- Arc 2 - Benua Api Bergejolak -Sinar matahari mulai menyengat ketika berada di atas kepala, langit biru bersih terbentang, dan rumah-rumah sederhana berselang-seling di antara ladang hijau dan pepohonan. Siang itu anak-anak berkumpul, bermain dengan riang di pinggiran sawah. Suara tawa mereka terdengar samar karena angin siang yang bertiup kencang. Beberapa di antara mereka berkumpul di bawah pohon membuat mainan. Meskipun panas menyengat, keceriaan mereka tetap tak terbendung di tengah teriknya siang.Di ujung jalan berbatu, terdengar suara kereta gerobak yang datang perlahan. Kereta kuda mewah itu biasanya membawa penumpang bangsawan. Penumpang terlihat angkuh menatap anak-anak pedesaan. Tidak satu pun tersenyum ramah saat anak-anak kecil desa menyapa mereka.Di kemudi kereta, seorang petugas dengan pakaian rapi dan masker menutupi mulutnya menoleh jijik ketika anak-anak kecil mendekatinya, dia memberi isyarat mengusir namun tidak berkata apa-apa dan hanya memalingkan mukanya. A
"Ada apa ini?" tanya Feng Guang.Kedua pendekar muda tampak saling menatap dan mengangguk."Maafkan kelancangan kami, Tuan," ujar pendekar muda. "Kami mencurigai adanya penyusup di tempat ini, sebelum itu kami ingin memastikan sesuatu."Lan Xiaoyan dan Lao Zhan saling bertatapan.Feng Guang mengulangi kalimatnya. "Penyusup?""Benar. Akhir-akhir ini terjadi pemberontakan yang berakibat terbunuhnya Walikota Daoluo, dia memiliki ciri-ciri yang sama seperti Anda, yaitu memakai topeng rubah."Terjadi hening sejenak, Feng Guang sadar kini seluruh mata tertuju padanya. Lan Xiaoyan sudah bersiap dengan tinju terkepal di bawah meja, Lao Zhan menyentuh gagang pedangnya perlahan-lahan mewaspadai semua kemungkinan buruk yang akan terjadi. Setelah mengamati situasi Feng Guang berkata. "Bagaimana kalian bisa mengambil kesimpulan begitu cepat? Apakah kalian mempunyai bukti?"Kali ini para pendekar itu saling berbagi pandangan. Tidak banyak barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, mereka han
Lan Xiaoyan, Feng Guang, dan Lao Zhan turun dari kapal saat matahari mulai bersinar di balik celah-celah awan mendung. Kaki mereka menyentuh tanah Benua Api yang tandus dan langsung disambut udara kering dan suhu yang tinggi dari tempat pada umumnya. Bahkan dari jarak dekat bisa dilihat gunung berapi menjulang memancarkan asap tebal yang bisa memuntahkan isi perutnya kapan saja.Hiruk pikuk, cahaya matahari yang terik, dan dehidrasi yang mulai melanda mulai membuat mereka terganggu. Namun para penduduk asli tampak tidak terganggu dengan semua itu, mereka beraktifitas seperti orang-orang biasa.Lan Xiaoyan tidak bisa berhenti berdecak kagum saat dia melihat sendiri Benua Api yang unik. Dia pernah membaca tentang sebuah daratan yang panas dengan gunung berjejeran, namun bayangannya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang dilihatnya sekarang.Lan Xiaoyan merasa beruntung, ini adalah petualangan yang dinantinya selama ini."Yosshhh! Kita tiba di Benua Api!! Lihat, gunung i
Feng Guang segera menghampiri Lan Xiaoyan dan memperhatikan laki-laki yang saat ini tengah tidak sadarkan diri, dia kelihatannya masih bernapas namun luka di tubuhnya amatlah parah dan membutuhkan pertolongan secepatnya jika tidak dia akan kehilangan darah.Sebagai langkah pertama Feng Guang meminta Lan untuk melentangkan tubuh laki-laki itu. Seluruh tubuhnya memiliki sisik keunguan, gigi bertaring dan sirip di area punggung tangan. Feng Guang menekan dada laki-laki itu berulang kali sehingga denyut jantung laki-laki itu perlahan demi perlahan menguat. Namun itu saja tidak cukup. Mereka tidak memiliki banyak peralatan untuk menyelamatkan laki-laki tersebut, satu-satunya yang bisa menyelamatkannya hanyalah dokter.Akan tetapi Lao Zhan sanksi. "Kita sudah melihat sendiri bagaimana sepinya tempat ini. Akan sulit mencarikan bantuan.""Kita harus mencobanya!" desak Lan Xiaoyan mengangkat laki-laki itu di punggungnya. "Tidak ada waktu lagi. Suara jantungnya mulai melemah..." timpal Feng G
"Aku adalah seorang dokter."Lao Zhan, Lan Xiaoyan, Oak dan Feng Guang mengernyit seolah-olah tidak percaya, dikarenakan penampilannya yang seperti gelandangan. Lelaki yang menyebut dirinya dokter itu mengusap tangannya kedinginan, lalu pandangannya jatuh pada lelaki yang telentang di sebelah Lan Xiaoyan."Aku akan menjelaskannya nanti. Masuklah ke dalam, pasienku membutuhkan pertolongan secepatnya."Mereka mengangguk, bergegas memasuki rumah kecil yang berada di tengah-tengah rongsokan besi dan kayu. Tidak pernah disangka seseorang membangun rumah di ruangan bawah tanah dengan peralatan medis yang cukup lengkap dan memukau. Setelah Lan Xiaoyan membaringkan tubuh lelaki yang sekarat, Dokter menyuruh mereka menunggu. Karena tidak mempunyai pilihan lain dengan dokter membedah tubuh pasien dengan peralatan seadanya. Dia mengatakan bahwa anak panah yang ditancapkan di punggungnya memiliki racun berbahaya yang sudah memasuki darah pasien, jika operasi berjalan lancar maka dia akan selama
"Lalu wabah terjadi, saat itu aku segera mengunci keluargaku di rumah dan memastikan putri kami aman."Sepintas ingatannya berputar kembali, masih terasa jelas di depan matanya. "Penyakit itu lebih cepat menyerang anak kecil yang memiliki imun lemah. Banyak orang tua kehilangan anak mereka. Di saat anak kami selamat, orang tua lain merasa tidak adil. Lalu suatu hari seseorang mendobrak pintu ketika aku tidak di rumah. Anakku... Putri kesayanganku..." Perlahan air mata jatuh dari matanya."Tubuhnya berubah setengah siluman, dia demam tinggi dan tidak bisa bertahan lama. Aku sudah berusaha siang dan malam membuat obat untuknya. Tetapi aku masih jauh dari kata mampu. Aku tidak bisa menyelamatkannya. Ini adalah penyesalan terbesarku."Lan Xiaoyan merasa bersalah, dia mengusap punggung Dokter Ouyang. Feng Guang pernah berkata bahwa cara itu bisa membantu seseorang menghadapi sesuatu yang sulit."Istriku sangat terpukul dan hampir gila. Dia terus menangisi putri kecil kami dan mengutuk di
Tiga hari kemudian, Fu Hao terbangun dengan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang seluruh tubuhnya. Erangan kecil keluar dari mulutnya membuat empat orang lainnya tersadar dia telah siuman."Syukurlah, akhirnya kau bangun."Dokter Ouyang berdiri di sisinya memberikan senyuman bersahabat. Setelahnya pria itu juga melihat seorang lelaki dan dua pemuda bersamanya, dia semakin dibuat bingung oleh tempat kini dirinya berada."Di mana ini?"Kepalanya terasa sakit, tetapi dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja laki-laki bergegas ingin pergi, Dokter Ouyang spontan menahannya dan menenangkannya. Fu Hao mengais-ngais udara dengan rasa takut."Murid-muridku, apakah mereka selamat? Sial, aku harus memastikan keselamatan mereka—""Tidak perlu," cela Dokter Ouyang. "kami telah memastikannya, dari kabar yang beredar ada beberapa orang dari sekte Pedang Angin Suci yang selamat. Mungkin mereka sedang bersembunyi." Feng Guang menjelaskannya."Benarkah?" Matanya tampak senang. "Syukurlah..
Lao Zhan meletakkan tangannya di alis, mencoba melihat dari kejauhan."Tunggu. Itu keledainya Baolan!""Oak, oak!" teriak Oak berusaha menyeret Lao Zhan. Pemuda itu kaget. Namun tak begitu lama dia menyadari puluhan penumpang mulai berjalan ke arah mereka dan mendorong keduanya masuk ke dalam kapal.Lan Xiaoyan yang berada dari kejauhan melihat Oak dan Lao Zhan memasuki salah satu kapal di pelabuhan, dia berusaha mengejar secepat mungkin. Hingga tiba-tiba seseorang menabrak bahunya dan membuatnya terjatuh. Lan Xiaoyan kehilangan fokus sebentar dan kembali mengejar.Dia telah memasuki kapal, segera memeriksa ke segala penjuru dan tidak menemukan Lao Zhan dan Oak. Wajahnya berkeringat dingin."Tunggu... Jangan bilang aku salah naik kapal?"Kapal-kapal mulai menyeberangi lautan dengan arah yang berbeda-beda, Lan Xiaoyan menatap kapal lain dari jendela dan melihat wajah Lao Zhan di sana."Tiidaakk!" teriaknya memukul-mukul kaca. Semuanya berubah semakin kacau.*Satu hari dua belas jam, a