Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Dewi Awan Putih – 10

Share

Dewi Awan Putih – 10

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Hai! Maithatarun, aku akan membawa tiga saudaramu ini ke satu tempat. Kau menyusul dengan kuda kaki enammu. Turuti arah matahari terbenam hingga akhirnya kau menemukan sebuah sungai bercabang dua. Berhenti di cabang sungai sampai kau mendapat petunjuk lebih lanjut. Tapi ada satu hal harus kau ingat Hai! Maithatarun. Hindari pertemuan dengan Ruhjelita di Goa Pualam Pamerah!"

Rupanya Dewi Awan Putih telah sempat mendengar ucapan Ruhjelita tentang rencana pertemuan di satu goa bernama Pualam Pamerah.

"Saya... saya akan perhatikan apa yang kau katakan Hai! Dewi Awan Putih," ujar Maithatarun pula.

Sesaat awan putih dan penunggangnya lenyap di udara. Maithatarun segera melangkah ke tempat dia meninggalkan Kuda berkaki enam. Namun baru menindak dua langkah tiba-tiba lima gadis cantik menghadang langkahnya. Mereka ternyata adalah Ruhtinti dan empat gadis yang berasal dari tempat kediaman Jin Muka Seribu.

Maithatarun hampir lupa kalau mereka masih ada di situ&rdq

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 11

    "Kosong, tak ada orang tak ada apapun. Jangan- jangan gadis itu menipuku. Atau mungkin ini satu jebakan? Atau bisa jadi dia belum sampai di tempat ini.” Pikir Maithatarun. Dia dudukkan diri di lantai batu.Menunggu sesaat sambil mengeringkan rambut dan badannya yang basah. Setelah duduk cukup lama Maithatarun jadi kesal. Di luar goa tidak terdengar lagi suara menderu pertanda hujan telah reda. Maithatarun bangkit berdiri. Ketika dia hendak melangkah meninggalkan ruangan itu tiba-tiba di atasnya ada suara berdesir. Memandang ke atas Maithatarun terkejut. Se- bagian langit-langit batu dilihatnya bergerak turun. Langit-langit yang turun ini berbentuk sebuah tonggak empat persegi panjang setinggi dua tombak. Di atas tonggak batu ini tegak berdiri sosok gadis cantik berpakaian jingga. Sebelumnya Maithatarun melihat ram- butnya tergulung. Kini rambut gadis itu tergerai lepas menutupi bagian dadanya. Kalau saja rambut itu tidak menjulai di depan dada niscaya Maithatarun bisa m

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 12

    ”Jin Bara Neraka adalah murid Jin Santet Laknat. Dia telah mendapatkan satu ilmu kesaktian dahsyat bernama ‘Bara Neraka’. Itu saja sudah jadi malapetaka bagi Negeri Jin. Tapi yang sangat berbahaya ialah bahwa Jin Santet Laknat telah mencuci otak lelaki itu. Menjadikannya budak kekuasaannya dan akan melakukan apa saja yang diperintahkannya. Salah satu perintah si nenek Jin Santet Laknat adalah membunuhmu!"Berubahlah air muka Maithatarun mendengar keterangan Ruhjelita itu.”Aku pernah bertempur melawan Jin Bara Neraka ketika dia hendak membunuh Ruhsantini istrinya sendiri. Bunda Dewi turun tangan hingga lelaki itu menerima hukuman mengerikan. Dia lenyap entah kemana. Tapi aku tidak pernah mengira kalau Jin Santet Laknat juga memberi perintah padanya untuk membunuhku!""Antara kau dan Jin Santet Laknat pasti ada satu silang sengketa besar. Coba kau ingat-ingat.”Maithatarun pandangi wajah cantik jelita di sampingnya. Yang dipa

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 13

    BINTANG dan Bayu gamang ketakutan setengah mati dibawa terbang awan putih. Arya tergeletak pucat seperti mau pingsan. Saat itu ketiganya berada dalam gulungan kain putih tipis di pinggang Dewi Awan Putih. Ketiganya tak berani memandang kebawah padahal pemandangan dari ketinggian seperti itu indah sekali."Mau dibawa kemana kita ini.” Arya tiba-tiba bersuara."Diam sajalah.” menyahuti Bayu.”Bukankah kau ingin buru-buru kembali ke Tanah Jawa? Dewi yang membawa kita berniat hendak menolong kau masih saja banyak tanyai"Terbang membumbung tinggi di udara beberapa lamanya Zeus akhirnya turun merendah. Mereka melewati beberapa gugusan bukit-bukit yang tertutup hutan lebat, melayang di atas sebuah sungai besar lalu turun di samping satu bukit batu terjal di atas mana terdapat lima buah air terjun.Dari samping batu itu ada satu tangga menuju ke bawah. Dewi Awan Putih periksa gulungan pakaian di pinggangnya. Bintang dan kawan-kawannya tampak ter

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 14

    Hati Bintang jadi tidak enak mendengar kata-kata Arya itu. Memang kalau dipikirnya bukan mustahil hal seperti itu bisa saja terjadi. Namun ketika pandangan matanya membentur gambar Rajawali Bayu yang ada di dada Bayu maka dia menjawab tenang.”Sewaktu di Tanah Jawa dulu kakek itu takut setengah mati dan tunduk pada Bayu karena Roh Rajawali yang keluar dari badannya. Kita bisa andalkan ilmu kepandaian Bayu itu untuk menghadapi Jin Tangan Seribu jika dia memang nanti berniat jahat hendak membunuh kita."Dewi Awan Putih berdiri tak bergerak di hadapan orang tua yang asyik meniup suling itu. Dia tidak berani mengganggu keasyikan orang maka dia berdiri saja menunggu sampai si kakek selesai meniup sulingnya. Hal itu diketahui oleh Bintang dan kawan-kawannya.Mungkin mereka terpaksa menunggu agak lama. Tapi cepat atau lambat akhirnya kakek itu pasti akan menyudahi permainannya.Ternyata Jin Tangan Seribu baru menghentikan tiupan sulingnya hampir tengah hari. Padah

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 15

    Bintang teruskan ucapannya yang terpotong.”Ke- tahuilah, jika ada yang harus disingkir dihabisi orangnya adalah Jin Muka Seribu. Makhluk itu telah menjadikan kakekmu sebagai budak suruhannya! Jin Muka Seribu menugaskan kakekmu pergi ke dunia kami untuk mencari sebuah batu sakti bernama Cincin berbatu hijau. Sekaligus dia juga ditugaskan membunuh kami bertiga. Kebetulan batu sakti itu memang ada pada salah satu dari kami. Tapi kakekmu gagal mendapatkannya. Dia kembali bukan saja dengan berhampa tangan tapi hampir tewas di tangan kawanku Bayu ini. Kalau saja dia tidak berbaik hati berbudi luhur mungkin kakekmu sudah dibunuhnya!""Kami meminta tolong kakekmu sekarang bukan sebagai imbalan pengampunan itu!" Bayu kembali bicara. Saat itu kelihatan muka Jin Tangan Seribu menjadi sangat merah."Dewi Awan Putih," Bintang lanjutkan lagi kata-katanya.”Aku kasihan pada kakekmu. Saking takutnya pada Jin Muka Seribu dia sampai sembunyikan diri di tempat ini. Apakah dia

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 16

    Sesaat Jin Tangan Seribu terdiam. Membuat Bintang dan dua kawannya jadi berdebar dan tak sabar menunggu jawaban."Hal itu hanya bisa kulakukan jika diizinkan oleh Ratu Dewi dan dia sendiri menyaksikan upacara permohonan itu..." jawab Jin Tangan Seribu.”Siapakah Ratu Dewi itu?" tanya Bintang.”Apa sama dengan Bunda Dewi?""Ratu Dewi adalah pemimpin dari semua Dewi dan adalah atasan Bunda Dewi.”"Kakekmu tampaknya bersedia menolong. Tapi bagaimana memberi tahu dan menghadirkan Dewi Sesepuh? Apakah kau bisa membantu?" tanya Bintang pada Dewi Awan Putih.Dewi Awan Putih memandang ke langit. Saat itu matahari tengah menggelincir menuju titik tertingginya.”Waktu kita hanya sedikit. Ratu Dewi mempunyai kebiasaan melakukan sesuatu sebelum jatuh tengah hari tepat. Akan aku usahakan bicara dengan Ratu Dewi. Kuharap dia mau menolong. Aku juga akan menghubungi Bunda Dewi minta bantuannya membujuk Ratu Dewi. Ratu Dewi suka rewel

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 17

    Keringat membasahi wajah dan sekujur tubuh Ruhjelita. Telapak tangannya yang menempel di tubuh Maithatarun terasa panas. Dia seolah-olah memegang bara api. Dari sela-sela jarinya keluar tiga larik asap hitam, meliuk-liuk ke atas lalu lenyap di salah satu sudut ruangan. Gadis ini tersentak kaget ketika mendadak sosok Maithatarun menggeliat Dari mulutnya keluar suara seperti binatang menggereng. Dua kakinya bergerak ke atas."Duukkk... duukkkk! Byaaaarr!"Ujung tonggak batu hancur berantakan ketika dua kaki Maithatarun yang berbentuk batu jatuh menghantam. Ruhjelita tiba-tiba menjerit. Bukan karena hancurnya tonggak batu, tapi karena melihat ada darah mengucur keluar dari hidung, mulut dan telinga, bahkan pinggiran mata Maithatarun!"Hai! Apa yang terjadi! Matikah dia?! Aku tak bermaksud membunuhnya! Maithatarun! Aku tidak ber- maksud membunuhmu!" teriak Ruhjelita. Diguncangnya tubuh lelaki itu. Dia seperti hendak menangis. Lalu kepalanya diletakkan di dada Maitha

  • Penguasa Negeri Jin   Dewi Awan Putih – 18

    Kita kembali dulu pada beberapa saat sebelum Ruhjelita dan Maithatarun masuk ke dalam goa dan naik ke ruangan yang penuh dengan bunga-bunga.Hujan telah lama reda. Ruhtinti masih duduk di punggung kuda kaki enam menahan dingin. Setelah sekian lama menunggu dan Maithatarun tidak juga muncul, timbul rasa was-was dalam hati gadis cantik berkulit hitam manis ini."Jangan-jangan terjadi apa-apa dengan lelaki itu. Sifat Ruhjelita tidak bisa diduga. Waktu di tepi telaga jelas kulihat pada wajah dan sikapnya bayangan rasa cemburu terhadap Dewi Awan Putih. Pertanda dia menyukai lelaki itu. Kalau sampai terjadi sesuatu, bagaimana dengan diriku...?"Ruhtinti usap-usap kuduk basah Kuda berkaki enam lalu berkata. ”Kuda hitam berkaki enam, kau tunggulah di sini. Aku akan melihat ke dalam goa”Kuda berkaki enam putar lehernya dan julurkan lidahnya seraya mengedipkan mata seolah mengerti ucapan si gadis. Ruhtinti segera bergerak turun. Namun baru saja kakinya

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status