra ke sana.Hendra tampak sangat pasif.Sebenarnya, dia tidak pantas muncul di sini, bahkan tidak pantas mengucapkan belasungkawa untuk Cindy.Namun, Sis

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 177

    Angel juga merangkul leher Sisca. "Ibu, ada apa denganmu? Apa kamu nggak tega meninggalkanku?""Ya, sedikit."Namun, masih bisa bertahan.Terkadang sesuatu apabila tidak dipikirkan, maka tidak akan begitu sedih.Sisca memeluk Angel dengan erat.Hendra di samping tiba-tiba berkata, "Kalau nggak mau ke Cemara Praya, boleh biarkan Angel tinggal beberapa hari bersamamu."Dia melepaskan Angel. "Nggak perlu, karena kelak juga banyak kesempatan untuk bertemu. Kamu bawa dia pulang saja. Aku mau tinggal sendirian untuk beberapa hari ini."Jika membiarkan Angel tinggal beberapa hari bersamanya, dia akan merasa semakin bersalah.Betul kata Hendra.Semakin dalam keterikatan, maka akan semakin menyakitkan ketika teringat kembali.Dia tidak berharap Angel merindukannya, karena dia lebih rela Angel melupakannya.Angel mengulurkan tangan untuk meraba wajah Sisca. "Ibu, kamu harus menjaga diri dengan baik. Nenek sudah meninggal, tapi kamu masih punya aku dan Ayah.""Ya, Ibu tahu."Direktur panti jompo

Bab terbaru

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0973

    Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0972

    Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0971

    ......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0970

    Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0969

    Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0968

    Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0967

    Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0966

    Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be

  • Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca   Bab 0965

    Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!

DMCA.com Protection Status