"Dewi Awan Putih! Kau... kau yang barusan menyerang kami?" Bayu yang pertama sekali bersuara.
"Jangan banyak mulut! Mana sahabat kalian yang bernama Bintang itu?!"
"Kelihatannya ada kemarahan besar dalam diri Dewi itu," bisik Arya.
"Kami... kami justru sedang mencarinya," menjelaskan Bayu.
Dewi Awan Putih memandang berkeliling. Matanya membesar ketika memperhatikan Betina Bercula. "Aku tahu, kalian berdusta! Kalian pasti mengetahui dimana dia berada. Tapi tidak apa! Aku pasti akan menemukan pemuda itu! Jika urusanku dengan dia sudah selesai kalian berdua dan juga lelaki berdandan seperti perempuan ini akan menerima bagian!
"Hai! Apa salah kami!" kata Betina Bercula.
"Dewi Awan Putih, katakan apa yang terjadi. Kami lihat kau tengah dilanda amarah besar!"
"Bukan cuma aku! Tapi semua Dewi dan Dewa di Negeri Atas Langit!"
Bayu dan Arya saling berpandangan. "Apa pasal para Dewi dan para Dewa marah-marah?" tanya Bayu.
"Bunda D
Pasedayu gelengkan kepala. "Tak ada hal lain yang bisa kuperbuat Aku hanya berkemampuan merubah jaring ini dari jaring api menjadi jaring tali biasa. Lebih dari itu aku tak bisa. Seperti penjelasanku dulu, hanya ada beberapa orang saja di Negeri Jin ini yang mampu memutus jaring api biru ini...”"Berarti kita bisa seumur-umur mendekam di dalam jaring celaka ini! Mungkin ajal lebih dulu datang menjemput sebelum ada yang membebaskan kita!" kata Ruhsantini."Kek, kalau aku tidak salah mengingat, kau pernah mengatakan siapa-siapa saja orang yang mampu menjebol jaring ini. Siapa tahu ada orang yang bisa menemui mereka untuk dimintai bantuannya ""Aku tidak yakin. Orang-orang itu seperti setan. Ada bernama tapi sulit dicari bahkan entah masih hidup atau sudah menjadi satu dengan tanah. Seorang di antara mereka adalah Jin Obat Seribu. Tapi manusia satu ini aneh angin-anginan. Kalau hatinya sedang senang apapun yang diminta orang akan diberikannya sekalipun
"Siapa?!" tanya Jin Terjungkir Langit tak kalah kerasnya."Patandai alias Jin Bara Neraka!"Si kakek tersurut satu langkah mendengar ucapan Maithatarun itu. Sementara Ruhsantini keluarkan seruan tertahan karena tidak menyangka nama bekas suaminya itu yang bakal diucapkan Maithatarun. "Aku sudah menduga..." kata Jin Terjungkir Langit dengan suara bergetar. Sepasang matanya sekilas tampak berkaca-kaca. Ada satu perasaan besar yang seperti coba ditekannya."Aku sendiri memang pernah melihat tanda itu di lengan kanan sebelah belakang Jin Bara Neraka..." Orang tua ini kemudian berpaling pada Ruhsantini. "Kau adalah istri Jin Bara Neraka ""Saat ini aku tidak lagi jadi istri manusia keji jahat itu!" menukas Ruhsantini."Aku tahu perasaanmu Hai Ruhsantini. Tapi bagaimanapun kau pernah menjadi istrinya. Yang aku ingin tanyakan, apakah kau pernah tahu, melihat atau menyadari bahwa Jin Bara Neraka memang memiliki tanda seperti yang ada di lengan
PAEKAKIENAM, kuda hitam berkaki enam milik Maithatarun bergulingan bergemuruh kian kemari sambil melejang-lejangkan kaki. Debu dan pasir semakin banyak beterbangan ke udara. Dua pohon patah dan sebuah batu besar terbelah berkeping-keping dihantam tendangan binatang raksasa itu. Bau sangit daging terbakar memenuhi udara. Kuda bertanduk dua itu meringkik sekali lagi lalu."brakk!"Tubuhnya menghantam sebatang pohon besar. Pohon ini berderak keras lalu tumbang dengan suara menggemuruh. Di bawah pohon Paekakienam terkapar melejang-lejang. Sekujur tubuhnya yang penuh guratan luka sangat dalam, berselemak darah, mengepulkan asap, berada dalam jiratan jaring api biru."Pae! Pae! Kudaku... Kudaku!" teriak Maithatarun melihat apa yang terjadi dengan binatang tunggangannya itu. Lalu seperti orang kalap dia hendak mengamuk. Kakinya diangkat untuk bisa menginjak putus jaring di bagian bawah tapi tidak berhasil. Tangannya lalu digerakkan untuk melepas pukulan Kutuk Api Dari
"Terima kasih kau mau membantuku sang Junjungan. Tapi jika kau tidak keberatan Hai Junjungan biar aku beritahu padanya pasal lantaran apa aku ingin menghabisi keparat bernama Maithatarun ini!"Sang Junjungan kelihatan tidak begitu senang dengan ucapan Patandai alias Jin Bara Neraka itu. Tapi dia akhirnya anggukkan kepala. Jin Bara Neraka lalu berpaling pada Jin Terjungkir Langit. "Agar kau tahu!" kata Jin Bara Neraka pula. "Makhluk bernama Maithatarun yang sepasang kakinya ditancapi Bola-Bola Neraka itu sudah sejak lama menjadi musuh besarku. Belum sempat aku membalaskan sakit hati dendam kesumat, tahu-tahu dia main gila bergendak-gendak dengan istriku. Dia merampas Ruhsantini dari tanganku!""Mulutmu kotor! Tuduhanmu keji!" teriak Maithatarun dari dalam jaring."Aku tidak pernah merampas Ruhsantini! Perempuan itu meninggalkan dirimu karena kau berniat hendak membunuhnya! Otakmu sudah jadi gila karena dicuci oleh dukun jahat Jin Santet Laknat! Kau bahkan tega he
"Wusss!"Di ujung tongkat kini kelihatan ada api menyala! Barisan gigi-gigi sang Junjungan sunggingkan seringai aneh. Dia hantamkan tongkatnya ke depan.”wuuuttttt”Satu lingkaran api luar biasa panasnya membuntal ke arah Jin Terjungkir Langit. Yang diserang tidak tinggal diam. Dua kaki digerakkan melancarkan serangan balasan. Sementara tangan kanan menyelinap melancarkan pukulan ke arah badan tongkat tulang.Lingkaran api yang hendak menggulung Jin Terjungkir Langit serta merta buyar begitu terkena sapuan angin dingin biru yang melesat keluar dari dua kaki Jin Terjungkir Langit. Melihat dia mampu menghancurkan serangan lawan Jin Terjungkir Langit jadi bersemangat. Tenaga dalamnya dilipat gandakan ke arah tangan yang tengah berusaha memukul tongkat tulang.Sang Junjungan putar tangan kanannya. Tongkat tulang yang ujungnya ada apinya berputar secara aneh."Kraaakk!"Jin Terjungkir Langit berhasil memukul tongkat tulang itu
SEANDAINYA ada petir menyambar di depan hidungnya saat itu mungkin tidak demikian hebat kejut Patandai alias Jin Bara Neraka. Gerakan tangan kirinya hendak menghabisi Maithatarun serta merta tertahan. Dua matanya mendelik besar memandangi Jin Bara Neraka lalu berpaling pada Jin Terjungkir Langit.Yang terkejut bukan cuma Jin Bara Neraka. Maithatarun yang sebelumnya sudah pasrah menghadapi kemalian tersentak kaget, memandang pada Jin Bara Neraka lalu menoleh pada Jin Terjungkir Langit.Di dalam jaring Ruhsantini tekapkan salah satu tangannya ke mulut, menahan seruan kaget yang hampir meluncur dari mulutnya."Jin Bara Neraka saudara kandung Maithatarun? Bagaimana mungkin?!"Ruhsantini melihat Jin Terjungkir Langit dongakkan kepala ke langit Dua matanya terpejam. Mulutnya berkomat kamit. Orang tua itu seperti tengah berdoa. "Jangan-jangan orang tua itu benar-benar miring otaknya!" pikir Ruhsantini.Sang Junjungan termasuk orang yang ikut terkejut. Wal
"Kemarahan bisa membuat seseorang sesat bicara. Dendam kesumat bisa membuat insan melupakan kasih. Hasutan bisa menimbulkan bencana. Kalau benar perempuan itu adalah seorang istri sesat, dan kalau aku boleh bertanya, siapa gerangan suaminya sebelumnya?"Air muka Jin Bara Neraka berubah, tegang membesi. Rahangnya menggembung dan gerahamnya mengeluarkan suara bergemeletak. Untuk beberapa saat lamanya dia tak bisa membuka mulut dan hanya memandang pada gadis baju biru dengan mendelik besar."Hai, kau tidak menjawab, berarti mungkin kaulah bekas suaminya. Benar begitu?"Jin Bara Neraka masih membungkam. Lalu dia maju satu langkah. Sanbil menuding tepat-tepat pada gadis baju biru dia bekata. "Lekas kau menyingkir dari tempat ini! Jangan mengira aku tidak tega membuatmu celaka!""Hawa amarah masih menguasai dirimu. Padahal aku yakin di lubuk hatimu masih ada rasa kasihan. Baik, aku akan pergi dari sini. Tapi aku akan membawa serta perempuan dalam jala itu!"
"Orang itu. Dia muncul kembali ..." kata Ruhcinta dalam hati."Mungkin sekali ini aku terpaksa bicara keras terhadapnya. Tapi apakah kasih memang mengajar kan aku harus berlaku seperti itu?!"Sang Junjungan tidak perdulikan teriakan Jin Terjungkir Langit. Dengan cepat dia berkelebat hendak tinggalkan tempat itu. Tapi Ruhcinta cepat meng hadangnya."Menyingkirlah atau kugebuk mukamu yang cantik sampai cacat!"Mahkluk jerangkong mengancam dan angkat tongkat tulang di tangan kirinya ke atas, siap dipukulkan ke wajah Ruhcinta. Si gadis tetap tenang. Malah berkata."Kau dengar orang meminta. Mengapa sosok yang kau panggul itu tidak segera kau turunkan saja? Perlu apa berjalan dengan beban seberat itu?"Makhluk jerangkong menyeringai. Dia melirik ke arah orang bermuka hitam di sebelah si gadis. Agaknya bukan ucapan Ruhcinta tadi yang jadi bahan pertimbangannya."Ucapanmu yang terakhir mungkin benar. Kau inginkan orang ini silahkan ambil!" S
Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen
“Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit
“Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia
Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha
Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara
“Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl
Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit
“Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah
Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi