Panglima Serigala Emas memerintahkan para iblisnya untuk menambah kekacauan yang sudah ada di Kota Xianglan. Mereka bergerak seperti badai, menghancurkan pepohonan dan menakut-nakuti penduduk kota. Para penduduk pun menjadi panik berhamburan berlarian menuju rumah mereka masing-masing. Beberapa diantaranya memilih bersembunyi di balai kota.Beberapa iblis lainnya dikerahkan ke sekitar kota Xianglan untuk menghalau kembali warga yang mencoba melarikan diri. Penduduk yang masih berusaha untuk menyelamatkan diri dengan susah payah, dipaksa kembali. Mereka berlarian bersembunyi di kota Xianglan dalam ketakutan yang semakin dalam.Dalam keheningan yang mencekam, penduduk kota Xiang Lan yang selamat bersembunyi di dalam rumah mereka, bergumul dengan ketakutan yang tak terbayangkan sebelumnya. Mereka terdiam dalam kehampaan, meratapi nasib yang telah memojokkan mereka. Suara langkah kaki dan ancaman yang mengintai di luar membuat hati mereka berdegup kencang.Kota yang dahulu ramai kini ter
Pasukan musuh, bawahan Naga Iblis bergerak menuju kota Xiangye dan Xiangyan. Pergerakan mereka cukup cepat meskipun hanya berjalan kaki. Naga Iblis juga mengirimkan orang kuatnya yang setara dengan Panglima Serigala Emas. Dia adalah Panglima Banteng Hitam.Tiba di persimpangan, pasukan Panglima Banteng Hitam membelok ke kanan, menuju kota Xiangyan. Mereka bergerak dengan langkah tegap dan menunjukkan keperkasaan dengan kesan yang sangat menakutkan. Di sepanjang perjalanan mereka, jejak kehancuran dan pembakaran meninggalkan luka yang dalam pada tanah. Para penduduk yang mereka lewati terpuruk dalam ketakutan, dan sayangnya, banyak yang terluka atau bahkan kehilangan nyawa akibat serangan kejam pasukan tersebut.Sementara itu, pasukan Panglima Serigala Emas memilih jalur menuju kota Xiangye. Tak berbeda dengan Pasukan Panglima Banteng Hitam, mereka juga membuat kerusakan yang sangat parah disepanjang jalan yang mereka lewati. Begitu pagi tiba, mereka sudah mendekati perbatasan kota Xia
"Biar kami yang turun, pemimpin kota. Apabila kalian yang turun, siapa yang akan memimpin kota?" ucap Panglima Penguasa Elemen Tanah Sekte Menara Bintang Dewa ketika melihat dua pemimpin kota akan turun tangan.Pemimpin kota Xiangyan menyanggah dengan tegas, "Kalian adalah tamu, selayaknya kalian tetap di tempat ini melihat keadaan. Kami yang bertanggung jawab atas kota kami dan pertahanannya. Aku menghargai niat kalian untuk membantu. Tapi menurutku apabila kalian yang turun tangan terlebih dahulu, akan membuat keadaan kita mudah diketahui musuh."Pemimpin kota Xianglan juga menambahkan dengan serius, "Benar, kami berdua haruslah yang turun tangan menghadapi sepuluh pasukan Iblis Darah ini. Kita harus memastikan bahwa musuh tidak memiliki kesempatan untuk memahami kekuatan andalan kita sebelum waktunya."Kelima Panglima Penguasa Elemen Tanah Sekte Menara Bintang Dewa merasa menganggukkan kepala mendengar ucapan kedua pemimpin kota itu. Mereka mengerti bahwa tindakan ceroboh bisa meng
Kelima elemen Panglima Penguasa Elemen Sekte Menara Bintang Dewa berdiri gagah menatap tajam Panglima Benteng Hitam. Pada tubuh kelimanya masing masing memancarkan kekuatan berupa elemen tanah, api, air, angin, dan petir. “Bedebah! Ternyata benar dugaanku. Kalian bersembunyi dibalik gelap hendak menjebakku!” geram Panglima Banteng Hitam.“Hahaha kami sama sekali tidak ada niatan untuk menjebakmu. Kami memang sengaja hendak menghabisimu. Perbuatanmu dan kelompokmu yang sudah banyak merugikan umat manusia harus segera dihentikan!” sahut Panglima Penguasa Elemen Petir dengan sangat tegas.“Hmmmm… apa kau kira aku takut? Meskipun kalian berlima tetap saja ranah kultivasi yang kau miliki masih berada di bawahku!” geram Panglima Banteng Hitam.Panglima Banteng Hitam sebelumnya gentar dengan kelima Panglima Penguasa Elemen Menara Bintang Dewa itu. Namun setelah mengetahui ternyata kelima lawan masih berada satu tingkat di bawahnya, semangat dan keberaniannya pun kembali bangkit. Ia pun kemb
Sosok jiwa Dewa lima elemen bertarung sengit melawan Raja Iblis Banteng. Serangan demi serangan dilepaskan dengan kekuatan yang memisahkan langit dan bumi. Ledakan energi elemen terjadi secara beruntun, mengguncangkan tanah di sekitar mereka. Cahaya dan bayangan bergantian memenuhi medan pertempuran yang semakin luas.Pertarungan berlangsung cukup lama, mendebarkan, dan sangat menyeramkan. Gemuruh guntur dari serangan petir, letusan api dari elemen api, dan hembusan angin topan dari elemen udara semuanya menyatu dalam kekacauan yang memukau. Elemen-elemen tersebut bersatu dan saling mengisi satu sama lain, menciptakan kombinasi kekuatan yang belum pernah terlihat sebelumnya.Keadaan sekitar pertarungan menjadi porak poranda. Pepohonan tumbang, tanah retak, dan langit terasa seperti sedang menyaksikan pertempuran antara kekuatan alam itu sendiri. Penduduk Xiangyan yang selamat berlarian menjauh, sementara bangunan-bangunan hancur berantakan akibat gelombang energi yang tak terkendali.
“Tetua, apakah benar aku dulunya pernah ke tempat ini?” tanya Qiang Fan sekali lagi masih dengan rasa penasarannya.Penguasa Benua Bintang Merah tersenyum. Ia tidak langsung menjawab pertanyaan pemuda itu. Ia membawanya masuk ke dalam istana. Pemandangan yang lebih menakjubkan kembali terpampang di depan matanya.“Duduklah!” ucapnya kepada Qiang Fan dengan nada memerintah, namun tetap lembut dan penuh welas asih.Qiang Fan pun duduk di sebuah kursi yang terbuat dari batu giok. Kalau dilihat dari bentuknya, kursi itu lebih tepatnya disebut sebagai tempat meditasi. Apalagi setelah ia duduk di atas batu giok itu, tenaga lembut masuk kedalam tubuhnya dan memancing dua energi cahaya dan kegelapan bereaksi. Dua tenaga itu memancar dari dalam tubuh Qiang Fan membuat tubuhnya mengeluarkan cahaya berwarna putih terang dan hitam kelam.Penguasa Benua Bintang Merah memandang kagum akan kekuatan yang memancar dari tubuh Qiang Fan. “Tidak kusangka kau kini menguasai dua kekuatan elemen inti semes
Di Kota Xiangye, Panglima Serigala Emas sangat marah melihat array pelindung kota terbentang, cahaya hijau yang menyilaukan mata dan menghalangi rencananya. Dengan marah yang membara, ia menggeram, "Anak-anak!” teriaknya. “Hancurkan array itu sekarang juga!" Para iblis yang merupakan anak buahnya segera menerima perintah dan dengan keganasan yang melampaui akal sehat, mereka mengamuk menuju array pelindung. Namun, begitu para iblis mendekati tembok cahaya hijau, terjadi hal yang tak terduga. Sinar tembok array seolah memiliki kehidupan sendiri, dan seketika itu juga mereka merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan mencekam. Tiba-tiba, sinar-sinar cahaya itu memancarkan ledakan energi yang membelah udara, menciptakan perisai tak terlihat yang merambat ke arah para iblis. Teriakan dan jeritan kesakitan menggema di udara saat para iblis yang berusaha menyerang array malah terjebak dalam perangkap. Sinar tembok array ini bukan hanya pelindung fisik, melainkan juga memiliki kemampuan m
Pertarungan Antara Li Kun dan Raja Iblis Serigala terus berlangsung semakin sengit. Tetapi saat pertarungan semakin berada dipuncak penentuan, Li Kun merasa kekuatannya mulai melemah. Dia merasakan kelelahan fisik dan mental yang mendalam. Raja Iblis Serigala terus mengejar dan menyerangnya tanpa ampun. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya. Dia tahu bahwa Raja Iblis Serigala sangat kuat dalam bentuk serigala raksasa, tetapi apakah ada cara untuk mengubah situasi ini? Dengan cepat, Li Kun menciptakan ilusi cahaya yang mengelilingi dirinya sendiri, membuat dirinya tampak seperti serigala raksasa yang sama.Raja Iblis Serigala terkejut oleh kemunculan serigala lain yang begitu besar dan kuat. Dia menjadi bingung sejenak, memberikan kesempatan bagi Li Kun untuk melancarkan serangan. Raja Iblis serigala mencoba menghindari serangan yang ia anggap mengerikan itu.Melihat keadaan Raja Iblis Serigala yang termakan siasatnya, direpotkan oleh bayangan serigala dewa yang ia ciptakan, Li Kun
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak
Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t
Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok
Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma