Share

Siapa Sangka

Penulis: Pulungan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-25 00:00:35

“Walaikumsalam, eh kalian datang.” Ucap Neni dengan girangnya karena melihat Reza, Naya dan Zahra.

“Iya Ma, maaf ya kami jarang datang banyak kerjaan soalnya di kantor.” ucap Reza sambil menyalam tangan Neni yang diikuti oleh naya.

“Iya gak apa-apa, Mama mau gendong cucu Mama dong.” lanjut Neni lalu ia mengambil alih Zahra dari gendongan naya.

“Loh … loh lagi tidur ini.”

“Iya Ma, tidur dari rumah tadi.” jawab Naya membuat Neni kaget.

“Atuh … kalo tidur kenapa di bawa kalian datang besok aja atau lain kali gak apa-apa kok.” ujar Neni kasian melihat cucunya yang masih tidur pulas membuat naya tersenyum.

“Gak apa-apa Ma, bangunin aja udah lama kok itu tidurnya persis kayak ayahnya banget kalo tidur harus dibangunin kalo gak suka bablas.” timpal Naya membuat Reza melotot sedangkan Neni malah terkekeh.

“Emang iya? Perasaan gak deh.” bantah Reza.

“Iya lah, Kakak emang gitu kalo adu tidur sama Zahra udah cocok dah.” ledek Naya membuat Reza langsung menoel hidung istrinya itu.

“Keliatan bange
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penyesalan Mertua Jahat    Curhatan Masa Lalu

    "Ya ampun Ma cara ngadepin Sonia aja kamu pikirin, tolonglah Mas ini waktunya buat kita bahagia dulu jangan mikirin ulah Sonia terus dia gak bakal ada habisnya kayak baru kenal pertama kali aja.Kalo dia datang ya kita hadapi lagian Alex udah bayar satpam untuk jaga keamanan rumah ini. Udah Mas jangan dipikirin terus ayo makan." ujar Mawar panjang lebar membuat Wisnu tersenyum bahagia.Saat Mawar hendak berdiri Wisnu menahan tangannya lalu membawanya duduk kembali ke dekatnya."Kamu udah lapar banget?" tanya Wisnu membuat Mawar diam sejenak lalu menggeleng."Belum lapar banget sih Mas." jawab Mawar."Kita rebahan dulu yuk sambil ngobrol-ngobrol aku pengen curhat banyak sama kamu." usul Wisnu membuat Mawar langsung memukul lengan Wisnu pelan."Apaan sih Mas malu tau udah tua juga.""Lah … emang kalo tua ada aturan gak boleh romantis?" tanya Wisnu yang dibalas gelengan oleh Mawar."Ya gak sih.""Ya udah ayo justru kalo udah tua itu dianjurkan untuk semakin romantis supaya langgeng mengh

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Sifat Khumairah yang Tegas

    "Masih ada yang harus di bicarakan Mbak?" lanjut Humairah karena melihat Sonia menatap tajam dirinya."Sadar diri sih kamu itu perempuan yang baru saja masuk ke kehidupannya, kamu gak tau seperti apa suamimu ini. Jadi jangan terlalu romantis dan terlalu baper dulu nanti sakit hati." ujar Sonia lalu melipat kedua tangannya membuat Humairah tersenyum lalu membenarkan jilbabnya sejenak."Lagi dan lagi sih Mbak saya harus berterima kasih sama mbak karena telah memperingatkan, tapi tetap pada konsep yang pertama saya adalah istrinya saya akan berusaha mengerti suami saya karena bagaimanapun juga kami sudah halal.Apapun aib suami saya itu adalah tanggung jawab saya untuk menutupi dan pelan-pelan membawa suami saya berubah ke yang lebih baik lagi.Tapi sejauh ini yang saya rasakan malah suami saya yang banyak menuntun saya ke yang lebih baik lagi, jadi buat sekarang no comment dan yang perlu sadar disini sebenarnya maaf ya jika lancang ya, Mbak sendiri lah yang wajib sadar diri." jawab Huma

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Suami Posesif

    "Nova." ucap mereka berdua secara bersamaan."Orang ini masih hidup ya?" ujar Reza asal membuat Naya melotot lalu ia memukul lengan Reza pelan."Hus … gak boleh gitu.""Lagian masih aja." lanjut Reza membuat Naya terkekeh."Siapa tau dia hanya berniat baik Kak.""Bullshit! Orang kayak dia gak ada baik-baiknya, asal kamu tau Nay atasannya sendiri sampai cerai sama istrinya gara-gara Nova." terang Reza membuat Naya kaget."Serius Kak?" tanya Naya yang dibalas anggukan oleh Reza."Ih gila sih gak pernah berubah ya.""Susah Nay kalo udah jadi penyakit sama tabiat, Nova hobi ganti-ganti pasangan semua CEO yang ia temui di embat loh mau yang muda, yang tua yang udah berumur banget juga dia masih mau, separah itu." lanjut Reza membuat Naya langsung bergidik ngeri."Ngeri banget deh asal jangan Kakak aja ya." pinta Naya membuat Reza menaikkan alisnya sebelah lalu ia menekan tombol blokir di ponselnya."Hah? Kakak blokir?""Iya emang ada yang penting sama dia, gak kan?" jawab Reza santai membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Kegilaan Sonia

    Ntah apa yang terjadi pada diri Sonia perlahan ia mendekati Mawar dan Silvi yang tengah asik memilih baju untuk Syakila."Ini bagus ya Bu." ucap Silvi sambil menunjuk gaun yang di pajang."Bagus tapi kan anakmu belum setahun Silvi, belum kepake itu." jawab Mawar membuat Silvi cengengesan."Iya juga sih."Saat mereka fokus memilih pakaian tiba-tiba Sonia merampas Syakila dari gendongan Silvi membuat Silvi terlonjak kaget."Mama!" teriak Silvi membuat Mawar menoleh detik kemudian ia kaget melihat Sonia tengah menggendong Syakila sambil tersenyum pada mereka."Sonia apa yang kamu lakukan?!" bentak Mawar."Mama sini Syakila nanti dia kenapa-kenapa Mama main rampas aja." ucap Silvi hendak mengambil alih Syakila tapi Sonia malah menjauhkannya."Haha o iya namanya Syakila ya um … wajar lah tapi kan ini cucu saya juga apa salah jika saya gendong?" tanya Sonia dengan nada meledek.Silvi yang tidak tahan melihat bayinya menangis di gendongan Sonia langsung menggeleng."Ma sini Syakila dia gak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Reza Ngurus Anak

    Begitu sampai di rumah sakit mereka langsung turun dari mobil, belum sempat masuk ke dalam rumah sakit tiba-tiba Alex dan Silvi keluar dari dalam."Itu Alex." tunjuk Wisnu."Gimana Nak? Syakila baik-baik aja kah?" tanya Wisnu lagi."Alhamdulillah Ayah, Syakila baik-baik aja." jawab Alex."Ya sudah kalo gitu kita pulang aja ya Ibu jadi takut ini." ajak Mawar."Kalian tadi mau kemana Huma sama Mas Revan? Jadi repot-repot nganterin kami kesini." ucap Mawar."Gak apa-apa kok tadi memang mau nganterin Humairah ke mall katanya mau beli baju sekalian belanja dapur." jawab Revan membuat Mawar mangut-mangut."Tapi udah jadi?" lanjut Mawar yang dibalas gelengan oleh Humairah."Udah santai Mbak gak apa-apa yang penting Syakila baik-baik aja." jawab Humairah."Makasih banyak ya Anty, Om udah bantu kami." ucap Alex yang dibalas anggukan oleh keduanya."Kalo begitu ayo kita ke rumah Alex dulu kita ngumpul disana." ajak Wisnu."Aduh bro kayaknya saya sama Ira duluan aja ya soalnya belum beli apa-apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Masa Lalu Khumairah

    "Jawab Ira suami kamu nanya ini, jangan bilang kamu betah banget dengan posisi ini." lanjut Revan.Humairah yang mendengar itu langsung berusaha bangkit dari atas Revan namun usahanya gagal saat suaminya itu malah memeluknya erat."Kok di peluk, Mas kan gak betah dengan posisi ini." ujar Humairah."Buset sensitif banget, jawab dulu pertanyaan saya jangan melebar kemana-mana dulu buruan." tegas Revan."Ya aku gini pengangguran, pengurus panti asuhan, Mas kan tau sendiri kemaren kan ketemuannya di panti asuhan." jawab Humairah membuat Revan langsung mencubit pipi istrinya itu dengan gemas."Ih … kok di cubit sih." kesal Humairah lalu ia memukul lengan Revan."Sebelum itu, pendidikan kamu apa? Kamu bagaimana sebelum di panti asuhan?" cecar Revan."Ih kepo banget deh." ledek Humairah membuat Revan melotot."Heh buruan saya cuma nyuruh jawab bukan ngeledekin. Kalo kamu gak jawab kita begini aja sampai besok." ancam Revan.Humairah memutar mata malas lalu ia menarik nafas dalam-dalam rasany

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Sonia Semakin Gila

    "Pergi kamu dari sini sekarang juga!" usir Vina sambil menunjuk arah pintu membuat Sonia menggeleng."Kamu sebagai teman harusnya mendukungku bukannya malah mengusirku seperti ini!" jawab Sonia ngotot."Justru karena aku terlalu mendukungmu di awal makanya kamu sekarang begini semena-mena main banting-banting aja.Lagian berapa kali dibilang sudahi saja dendammu sampai kapanpun kamu gak bakalan puas kalo caranya begini!" bantah Vina."Haha Vina apa kamu menyukai Mawar sehingga kamu berubah begini?" tanya Sonia dengan ekspresi yang membuat Vina bingung."Cukup Sonia! Lihatlah dirimu sudah seperti orang gila, lebih baik kamu urus diri dan penampilan kamu." ujar Vina sambil menunjuk Sonia."Gila! Gila! Gila! Kenapa orang selalu mengatakanku seperti orang gila, apa kalian buta aku masih waras!" bentak Sonia tidak terima dengan ucapan Vina barusan."Kenyataannya memang begitu Sonia dengan kamu seperti ini tidak ubahnya seperti orang gila, kamu terlalu gabut setiap hari ngikutin keluarga-ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Penyesalan Mertua Jahat    Masalah Rumah Sakit Jiwa

    Sore hari Vina baru saja selesai berkutat dengan lap topnya karena merasa haus ia langsung keluar dari kamar hendak mengambil minum.Namun alangkah kagetnya ia melihat tidur di depan televisi dengan bungkus makanan berserakan di samping."Astagfirullah ya Allah kenapa aku dulu punya teman seperti ini." gumamnya pelan lalu mengunguti bungkus makanan tersebut.'Ponsel.'Vina langsung berhenti saat mengingat itu matanya mulai celingak-celinguk mencari ponsel Sonia.Tidak butuh lama ia langsung tersenyum melihat ponsel Sonia tergeletak di sebelahnya, pelan-pelan ia merayap mengambil ponsel itu lalu di bawanya ke kamar.'Aku akan memberimu pelajaran sonia.' ucap Vina dalam hati lalu ia kembali keluar mengambil minum."Bikin brownies enak kali ya sore-sore begini." gumamnya saat melihat tepung dan telor di atas meja."Vina!" panggilan itu mengagetkan Vina, ia langsung berbalik."Apa lagi?""Lihat ponselku gak?" tanya Sonia yang dibalas gelengan oleh Vina."Aku nanya serius, ponselku dimana?

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25

Bab terbaru

  • Penyesalan Mertua Jahat    Ending

    "Mama mau nikah?" tanya Reza menggoda Neni membuat Neni langsung memukul tangan anaknya itu pelan. "Gak lah cukup melihat anak-anak Mama bahagia itu udah lebih dari cukup." jawab Neni membuat Reza terkekeh geli. "Gak apa-apa Ma kalo mau nikah juga, direstuin kok." "Gak usah kurang ajar Reza ..." "Hahah ... Beneran Ma." goda Reza. "Sana urusin istri kamu yang lagi hamil gak usah aneh-aneh kamu tuh yang jangan sampai tergoda oleh wanita manapun." omel Neni membuat Reza tersenyum lalu mengangguk. "Siap Bunda Ratu, Naya tidak akan tergantikan." Jawab Reza. Malam hari setelah semuanya pulang, Neni ke kamar bersama Zahra, ia sudah terbiasa tidur dengan cucunya tersebut. "Kak." panggil Naya bagitu melihat Reza sibuk dengan komputernya. "Hum ... kenapa?" tanya Reza sambil melihat Naya seperti anak kecil ingin meminta sesuatu. "Sini sayang." ucap Reza lalu menarik Naya duduk di pangkuannya. "Mau apa cantik?" tanya Reza sambil menciumi pipi istrinya tersebut. "Em ... peng

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova Bunuh Diri

    Dua bulan kemudian Naya mual-mual membuat Reza dan keluarganya bahagia. "Za apa gak kecepatan Zahra punya adik?" tanya Alex saat berkunjung ke rumah Reza. "Gak dong, Zahra udah genap dua tahun nanti adeknya lahir Zahra masuk tiga tahun, yang kecepatan punya adek itu Syakila." jawab Reza dengan santainya membuat Alex melotot. "Silvi gak hamil ya," "Ya iya maksudnya yang kecepatan punya adek itu Syakila kalo misalnya Silvi hamil." "Iya-iya biasa aja kali, o iya Tante Neni berapa lama umroh?" tanya Alex sambil menyeruput kopi. "Dua bulanan semoga pulang dengan selamat." jawab Reza yang diamini oleh Alex. "Gak nyangka ya sekian banyak drama yang terjadi beberapa tahun yang lalu akhirnya kita semuanya bisa tenang menjalani hari, apalagi saya setelah Indri menikah rasanya lega banget." terang Alex membuat Reza mangut-mangut. "Ya begitulah jika tuhan sudah berkehendak yang jahat bisa jadi baik dan yang baik bisa jadi jahat," jawab Reza yang dibalas anggukan oleh Alex. "Tante

  • Penyesalan Mertua Jahat    Ngidam

    Hampir 30 menit Rifki menunggu Indri, tapi Indri belum keluar-keluar juga membuat Rifki greget. Tok! Tok! Tok! "Indri." "Iya ..." "Keluar saya gak nyuruh kamu lama-lama di dalam." ucap Rifki dengan nada tegas membuat Indri langsung memejamkan matanya. 'Lex ... Kamu tega banget sama aku, kamu gak kasian apa lihat aku.' ucapnya dalam hati lalu ia perlahan membuka pintu. Ceklek! Deg! Rifki langsung menelan salivanya dengan susah payah begitu melihat Indri hanya memakai handuk sepaha. "Aku lupa bawa baju ganti." ucapnya membuat Rifki mengalihkan pandangannya sekilas. "Iya, ayo sholat dulu." ajak Rifki lalu mereka melakukan sholat berjamaah. Setelah selesai sholat, Indri membuka mukenahnya lalu ia berjalan ke dekat lemari hendak mengambil baju. Saat ia berjinjit tiba-tiba ia kaget melihat tangan Rifki melingkar di perutnya. "Ri--rifki-- "Aku kangen banget sama kamu." ucap Rifki dengan napas berat membuat Indri merinding. "Aku mau pake baju dulu." lanjut Indri y

  • Penyesalan Mertua Jahat    Tidak Bisa Kabur Lagi

    [Bukannya gak menghargai atau gimana ya Indri, punten ini mah maaf ... Dari kemaren-kemaren bukannya kamu udah tunangan bahan denger-denger gosipnya udah mau nikah kok sekarang baru mau lagi?] tanya Alex blak-blakan. [Kemaren itu aku kabur Lex dan sekarang dipaksa pulang sama Ayah dan beneran mau dinikahin besok, hiks ...] Silvi yang melihat itu pura-pura tidak mendengar ia fokus pada Syakila. "Kita keluar yuk sayang." ucap Silvi sambil menciumi pipi putrinya itu lalu ia melangkah hendak keluar. Baru dua langkah tiba-tiba tangannya dicekal oleh Alex membuat Silvi berhenti lalu mendongak. Cup! Tiba-tiba ada Alex mengecup bibirnya membuat Silvi mematung. [Sekarang gini, ikuti apa yang disarankan orang tuamu karena orang tua biasanya tau apa yang terbaik untuk anaknya.] jawab Alex yang masih setia memegang tangan Silvi. [Tapi le-- [Udah jangan ngeluh terus kehidupan ini gak gitu-gitu aja, sama halnya kayak saya dan Silvi sudah jadi orang tua dan ya ... Udah otw anak ke d

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova

    "Iya Om." jawab Nova membuat laki-laki itu panik bukan main. "Anak siapa?" "Ya anak Om lah sama teman-teman Om itu." jawab Nova yang dibalas gelengan oleh laki-laki paruh baya itu. "Gak mungkin saya gak pernah ngeluarin di dalam kamu bohong, pasti itu kerjaan kamu sama laki-laki lain." tuduh laki-laki itu membuat Nova melotot. "Om! Ini anak Om Budi saya gak pernah sama siapa-siapa semenjak di booking sama Om!" bantah Nova. "Ok kalo itu benar ulahku sekarang gugurkan saja, saya kasih uang." suruh Budi membuat Nova menyunggingkan senyum. "Iya Om, aku minta 50 juta Om harus tanggung jawab ini." ujar Nova membuat Budi mau tidak mau mengangguk. "Tapi ini kamu harus benar-benar menggugurkan anak itu karena jika tidak saya tidak mau tanggung jawab lagi mau gimanapun juga." ancam Budi membuat Nov. "Iya Om aman nanti aku gugurin, Om mau gak?" goda Nova membuat Budi tersenyum miring. "Tanpa kamu suruh pun aku akan tetap mengambil alih itu." jawab Budi lalu mendorong Nova ke ran

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova Hamil

    Sore hari setelah Alex dan Silvi pulang. Reza sedang berdiri di dekat jendela kamar sambil bersedekap dada. Ceklek! Naya yang baru saja masuk langsung mengunci pintu lalu mendekati suaminya itu. 'Kak Reza kenapa lagi ya? Jangan bilang dia lupa Ingatan lagi.' ucap Naya dalam hati lalu memberanikan diri memegang tangan Reza. "Kak ..." "Hum." Reza kaget lalu menoleh ke samping, detik kemudian bibirnya tersenyum manis. "Kakak mikirin apa?" tanya Naya, Reza langsung membawa Naya berdiri di depannya menghadapi jendela. Lalu Reza memeluk istrinya itu dari belakang menyandarkan kepalanya di bahu Naya membuat Naya sedikit kaget, ia menoleh kesamping bertepatan dengan wajah Reza di dekatnya. Cup! "Zahra mana sayang? tanya Reza membuat Naya tersenyum lalu ia mencium kembali pipi suaminya itu. "Zahara dibawa jalan-jalan sama Nurul, Rey sama Mama." jawab Naya. "Oh mereka jalan-jalan, kamu kenapa gak ikut?" tanya Reza. "Mau sama Kakak aja." jawab Naya pelan membuat Reza terse

  • Penyesalan Mertua Jahat    Sadar

    Setelah Dokter pulang Reza belum kunjung sadar membuat rasa takut dan panik masih menghantui Naya dan yang lainnya. Tidak beberapa lama kemudian terdengar suara mobil terparkir di halaman. "Siapa yang datang Rey?" tanya Naya, Rey langsung melihat ke arah jendela. "Bang Alex, Kak." jawab Rey membuat Naya mangut-mangut. "Assalamualaikum, waduh rame banget ini, ada apa?" ucap Alex yang sudah berdiri diambang pintu kamar membuat yang lain menoleh. "Walaikumsalam." "Eh … kenapa ini? Reza kenapa?" tanya Alex bingung. "Pingsan Kak." "Hah? Kok bisa?" tanya Alex lagi. "Gak tau tadi lagi berdua doang disini sama Zahra, tiba-tiba aku datang Kak Reza udah gak sadarkan diri di tambah Zahra duduk di dadanya." terang Naya membuat Alex kaget sekaligus lucu mendengarnya. "Zahra mana?" "Tuh." tunjuk Naya, Zahra yang sedang asik dengan bonekanya tidak menyadari Alex sudah di dekatnya. "Zahra …" "Ha …" sahut Zahra sambil mendongak membuat Alex gemas lalu mencubit pipi gembul itu.

  • Penyesalan Mertua Jahat    Terbentur

    Keesokan harinya Naya bangun terlebih dahulu, ia melihat Reza masih tidur pulas. Tanpa membuang waktu ia langsung mengerjakan tugasnya sebagaimana ia seorang istri. Pukul 5.30 Naya mendekati Reza pelan-pelan ia mulai membangunkan suaminya itu. "Kak ..." panggil Naya sambil menggoyang-goyangkan tangan Reza membuat sang empu mulai terusik kemudian membuka matanya. "Hem." dehem Reza lalu ia bangkit dari ranjang menunaikan ibadah sholat subuh. Sedangkan Naya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas panjang lalu ia memilih keluar dari kamar. 15 menit kemudian Reza sudah selesai melakukan sholat, ia bangkit lalu melihat ke arah ranjang Zahra. Dan benar saja anak kecil itu sudah duduk disana membuat bibir Reza tersenyum lalu ia menggendong Zahra. "Anak kecil udah bangun?" ucap Reza membuat Naya mengusap-usap wajahnya. "Ayo kita cuci muka dulu biar gak ngantuk lagi." lanjut Reza lalu ia membawa Zahra ke kamar mandi mengusap air ke wajah Zahra. Hal itu membuat Zahra sedikit kaget kar

  • Penyesalan Mertua Jahat    Bertemu

    Tiba-tiba saja air mata Naya semakin deras memastikan yang didepannya itu adalah RezaBegitu Reza sangat dekat Naya bahu Naya kembali bergetar hebat seolah-olah memberitahu jika dirinya tidak sedang baik-baik saja."Hiks ... Kakak ..." pinta Naya selirih mungkin membuat laki-laki itu membuka kacamatanya lalu menatap Naya bingung."Kakak baik-baik aja kah?""Kamu siapa ya?"Jleb!Naya langsung luruh ke lantai ia tidak bisa lah menopang tubuhnya."Eh ... Kenapa kamu malah duduk? Apa kamu mengenal saya?" tanya Reza membuat Naya tidak bisa menjawab apa-apa lagi."Eh Bu ... Kenapa ini?" tiba-tiba security menghampiri Naya yang duduk di lantai."Mbak kenapa ayo saya bantu berdiri saya antarkan pulang ya Mbak." ucap satpam tersebut karena ia sudah benar-benar kasihan sama Naya.Naya hanya diam dibantu security tersebut untuk berdiri matanya terus menatap Reza tapi lidahnya sudah kaku dan kelu."Ayo Mbak jangan begini terus setiap hari kasian keluarga Mbak." nasehat security tersebut."Saya b

DMCA.com Protection Status