Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Akhir Derita – 13

Share

Akhir Derita – 13

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Lalu apa yang kemudian terjadi? Ruhpiranti ibu muridku  ini  hati  gantung  diri?  Kau  tidak  tahu. Tidak berusaha mencegah nya?”

“Ketika aku sadar dari pingsan, kudapati Ruhpiranti dan Patampi tak ada lagi ditempat itu. Capung sakti juga lenyap. Berarti mereka sudah kabur entah kemana. Beberapa waktu kemudian aku menyirap kabar tentang adanya mayat perempuan muda yang mati! tergantung di rimba belantara. Aku tidak begitu menaruh perhatian karena tidak akan menyangka setelah melahirkan anak Ruhpiranti  kemudian  mati  menggantung  diri. Saat itu waktuku lebih banyak tersita dalam menuntut ilmu kesaktian. Aku berhasil mendapatkan ilmu aneh dan langka seperti yang kalian lihat. Di kepalaku ada kerucut asap merah. Aku berhasil mendapatkan ilmu tetapi aku menelantarkan anak-anakku sendiri.”

“Sudahlah, kau tak usah terlalu menyalahi dan menyesali diri sendiri Ruhniknik. Itu sebabnya aku t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 14

    “Sobatku, jangan kau menipu diri sendiri. Aku tahu semua kita yang ada di sini termasuk sobat kita Jin Patilandak pasti tengah mengingat membayang-bayang wajah cantik jelita gadis bernama Ruhcinta itu. Kalian jangan ada yang berpura-pura. Benar kan?”Semua yang ada di situ sama-sama tertawa lebar. “Dengar, apa kalian masih mau ketemu dengan gadis itu?”“Tentu saja mau! Tapi kita tidak tahu dia pergi kemana!” Yang menjawab Bayu. “Kalau dia suka bertemu kita, kalau tidak bagaimana?” tanya Arya.“Kalau tidak suka paling-paling tidak suka padamu!” kata Bayu pula. Membuat Arya merengut marah.“Aku bisa menduga kira-kira kemana gadis itu perginya!” kata Bintang pula seraya rangkapkan dua tangan di depan dada.“Kemana?!” Beberapa mulut bertanya hampir berbarengan.Bintang tersenyum. “Maithatarun, kau tahu rumah perempuan tukang mengawinkan orang di

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 15

    “Nenek Ramahila...” tegur Ruhcinta,Yang disapa keluarkan suara bergumam lalu batuk-batuk. Ruhcinta melangkah mendekati sosok yang duduk. ternyata orang ini mengenakan sehelai kerudung kulit kayu hingga hampir seluruh wajahnya tertutup. Apalagi di dalam rumah keadaannya gelap hingga dia tidak dapat melihat jelas wajah si nenek.“Nenek Ramahila, maafkan kalau saya mengganggu dirimu. Agaknya kau dalam keadaan kurang sehat. Dengar, saya tidak akan lama. Saya.”Ruhcinta hentikan ucapannya ketika tiba-tiba si nenek keluarkan suara tawa mengekeh lalu singkapkan kerudung yang menutupi wajahnya!Terkejutlah gadis ini begitu melihat kepala dan wajah yang tersingkap itu. Dia tidak melihat wajah seorang nenek tapi satu kepala berbentuk kepala macan tutul! “Jin Tutul Seribu!” seru Ruhcinta dan cepat melompat mundur.Suara kekehan sosok di atas bangku kayu berganti dengan suara seperti macan menggereng. Makhluk ini memang buk

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 16

    Meski dua teman mereka sudah terluka namun tiga lainnya masih terus menyerbu. Malah bertambah beringas dan ganas. Ruhcinta yang berkepandaian tinggi namun boleh dikatakan tidak punya pengalaman sama sekali lambat laun menjadi terdesak juga. Ketika gadis ini bersiap-siap hendak mengeluarkan ilmu kesaktian yang disebut “Tangan Dewa Merajam Bumi” yang sanggup membuat para penyerang terbanting ke tanah dan lumpuh, tiba-tiba Jin Tutul Seribu keluarkan suitan keras. Bersamaan dengan itu dia melesat ke depan seolah terbang. Empat sosok macan lainnya berguling lantai rumah.“Seettttt!”“Dess... desss... dess... dess!”Ruhcinta terpekik. Tubuhnya terjatuh ke tanah. Sebelum dia sempat menghantam tubuhnya telah jatuh tertelentang di lantai rumah. Dua tangan dan kakinya berada di dalam cekalan empat macan jejadian hingga sulit baginya untuk melepaskan diri. Kuku-kuku macan itu mencekam demikian rupa. Kalau dia bergerak sedikit saja maka a

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 17

    Walau tidak memahami akan ucapan si gadis namun Maithatarun jadi terdiam. “Tidak mengerti aku sifat gadis cantik ini. Sudah dua kali orang hendak mencelakainya. Masih saja dia unjukkan sikap sabar. Setiap ucapan dan tindakannya berdasarkan kasih. Tidak percuma dia bernama Ruhcinta!”Semua orang tak ada yang bicara. Mereka seolah menunggu dan ingin melihat apa yang hendak dilakukan Ruhcinta. Gadis ini melangkah melewati Jin Patilandak, Bintang, Bayu dan Arya. Di hadapan Maithatarun dia berhenti sebentar dan berkata. “Aku tidak mau orang itu dibunuh karena aku ingin mengorek keterangan lebih dulu darinya. Apa artinya kematian tak berguna dibanding keterangan penting yang bisa kudapat.”Maithatarun hanya anggukkan kepala. Bintang melirik pada Bayu serta Arya. Sebelum melangkah mendekati Jin Tutul Seribu yang sampai saat ini masih tergelimpang di lantai rumah, Ruhcinta lebih dulu mendatangi Panglima Yudha. Tanpa rasa takut diusapnya tengkuk binatang

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 18

    Ketika semua orang memandang ke tengah rumah, termasuk Bintang, mereka jadi merinding. Sosok Jin Tutul Seribu hanya tinggal tulang belulang. Kulit dan daging tubuhnya terkelupas mengerikan!“Pukulan Mengelupas Puncak Langit Mengeruk Kerak Bumi!” seru Maithatarun yang mengenali pukulan yang telah menamatkan riwayat Jin Tutul Seribu.“Pukulan itu hanya dimiliki Jin Muka Seribu” berucap Bintang. “Berarti dia barusan ada di sini. Membunuh Jin Tutul Seribu karena tidak mau rahasianya terbuka.”“Tunggu dulu. Menduga boleh saja. Tapi bersikap penuh selidik harus diutamakan,” Ruhcinta ikut bicara. “Mungkin juga bukan kakek ini yang jadi sasaran. Tapi salah satu dari kita.” berkata Ruhcinta. “Atau mungkin penyerang gelap memang inginkan nyawa Jin Tutul Seribu, tapi sekaligus juga mengincar nyawa sahabatku bernama Bintang itu!” Sesaat semua orang jadi terdiam.“Sebaiknya kita tinggalkan t

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 19

    Panglima Yudha mengaum. Semua orang tergagau kaget. Pada saat sosok harimau putih itu lenyap Bintang dan Ruhcinta yang kini hanya memeluk angin sama-sama terjerembab dan pipi mereka saling bergeseran!“Sialan si Bintang itu! Dia pasti berpura-pura jatuh!” kata Bayu berbisik pada Arya.“Anak itu rejekinya memang lebih besar. Kalau saja sosoknya sama besar dengan si gadis, lebih keenakan lagi dia! Lalu kita mau bilang apa?!” Arya mencibir lalu tertawa perlahan.Dengan wajah agak kemerahan Ruhcinta memandang berkeliling lalu berkata. “Kita belum lama berkenalan. Tapi begitu banyak saling menanam budi. Aku percaya pada kalian semua sahabatku. Kalau memang kalian mau tahu, aku akan ceritakan riwayat diriku. Aku mulai sejak diriku yang masih berusia dua bulan ditemukan seorang nenek sakti di dalam hutan. Di dalam satu kantong yang tergantung di badan seorang perempuan muda yang mati menggantung diri.”Selagi semua orang terke

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 20

    “Lihat, lagi-lagi dia memperhatikan Bintang,” bisik Bayu.“Sudah, biar saja dia mau melihat pada siapa,” jawab Arya. “Yang penting kalau dia mau ikut bersama kita pasti asyik jadinya perjalanan kita.”“Hai Maithatarun dan semua sahabatku! Beruntung aku bertemu dengan kalian. Terus terang saja Negeri Kota Jin ini sangat luas dan serba asing bagiku. Apalagi guru telah memberi ingat banyaknya hal yang bisa membahayakan diriku. Jika kalian tidak keberatan, aku mau ikut bersama kalian.”Bayu berseru gembira. Arya berjingkrak-jingkrak Bintang hanya tersenyum melihat kelakuan dua temannya itu. Ruhcinta tersenyum-senyum. Maithatarun melangkah mendekati kuda hitamnya. Ketika semua orang bersiap hendak pergi tiba-tiba mengumandang satu seruan disertai menghamparnya bau seperti rempah-rempah direbus.“Ruhcinta sahabatku gadis tercantik di seluruh jagat! Jangan pergi dulu sebelum aku membayar hutang budi baikmu! J

  • Penguasa Negeri Jin   Akhir Derita – 21

    “Kurcaci bernama Bayu, ini obat untukmu. Jangan minum sebelum kuberi tahu saatnya!”“Terima kasih Kek. Eh Bapak.” kata Bayu.“Aku bukan kakek apalagi bapakmu!” kata Jin Obat Seribu tapi sambil tersenyum dan kedipkan mata. Dari dalam jubahnya Jin Obat Seribu keluarkan gelas tanah kedua. Seperti tadi diiringi rupakan mantera dia terangkan cairan dalam belanga ke gelas tanah, lalu gelas tanah diletakkannya di depan Arya.“Ini obatmu! Jangan minum sebelum kuberi tahu saatnya!”“Jin Obat Seribu, aku Arya mengucapkan ribuan terima kasih,” kata Arya seraya menjura.Jin Obat Seribu tertawa lebar. Lalu dia keluarkan gelas tanah ketiga. Sebelum menerangkan cairan godokan rempah-rempah yang harum ke dalam gelas tanah itu dia perhatikan dulu wajah Bintang. Lalu orang ini tersenyum. “Anak muda, aku melihat seribu akal seribu rencana dalam benakmu. Tapi aku gembira akal dan rencana itu semua menuj

Latest chapter

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status