Sore hari yang seharusnya teduh tiba-tiba terkotori dengan keributan yang terjadi di tepian danau teratai biru. Kali itu Zhou Fu tengah berjalan-jalan bersama Liao Ting setelah keduanya keluar dari rumah makan. Andai bukan karena mendengar kegaduhan tersebut, Liao Ting telah berniat mengajak Zhou Fu kembali. Pada akhirnya, baik Liao Ting maupun Zhou Fu sama-sama berniat menghampiri sumber kegaduhan karena penasaran. Terlihat di pinggiran danau, tiga orang outer disciple tengah berdebat dengan seorang pria paruh baya yang sepertinya hendak diusir dari wilayah Blue Lotus Sect. Liao Ting berjalan cepat dan diikuti dengan Zhou Fu di belakangnya. Dari raut wajahnya, jelas Liao Ting tahu siapa pria yang datang tersebut. “Paman Chang…” Liao Ting menyapa dengan wajah gusar sementara tiga outer disciple mundur beberapa langkah melihat kedatangan Liao Ting. Meski menjadi guru yang tak begitu mendapat muka di sektenya sendiri, di hadapan para outer disciple, Liao Ting masih cukup dihormati. “T
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Zhou Fu melihat pembantaian tanpa bisa melakukan perlawanan. Jika dipikir ulang, andai dia mencoba melakukan perlawanan pun hasilnya akan sama saja. Zhou Fu baru berada di Base Realm 9, meski pencapaiannya terbilang gemilang, tetap saja ia akan kalah dengan mudah ketika berhadapan dengan 10 kultivator Foundation Realm. ‘Mereka bukan siapa-siapaku!’ Berulang kali Zhou Fu meyakinkan dirinya bahwa ia tak perlu merasa terganggu dengan pembantaian yang dilakukan oleh anggota Blue Lotus Sect. Saat itu, malam telah larut dan Liao Ting mengajaknya untuk kembali ke sekte bersama-sama dengan 10 kultivator Foundation Realm yang beberapa waktu lalu melakukan pembantaian. Dengan tanpa perasaan berdosa, salah seorang dari 10 kultivator tersebut menepuk pundak Zhou Fu. “Ah, aku tidak tahu dari mana Tuan Lu membawamu, tetapi anak muda, kau memang terlihat belum memahami keadaan. Kita sebagai penegak keadilan harus tegas kepada orang-orang seperti itu. Jangan samp
Ketika dalam perjalanan kembali ke sekte, Liao Ting terlihat memiliki kegelisahan baru. Ia berjalan beriringan dengan Zhou Fu tetapi terlihat cukup kesulitan untuk berbicara sesuatu kepada pemuda tersebut. Meski tak begitu meyakini dugaannya, Zhou Fu menghentikan langkah untuk memastikan apakah asumsinya benar. “Senior, apakah senior mengkhawatirkan hutang 900 Qi Stone yang menjadi tanggungan Senior?” tanya Zhou Fu sebab beberapa saat sebelumnya ia melihat Liao Ting beberapa kali memandang lesu pada persediaan Qi Stone miliknya sendiri, sementara pria itu masih harus membayar hutang untuk obat-obatan yang dibelinya dengan Chang Mu di malam sebelumnya. Meski pada akhirnya obat-obatan tersebut hanya menjadi abu tak berguna, tetap saja hutang harus tetap dibayar. Liao Ting menggaruk lehernya sambil menampakkan raut wajah penuh penyesalan. “Andai aku tahu semua hanya akan jadi abu, aku tak mungkin membiarkan diriku berhutang sebanyak itu. Kuharap kau tak keberatan jika aku membayarnya se
Semakin dekat dengan lokasi kejadian, semakin telinga Zhou Fu panas oleh suara jeritan beberapa gadis. Masih samar apa yang sebenarnya terjadi hingga ketika Zhou Fu tiba di tempat kejadian, semuanya mulai terpampang jelas. Darah mengucur deras dari ulu hati Liao Ting, pria itu terkapar tak berdaya di atas tanah lapang dan terdapat seekor Demonic Beast berbentuk badak yang memiliki kekuatan setara dengan kultivator Foundation Realm tahap awal. Tak ada yang berani mendekat sebab para inner disciple hanya berada di tingkat Base Realm sehingga mendekat sama artinya dengan mengantar nyawa. “Sudah ada yang memanggil bantuan?!” Zhou Fu berteriak kepada beberapa inner disciple yang bersembunyi dan mengambil jarak. Ia tak paham bagaimana bisa tak ada seorang pun senior lain yang berada di lokasi ketika kejadian penyerangan terjadi. “Apa yang akan kau lakukan?!” “Jangan bertindak bodoh!” Teriakan demi teriakan terarah pada Zhou Fu yang memang terlihat hanya memiliki tingkatan Base Realm 4 t
Liao Zhu, ponakan jauh dari Liao Ting pada akhirnya menerima harta warisan terakhir milik Liao Ting sebagaimana Liao Zhu merupakan sosok yang tersisa dalam silsilah keluarga Liao. Semua orang di Blue Lotus Sect bisa melihat betapa sedihnya wajah Liao Zhu saat paman satu-satunya yang ia miliki tewas dalam insiden penyerangan Demonic Beast. Wajah sedih yang dipamerkan Liao Zhu terus membayang-bayangi Zhou Fu dan membuatnya merasa kian muak pada pemuda tersebut. Demi membuat perhitungan yang setimpal, pagi itu Zhou Fu mencoba untuk mengikuti gerak-gerik Liao Zhu. “Saudara Liao, apakah kau ingin mengabarkan kematian Senior Liao pada kerabat jauh? Jika itu yang akan kau lakukan, bolehkah aku ikut serta dalam perjalananmu hari ini?” Zhou Fu membuat Liao Zhu kesulitan menjawab pertanyaan. Pagi itu Liao Zhu tengah pergi ke Pusat Biro Pengawalan Blue Lotus Sect dan berencana untuk memesan pengawalan dengan tingkat keamanan tertinggi. Yang tentu saja, biaya jasa dari hal tersebut terbilang ter
Zhou Fu menerima dengan baik keramahan yang diberikan Liao Zhu meski ia sudah bisa menduga jika ada rencana busuk di balik keramah-tamahan yang dibuat-buat tersebut. Pada awal keberangkatan mereka, Liao Zhu tak begitu tertarik kepada Zhou Fu tetapi setelah mendengar Zhou Fu berani memberi pinjaman sebanyak 2000 Qi Stone, Liao Zhu mulai menunjukkan perubahan sikap. Sepengalaman Zhou Fu, orang-orang serakah memiliki kecenderungan untuk menjilat sosok yang dirasa bisa memberi mereka keuntungan. Hari pertama perjalanan menuju ke Thosand Jade City, Zhou Fu memanfaatkan keramahan Liao Zhu untuk mencari informasi sebanyak mungkin seputar dunia kultivator. Meski sudah pernah tinggal bersama dengan Bao bersaudara, pengetahuan Zhou Fu masih terbilang minim mengingat semasa bersama Bao bersaudara, tugas utama Zhou Fu hanya seputar pembiasaan penggunaan energi Qi. Dari penuturan Liao Zhu, Zhou Fu tahu bahwa Holy Light Sect yang merupakan sekte dari Bao bersaudara saat itu menduduki rangking ke t
“Perkenalkan, namaku adalah Wangji, jika kalian berdua tak nyaman dengan keberadaanku di sini, aku bisa turun dan berjalan kaki saja.” Sosok pengelana yang bernama Wangji itu merasa minder setelah melihat jubah merah yang dikenakan Zhou Fu dan seragam biru yang dipakai Liao Zhu. Zhou Fu dan Liao Zhu terlihat bersih dan terpelajar sementara Wangji mendapati pakaiannya nyaris menyerupai pengemis. “Ehm… Aku ikut pendapat Saudara Zhou, namaku Liao Zhu dan dia adalah Zhou Fu.” Liao Zhu secara pelan-pelan membuat jarak setelah mengamati betapa miskinnya Wangji dari penampilan yang terlihat. Liao Zhu berharap agar Zhou Fu segera memutuskan untuk mengusir Wangji dari dalam kereta. Meski kemiskinan bukanlah sejenis penyakit menular, beberapa orang memang kerap menunjukkan reaksi alergi pada orang miskin. “Saudara Wang, sepertinya lukamu terlihat cukup baru. Apakah kau mengalami hal buruk di sekitar sini? Dan, karenanya kukira akan lebih baik jika kau beristirahat di dalam kereta.” Wangji mem
Sepanjang perjalanan menuju ke Thousand Jade City, Wangji membujuk Zhou Fu dan atau Liao Zhu untuk berkenan menerimanya bekerja sebagai pembantu dan rela tak mendapat upah asal dibiarkan mengikuti rombongan Liao Zhu. “Di kampungku, aku terkenal dengan bakat pijatku yang luar biasa. Aku bisa memulainya sekarang jika kalian mau, mana, mana yang pegal, akan kupijat tubuh kalian.” Wangji membuat gerakan bersiap melakukan pijatan dan di saat yang bersamaan, Liao Zhu melompat menudur dan duduk kian jauh dari Wangji. “Aku alergi pijatan!” Liao Zhu terlihat kesal dengan sikap Wangji yang mulai terlalu mengakrabkan diri. “Saudara Wang, apa motivasimu membuntuti kami? Bukankah kau bilang kau ingin berkelana untuk mencari pengalaman?” Zhou Fu memberi isyarat agar Wangji tak perlu memijat tubuhnya, lagipula, Zhou Fu tak nyaman jika tubuhnya disentuh-sentuh oleh pria lain. Mungkin akan jadi berbeda andai Wangji adalah sosok gadis manis yang santun, tentu baik Liao Zhu maupun Zhou Fu akan kesuli
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.