Semua orang menatap sosok tersebut, menunggu balasan atas pertanyaan Xue Feng, karena mereka juga penasaran dengan makhluk transparan yang berada di ruang tersembunyi di atas cangkang penyu raksasa tersebut.
Sosok transparan itu menghela napasnya ringan, menatap sekitarnya seolah bernostalgia."Aku adalah penjaga ruang spiritual ini. Sudah hampir dua ribu tahun lamanya aku berada di sini. Kekuatanku juga sudah hampir habis. Sebab itu, ruang ini mulai akan runtuh setelah kalian menyerap energi spiritual yang ada di sekitarnya," ucap sosok tersebut dengan tenang."Jadi, karena kamu tahu ruang ini akan runtuh, kenapa kamu masih membiarkan kami menyerap energi spiritual sebelumnya?" tanya Xue Feng dengan bingung."Karena sudah sampai waktunya untuk 'Dia' keluar dari sini. Aku ingin meminta bantuan kalian untuk menjaganya sementara waktu sebagai balasan atas energi yang kalian ambil. Aku juga harus menyelesaikan tugas yang diberikan," balas sosok terseXue Feng dan Ling Qi berlari ke tempat mereka sebelumnya masuk, kemudian melaju ke pintu transparan yang membawa mereka kembali ke lubang gelap yang tadi mereka masuki.Awalnya, Xue Feng berpikir untuk mengikat jiwa Ling Qi yang terbelah pada batu fondasi tersebut. Namun, Ling Qi ingin terus menelan batu fondasi itu dengan menggunakan formasi menelannya.Meski demikian, Xue Feng tidak terlalu yakin apakah menelan batu fondasi itu akan membuat Ling Qi memiliki ruang spiritual tersebut. Namun, karena Ling Qi bersikeras untuk mencobanya, dia hanya setuju, berharap semuanya baik-baik saja karena memiliki ruang spiritual tersebut sangat bermanfaat.Setelah mereka naik ke atas, kelompok mereka sudah menunggu. Seolah takut salah satu dari mereka berdua tidak kembali setelah memiliki ruang spiritual tersebut."Kalian berdua di sini. Jadi, bagaimana dengan ruang spiritual? Apakah sudah mulai hancur?" tanya Tang Hua dengan rasa penasaran."Entahlah
Setelah merasa induk serangga tersebut sudah menganggapnya sebagai tuanya, Xue Feng melihat pada induk tersebut yang seolah merasa nyaman diselimuti energi spiritual alam."Jadi, bagaimana caranya aku meningkatkan kemampuan serangga ini, Buku Langit?" tanya Xue Feng yang sudah lama penasaran dengan hal tersebut."Sebelum itu, kamu sepertinya melupakan sesuatu..." balas Buku Langit, yang tiba-tiba memunculkan sesuatu yang diselimuti oleh simbol formasinya."Ohh! Esensi petir yang diambil dari kolam sebelumnya. Jika kamu tidak mengeluarkannya, aku tidak akan mengingat memilikinya. Banyak yang terjadi sejak aku datang ke tempat ini..." seru Xue Feng terkejut melihat esensi petir yang dia lupakan."Benar. Esensi petir ini sangat berguna jika Ling Qi menelannya untuk menumbuhkan kekuatannya. Tetapi, kamu juga dapat memberikannya pada induk serangga tersebut. Dia mungkin akan sedikit menderita untuk sementara waktu. Tetapi, setelah itu, dia bukan lagi m
Setelah ketiga orang tersebut, Tang Hua, Fen Hu, dan Ji Feng, terbang menuju Ling Qi, Xue Feng memperhatikan dengan cermat keadaan si induk yang masih dalam proses penggabungan esensi petir.Saat itu, dia melihat antena induk serangga tersebut mengeluarkan desisan petir yang ganas. Seketika itu, petir yang ada disekitar antena tersebut menyambar ke sekitarnya."Apakah dia dapat menembakkan petir dari sana? Pasti akan banyak perubahan terjadi padanya saat ia selesai bergabung dengan esensi petir itu..." bisik Xue Feng, menatap si induk yang mencoba mengibaskan sayapnya yang diselimuti petir.Mungkin karena tidak pernah memiliki sayap, si induk terlihat bingung, dan juga bersemangat saat merasakan adanya sayap di punggungnya.Karena sejak tadi dia harus menahan sakit akibat esensi petir yang bergabung dengan jantungnya, dia baru menyadari adanya sesuatu yang seperti sayap itu disana.Xue Feng penasaran seberapa cepat kelajuan terbang induk
"Emm.. Sebenarnya, aku bisa mengendalikan keduanya jika kamu inginkan," ucap Ling Qi tiba-tiba, mengejutkan Xue Feng."Kamu bisa mengendalikan keduanya? Bagaimana caranya?" tanya Xue Feng, melihat Ling Qi dengan rasa penasaran."Keduanya sejatinya sama denganku, tetapi peringkat kami sangat berbeda. Kerana itu mereka harus tunduk padaku jika aku menginginkannya," jawab Ling Qi dengan suara pelan.Xue Feng mengangguk mengerti. Setiap entitas memiliki peringkatnya. Artinya, Ling Qi adalah senjata spiritual peringkat tertinggi, dan senjata peringkat lebih rendah harus tunduk padanya."Jika begitu, mengapa kamu tidak melakukannya?" tanya Xue Feng dengan rasa ingin tahu. "Meskipun aku sedikit penasaran dengan keduanya. Tetapi, aku tidak akan menggunakan kedudukanku untuk menekan mereka. Karena keduanya adalah pertama kalinya aku melihat yang sama denganku. Mereka juga tidak memusuhi aku. Keduanya sepertinya terpaksa mengikuti kedua tuannya it
"Kenapa kamu ingin menyerangku saat tidak dapat berbicara? Seharusnya mintalah sedikit belas kasihan atau apapun yang memungkinkan hidup lebih lama. Apakah kamu sudah lelah untuk hidup," bisik Xue Feng pelan melihat tubuh si duyung sudah tidak terlihat lagi.Saat energi serangan itu memasuki lubang ruang teleportasinya dan kehilangan target, ia mulai menjauh dari si duyung yang terkena serangan tersebut.Dia menatap si udang yang masih tidak sadarkan diri. Ia tidak khawatir si udang tersebut tersadar dan menyerangnya, karena ianya telah cacat sepenuhnya.Dia bukan hanya disambar petir di tubuhnya, tetapi meridiannya juga diserang, membuatnya tidak dapat menggunakan kekuatan spiritualnya. Tubuhnya juga terluka parah akibat meridiannya yang hancur.Prajurit kepiting dan udang yang melihat semua pemimpin mereka kalah mulai melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka sendiri. Terlihat petir terus menyambar monster-monster yang melarikan diri terse
Saat itu, si rubah itu mulai melayang diudara, dan muncul gambar virtual yang terus berubah-ubah, seolah-olah ingin mempengaruhi dunia sekitarnya yang mulai semakin meluas, mencapai beberapa ratus meter dan membentuk domain dunia yang berbeda."Apa yang terjadi, Xue-ge?" tanya Tang Hua, penasaran dengan teknik apa yang menyebabkan perubahan seperti itu."Itu adalah teknik mentalnya. Dia memiliki kemampuan ilusi, dan teknik itu disesuaikan untuk meningkatkan kemampuan ilusinya. Itu adalah dunia ilusinya setelah berhasil mempraktekkan teknik tersebut," balas Xue Feng dengan tenang.Yang lain mengangguk seolah mengerti. Meskipun mereka masih memiliki banyak pertanyaan tentang teknik mental dan bagaimana jika mereka ingin melatih teknik tersebut, yang terlihat sangat keren."Jika aku memasuki dunia khayalan itu, apakah aku tidak dapat keluar?" tanya Li Mei yang lebih penasaran dengan dunia ilusi tersebut."Kamu tidak ingin memasukinya, melain
Ketika mereka bingung dengan formasi yang tiba-tiba dilakukan oleh Ling Qi, mereka menyadari di sekitar gurita yang berada jarak sekitar satu kilometer dari mereka di laut, munculnya simbol-simbol formasi yang mulai bersinar di atasnya. Saat itu, rantai petir muncul dari simbol-simbol formasi disekitar gurita, yang tiba-tiba membuat tentakelnya diikat erat oleh rantai-rantai, menyebabkan gurita merasakan kesakitan.Gurita tersebut menjerit kesakitan, sekaligus marah pada orang yang menyerangnya tiba-tiba, membuatnya kesulitan bergerak karena rantai petir tersebut seolah menyatu dengan langit dan tidak dapat digerakkan."Jadi, kamu benar-benar memiliki kemampuan ruang. Bahkan dapat mengaktifkan teknik formasi dari kejauhan," bisik Xue Feng, menyadari kemampuan apa yang ingin ditunjukkan Ling Qi padanya sebenarnya.Saat itu, Lei Ling mendekatinya perlahan dengan ekspresi seolah ingin menunjukkan sesuatu yang bagus padanya."Tuan, anak pert
Saat mereka menatap dengan aneh kedua tingkah senjata spiritual tersebut, tiba-tiba senjata-senjata itu berhenti bergerak. Mereka seolah berkomunikasi dengan Ling Qi, yang berdiri diam sambil menganggukkan kepalanya seolah mengerti apa yang disampaikan melalui spiritualitasnya.Ling Qi menatap Tang Hua sejenak, kemudian melanjutkan bertindak seolah sedang berbicara lagi. Tang Hua menunjukkan ekspresi penasaran, bertanya-tanya apakah dirinya termasuk dalam pembicaraan mereka.Kemudian Ling Qi memandang seluruh kelompok mereka dan menggelengkan kepalanya, membuat senjata spiritual berupa tombak seolah terkulai layu tanpa semangat, sementara rantai es bergoyang-goyang seolah bahagia.Xue Feng dan yang lainnya menatap dengan seksama pembicaraan mereka yang agak menarik baginya. Setelah itu, Ling Qi mulai berjalan mendekati kelompoknya, diikuti oleh kedua senjata spiritual. Namun, rantai es terus melayang dengan senang, sedangkan tombak terlihat tidak bersemang