Share

Bab 81

Penulis: Soda Lemon
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Oke, aku akan katakan semua yang ingin kamu tahu," ucap Irish dengan tenang.

Kyra duduk kembali di sofa dan bertutur, "Cepat katakan."

"Satu minggu yang lalu, Alba dipecat dari rumah sakit. Kamu tahu, 'kan? Dia dipecat karena menerima uang darimu. Itu melanggar peraturan rumah sakit, jadi dia dilaporkan," ujar Irish. Dia memakai lipstik berwarna merah pekat. Ketika berbicara, bibirnya tampak seperti berdarah.

Kyra mendengus dingin, lalu membalas, "Aku sudah tahu tentang ini."

Irish bertanya, "Lantas, apa kamu tahu siapa yang melaporkan Alba?"

Mendengar ini, raut wajah Kyra sedikit berubah. Dia balik bertanya, "Kamu?"

"Kyra, aku nggak begitu kurang kerjaan. Aku dan Alba nggak punya dendam apa pun. Kami nggak pernah berhubungan. Aku memang bukan orang baik, tapi untuk apa aku berbuat jahat pada orang asing?" Irish diam sejenak, lalu melanjutkan dengan perlahan, "Orang yang melaporkannya adalah suamimu, Deven."

Kyra sontak terkejut saat mendengar nama Deven. Dia mencoba mengingat kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 82

    "Benar," sahut Irish. Dia mengeluarkan pulpen dari tas, membuka tutup pulpen, dan memberikannya kepada Kyra.Kyra menuliskan angka di cek, lalu meletakkan pulpennya. Irish mengambil cek itu. Ketika melihat nominalnya, raut wajahnya sontak berubah. Dia bertanya dengan kesal, "Sepuluh triliun? Kyra, kamu begitu gila uang? Memangnya kamu pantas bernilai 10 triliun?""Bukan aku, tapi posisi sebagai istri Deven yang bernilai 10 triliun. Kenapa? Kamu nggak punya uang sebanyak itu? Kalau nggak punya uang, untuk apa kamu berpura-pura kaya di hadapanku?" sindir Kyra dengan tatapan jijik.Irish menenangkan diri. Lagi pula, hidup Kyra tidak akan lama lagi. Jadi, dia terpaksa setuju untuk memberikan 10 triliun. Dia menggertakkan gigi dan berucap, "Baik, aku setuju. Tapi, berikan aku waktu untuk mengumpulkan uangnya. Satu hal lagi, ini rahasia di antara kita berdua."Kyra memandang Irish seraya tersenyum sinis dan memprovokasi, "Kamu tahu Deven begitu kejam, tapi kamu masih ingin mendekatinya? Iris

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 83

    Irish menangis tersedu-sedu sembari menjelaskan, "Aku nggak menyinggung Kyra. Aku hanya mentraktirnya minum kopi dan ingin minta maaf kepadanya. Terakhir kali, Kyra salah paham saat aku menjenguk Ibu Angkat. Kyra nggak mau dengar penjelasanku. Dia langsung menyiramku dengan kopi."Namun, Deven malah makin gusar setelah mendengar suara tangisan Irish. Dia menimpali, "Sifat Kyra memang begitu. Kamu nggak usah mempermasalahkannya. Cepat pulang."Sudah jelas Deven tidak menanggapi ucapan Irish dengan serius. Deven juga terdengar seperti membela Kyra. Irish masih ingin bicara, tetapi Deven sudah mengakhiri panggilan telepon.Di kantor presdir Grup Scott, Deven melihat video yang dikirim Irish. Kyra dan polisi itu berbincang sembari tersenyum. Dulu, Kyra hanya tersenyum seperti ini kepada Deven.Deven sudah melihat video ini berulang kali dan dia makin gusar setiap melihatnya. Apalagi setelah membaca pesan Irish yang mengatakan bahwa Kyra dan polisi itu tampak serasi. Mereka sangat cocok unt

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 84

    Belin memakamkan abu jenazah Alba di tempat pemakaman yang dibeli Irish. Segerombolan awak media datang untuk meliput berita kematian Alba. Belin pun memberi tahu awak media bahwa Irish adalah orang baik yang banyak membantu keluarga mereka. Jika ada kesempatan, Belin rela melakukan apa pun untuk membalas kebaikan Irish.Pada malam hari, para awak media baru pergi. Saat Belin hendak pergi, kepalanya tiba-tiba ditutupi dengan karung. Sebelum sempat merespons, Belin sudah ditahan di lantai dan dihajar habis-habisan. Belin terus memaki. Kemudian, Belin mulai memohon ampun karena merasa kesakitan. Suara seorang pria terdengar. "Ingat, kelak jangan sembarangan menyinggung orang. Ini pelajaran untukmu!"Belin melepaskan karung yang menutupi kepalanya, tetapi dia sama sekali tidak melihat siapa pun di sekitar tempat pemakaman. Kalau tubuhnya tidak terluka, Belin benar-benar mengira apa yang terjadi tadi hanya mimpi."Kyra, pasti kamu yang menyuruh orang untuk memukulku! Tunggu saja pembalasan

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 85

    Deven terus teringat dengan video yang dikirim Irish. Dia melihat Kyra tersenyum lebar kepada polisi itu. Deven masih bisa berpikiran secara rasional. Dia berusaha menahan kecemburuan di dalam hatinya.Kyra ingin melepaskan tangan Deven, tetapi Deven malah menggenggam tangan dengan kuat. Kyra yang kesakitan mencibir, lalu berkata, "Maaf, aku nggak pernah belajar akting. Jadi, aku nggak bisa berpura-pura tersenyum untuk menghiburmu. Kalau mau dihibur, kamu cari Irish saja.""Beraninya kamu bicara seperti itu," ujar Deven sambil menyipitkan matanya.Kyra tidak menanggapi ucapan Deven. Dia sangat lelah sehingga malas bertengkar dengan Deven.Deven bertanya lagi, "Kenapa kamu nggak menjawab panggilan teleponku?"Kyra menunduk sembari menyahut, "Baterainya habis. Deven, boleh pinjam ponselmu sebentar?"Deven bertanya balik, "Kamu mau apa?"Kyra tersenyum getir dan berucap, "Dulu, aku bisa melihat ponselmu sesuka hatiku. Sekarang aku bahkan nggak boleh meminjam ponselmu lagi. Nggak apa-apa,

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 86

    Deven melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Kyra. Jawabannya tentu saja tidak. Di belakang Kyra, dia selalu menjaga jarak dengan Irish."Apa perlu dipikirkan begitu lama? Kamu lagi cari alasan untuk menipuku?" tanya Kyra yang tersenyum sedih. Dia sudah terlihat sangat hancur.Deven melihat ujung mata Kyra yang memerah. Jakunnya bergerak sedikit, lalu dia mengalihkan pandangannya yang berkaca-kaca. Pria itu menjawab dengan dingin, "Jangan dekat-dekat sama polisi itu.""Deven, aku lagi tanya apa kamu sama Irish sudah lakukan semuanya?" tanya Kyra seraya mengerucutkan bibir. Dia ingin sakit hati sepenuhnya dan tahu apa kebenarannya."Kalau nggak? Harus tunggu kamu mati dulu? Maaf, aku nggak bisa tunggu begitu lama," timpal Deven. Tatapannya yang tajam dan sinis kembali diarahkan pada Kyra. Deven menyunggingkan senyuman, lalu menambahkan, "Kyra, sahabatmu jauh lebih jago daripada kamu di ranjang." Usai berkata demikian, Deven melihat air mata mengalir dari mata Kyra.Tubuh wanita it

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 87

    "Kalau nggak? Karena khawatir padamu? Kyra, nggak usah harap," jawab Deven sambil tersenyum licik.Tubuh Kyra gemetar hebat. Dia menahan diri di dinding dan mengedipkan mata yang membengkak, lalu bertanya, "Kamu begitu berharap aku mati?"Deven mengejek, "Kyra, kamu lupa ingatan atau sudah gila? Pertanyaan ini sudah kamu tanya berulang kali. Masa kamu nggak tahu seberapa ingin aku melihatmu mati? Alex sudah siapkan kafan dan peti mati untukmu, jadi kamu cuma perlu mati saja. Aku bahkan sudah beli kembang api untuk pemakamanmu."Deven memutar matanya. Dia mendekati Kyra, lalu melanjutkan sambil tersenyum sinis, "Foto favoritmu pasti foto nikah kita, 'kan? Nantinya aku bakal cetak foto itu, jadi kamu bisa pakai buat foto kenanganmu. Sebagai suami, aku sangat baik padamu, 'kan?"Emosi Kyra sudah sangat hancur. Dia bertanya sambil menggertakkan gigi, "Kamu sudah nggak bisa tunggu satu hari pun? Kamu begitu nggak sabar sampai sudah menyiapkan kafan untukku?"Deven berbisik di telinga wanita

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 88

    Irish tercengang, lalu segera bertanya, "Kamu nggak akan mengantarku?""Aku masih punya urusan lain," jawab Deven sambil memperhatikan jalan di depan. Sinar lampu jalan menyinari wajah sampingnya yang tampan melalui daun-daun pohon. Hal ini membuatnya terkesan makin dingin.Deven meraih kotak rokok dengan tangannya yang lain. Dia mengeluarkan sebatang dan menyalakannya, lalu membuka jendela mobil dan mulai merokok."Tapi Deven, Kyra yang meneleponku dan minta aku menjemputmu," jelas Irish sambil menggigit bibirnya. Dia tidak bisa menerima hal ini.Deven berucap dengan tak acuh, "Kalau gitu, carilah orang yang meneleponmu."Irish meraih lengan Deven dengan berani. Dia mengguncangnya sambil memohon, "Hari ini, Kyra menyiram kopi ke tubuhku. Aku sangat ketakutan. Tolong temani aku, ya. Kalaupun kamu nggak mau, setidaknya antar aku pulang."Deven melihat telapak tangan di atas lengannya. Dia segera memerintahkan seraya mengernyit, "Lepaskan."Irish memanggil lagi, "Deven ....""Aku nggak m

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 89

    Telepon terus berdering, tetapi tidak ada yang mengangkat. Meski sekarang sudah pukul 11 malam, seharusnya masih ada polisi yang bertugas. Setelah Kyra menelepon dua kali lagi, panggilan akhirnya tersambung.Di ujung telepon, seorang pria bersuara familier berkata, "Kantor polisi, ada yang bisa dibantu?"Kyra berkata, "Aku ingin melaporkan sesuatu ...."Usai menyampaikan laporan, Kyra memutuskan panggilan, lalu menelepon rumah sakit. Ketika ambulans tiba, Kyra sudah terkapar tidak sadarkan diri di lantai. Petugas medis pun bergegas mengangkutnya ke dalam mobil dengan menggunakan tandu.Di Vila Keluarga Clarke.Irish tengah tidur nyenyak ketika seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya dan berseru, "Nona Irish, Nona Irish, cepat bangun. Terjadi masalah besar!"Irish sontak terjaga dan bangkit dari ranjang. Begitu membuka pintu, dia langsung menampar pelayan itu dan membentak, "Apa kamu menganggap ucapanku hanya angin lalu? Untuk apa kamu mengetuk pintu kamarku waktu aku lagi tidur? Panik

Bab terbaru

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 630

    "Pak, istirahat saja dulu. Kamu sudah beberapa hari nggak tidur. Kantong matamu sampai hitam sekali," nasihat Alex yang mencemaskan kesehatan Deven.Deven tidak berbicara. Dia langsung masuk ke lift. Setibanya di hotel, Deven menelepon Alvin. Dia belum menyerah.Setelah mengetahui tujuan Deven menelepon, Alvin berujar dengan nada menyesal, "Pak, bukannya aku nggak ingin membantumu. Kakekku memang keras kepala. Kami sudah membujuknya, tapi dia nggak mau dengar.""Benaran nggak ada yang bisa membujuknya lagi?" tanya Deven yang menggenggam ponsel dengan makin erat."Sebenarnya ada.""Siapa?""Justin, anak Pak Farhan. Anak ini punya hubungan dekat dengan kakek kami. Kakek kami anggap dia cucu. Dia pasti bisa membujuknya."Justin .... Deven tersenyum sinis. Dia juga tahu Justin bisa membantu. Akan tetapi, Deven tidak bisa menerima permintaan Justin yang menginginkan Kyra. Mana mungkin dia menyetujui hal seperti ini!"Pasien yang diterima Pak Chokri diperkenalkan Justin?" tanya Deven."Benar

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 629

    Dulu, Kyra pasti akan menjelaskan saat Deven salah paham padanya. Deven boleh salah paham terhadap hal lain, tetapi tidak untuk perasaannya kepada Deven.Namun, sekarang tidak masalah lagi. Mereka memang tidak bisa kembali seperti dulu lagi, jadi tidak ada gunanya dijelaskan. Itu hanya buang-buang tenaga."Bagus kalau kamu tahu. Jadi, kita sudah bisa cerai belum?" tanya Kyra. Setelah makan obat pereda nyeri, tubuhnya tidak sakit lagi. Dia bahkan menyunggingkan senyuman indah.Meskipun wajahnya pucat pasi, Kyra tetap terlihat cantik dan elegan. Meskipun kehilangan banyak berat badan, itu sama sekali tidak memengaruhi kecantikan Kyra.Deven memang ingin melihat senyuman Kyra. Namun, setelah melihatnya, dia malah tidak merasa senang. Deven merasa Kyra sangat senang jika melihatnya marah. Wanita ini sampai menunjukkan senyuman yang sudah jarang terlihat.Kyra bisa melihat amarah pada tatapan Deven makin memuncak. Deven berkata, "Kamu sendiri yang keras kepala. Terserah kamu kalau ingin mat

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 628

    Perkataan ini sontak memadamkan hasrat dalam hati Kyra. Benar, orang tuanya telah meninggal. Bagaimana bisa dia berpelukan dan berciuman dengan Deven di sini?'Kyra, kamu terlalu lemah. Deven cuma merendahkan harga dirinya untuk membujukmu, tapi kamu langsung terjebak? Memalukan!' batin Kyra.Sorot mata Kyra seketika menjadi dingin dan penuh ejekan. Namun, Deven masih belum menyadari apa pun. Dengan mata terpejam, dia masih ingin mencium Kyra. Ciuman tadi membuatnya sungguh tak terlupakan.Deven ingin melanjutkan, tetapi Kyra sontak mendorongnya. Sebelum Deven bereaksi, Kyra sudah melayangkan tamparan ke wajahnya. Pipinya terasa perih, membuat Deven termangu.Ketika menatap Kyra kembali, dia melihat tatapan penuh ejekan itu. Kyra mencelanya, "Deven, kalau kamu butuh wanita, cari saja Irish.""Dia bukan istriku. Ngapain aku cari dia?" balas Deven."Waktu kalian melakukan pemotretan pernikahan, kenapa kamu nggak berpikir begitu?" sindir Kyra."Waktu itu, aku ...." Deven ingin mengatakan

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 627

    "Kalau kita cerai, aku langsung terima pengobatan!" pekik Kyra.Saking kesalnya, Deven sampai tertawa mendengar ucapan Kyra. Di ingatan Deven, Kyra paling takut merasa sakit.Namun, sekarang Kyra begitu tersiksa karena rasa sakitnya. Keringat bercucuran di dahi, wajahnya pucat pasi.Kyra masih terus melakukan perlawanan. Wanita yang dulunya mengatakan akan menemaninya, kini malah ingin meninggalkannya.Hati Deven diliputi kepedihan. Dia benar-benar tersiksa. Pada akhirnya, dengan ekspresi suram, dia memasukkan semua obat itu ke mulut Kyra.Saat berikutnya, Deven meraih pinggang Kyra dan merangkulnya dengan erat. Tubuh Kyra menempel dengan dada kekar Deven. Tidak ada sedikit pun celah di antara keduanya.Kyra ingin mendorong, tetapi tidak punya tenaga sebesar itu. Tenaganya sudah habis, apalagi dia mogok makan belakangan ini. Bagaimana mungkin dia sanggup mendorong Deven?Bibir Deven yang panas sontak mencium bibir Kyra yang kering dan pucat. Kyra ingin meninju Deven, tetapi Deven langs

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 626

    Ini sudah pasti persekongkolan. Justin dan Kyra saling mencintai, jadi Kyra ingin bercerai. Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini.Kyra tidak memahami maksud ucapan Deven. Persekongkolan apa yang dimaksudnya? Dia sampai mengira Deven ingin memfitnah Justin, tetapi ini hal yang wajar."Benar, kami memang sekongkol!" Kyra sama sekali tidak berniat untuk menjelaskan.Amarah pada tatapan Deven menjadi makin kuat. "Kamu nggak bisa hidup lama lagi. Apa perceraian begitu penting bagimu? Kamu nggak bisa berhenti berdebat dan fokus pada kesembuhanmu dulu?""Daripada berobat atau hidup, aku lebih ingin terbebas darimu. Masa aku harus mati dengan status masih menjadi istrimu? Aku nggak mungkin bisa tenang di alam sana! Sebelum mati, aku harus memastikan kita nggak punya hubungan apa-apa lagi!" pekik Kyra dengan mata berkaca-kaca sambil terisak-isak."Ternyata menjadi istriku lebih tersiksa daripada mati?""Benar! Yang kamu katakan benar!""Kyra, kamu rasa aku nggak bisa menemukan wanita l

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 625

    Ucapan ini membuat Kyra termangu sesaat. Nada bicara Deven persis saat dirinya dipaksa makan obat penguat janin. Apakah ini yang dinamakan trauma?Sama seperti sebelumnya, Deven memaksanya makan obat dengan tegas. Pria ini tidak pernah menanyakan pendapatnya dan selalu memaksakan kehendaknya.Kenapa Deven selalu bersikap angkuh dan merasa diri sendiri benar? Deven memang tidak pernah berubah. Egois dan sombong.Kyra mengernyit, mencengkeram perut atasnya. Dia mulai mencium bau amis darah di mulutnya. Sementara itu, Deven menjulurkan tangannya ke hadapan Kyra. "Makan."Kyra bersikeras menelan darahnya. Dia menepis tangan Deven dengan kesal. Obat pereda nyeri pun berserakan. Ada yang jatuh ke dekat kaki Deven, ada yang masuk ke tong sampah.Kyra tidak ingin seperti ini. Bahkan ketika dirinya sudah mau mati, dia masih tidak berkesempatan untuk membuat keputusan. Bukankah hidupnya sangat menyedihkan? Kyra ingin menjadi dirinya sendiri.Pada akhirnya, Deven kehilangan kesabarannya. Dia suda

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 624

    Kyra benar-benar bahagia. Tidak ada sedikit pun kesedihan dalam hatinya.Tiba-tiba, pintu bangsal terbuka. Angin dingin berembus masuk, membuat Kyra yang berbaring di lantai merasa makin dingin hingga tubuhnya gemetaran.Saat berikutnya, Kyra mendengar suara pintu ditutup dan suara langkah kaki yang terburu-buru. Dia menunduk, lalu melihat sepasang sepatu kulit yang dibelinya sebelum perang dingin dengan Deven.Dulu, Kyra sangat senang melihat Deven memakai sepatu kulit ini. Namun, sekarang dia buru-buru mengalihkan pandangan karena tidak ingin melihatnya.Organ dalamnya terasa makin sakit, seperti ada kapak yang membelah seluruh organ dalamnya. Rasa sakit ini sungguh menusuk.Kyra tidak bisa menahan kesakitan ini. Dia menggigit bibirnya sambil menangis sesenggukan. Deven awalnya marah, tetapi ketika melihat Kyra begitu kasihan, amarahnya langsung sirna dan digantikan dengan rasa iba.Deven berjongkok untuk menggendong Kyra ke ranjang. Kesehatan Kyra sangat buruk. Kyra tidak seharusnya

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 623

    Sudah gila?Kyra menggigit bibirnya yang kering dan pecah-pecah hingga meneteskan darah. Setelah mengalami semua ini, apa tidak sepantasnya Kyra kehilangan kewarasannya? Dia meringkukkan tubuhnya dan memeluk kedua kakinya dengan erat. Sekujur tubuhnya gemetaran hebat.Perawat itu terkejut melihat situasi ini. Setelah menjadi perawat selama bertahun-tahun, baru kali ini dia melihat pasien yang begitu keras kepala. Karena takut akan terjadi kecelakaan medis, perawat itu buru-buru berlari ke luar ruangan untuk mencari Deven.Pada saat ini, Deven sedang bersandar di koridor. Alex sedang melaporkan sesuatu padanya, "Pak Deven, tubuh Bu Kyra sudah sangat parah sekarang. Kalau masih terus mogok makan, kondisinya akan semakin gawat."Deven mengerutkan alisnya dalam-dalam. Awalnya, dia mengira Kyra hanya bercanda karena ingin membuatnya kesal. Tak disangka, Kyra benar-benar serius. Saat Deven baru hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara perawat."Pak Deven, gawat!" teriak perawat i

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 622

    Kyra mengulurkan tangannya karena kesakitan. Ternyata rasa sakit yang ditimbulkan karena penyakit kanker begitu menyiksa. Mana mungkin semudah itu tidak mau minum obat? Baru permulaan saja Kyra sudah tidak sanggup bertahan!Kyra ingin minum obat untuk meredakan rasa sakit di tubuhnya. Perawat itu menyerahkan obat pereda nyeri ke telapak tangan Kyra yang dingin. "Ayo cepat diminum."Dalam benak Kyra tiba-tiba teringat dengan ucapan Deven tadi. "Kyra, apa lagi ulahmu? Apa ini saat yang tepat untuk mengambek?""Kamu punya dua pilihan. Pertama, jalani pengobatanmu dan tetap menjadi istriku. Kedua, biarkan dirimu hancur begitu saja, mati sebagai istriku dan terpisah selamanya dari pria murahan yang ada di hatimu."Di depan mata Kyra, kembali terbayang saat Nelson terjatuh dari balkon. Dia terhempas ke tanah dan meninggal dengan mata terbuka. Dengan darah yang dimuntahkannya, Nelson menuliskan kode brankas ruang kerja di tanah. Ternyata kodenya adalah tanggal lahir Kyra.Tak lama kemudian, K

DMCA.com Protection Status