Tanpa memperdulikan reaksi mereka, Xue Feng sekali lagi menargetkan monster terbang yang sedang bertarung dengan Bibi Mei. Dengan menggunakan teknik yang sama seperti sebelumnya, dia melempar tombak tersebut pada monster yang berjarak paling jauh dari bibinya.Sekali lagi, semua orang mendengar suara udara yang terkoyak, "ZHOSSHH!" Tombak itu melesat seperti rudal yang melaju dengan cepat. "KANGGGBOOM!" ledakan hebat terdengar saat tombak menghantam monster itu.Bibi Mei memandang terpaku pada monster yang berada jauh darinya, seolah-olah monster itu meledak akibat kekuatan penghancuran. Setelah itu, dia menoleh ke arah Xue Feng sambil tersenyum bangga."Apakah itu kekuatan yang selama ini disembunyikan oleh Xiao Feng? Hahaha, dia memang keponakan terbaikku!" serunya dengan ceria.Tanpa menunggu lama, Bibi Mei melanjutkan dengan cepat untuk menghancurkan ketiga monster yang masih tersisa. Semangatnya membara setelah melihat kekuatan yang ditunjukkan oleh keponakannya."ZHENNGGG!" 'ZHE
Mereka semua berbalik ke arah medan pertempuran yang hampir usai. Namun, warga kota dan penjaga masih berusaha untuk menjatuhkan warga yang baru saja terinfeksi. Hampir sepuluh orang warga yang terinfeksi masih memegang kendali di medan pertempuran, karena mereka berusaha untuk tidak membunuh, tetapi mencoba untuk menjatuhkan mereka dengan cara yang pantas."Jika aku pergi, mudah bagiku untuk menjatuhkan mereka dengan teknik gelombangku. Namun, aku merasa tidak perlu untuk menonjol sekarang. Aku hanya akan campur tangan jika perlu.." pikir Xue Feng sambil melihat semua orang yang fokus menatap warga yang terinfeksi, terlihat bahwa mereka semua memiliki pemikiran masing-masing tentang apa yang terjadi malam ini.Xue Feng mendekati Zi-Dian. "Hey, apakah masih ada monster yang mengintai di sekitar hutan?" tanyanya."Hmm.. Mereka sudah lama menghilang semenjak aku muncul, sepertinya mereka pergi setelah mendapatkan informasi yang mereka inginkan," balas Zi-Dian, sambil tetap dengan kebias
Setelah terbang menuju kediaman kakeknya, Xue Feng mendarat di area pondok kolamnya. Dia melihat kakeknya sedang minum teh di sana. Namun, bukan hanya kakeknya yang ada, Bibi Mei juga ikut berada di sana, terlihat ingin ikut serta dalam perjalanan ke hutan bersama kakek."Selamat pagi! Hey Bibi, apakah kamu juga ingin ikut denganku?" tanya Xue Feng sambil tersenyum setelah mendarat."Benar, Xue Feng. Aku berbicara dengan kakekmu, kita akan menyelidiki hutan saat kita pergi menjemput temanmu. Selain itu, lebih baik kita meneliti hutan dari tempat yang lebih tinggi," jawab Bibi Mei."Ohh.. Baiklah. Itu juga bagus. Ayo pergi, Jin-Mao harus menunggu kita sekarang untuk makan," kata Xue Feng."Apakah itu nama temanmu? Itu adalah nama yang unik untuk sosok yang besar dan bercahaya," balas Bibi Mei.Kakeknya, Xue Bai hanya tersenyum tipis. Dia banyak memikirkan tentang monster-monster yang mendekati kota semalam. Dia juga memberitahu para tetua lainnya untuk bersiap dengan persediaan makanan
Banyak monster mayat hidup yang mengejar kelompok tersebut, terlihat seperti sekelompok monster yang gila dan haus darah yang mencari makhluk hidup untuk dihancurkan."Emm... Dari mana asal kelompok ini? Apakah mereka tidak menyadari bahwa hutan ini penuh dengan monster?" ucap bibi Mei sambil memeluk lengannya, menatap kelompok yang terlihat sedih.Orang tertua dalam kelompok itu hanya memiliki kekuatan spiritual tahap keempat. Sedangkan anak-anak muda berusaha melarikan diri tanpa melawan, yang hanya membuat lebih banyak monster bergabung dalam kelompok itu."Mereka sepertinya bukan dari kota kita. Anak-anak muda juga terlihat mengenakan seragam seperti sebuah sekte. Tapi di kawasan ini tidak ada sekte. Sepertinya mereka datang dari jauh untuk dikejar oleh monster-monster itu," lanjut Xue Bai."Hei, apakah kakek dan bibi tidak akan membantu mereka? Kalian terlihat seperti menonton suatu pertunjukan saat mereka sedang kesulitan," ucap Xue Feng bingung dengan percakapan mereka."Hahaha
Medan energi tak terlihat yang mengandung kekuatan gravitasi yang berat keluar saat Xue Feng mengaktifkan teknik tombak gravitasi. Monster-monster tersebut perlahan terperangkap dalam kekuatan gravitasi yang kuat, membuat mereka terhuyung-huyung dan terlampau berat untuk bergerak karena tidak terbiasa dengan tiba-tiba bobot berat tubuh mereka bertambah.Dalam sekejap, Xue Feng dengan cepat menarik tombaknya ke belakang, mempersiapkan serangan yang mematikan. Tombak itu berubah menjadi tombak berat dengan ujung yang tajam, siap untuk menyerang monster yang terperangkap.Dengan gerakan yang cepat dan tenang, Xue Feng menusukkan tombaknya ke arah monster pertama. Tombak meluncur dengan kecepatan tinggi, memotong udara dengan efisiensi yang memukau. Tombak itu dengan mudah menembus tubuh monster dan menghancurkannya, membuatnya runtuh dalam sekejap.Monster lain berusaha untuk bergerak cepat, tetapi mereka seolah-olah berjalan di rawa yang menghambat langkah mereka. Tanpa memperdulikan si
Mereka semua memberikan perhatian penuh pada area tersebut karena semakin banyak gerakan yang terjadi. Seolah-olah ada monster yang masih hidup dan ingin keluar dari tumpukan mayat.Beberapa saat kemudian, tampak seorang lelaki tua keluar dengan kepala yang menoleh kebingungan dari gerakan tadi."Itu tetua! Mengapa dia berada di bawah sana!" seru salah satu pemuda yang mengenal lelaki tua yang keluar dari tumpukan mayat tersebut."Cepat pergi bantu tetua. Kenapa dia terlihat dalam keadaan sedih seperti itu?" ucap seorang gadis dengan nada mencela, yaitu Ling Yue. "Hmm.. Jangan banyak bicara. Kamu masih belum berubah setelah kejadian yang hampir merenggut nyawa kami semua di hutan ini," tegur Sue Ran kepada Ling Yue. Gadis itu hanya cemberut dan melihat beberapa pemuda yang pergi membantu tetua tersebut, dipimpin oleh Senior Mu.Xue Feng, Xue Bai, and Bibi Mei hanya menatap kejadian aneh tersebut dengan tenang."Apakah dia pura-pura mati saat melawan monster tadi, dan kemudian tertim
"Mohon maaf, senior. Keponakanku sedikit nakal. Bagaimanapun, apakah senior benar-benar mengenal ayahku?" tanya Sue Ran kepada Xue Bai yang sedang melihat tingkah laku keduanya sambil tersenyum."Itu benar. Aku mengenal ayahmu dengan baik. Jika namanya adalah Ling Zi, dan jika kamu juga menyebut lelaki tua itu sebagai ayahmu, maka kamu mungkin gadis kecil yang dia adopsi pada saat itu. Sudah lima belas tahun sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Meskipun kami tidak bertemu, kami kadang-kadang bertukar surat setiap tahun. Dia menyebut bahwa dia mengadopsi anak saat berada di luar. Pasti itu adalah kamu," jawab Xue Bai."Benar, senior. Terima kasih sekali lagi karena telah menyelamatkan kami tadi," Sue Ran mengucapkan terima kasih dengan sopan, pada penyelamatnya, dan juga teman ayah angkatnya. "Baiklah, ayo pergi. Kami telah membuat keributan di sini. Kemungkinan besar monster-monster akan mendengarnya dan datang kemari. Ikutilah kami dengan kewaspadaan di sekitarku," kata Xue Ba
Seekor monyet emas sekitar setengah meter berdiri di depannya. Monyet itu terus menggaruk-garuk kepalanya, dan melihat bulunya yang semakin berkilauan dengan warna emas."H-hey.. Hey..... Siapa kamu? Apakah kamu Jin-Mao saat kecil? Mengapa kamu menjadi kecil saat sudah besar?" tanya Xue Feng dengan ekspresi bingung.Monyet emas itu menatap Xue Feng, lalu berkata, "Ini aku. Tempat ini terlalu kecil untuk tubuhku berbaring nyaman.""Kamu Jin-Mao? Mengapa kamu tiba-tiba bisa mengecil?" tanya Xue Feng lagi, sambil memeriksa tubuh Jin-Mao apakah ada cacat saat mengecil."Aku sudah memiliki kemampuan ini sejak kecil. Tetapi aku terbiasa dengan tubuh yang besar. Karena semua orang tidak berani berbuat apa-apa pada diriku saat aku menggunakan tubuh besar," balas Jin-Mao sambil melompat-lompat dengan tubuh kecilnya yang lama tidak terbiasa."Jadi, kamu sudah memiliki kemampuan itu sejak kecil? Mengapa kamu tidak mengatakannya saat aku ingin membawa kamu pulang? Jika kamu menggunakan tubuh ini