Xue Feng menghela napas dengan hati yang berat. Dia menatap si rubah dan juga Tang Hua, yang masih mempertahankan ekspresi dinginnya.
Namun, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji perubahan penampilan Tang Hua di dalam hatinya. Dengan wajah dingin, mata biru es, kening putih, dan bibir merahnya, Tang Hua terlihat lebih menarik, pikir Xue Feng. Meskipun begitu, dia menghela napas sekali lagi."Tiba-tiba aku merasakan si rubah lebih enak dipandang daripada wajah dingin itu... Meskipun keduanya sama-sama punya masalah dengan emosi... Aku dikelilingi dua orang yang bermasalah cara berpikirnya," bisik Xue Feng, merasakan bahwa hari ini tidak berjalan baik baginya."Hey, apakah kamu punya makanan? Beri aku sedikit," tanya Tang Hua dengan suara dingin.Xue Feng yang mendengar itu berbaring sambil menatap langit yang gelap, ditutupi oleh pasir, sambil menarik napas panjang. Sulit baginya menerima perubahan yang begitu besar pada Tang Hua.Xue Feng mulai waspada, yakin bahwa makhluk elemen api mendiami kolam mendidih tersebut. Tang Hua semakin ganas menyerang monster kadal, khususnya saat melihat kolam yang mendidih, seolah-olah mengetahui apa yang tersembunyi di dalamnya.Dia memperhatikan bahwa kekuatan Tang Hua setara dengan penguasa spiritual tahap kelima, mungkin karena esensi es yang mendiami tubuhnya. Selain perubahan kepribadian dan penampilannya, kekuatannya juga meningkat secara signifikan.Bunyi air yang mendidih terus menggema, dan pada saat yang sama, Xue Feng mendeteksi adanya makhluk yang sesuai dengan dugaannya. Saat makhluk di dalam kolam lahar mendidih itu berusaha keluar, dia juga merasakan getaran hebat di balik lubang-lubang di dinding gua sekitarnya, membuatnya merasa bahwa situasi mereka semakin berbahaya.Xue Feng teringat pada bebola yang dapat meledak di punggung kadal. Meskipun kadal yang menyerang Tang Hua saat ini tidak menggunakan bola-bola tersebut, mungkin untuk tidak merusak tempat tingga
Sebelum sempat Xue Feng mengingatkan Tang Hua untuk tidak menyerang bebola yang mendekati mereka, Xue Feng melihat dengan menghela napas ringan bahwa Tang Hua sudah melemparkan jarum sepanjang satu meter ke arah bebola itu."BOOOOMM!" terdengar suara ledakan yang mengguncang gua, dan langit-langit gua bergoncang hingga batu-batu mulai berjatuhan.Xue Feng menyaksikan batu-batu yang berjatuhan dengan tenang. Ia bisa membayangkan gua ini akan runtuh jika serangan monster kadal terus berlanjut.Tiba-tiba, dia menyadari bahwa runtuhnya gua ini tidak berdampak banyak padanya. Mungkin mereka memperoleh banyak energi emas, terutama Tang Hua dan Ling Qi.Setelah itu, keempat cacing mekanik tiba-tiba menyerang langit-langit gua dengan bom petir, mengguncang gua itu. Monster kadal, seolah terprovokasi, terus menyerang dengan bebola ledakan besar, dan kadal-kadal lainnya juga melanjutkan serangannya. Hampir berpuluh ribu bebola ledakan meluncur menuju mereka.Sementara itu, Ling Qi juga menyeran
Saat Xue Feng sedang merawat luka meridiannya, tiba-tiba ruang spiritualnya mengalami sesuatu yang aneh. Ia melihat Ji Feng, yang selama ini hanya diselimuti oleh energi spiritual dengan tenang, tiba-tiba menarik semua bahan logam yang ada di ruang spiritual tersebut.Xue Feng terkejut melihat jarum-jarum kalajengking yang telah dikumpulkannya sebelumnya dalam ruang spiritual bergerak menuju tubuh Ji Feng, yang masih terlihat tertidur dalam proses evolusinya. Saat jarum-jarum logam itu menembus tubuh Ji Feng, mereka seolah-olah berubah menjadi cairan logam yang melingkupi tubuh si kumbang besar itu.Meskipun Xue Feng sulit melihat dengan jelas karena Ji Feng mulai diselimuti oleh cairan logam dari jarum-jarum yang jumlahnya tidak diketahui, ia merasa yakin bahwa tidak ada masalah terjadi. Mungkin karena evolusi Ji Feng sebagai monster elemen logam, logam-logam di sekitarnya tertarik pada proses evolusinya.Setelah beberapa waktu, Xue Feng melanjutkan perawatan dirinya. Ling Qi masih d
Mereka semua mulai bergerak. "Hua-Hua, ayo bawa aku ke tempat yang kamu kunjungi sebelumnya," ucap Xue Feng pada Tang Hua yang hanya menunggu Xue Feng untuk bergerak.Tang Hua mengernyitkan matanya. Kemudian, dia mulai menuju ke dalam gua seperti sebelumnya yang dibawa oleh es yang muncul. Tetapi, kali ini lebih sombong. Muncul kerusi es yang meluncur laju sambil Tang Hua hanya duduk dengan dingin seperti seorang permaisuri.Xue Feng tercengang. Seperti itu juga bisa? Apakah aku juga harus membiarkan Ling Qi menjadi katil untuk membawaku terbang?Memikirkan sudah lama berbaring seminggu ini. Dia dengan cepat terbang mengikuti Tang Hua bersama yang lainnya.Setelah mengikuti Tang Hua sampai kedalam gua es yang dia masuki sebelumnya. Xue Feng dengan bingung melihat Tang Hua terus masuk kedalam kolam yang sudah tidak lagi dingin seperti sebelumnya karena tidak ada lagi esensi es didalamnya."Apakah ada gua lainnya di dalam kolam ini?" bisik Xue Feng sambil mengikuti Tang Hua. Muncul gele
Saat Xue Feng dengan senang hati makan bersama Fen Hu, si rubah merah itu, dia juga mengaktifkan kemampuan deteksinya untuk menyelidiki dibawahnya dalam jarak seratus meter dari kapal terbang yang terbang rendah itu.Dia juga membiarkan Fen Hu membawa beberapa potong daging untuk diberikan pada Tang Hua yang mengintai di balik dalam kabin.Sebenarnya, Xue Feng sudah menyadarinya bahwa Tang Hua yang dingin itu sedikit lucu, karena dia tiba-tiba menjadi seorang kaki kuliner setelah berubah kepribadiannya.Setiap kali waktu makan, dia menjadi lebih bersemangat meskipun dia mencoba menyembunyikan dengan wajah dinginnya.Tetapi, Xue Feng mempunyai pikiran yang sangat kuat, dan emosi seseorang tidak dapat disembunyikan saat dia ingin mengetahuinya.Saat dia hanya menyelidiki dengan iseng tanpa terlalu fokus karena sedang menikmati daging panggangnya, tiba-tiba, dari radarnya dia melihat sebuah danau yang sangat luas dengan air yang sangat jernih. Karena dia berpikir bahwa seharusnya semua h
Terdengar suara anak panah menembus udara menyerang patung gelap itu, namun, anak panah tersebut seolah ditelan oleh tubuh gelap itu. Kesepuluh burung memanah menyerang dengan kecepatan seolah mereka melajang selama dua puluh tahun, menyerang patung gelap dengan kecepatan tangan yang mengagumkan. Patung gelap hanya membiarkan tubuhnya diserang oleh anak panah, seolah memperhatikan setiap gerak tubuh patung burung yang menyerangnya.Patung monster lainnya juga menyerang, dipimpin oleh serigala manusia yang marah melihat adanya patung yang menyerupainya tetapi berwarna gelap. "Makhluk keparat! Beraninya kamu meniruku!" jerit patung serigala dengan marah, menyerang patung gelap yang meniru tubuhnya dengan tombak berkepala kapak.Monster kadal juga terprovokasi melihat adanya makhluk aneh yang meniru tubuh mereka. Dengan kedua kapak di tangannya, dia juga menyerang patung gelap yang menirunya. Serangan mereka tidak mempan, memicu kemarahan karena merasa diejek oleh patung yang lebih kuat
Kelompok itu berlari cepat menuju danau dengan menggunakan teknik pelarian masing-masing. Mereka terlihat seperti orang barbar dengan berpakaian bulu dan daun-daun yang terikat di tubuh mereka.Saat Xue Feng terus termenung, tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan menyadari kedatangan beberapa orang yang berpakaian aneh. Dia menganggap mereka sebagai orang pribumi di dunia ini yang berpakaian gelap.Dia hanya duduk dengan tenang sambil melihat kedatangan mereka melalui deteksinya. Ling Qi duduk di atas pohon seolah benar-benar seekor burung. Fen Hu berada di sisi Xue Feng sambil meminum air tebu yang keluar mengapung dari tempayan.Setelah beberapa menit, kelompok itu, yang mengira hanya mereka yang berada di danau, terkejut melihat kelompok Xue Feng yang berpakaian rapi dan bergaya. Xue Feng berpakaian gelap dari lendir Ling Qi. Sementara itu, Tang Hua mengenakan baju putih biru es dengan rambut putih berapi biru es yang terlihat sangat aneh.Ketika itu, mereka semua menjadi waspada. "Bos!
Xue Feng mulai membiarkan belalang sembah yang dia ambil tadi melepaskan diri dan terbang menuju kelompok mereka. Saat itu, pemimpin belalang sembah juga menyuruh beberapa belalang sembah kecil lainnya membawa pisau emas itu pada Xue Feng.Melihat pisau emas yang dihulurkan padanya, Xue Feng merasa bingung apakah seharusnya dia mengambilnya. Awalnya, dia yang menculik serangga itu dari kelompok mereka.Tetapi, melihat serangga yang mengulurkan padanya seolah tidak puas membiarkannya terus memegang pisau itu, Xue Feng akhirnya mengambil pisau emas itu dengan bingung.Setelah Xue Feng mengambil pisau itu, semua belalang sembah mulai terbang kembali menuju arah mereka pergi tadi. Kali ini, gerombolan belalang sembah terlihat lebih waspada, takut ada lagi anggota mereka diculik oleh orang seperti Xue Feng."Emm.. Lumayan. Menculik, dan mendapat hadiah. Kelompok yang aneh.." ucap Xue Feng sambil menatap pisau emas itu."Itu senjata elemen emas