Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Dewi Awan Putih – 5

Share

Dewi Awan Putih – 5

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mata biasa termasuk mata Dewi Awan Putih sekalipun tak dapat menerobos kegelapan malam. Apalagi sekitar tepian telaga sebelah timur penuh ditumbuhi semak belukar dan pohon-pohon besar. Namun mata Zeus si awan putih yang sudah berubah hitam tak bisa ditipu. Tunggangan Awan hitam ini walaupun dalam kelam masih sanggup melihat dari ketinggian puluhan tombak. Begitu melihat sosok Jin Muka Seribu yang berkelebat ka arah tenggara, Zeus cepat mengejar. Namun sosoknya tidak memungkinkan untuk terbang rendah, melayang menerobos kerapatan pepohonan.

Tahu dirinya dikejar, Jin Muka Seribu percepat larinya dan sengaja memilih jalan yang gelap serta penuh pepohonan. Di satu tempat dia lari memutar maksudnya hendak menipu awan pengejar. Tapi tak berhasil. Begitu sempat melihat bayangan sosok tubuh yang yang dikejarnya di bawah sana, Zeus menukik. Lima tombak dari sosok Jin Muka Seribu, Zeus gerakkan kepala dan mulutnya. Sekali bergerak tubuh Jin Muka Seribu masuk ke dalam japitan mulutnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 6

    "Baiknya jangan kau beri tahu," bisik Bayu."Kalau dia berhasil menolong lima gadis itu, paling-paling dia yang bakal dapat puji sanjungan. Kita tetap begini saja!""Betul," ikut berbisik Arya”Biar kita saja yang melakukan.""Kalian sama saja konyolnya!" ujar Bintang. Lalu pada Maithatarun dia memberi tahu agar lelaki itu memijat urat besar di sebelah kiri atau kanan leher kelima gadis. Setelah mengalirkan tenaga dalamnya ke tubuh lima gadis itu, seperti yang dikatakan Bintang, Maithatarun lalu memijat urat besar di leher mereka.Satu persatu mereka sadarkan diri. Setelah memandang berkeliling, dengan terheran-heran mereka menatap Maithatarun."Orang gagah berkaki batu," kata gadis berkulit Hitam manis”Bagaimana kami bisa berada di tempat ini, Kau siapa...?""Bagaimana kalian berada di tempat ini mana aku tau. Kailan berlima kutemukan tergeletak pingsan. Coba kalian ingat-ingat. Apa yang terjadi sebelumnya dengan kalian. Dan kau ga

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 7

    "Apakah tak ada seorangpun yang mau menjawab pertanyaanku?” Gadis di atas awan putih yang mengapung di udara kembali bertanya. Matanya yang biru Memandang tajam ke bawah. Dia menatap wajah dan sosok Maithatarun. Lalu dia juga melihat sesuatu yang tak bisa dipastikan benda apa adanya yang terletak di atas bahu Maithatarun.Seperti tersadar dari sesuatu yang tidak diduga, Maithatarun cepat menjura lalu letakkan dua tangan yang dirapatkan di atas kepala."Hai! Dewi Awan Putih, Dewi Junjungan dan tercantik di tujuh lapisan langit. Mohon kau sudi menerima sembah hormat saya. Kehadiranmu sungguh tidak disangka-sangka. Itu sebabnya saya sampai lupa menjawab pertanyaan. Mohon maafmu Hai! Dewi Awan Putih. Saya yang rendah ini bernama Maithatarun dari Negeri Jin. Adapun hal ihwal yang menyangkut Jin Tangan Seribu dipertanyakan karena ada tiga orang saudara saya membutuhkan pertolongannya."Sepasang mata biru Dewi Awan Putih kembali menatap wajah dan sosok Maithataru

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 8

    "Dewi Awan putih, menurut tiga saudaraku, dan setahuku sendiri, Jin Tangan Seribu selalu bersikap baik pada semua orang. Aku yakin kakek itu mau menolong tiga saudaraku. Kalau saja Dewi mau menunjukkan di mana dia berada.”"Aku tak mungkin memberitahu tanpa ijinnya” kata Dewi Awan Putih pula."Maithatarun!" teriak Bintang”Dari ucapan Dewi Awan Putih aku yakin dia tahu di mana Jin Tangan Seribu itu berada. Kau harus memaksanya. Ini kesempatan satu-satunya bagi kami untuk bisa menjadi besar seperti kalian!""Dewi Awan Putih, saya harap kau mau bermurah hati menolong tiga saudaraku ini.”"Maafkan aku Maithatarun. Saat ini aku belum bisa menjanjikan apa-apa. Entah di kemudian hari.”Bintang hentakkan kaki kanannya di atas telapak tangan Maithatarun”Maithatarun! Katakan pada Dewi itu, setahuku yang namanya Dewi bersifat murah hati, penuh hasrat menolong. Dewi yang satu ini Dewi sungguhan atau apa?”

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 9

    Di Atas awan putih, Dewi Awan Putih luruskan jari telunjuk tangan kanannya. Jari ini diarahkan pada telapak tangan Maithatarun di atas mana Bintang dan dua kawannya berada. Ketika jari tangan itu tergetar terjadilah satu hal yang luar biasa. Seperti tersedot tubuh Bintang melesat ke atas. Belum sempat sang pendekar sadar apa yang terjadi tahu-tahu dirinya sudah berada di atas telapak tangan kiri Dewi Awan Putih.Untuk beberapa lamanya sepasang mata biru sang Dewi menatap memperhatikan sosok Bintang yang hanya sebesar jari kelingking itu. Melihat keadaan Bintang se- dekat dan sejelas itu, sikap Dewi Awan Putih yang semula tidak acuh kini jadi berubah."Hai!, rupanya orang ini masih muda belia. Wajahnya cakap. Ternyata dia lebih gagah dari Maithatarun. Murah senyum. Kulitnya bersih. Tubuhnya penuh otot Heh... ada rajah Bintang di pertengahan dadanya. Pakaiannya walau dekil tapi bukan terbuat dari kulit kayu atau dedaunan seperti yang dimiliki orang-orang di Negeri Jin. S

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 10

    "Hai! Maithatarun, aku akan membawa tiga saudaramu ini ke satu tempat. Kau menyusul dengan kuda kaki enammu. Turuti arah matahari terbenam hingga akhirnya kau menemukan sebuah sungai bercabang dua. Berhenti di cabang sungai sampai kau mendapat petunjuk lebih lanjut. Tapi ada satu hal harus kau ingat Hai! Maithatarun. Hindari pertemuan dengan Ruhjelita di Goa Pualam Pamerah!"Rupanya Dewi Awan Putih telah sempat mendengar ucapan Ruhjelita tentang rencana pertemuan di satu goa bernama Pualam Pamerah."Saya... saya akan perhatikan apa yang kau katakan Hai! Dewi Awan Putih," ujar Maithatarun pula.Sesaat awan putih dan penunggangnya lenyap di udara. Maithatarun segera melangkah ke tempat dia meninggalkan Kuda berkaki enam. Namun baru menindak dua langkah tiba-tiba lima gadis cantik menghadang langkahnya. Mereka ternyata adalah Ruhtinti dan empat gadis yang berasal dari tempat kediaman Jin Muka Seribu.Maithatarun hampir lupa kalau mereka masih ada di situ&rdq

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 11

    "Kosong, tak ada orang tak ada apapun. Jangan- jangan gadis itu menipuku. Atau mungkin ini satu jebakan? Atau bisa jadi dia belum sampai di tempat ini.” Pikir Maithatarun. Dia dudukkan diri di lantai batu.Menunggu sesaat sambil mengeringkan rambut dan badannya yang basah. Setelah duduk cukup lama Maithatarun jadi kesal. Di luar goa tidak terdengar lagi suara menderu pertanda hujan telah reda. Maithatarun bangkit berdiri. Ketika dia hendak melangkah meninggalkan ruangan itu tiba-tiba di atasnya ada suara berdesir. Memandang ke atas Maithatarun terkejut. Se- bagian langit-langit batu dilihatnya bergerak turun. Langit-langit yang turun ini berbentuk sebuah tonggak empat persegi panjang setinggi dua tombak. Di atas tonggak batu ini tegak berdiri sosok gadis cantik berpakaian jingga. Sebelumnya Maithatarun melihat ram- butnya tergulung. Kini rambut gadis itu tergerai lepas menutupi bagian dadanya. Kalau saja rambut itu tidak menjulai di depan dada niscaya Maithatarun bisa m

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 12

    ”Jin Bara Neraka adalah murid Jin Santet Laknat. Dia telah mendapatkan satu ilmu kesaktian dahsyat bernama ‘Bara Neraka’. Itu saja sudah jadi malapetaka bagi Negeri Jin. Tapi yang sangat berbahaya ialah bahwa Jin Santet Laknat telah mencuci otak lelaki itu. Menjadikannya budak kekuasaannya dan akan melakukan apa saja yang diperintahkannya. Salah satu perintah si nenek Jin Santet Laknat adalah membunuhmu!"Berubahlah air muka Maithatarun mendengar keterangan Ruhjelita itu.”Aku pernah bertempur melawan Jin Bara Neraka ketika dia hendak membunuh Ruhsantini istrinya sendiri. Bunda Dewi turun tangan hingga lelaki itu menerima hukuman mengerikan. Dia lenyap entah kemana. Tapi aku tidak pernah mengira kalau Jin Santet Laknat juga memberi perintah padanya untuk membunuhku!""Antara kau dan Jin Santet Laknat pasti ada satu silang sengketa besar. Coba kau ingat-ingat.”Maithatarun pandangi wajah cantik jelita di sampingnya. Yang dipa

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 13

    BINTANG dan Bayu gamang ketakutan setengah mati dibawa terbang awan putih. Arya tergeletak pucat seperti mau pingsan. Saat itu ketiganya berada dalam gulungan kain putih tipis di pinggang Dewi Awan Putih. Ketiganya tak berani memandang kebawah padahal pemandangan dari ketinggian seperti itu indah sekali."Mau dibawa kemana kita ini.” Arya tiba-tiba bersuara."Diam sajalah.” menyahuti Bayu.”Bukankah kau ingin buru-buru kembali ke Tanah Jawa? Dewi yang membawa kita berniat hendak menolong kau masih saja banyak tanyai"Terbang membumbung tinggi di udara beberapa lamanya Zeus akhirnya turun merendah. Mereka melewati beberapa gugusan bukit-bukit yang tertutup hutan lebat, melayang di atas sebuah sungai besar lalu turun di samping satu bukit batu terjal di atas mana terdapat lima buah air terjun.Dari samping batu itu ada satu tangga menuju ke bawah. Dewi Awan Putih periksa gulungan pakaian di pinggangnya. Bintang dan kawan-kawannya tampak ter

Latest chapter

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status