Mereka semua mulai bergerak. "Hua-Hua, ayo bawa aku ke tempat yang kamu kunjungi sebelumnya," ucap Xue Feng pada Tang Hua yang hanya menunggu Xue Feng untuk bergerak.Tang Hua mengernyitkan matanya. Kemudian, dia mulai menuju ke dalam gua seperti sebelumnya yang dibawa oleh es yang muncul. Tetapi, kali ini lebih sombong. Muncul kerusi es yang meluncur laju sambil Tang Hua hanya duduk dengan dingin seperti seorang permaisuri.Xue Feng tercengang. Seperti itu juga bisa? Apakah aku juga harus membiarkan Ling Qi menjadi katil untuk membawaku terbang?Memikirkan sudah lama berbaring seminggu ini. Dia dengan cepat terbang mengikuti Tang Hua bersama yang lainnya.Setelah mengikuti Tang Hua sampai kedalam gua es yang dia masuki sebelumnya. Xue Feng dengan bingung melihat Tang Hua terus masuk kedalam kolam yang sudah tidak lagi dingin seperti sebelumnya karena tidak ada lagi esensi es didalamnya."Apakah ada gua lainnya di dalam kolam ini?" bisik Xue Feng sambil mengikuti Tang Hua. Muncul gele
Saat Xue Feng dengan senang hati makan bersama Fen Hu, si rubah merah itu, dia juga mengaktifkan kemampuan deteksinya untuk menyelidiki dibawahnya dalam jarak seratus meter dari kapal terbang yang terbang rendah itu.Dia juga membiarkan Fen Hu membawa beberapa potong daging untuk diberikan pada Tang Hua yang mengintai di balik dalam kabin.Sebenarnya, Xue Feng sudah menyadarinya bahwa Tang Hua yang dingin itu sedikit lucu, karena dia tiba-tiba menjadi seorang kaki kuliner setelah berubah kepribadiannya.Setiap kali waktu makan, dia menjadi lebih bersemangat meskipun dia mencoba menyembunyikan dengan wajah dinginnya.Tetapi, Xue Feng mempunyai pikiran yang sangat kuat, dan emosi seseorang tidak dapat disembunyikan saat dia ingin mengetahuinya.Saat dia hanya menyelidiki dengan iseng tanpa terlalu fokus karena sedang menikmati daging panggangnya, tiba-tiba, dari radarnya dia melihat sebuah danau yang sangat luas dengan air yang sangat jernih. Karena dia berpikir bahwa seharusnya semua h
Terdengar suara anak panah menembus udara menyerang patung gelap itu, namun, anak panah tersebut seolah ditelan oleh tubuh gelap itu. Kesepuluh burung memanah menyerang dengan kecepatan seolah mereka melajang selama dua puluh tahun, menyerang patung gelap dengan kecepatan tangan yang mengagumkan. Patung gelap hanya membiarkan tubuhnya diserang oleh anak panah, seolah memperhatikan setiap gerak tubuh patung burung yang menyerangnya.Patung monster lainnya juga menyerang, dipimpin oleh serigala manusia yang marah melihat adanya patung yang menyerupainya tetapi berwarna gelap. "Makhluk keparat! Beraninya kamu meniruku!" jerit patung serigala dengan marah, menyerang patung gelap yang meniru tubuhnya dengan tombak berkepala kapak.Monster kadal juga terprovokasi melihat adanya makhluk aneh yang meniru tubuh mereka. Dengan kedua kapak di tangannya, dia juga menyerang patung gelap yang menirunya. Serangan mereka tidak mempan, memicu kemarahan karena merasa diejek oleh patung yang lebih kuat
Kelompok itu berlari cepat menuju danau dengan menggunakan teknik pelarian masing-masing. Mereka terlihat seperti orang barbar dengan berpakaian bulu dan daun-daun yang terikat di tubuh mereka.Saat Xue Feng terus termenung, tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan menyadari kedatangan beberapa orang yang berpakaian aneh. Dia menganggap mereka sebagai orang pribumi di dunia ini yang berpakaian gelap.Dia hanya duduk dengan tenang sambil melihat kedatangan mereka melalui deteksinya. Ling Qi duduk di atas pohon seolah benar-benar seekor burung. Fen Hu berada di sisi Xue Feng sambil meminum air tebu yang keluar mengapung dari tempayan.Setelah beberapa menit, kelompok itu, yang mengira hanya mereka yang berada di danau, terkejut melihat kelompok Xue Feng yang berpakaian rapi dan bergaya. Xue Feng berpakaian gelap dari lendir Ling Qi. Sementara itu, Tang Hua mengenakan baju putih biru es dengan rambut putih berapi biru es yang terlihat sangat aneh.Ketika itu, mereka semua menjadi waspada. "Bos!
Xue Feng mulai membiarkan belalang sembah yang dia ambil tadi melepaskan diri dan terbang menuju kelompok mereka. Saat itu, pemimpin belalang sembah juga menyuruh beberapa belalang sembah kecil lainnya membawa pisau emas itu pada Xue Feng.Melihat pisau emas yang dihulurkan padanya, Xue Feng merasa bingung apakah seharusnya dia mengambilnya. Awalnya, dia yang menculik serangga itu dari kelompok mereka.Tetapi, melihat serangga yang mengulurkan padanya seolah tidak puas membiarkannya terus memegang pisau itu, Xue Feng akhirnya mengambil pisau emas itu dengan bingung.Setelah Xue Feng mengambil pisau itu, semua belalang sembah mulai terbang kembali menuju arah mereka pergi tadi. Kali ini, gerombolan belalang sembah terlihat lebih waspada, takut ada lagi anggota mereka diculik oleh orang seperti Xue Feng."Emm.. Lumayan. Menculik, dan mendapat hadiah. Kelompok yang aneh.." ucap Xue Feng sambil menatap pisau emas itu."Itu senjata elemen emas
Setelah selesai membunuh beberapa kelompok monyet terbang itu, mereka melanjutkan memasuki bagian dalam hutan lagi. Xue Feng masih tidak dapat memastikan dengan jelas kemampuan pisau emas itu.Dia khawatir pisau itu hanya mampu digunakan beberapa kali saja sebelum kemampuannya melemah, dan pisaunya mulai rusak. Jadi, setiap kali setelah dia menggunakan pisau emas itu, Xue Feng akan menyimpannya di dalam ruang spiritual, berpikir bahwa energi spiritual di dalam ruang spiritualnya mampu memelihara pisau emas itu.Saat mereka memasuki lebih dalam hutan gelap itu, Xue Feng memperhatikan bahwa kebanyakan monster yang ada di hutan ini tidak menggunakan energi spiritual, yang membuatnya aneh. Tetapi, mereka semua memiliki tubuh yang sangat berbeda dengan monster yang pernah dia lihat. Semua monster yang mereka temui menyerang menggunakan fisik mereka yang kokoh, tanpa menggunakan energi spiritual. "Apakah kerana mereka diracuni oleh racun gelap yang me
Mendengar pertanyaan Xue Feng, bocah lelaki dan gadis kecil itu mulai memerah matanya. Melihat saudara perempuannya ingin menangis, dia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan emosinya."Sebelum ibuku meninggal, ia mengatakan aku harus membawa saudara perempuanku ke gunung petir untuk menemukan seseorang yang mempunyai tanda yang sama dengannya. Dia akan selamat jika bersama dengannya.." balas bocah lelaki itu yang menatap Fen Hu, matanya juga mulai memerah seolah mengingat Ibunya.Gadis kecil itu juga mulai menangis tersedu-sedu, merasa bersalah atas kematian ibunya."Kami dapat sampai ke sini tanpa diserang monster karena itu adalah kemampuan rubah jiwa spiritual saudara perempuanku.. Tetapi, karena kami belum pernah berlatih, dia tidak dapat menggunakan terlalu sering kemampuan itu.. Karena ia akan kehabisan energi spiritual yang ada hanya sedikit di tubuhnya.." sambung bocah itu lagi, yang membuat Xue Feng akhirnya mengerti.Mendengar
Setelah semua orang terlihat siap, Xue Feng memulai perjalanan mereka menuju gunung petir yang hanya berjarak dua kilometer darinya. Karena mereka tidak mengetahui apa-apa tentang gunung itu, Xue Feng lebih waspada terhadap gunung tersebut daripada hutan gelap yang baru saja mereka lewati.Setelah terbang rendah mendekati gunung, mereka semua melihat tanah di sekitar gunung itu seperti dipenuhi lendir hitam yang mengeliat, membuat mereka berhenti dan melihat dengan curiga pada tanah yang mengeliat tersebut."Apakah lendir itu mencoba memasuki area gunung? Atau mereka sekarat disana?"Saat mereka bingung dengan apa yang mereka lihat, tiba-tiba lendir hitam itu seolah menyadari kehadiran mereka yang terbang rendah.Seketika itu juga, lendir hitam itu dipenuhi mata merah yang membuat bulu kuduk kedua bocah yang belum pernah melihat hal mengerikan seperti itu berdiri tegak.Xue Feng juga merasa tidak nyaman dengan hal yang terlihat sedikit menyeramkan, dengan mata yang memenuhi lendir ya