Xue Feng melompat dan terbang menuju ke tengah gerombolan monster dengan penuh semangat, sambil mengaktifkan energi gelombang elemen petir untuk bekerja sama dengan senjata petirnya.Terdapat total 294 tombak, termasuk yang dipegang oleh Xue Feng, yang terus mengeluarkan energi gelombang. Setelah mencapai tengah-tengah monster, Xue Feng melemparkan tombak yang dipegangnya ke tanah. Tombak-tombak lainnya tersusun rapi membentuk barisan bulatan, dan mereka menusukkan energi gelombang ke tanah, menciptakan gelombang yang ganas dan semakin membesar saat bertabrakan dengan gelombang dari tombak-tombak lainnya."Lagi! Mereka butuh lebih banyak gelombang!" jerit Xue Feng sambil tombaknya mulai bangkit setelah melepaskan gelombang besar yang membuat kalajengking terombang-ambing dan saling bertabrakan.Tombaknya berputar dengan cepat, membawa energi gelombang yang membuat gelombang terus menjadi ombak yang semakin besar tanpa henti, menuju monster-monster lain yang mencoba mendekati Xue Feng
Saat Xue Feng bingung, tiba-tiba dia mendengar suara monster yang sangat keras, "SKKKRGGGHH". Bunyi itu terdengar seperti monster besar dengan dominasi yang kuat.Xue Feng segera terbang ke langit untuk melihat asal bunyi monster tersebut, meninggalkan tombaknya yang masih berputar dan menciptakan taufan yang mengarah ke suara tersebut, meskipun dia tidak dapat melihat monster itu. Tombak petirnya merasakan kehadiran monster tersebut dari tanah.Saat Xue Feng terbang ke atas, dia terkejut melihat monster cacing yang sangat besar. Mulutnya terbuka lebar dengan gigi logamnya yang berputar dengan ganas.Cacing raksasa itu memiliki panjang lebih dari seratus meter dan kepala yang besar. Semua kalajengking sebelumnya menjauh dengan cepat seolah-olah cacing raksasa itu adalah pemilik wilayah tersebut."Ini monster tahap ketujuh... Aku tidak mampu menghadapinya sekarang... Energi spiritualku juga hampir habis, dan aku perlu waktu untuk mengumpulkan energi sepenuhnya untuk melawan monster ini
"Sial! Monster itu mulai menjadi gila!" seru Xue Feng saat melihat pasir dalam jarak beberapa kilometer mulai bergulung-gulung dengan ganas, membentuk taufan pasir besar yang mencoba menyedot apa pun yang ada di sekitarnya.Dia tidak khawatir dengan senjatanya yang sedang menelan monster cacing kecil itu, atau bahkan dengan Ji Feng, si kumbang. Yang lebih penting baginya adalah keselamatan Tang Hua dan dirinya sendiri. Si rubah juga terbang mengikutinya dengan erat."Dia benar-benar penguasa wilayah gurun ini... Dengan kekuatan seperti itu... Siapa yang bisa melawannya?" bisik Xue Feng saat ia terbang menjauh hingga tidak lagi melihat monster tersebut.Karena dia berpikir bahwa gurun ini adalah wilayah monster cacing raksasa itu, Xue Feng tidak berani turun ke tanah pasir, takut monster yang sedang gila tiba-tiba muncul dan membahayakan keselamatan mereka."Xue-ge, kemana kita akan pergi? Tidak ada satu pohon pun di gurun ini untuk kita mendarat..." ucap Tang Hua yang juga bingung ten
"Dia ingin berevolusi.. Mungkin dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuk berevolusi, dan mencoba mencari kamu.." ucap Buku Langit, yang membuat Xue Feng tersadar dengan keadaan aneh Ji Feng. Dia mungkin berada dalam tahap kritis untuk menerobos, dan telah menahannya sampai sekarang. Xue Feng dengan cepat mendekati Ji Feng yang terbang dengan tubuh seolah-olah mabuk. Tanpa berpikir panjang, Xue Feng menyelimuti Ji Feng dan memasukkannya ke dalam ruang spiritualnya. Karena hanya itu tempat yang dapat dia pikirkan yang nyaman untuk Ji Feng berevolusi. Saat memasuki ruang spiritual, Ji Feng mulai terlihat tenang, dan tubuhnya mulai diselimuti oleh energi spiritual yang ada di dalam ruang spiritual Xue Feng. Tato di dadanya juga menarik energi spiritual lebih cepat dari biasanya untuk terus mengisi energi spiritual yang harus ada di ruang itu untuk menstabilkan ruang spiritual. Xue Feng kembali ke tanah, sambil melihat keadaan Ji Feng
Gua itu terlihat gelap tanpa cahaya. Untungnya, di luar gua terdapat formasi yang terus bersinar, memberikan sedikit cahaya di sekitarnya. Xue Feng juga tidak terlalu bergantung pada cahaya tersebut.Sejak memasuki gua, Xue Feng mulai mengaktifkan radar untuk mendeteksi keberadaan hal-hal yang berbahaya di sekitarnya. Dia lebih percaya pada kemampuan deteksinya daripada penglihatannya sendiri di area yang tidak dikenalinya."Ayo kita makan dulu sebelum memasuki gua," ucap Xue Feng sambil mengeluarkan tebu Ji Feng yang telah disiapkannya sebelumnya. Dia memeras tebu tersebut dengan kekuatan pikirannya sehingga mengeluarkan air yang segar dan manis.Tang Hua mengeluarkan tempayan untuk menampung air tebu tersebut agar bisa digunakan nanti. Air tebu yang berhasil diperas semuanya disimpan di dalam tempayan tersebut.Mereka mulai makan dengan senang. Tempayan berisi air tebu selalu berada di dekat rubah karena rubah sangat menyukainya. Tempayan tersebut selalu mengikuti rubah dengan melay
Saat itu, tiba-tiba Xue Feng mendeteksi makhluk yang tidak memiliki fisik, yang sangat membingungkannya. Makhluk itu muncul dari dasar kolam, dapat dideteksi olehnya yang sudah fokus pada kolam saat cahaya muncul.Secara mengejutkan, ketika Xue Feng mengira makhluk itu akan terus berenang untuk naik dan muncul di atas, tiba-tiba makhluk itu mulai muncul di sisi Tang Hua yang sedang menerobos."Sial! Apakah dia akan menyerang Hua-Hua?!" seru Xue Feng, merasakan kemunculan tiba-tiba makhluk aneh itu di sisi Tang Hua.Makhluk itu tidak memiliki fisik yang terlihat, bersinar dengan cahaya es yang mengilap dan berukuran sekitar dua kaki.Karena takut mengejutkan makhluk tersebut yang mungkin tiba-tiba menyerang Tang Hua, Xue Feng tidak bergerak. Dia juga memberi isyarat pada rubah dan Ling Qi untuk tidak mengganggu makhluk itu, yang terus memperhatikan Tang Hua yang sedang menerobos."Makhluk spiritual elemen es.. Dia tertarik dengan gadis itu.." ucap Buku Langit."Apa itu makhluk spiritual
Xue Feng menghela napas dengan hati yang berat. Dia menatap si rubah dan juga Tang Hua, yang masih mempertahankan ekspresi dinginnya.Namun, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji perubahan penampilan Tang Hua di dalam hatinya. Dengan wajah dingin, mata biru es, kening putih, dan bibir merahnya, Tang Hua terlihat lebih menarik, pikir Xue Feng. Meskipun begitu, dia menghela napas sekali lagi."Tiba-tiba aku merasakan si rubah lebih enak dipandang daripada wajah dingin itu... Meskipun keduanya sama-sama punya masalah dengan emosi... Aku dikelilingi dua orang yang bermasalah cara berpikirnya," bisik Xue Feng, merasakan bahwa hari ini tidak berjalan baik baginya."Hey, apakah kamu punya makanan? Beri aku sedikit," tanya Tang Hua dengan suara dingin.Xue Feng yang mendengar itu berbaring sambil menatap langit yang gelap, ditutupi oleh pasir, sambil menarik napas panjang. Sulit baginya menerima perubahan yang begitu besar pada Tang Hua.
Xue Feng mulai waspada, yakin bahwa makhluk elemen api mendiami kolam mendidih tersebut. Tang Hua semakin ganas menyerang monster kadal, khususnya saat melihat kolam yang mendidih, seolah-olah mengetahui apa yang tersembunyi di dalamnya.Dia memperhatikan bahwa kekuatan Tang Hua setara dengan penguasa spiritual tahap kelima, mungkin karena esensi es yang mendiami tubuhnya. Selain perubahan kepribadian dan penampilannya, kekuatannya juga meningkat secara signifikan.Bunyi air yang mendidih terus menggema, dan pada saat yang sama, Xue Feng mendeteksi adanya makhluk yang sesuai dengan dugaannya. Saat makhluk di dalam kolam lahar mendidih itu berusaha keluar, dia juga merasakan getaran hebat di balik lubang-lubang di dinding gua sekitarnya, membuatnya merasa bahwa situasi mereka semakin berbahaya.Xue Feng teringat pada bebola yang dapat meledak di punggung kadal. Meskipun kadal yang menyerang Tang Hua saat ini tidak menggunakan bola-bola tersebut, mungkin untuk tidak merusak tempat tingga