Di Kota Xiangye, Panglima Serigala Emas sangat marah melihat array pelindung kota terbentang, cahaya hijau yang menyilaukan mata dan menghalangi rencananya. Dengan marah yang membara, ia menggeram, "Anak-anak!” teriaknya. “Hancurkan array itu sekarang juga!" Para iblis yang merupakan anak buahnya segera menerima perintah dan dengan keganasan yang melampaui akal sehat, mereka mengamuk menuju array pelindung. Namun, begitu para iblis mendekati tembok cahaya hijau, terjadi hal yang tak terduga. Sinar tembok array seolah memiliki kehidupan sendiri, dan seketika itu juga mereka merasakan kehadiran kekuatan yang kuat dan mencekam. Tiba-tiba, sinar-sinar cahaya itu memancarkan ledakan energi yang membelah udara, menciptakan perisai tak terlihat yang merambat ke arah para iblis. Teriakan dan jeritan kesakitan menggema di udara saat para iblis yang berusaha menyerang array malah terjebak dalam perangkap. Sinar tembok array ini bukan hanya pelindung fisik, melainkan juga memiliki kemampuan m
Pertarungan Antara Li Kun dan Raja Iblis Serigala terus berlangsung semakin sengit. Tetapi saat pertarungan semakin berada dipuncak penentuan, Li Kun merasa kekuatannya mulai melemah. Dia merasakan kelelahan fisik dan mental yang mendalam. Raja Iblis Serigala terus mengejar dan menyerangnya tanpa ampun. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya. Dia tahu bahwa Raja Iblis Serigala sangat kuat dalam bentuk serigala raksasa, tetapi apakah ada cara untuk mengubah situasi ini? Dengan cepat, Li Kun menciptakan ilusi cahaya yang mengelilingi dirinya sendiri, membuat dirinya tampak seperti serigala raksasa yang sama.Raja Iblis Serigala terkejut oleh kemunculan serigala lain yang begitu besar dan kuat. Dia menjadi bingung sejenak, memberikan kesempatan bagi Li Kun untuk melancarkan serangan. Raja Iblis serigala mencoba menghindari serangan yang ia anggap mengerikan itu.Melihat keadaan Raja Iblis Serigala yang termakan siasatnya, direpotkan oleh bayangan serigala dewa yang ia ciptakan, Li Kun
Naga Iblis kembali membentangkan tangannya. Seketika para penduduk Kota Xiangye terpisah menjadi dua bagian. Mereka pun hanya pasrah tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan Pemimpin kota yang memiliki kekuatan juga tidak berdaya. Seluruh persendian mereka seolah dilumpuhkan, sehingga seperti orang yang sama sekali tidak pernah belajar ilmu beladiri.Melihat pemandangan itu Li Kun menjadi marah. Ia pun menjadi sangat cemas dan sedih. Saat ini kekuatannya benar-benar tersisa kurang dari sepersepuluh dari yang ia miliki. Tentu tidak akan bisa menyelamatkan keadaan para penduduk kota.Bummmm!Sebuah ledakan terjadi. Kelompok rombongan penduduk kota Xiangye yang tidak bersama pemimpin kota mereka mendapat serangan. Semua orang langsung tewas dalam keadaan hancur berkeping-keping. Sebuah keadaan yang sangat mengenaskan.“Bedebah keji! Karma mengerikan akan menimpamu, Iblis!” Hanya ucapan itu yang bisa dikatakan Li Kun sebagai bentuk perlawanannya atas perbuatan Naga Iblis. Ia sama sekali tida
Tiba-tiba saja suasana menjadi sangat dingin. Perlahan butiran es turun dari langit, membekukan udara sekitarnya. Seiring dengan turunnya butiran es, Li Kun yang kini ada dalam wujud jiwa berwarna putih mengayunkan tangannya ke udara. Dengan gerakan lembut, butiran es itu mulai membentuk tameng pelindung besar di sekitar penduduk kota Xiangye.Butiran es yang membentuk tameng pelindung itu begitu kuat dan kokoh sehingga tidak ada satu serangan pun yang mampu menembusnya. Rakyat Xiangye merasa aman di balik tameng es ini, melindungi mereka dari bahaya Naga Iblis dan kekuatannya.Raja Iblis Serigala menyerang tameng untuk menghabisi para penduduk yang tersisa. Namun saat mendekat tameng sebuah serangan menghadangnya. Ia pun mencoba menangkis serangan itu. Sesuatu yang tak terduga terjadi. Serangan itu begitu kuat dan membuat tubuh Raja Iblis Serigala membeku lalu hancur menjadi butiran es.Naga Iblis dibuat sangat terkejut dengan apa yang terjadi. Ia melihat tameng es ini menyadari bahw
Suasana berkabung menyelimuti Pulau Bintang Dewa. Kedatangan Lima Panglima Penguasa Elemen yang mengabarkan tentang Li Kun Sang Wakil Ketua Sekte Menara Bintang Dewa telah tewas dalam membuat suasana duka langsung menyebar. Li Kun memang seorang lelaki muda yang begitu dihormati dan disayangi di sekte ini. Dari ia masih sebagai murid biasa sampai diangkat oleh Qiang Fan menjadi wakil ketua sikap dan sifatnya tak pernah berubah.Semua anggota Sekte Menara Bintang Dewa merasakan kehilangan mendalam akibat kematian Li Kun. Mereka pun sepakat untuk membuat sebuah tugu prasasti yang akan mengenang jasa dan dedikasi luar biasa yang telah diberikan mendiang sang Wakil Ketua. Mereka ingin agar kenangan tentang Li Kun tetap hidup dalam hati dan pikiran semua anggota sekte. Tak menunggu lama, pembangunan tugu prasasti itu pun dilakukan. Prasasti itu di bangun di kawasan makam para tetua sekte. Semua anggota memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Li Kun dengan berlutut di hadapan tugu i
Panglima Penguasa Elemen Petir kemudian melangkah menuju ruang beristirahat Yan Xinxin yang sudah disiapkan oleh Qiang Fan. Di ruangan itu, putri dari Penguasa Pulau Es itu ditempatkan. Ia berada di atas batu giok Dewa yang membuat tubuhnya tidak akan bisa diganggu oleh siapapun, kecuali orang yang mengetahui teknik pembuka segel perlindungan batu giok itu.Hal itulah yang membuat para penguasa elemen sempat berpikir beberapa kali untuk melakukan pengobatan dan penanaman mutiara Dewa Es ke tubuh Yan Xinxin. Tidak ada satupun yang mengetahui segel itu kecuali Qiang Fan dan Li Kun. Sehingga satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pengobatan dari luar. Hal itu sangat berisiko tinggi bagi Panglima Penguasa Elemen Petir mendapat serangan array pelindung yang menjaga nona Yan.Namun, demi kebaikan semua dan demi menyembuhkan nona Yan, Panglima Penguasa Elemen Petir sudah siap akan segala resikonya. Sebagai seorang Wakil Ketua Sekte, ia memang harus mengambil tanggung jawab da
Panglima Penguasa Elemen Petir dan Panglima Penguasa Elemen Air bersama anggota sekte Menara Bintang Dewa berjalan beranjak menuju pesisir Pulau Bintang Dewa. Saat mereka tiba di tepi pantai, pemandangan yang mereka saksikan membuat hati mereka berdegup lebih kencang. Ratusan kapal berjejer dengan puluhan awaknya berada di perairan yang mendekati pulau. Di dekat daratan, puluhan Iblis dengan wujud mengerikan melayang di udara berusaha dengan gigih untuk menghancurkan array pelindung yang melindungi Pulau Bintang Dewa. Dari semua penampakan musuh yang paling mencolok adalah Naga Iblis yang berdiri di atas kapal paling besar, dengan pakaian merah dan mata berapi, memimpin penyerangan dengan penuh keganasan. Ia dari kejauhan memberikan petunjuk kepada para iblis teknik-teknik penghancur Array. Namun usaha mereka masih belum berhasil dilakukan.Sementara itu, tiga Panglima Penguasa Elemen lainnya bersama pasukan pilihan mereka berada di belakang array pelindung utama. Mereka mengamati s
Naga Iblis bangkit dari singgasana yang terletak di kapal besar miliknya. Dalam sekejap, ia bergerak secepat kilat, menyalurkan kekuatannya ke dalam tombak mata dewa yang ujungnya kini ia pegang. Tombak itu seketika memancarkan kilat dengan cahaya yang membara, menjadi lebih kuat dan memancarkan aura kegelapan yang mengerikan.“Haaaaaa!”Naga Iblis memekik kuat sambil melancarkan serangan dahsyat pada Array pelindung dewa. Tombaknya menusuk dengan ganas, menciptakan getaran hebat yang merambat ke seluruh Array. Para prajurit kuil dewa menyaksikan dengan kagum dan menunjukkan wajah cemas. Mereka menyadari serangan inilah yang akan menjadi penentu capaian mereka di Pulau Bintang Dewa.Array pelindung dewa mulai retak dan bergetar. Sementara kekuatan segel Bintang Surgawi terlihat mulai melemah sehingga kesulitan menambal keretakan yang semakin membesar. Orang-orang di pihak Sekte Menara Bintang Dewa pun dilanda kekhawatiran yang besar. Mereka akan menghadapi musuh yang kuat apabila Arr
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak
Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t
Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok
Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma