"Kak, ada apa denganmu?"Billy meliriknya, lalu bertanya, "Kamu ke mana? Kenapa pulang larut malam?""Aku ... aku pergi minum sama teman. Apa minum bir menjadi tindakan ilegal?"Dia melemparkan tas ke sofa, lalu berjalan ke arah kamar seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Tak terhindar, Billy mengomelinya, "Kristin, kamu sebagai seorang gadis, apa baik kalau minum di bar setiap harinya? Sekarang sudah pukul 10 malam, bagaimana kalau kamu bertemu dengan orang jahat? Kalau terjadi sesuatu, kamu bakal menyesal seumur hidup!""Kak, sekarang adalah zaman yang diatur oleh hukum, mana ada sekian banyak orang jahat di luar? Tapi, aku tahu kamu mengkhawatirkan aku, hehe."Kristin menghampiri Billy dan merangkul lengannya sambil berkata dengan manja.Billy tidak ada mood untuk bercanda dengannya dan menarik lengannya sambil berkata, "Ibu Sisca mengalami kecelakaan. Besok pagi aku mau pergi menyampaikan belasungkawa, jadi kamu tinggal di rumah saja."Kristin berpura-pura terkejut. "Ibu Sisca? Apa ..
Malam ini, Sisca termenung berlutut di depan abu mayat ibunya.Angel juga berlutut di sampingnya.Dia sangat mengantuk, tetapi tidak berani menguap.Dia takut tertidur, lalu ibunya ikut neneknya pergi menikmati hidup di alam lain....Di dalam mobil Mercedes-Maybach di lantai bawah.Hendra duduk di dalam mobil dan mengeluarkan sebuah ponsel bekas dari laci.Ini adalah sebuah ponsel pasangan.Ponsel ini berwarna hitam, sedangkan milik Sisca berwarna putih.Bahkan, nomor kedua ponsel ini juga berurutan.Sebelumnya nomor ponsel ini sudah berhenti digunakan selama 3 tahun.Setelah dibebaskan dari penjara, dia pergi mengisi pulsa lagi demi mempertahankan nomor ini.Dia bahkan tidak tahu apa tujuan dirinya melakukan hal ini.Pikiran yang jernih berkata bahwa tindakan ini sia-sia, ini adalah khayalan yang memalukan dan tidak pantas.Namun, percintaan memang bersifat tidak rasional, sehingga membuat dia kehilangan kendali.Sementara itu, Sisca bagaikan aroma harum, awalnya tidak terasa candu,
Sisca meletakkan kotak abu mayat ke dalam kuburan dengan ringan."Bu, selamat jalan."Juru makam di samping berkata, "Apa masih mau meletakkan benda lain ke dalam? Kalau nggak, aku bakal menutupnya."Sisca mengangguk. "Tutup saja."Juru makam menutup papan itu, lalu mengelas dengan rapat.Sekujur tubuh Sisca mengenakan pakaian hitam berdiri di depan makam dan membungkukkan punggung dalam-dalam.selanjutnya, orang-orang lain juga maju dan membungkukkan punggung.Hendra melihat semua ini dengan tenang dalam jarak dekat.Angel menolehkan kepala dan menemukan ayahnya.Ayahnya berdiri sendirian di sana, tampak sangat kesepian.Dia berlari ke arah Hendra dan menarik lengan pria itu."Ayah, bagaimana kalau ikut kami antar Nenek saja? Nenek juga nggak tahu aku punya Ayah setampan ini!"Angel masih kecil dan tidak tahu apa-apa.Dia menarik Hendra ke sana.Hendra tampak sangat pasif.Sebenarnya, dia tidak pantas muncul di sini, bahkan tidak pantas mengucapkan belasungkawa untuk Cindy.Namun, Sis
Angel juga merangkul leher Sisca. "Ibu, ada apa denganmu? Apa kamu nggak tega meninggalkanku?""Ya, sedikit."Namun, masih bisa bertahan.Terkadang sesuatu apabila tidak dipikirkan, maka tidak akan begitu sedih.Sisca memeluk Angel dengan erat.Hendra di samping tiba-tiba berkata, "Kalau nggak mau ke Cemara Praya, boleh biarkan Angel tinggal beberapa hari bersamamu."Dia melepaskan Angel. "Nggak perlu, karena kelak juga banyak kesempatan untuk bertemu. Kamu bawa dia pulang saja. Aku mau tinggal sendirian untuk beberapa hari ini."Jika membiarkan Angel tinggal beberapa hari bersamanya, dia akan merasa semakin bersalah.Betul kata Hendra.Semakin dalam keterikatan, maka akan semakin menyakitkan ketika teringat kembali.Dia tidak berharap Angel merindukannya, karena dia lebih rela Angel melupakannya.Angel mengulurkan tangan untuk meraba wajah Sisca. "Ibu, kamu harus menjaga diri dengan baik. Nenek sudah meninggal, tapi kamu masih punya aku dan Ayah.""Ya, Ibu tahu."Direktur panti jompo
Terakhir kali di sini adalah 6 tahun yang lalu.Saat Hendra berdiri di sini sebagai terdakwa. dia berdiri sebagai saksi.Kali ini, dia tetapi berdiri sebagai saksi.Namun, orang yang terdakwa malah menjadi Adrian dan Vincent."Sisca, kamu jangan bertindak bodoh! Hendra telah berbohong padamu!""Kak, kamu mesti membantu kami, karena kita adalah sekeluarga! Memang siapa itu Hendra?"Adrian dan Vincent meminta belas kasih kepadanya dan sama sekali tidak merasa bersalah.Orang-orang yang berdosa seperti mereka sama sekali tidak akan berubah.Sisca mengabaikan mereka.Hakim mengetuk palu. "Saksi Sisca di mana kamu berada pada pukul 10 malam tanggal 6 Juni 2017? Bagaimana kamu membuktikan bahwa orang yang melanggar Peter pada malam itu bukan Hendra?"Sisca mengeluarkan sebuah ponsel bekas berwarna putih.Dia berkata sekata demi sekata, "Pada pukul 10 malam tanggal 6 Juni 2017, aku dan Hendra sedang berada di rumah kontrakan di Perumahan Yassel dan sedang merayakan hari ulang tahun. Malam itu
"Tuk!""Jangan ribut!"Adrian berkata dengan sedih, "Pak, aku benar-benar tidak kenal sama pria bercodet ini! Dia pasti saksi palsu yang diupah oleh Hendra! Mereka telah berkomplot!"Pria bercodet mengeluarkan selembar catatan transaksi bank. "Ini adalah kompensasi yang kamu berikan saat suruh aku membunuh Hendra pada masa lalu. Meskipun rekening transfer bukan Adrian pribadi, tapi berasal dari perusahaan di bawah nama Adrian. Dia mentransfer uang atas nama gaji kepadaku. Aku hanya seorang preman yang tidak tamat sekolah menengah pertama dan ada catatan kriminal, apa posisiku di perusahaan, bahkan bisa mendapat gaji sebesar 400 juta per bulan?"Pria bercodet menyerahkan bukti transaksi bank itu.Adrian tampak memiliki catatan buruk dan terlibat banyak kasus, ditambah dengan statusnya yang spesial dan enggan mengakui kesalahan, sehingga untuk sementara tidak bisa menjatuhkan hukuman padanya."Tuk!""Pengadilan ronde pertama berakhir!""Kami akan memverifikasi semua bukti yang dikemukaka
"Pak Hendra! Tolong jawab pertanyaan ini! Apa sekarang kamu masih benci pada Nona Sisca?"Setelah terdiam beberapa lama.Dia berkata, "Aku sudah membencinya selama 6 tahun, aku ingin melepaskan diri sendiri."Tatapannya tampak sangat mendalam.Seperti lautan dalam yang kesepian....Setelah meninggalkan kantor pengadilan Kota Mulo.Sisca yang duduk di belakang berkata, "Pak Alex, kamu antar aku ke stasiun bus, biar aku pulang sendirian saja.""Anda jangan menyulitkanku. Pak Hendra sudah memerintah agar aku mengantarmu pulang dengan selamat. Sekarang pengadilan ronde pertama baru berakhir, nggak peduli di Kota Mulo atau Kota Aroha, masalah ini terlalu menggemparkan dan tersebar luas. Nona Sisca, akhir-akhir ini lebih baik jangan keluar dari rumah, agar nggak tertangkap oleh wartawan."Sisca mengangguk. "Baik, terima kasih sudah mengingatkan."Alex melirik Sisca melalui cermin dan berkata dengan ragu-ragu, "Nona Sisca, aku nggak tahu apa boleh mengatakan sesuatu padamu. Aku rasa kamu dan
Di sisi lain, setelah Hendra membereskan para wartawan yang menjengkelkan itu langsung menaiki mobil Zayn.Dalam perjalanan ke Kota Aroha.Zayn menghela. "Sungguh menyenangkan hati ya, bagaimana perasaan kamu setelah dinyatakan nggak bersalah? Bagaimana kalau malam ini kita pergi merayakannya?"Sebelumnya, Hendra hendak saja bebas dari tuduhan ini.Namun, sekarang mimpinya sudah terkabul, sepertinya dia tidak begitu senang."Nggak begitu menyenangkan."Bahkan, terasa kehilangan sesuatu.Ponsel Zayn berdering. Nancy meneleponnya.Dia langsung membuka speaker. "Halo?""Aku sudah berjanji pada Sisca, untuk liburan ke Laut Bonami pada besok hari, sehingga besok malam baru pulang. Kamu kasih tahu Ibu, Sabtu minggu depan baru aku pulang ke rumah untuk menemani mereka.""Kamu mau pergi ke Laut Bonami bersama Sisca?""Ya, memang kenapa? Kamu juga mau pergi?"Zayn melirik Hendra. "Aku nggak bermasalah, tapi ... nggak tahu apa Hendra mau pergi.""Hendra? Lebih baik jangan. Sekarang hubungan mere
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!