Beranda / Fantasi / Penguasa Benua Timur / 363 - Menuju Pembantaian

Share

363 - Menuju Pembantaian

Penulis: Banin SN
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-01 11:51:18
Tidak perlu menunggu waktu lama untuk membuat rombongan Putra Mahkota Huang memahami pesan Zhou Fu. Apa yang menjadi kekhawatiran Zhou Fu, kala itu juga mulai dirasakan oleh rombongan Putra Mahkota Huang. Tepat sesaat setelah Zhou Fu melepaskan pelukannya dari tubuh Yang Zi, bumi kembali diguncang oleh hantaman tubuh seseorang yang jatuh dari langit.

Tetapi, sedikit berbeda dengan pendaratan Zhou Fu, sosok tersebut tiba di atas bumi dalam keadaan berdiri tegap. Meski napasnya terdengar memburu, raut wajah pria itu terlihat jauh lebih santai ketimbang wajah Zhou Fu yang menampakkan gurat kegelisahan.

“Xing Long… Akan kupastikan kau mengulang lagi kegagalan lamamu, Ha ha ha!” ucap seseorang yang baru saja mendarat di tanah Shamo itu. Dialah Fang Bai yang mendiami tubuh Dan Mengxue. Pria itu menyeringai dan memutar kepalanya ke arah Yang Zi yang sedang menggendong Zhao Yunlei.

Meski tak begitu memahami ocehan Fang Bai, para senior bisa menebak maksud buruk atas ucapan tersebut. Secepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Benua Timur   364 - Tungau Kecil

    “Aaaaarrrrgghhh!!!” Situasinya sedang cukup sulit untuk dicerna oleh Zhou Fu, Putra Mahkota Huang, dan juga Nenek Lin Li. Yang mereka tahu adalah, Lau Chuen tiba-tiba terlempar jauh dan mendapatkan tiga baris luka menganga lebar yang memanjang di bagian dadanya. “Ka… Kapan dia melakukannya?!” Nenek Lin Li melesat mendekati Lau Chuen yang seperti sedang mengalami tiga tebasan pedang dalam sekali waktu. “Dia bahkan tak memegang pusaka apa pun!” Nenek Lin Li nyaris kesulitan mempercayai kepalanya sendiri. Lau Chuen bukanlah pendekar lemah yang bisa jatuh dalam sekali serangan, apalagi, itu bukanlah serangan langsung. Ia hanya sempat melihat gerakan ringan telapak tangan musuh tetapi tiba-tiba, Lau Chuen terpental dengan mendapat tiga sayatan dalam di dadanya. “Bagaimana ini? Aku kecewa jika begitu saja dia sudah tumbang!” Fang Bai mengangkat dua bahunya menghadap Putra Mahkota Huang, selaku pemimpin dari pasukan pemberontakan Markas Yianju. ‘Pantas saja istana kerajaan porak poranda d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • Penguasa Benua Timur   365 - Serangan Dimulai

    “Memberi serangan padamu?” Fang Bai menaikkan sebelah bibirnya. “Sayang sekali kau harus sedikit bersabar, Xing Long kecil!” Usai berbicara demikian, Fang Bai bergerak cepat menghampiri Lau Chuen yang tengah diberi pertolongan pertama oleh Nenek Lin Li. Dari seringai wajah yang ditampakkan Fang Bai, pria itu sepertinya berniat menyerang untuk mengakhiri hidup Lau Chuen. Bukan lagi menyerang untuk melukai. “Ini bahaya!” Zhou Fu melesat ke arah Fang Bai yang hendak menyerang Lau Chuen, menyusul di belakangnya, Putra Mahkota Huang juga melakukan hal yang sama. Mencoba mengejar Fang Bai sebelum pria itu berhasil melukai Lau Chuen. Tetapi… Fang Bai kembali memainkan sebelah telapak tangannya, seketika, terdengar dentuman keras yang mengakibatkan tubuh Putra Mahkota Huang terpelanting jauh sementara Zhou Fu sedikit berhasil menguasai keadaan dengan dua kakinya yang mundur ke belakang setelah tubuhnya menghantam dinding pembatas dan terpental. “Apa yang terjadi?!” Keringat dingin mulai b

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • Penguasa Benua Timur   366 - Taktik Zhou Fu

    Sebagai sosok yang telah hidup selama ratusan tahun, Fang Bai memiliki keunggulan berupa jumlah penguasaan jurus dan juga keragaman pengalaman bertarung dibanding Zhou Fu. Meski menyadari jika ia lebih lemah dalam beberapa hal, Zhou Fu merasa masih memiliki peluang untuk bertahan sebelum akhirnya mencari kesempatan untuk menghindar. ‘Hiduplah! Setidaknya sampai satu tahun ke depan!’ Setiap kali Zhou Fu berniat bertarung habis-habisan dengan Fang Bai, pesan dari Shufashen yang ia temukan kembali mengusik kepalanya. Dilihat dari penekanan pesan tersebut, sepertinya pemberi pesan juga sudah cukup memahami bagaimana level kekuatan musuh Zhou Fu kali itu. Akhirnya, Zhou Fu membuat keputusan untuk mencari kesempatan agar bisa menghindar dari Fang Bai. Ia melihat, pria itu bahkan belum mengeluarkan separuh dari semua kekuatannya. “Keluarlah! Menunggu itu membosankan, jika kau tahu!” Fang Bai mulai geram karena Zhou Fu tak segera keluar dari kepulan debu. Tak ada pergerakan yang terjadi da

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-02
  • Penguasa Benua Timur   367 - Terakhir

    Sebenarnya, akan lebih melegakan Zhou Fu jika ia hanya sendirian berhadapan dengan Fang Bai. Dengan demikian, ia tak perlu membagi pikiran untuk menyerang sekaligus menyelamatkan teman di waktu yang bersamaan. Terlebih, sepertinya Fang Bai memang memiliki tujuan untuk membuat Zhou Fu merasa bersalah dengan mencoba untuk menghabisi aliansi Zhou Fu. “Xing Long kecil… Kuberi tahu kau satu hal!” Fang Bai melangkahkan kakinya pelan-pelan ke sisi Zhou Fu. Zhou Fu turut membuat gerakan mundur teratur untuk memperkecil kemungkinan terburuk jika musuhnya melancarkan serangan jarak dekat. “Kau memiliki kelemahan besar yang akan selalu membuatmu terjungkal pada jurang kekalahan!” “Sebutkan…” jawab Zhou Fu dengan tenang. Melihat bagaimana musuh selalu memanggilnya dengan sebutan Xing Long, Zhou Fu mulai sedikit percaya jika bisa saja dia memang sosok Xing Long, atau, mungkin juga putra dari Xing Long. “Kau selalu melindungi orang-orang yang tak berdaya. Merangkul mereka yang lemah sama dengan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-03
  • Penguasa Benua Timur   368 - Berbalik Arah

    Bunyi gemeretak kerusakan badan kapal terdengar berisik. Zhou Fu paham jika itu adalah pertanda bahwa Fang Bai mulai berhasil membuat upaya untuk keluar dari tindihan kapal induk perang. Menyadari musuhnya telah membuat pergerakan, Zhou Fu segera menyerap energi dari alam, mengisi penuh ke bagian di dekat ulu hatinya untuk kemudian ia pergunakan sebagai sumber dari kekuatan Yokomoya. Mengingat bahwa tenaga dalam Zhou Fu masih terkuras habis oleh kekuatan unik Fang Bai, satu-satunya sumber kekuatan yang Zhou Fu miliki adalah Yokomoya. Setidaknya, ia menguasai dengan cukup matang tiga bentuk Yokomoya yaitu Zhiju Moya atau kekuatan yang berhubungan dengan penajaman insting, Xuanshu Moya, sejenis Yokomoya Sihir yang mampu memanipulasi musuh, dan Shenti Moya yang merupakan Yokomoya paling umum ditemui. Shenti Moya mamungkinkan penggunanya untuk membuat benteng pertahanan diri sekaligus menciptakan ragam senjata dari unsur-unsur di bumi. Ketika penyerapan energi yang dilakukan oleh Zhou Fu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Penguasa Benua Timur   369 - Tiupan Seruling

    “Aku akan memaksamu membayar lunas atas kecongkakanmu itu, Bajingan Kecil!” Fang Bai meludah sesaat sebelum akhirnya bergerak cepat untuk menghujani Zhou Fu dengan beragam serangan bertubi-tubi. “Sayangnya, kau sedang berbicara dengan orang yang tak bisa dipaksa, Pendekar Fang!” Zhou Fu berucap seraya menyambut serangan yang diberikan oleh Fang Bai. Pertemuan dua teknik Yokomoya pun terjadi. Karena Yokomoya merupakan sejenis keahlian dasar dalam bidang-bidang tertentu, penggunanya memiliki peran penuh untuk melakukan modifikasi dan pengembangan sesuai dengan kecapakan mereka. “Ah, jadi Shenti Moya bisa digunakan dengan cara seperti itu juga rupanya?!” gumam Zhou Fu setelah beberapa kali serangan jarak dekatnya hanya mengenai kepompong batu yang mana itu merupakan perlindungan yang dibuat oleh Fang Bai menggunakan Shenti Moya. Berbeda dengan dinding tak kasat mata yang terbuat dari unsur udara, tembok pembatas berbentuk batu yang terbuat dari unsur tanah nyatanya nyaris tak bisa dih

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Penguasa Benua Timur   370 - Kedatangan Pembawa Kemenangan

    *** Dua Bab saya jadikan satu *** Dari tinggi tubuhnya, orang akan menebak bahwa Maolin pastilah baru berusia sebelas tahun. Tetapi, ketika melihat kekuatan dan aura Maolin, orang akan meragukan apakah bocah itu benar-benar masih muda atau perempuan tua yang terjebak dalam fisik bocah kecil. Sebagaimana Xiao Ling kala itu, perempuan tersebut menduga jika Maolin pastilah perempuan tua dengan jasad anak-anak, maka, ia sama sekali tak merasa sungkan untuk meminta Maolin menggendong tubuhnya, melesat di atas gersangnya tanah negeri Shamo, lalu melompat dan mengawang ke udara untuk menembus benteng markas Yianju. “Ada yang mengikuti kita,” gumam Xiao Ling dengan mata terpejam. “Itu adalah ayahku.” Maolin membalas ucapan Xiao Ling dengan jawaban singkat. Xiao Ling mengerutkan alis sesaat setelah mendengar jawaban Maolin yang menurutnya merupakan bentuk dari sebuah ketidakjujuran. Perempuan berambut kusut itu pun melempar pertanyaan pada Maolin. “Kau mau membohongiku? Aku merasakan aura

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • Penguasa Benua Timur   371 - Zunshou Moya

    “Kau… Bertarunglah dengan pria itu dan jangan berhenti sampai di antara kalian ada yang tewas…” Xiao Ling mengarahkan telunjuknya kepada Maolin, ia juga menundukkan kepala, membuat wajahnya terbenam oleh rambut panjangnya yang kusut. Sepertinya Xiao Ling sedang tak ingin melihat pertumpahan darah yang diakibatkan oleh kesaktian ucapannya. Ketika mendengar perintah dari Xiao Ling, tubuh Maolin seperti bergegas mengikuti apa yang diperintahkan oleh perempuan berambut kusut tersebut. Tanpa menunggu lama, Maolin kecil telah mengaktifkan kekuatannya, membuat matanya bersemu merah dan tubuhnya mengeluarkan aura pekat yang cukup langka. Di saat yang bersamaan, Zhu Qiu tertawa lantang karena tak menduga akan berhasil memanfaatkan kekuatan ketua perompak Haidao untuk melawan musuhnya. Sementara itu, Fang Bai tak sadar telah memundurkan langkahnya ke belakang. Setidaknya, Fang Bai dikejutkan oleh dua hal sekaligus. “Zunshou Moya?! Yokomoya jenis itu benar-benar ada?” gumam Fang Bai seraya mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09

Bab terbaru

  • Penguasa Benua Timur   Hadiah Menarik di Hari Terbaik

    Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena

  • Penguasa Benua Timur   Dewi dari Kayangan

    Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan

  • Penguasa Benua Timur   Tujuan Mendarat di Benua Timur

    Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d

  • Penguasa Benua Timur   Teknik Tersembunyi

    Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc

  • Penguasa Benua Timur   Arogansi Putra Walikota

    “Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis

  • Penguasa Benua Timur   Sisi Menarik Berkuasa

    Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun

  • Penguasa Benua Timur   Incaran Yuan Kai

    Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera

  • Penguasa Benua Timur   Memasuki Kota Aneh

    Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c

  • Penguasa Benua Timur   Seorang Penyihir Ulung

    Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.

DMCA.com Protection Status