Martis mencoba menelan tiga biji setan sekaligus dan setelah sepuluh menit berlalu, dia tidak merasakan adanya reaksi atau efek apapun. Dia merasa bingung karena biji setan seharusnya memiliki khasiat yang abadi dan tidak mungkin kehilangan efeknya. Mia, Lancelot, dan Martis juga penasaran dengan hasilnya."Mungkin ada sesuatu yang tidak beres dengan biji setan tersebut," saran Mia. "Kita perlu mencari tahu lebih lanjut tentang biji setan ini dan mengapa Martis tidak merasakan efeknya.""Ya, itu mungkin ide yang baik," setuju Lancelot. "Kita bisa mencari informasi tentang biji setan tersebut. Tapi ke mana kita mencari informasi itu?"Martis juga menambahkan, "Tapi kita harus berhati-hati dan tidak sembarangan membocorkan hal ini. Jika memang ada risiko yang terkait dengan biji setan ini."Mereka pun setuju untuk mencari informasi lebih lanjut tentang biji setan tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya. Mereka ingin memastikan keamanan dan efek dari biji setan tersebut sebelum me
Mendengar serangan kejutan dari Martis, Mia dan Lancelot terkejut dan segera mengambil langkah mundur. Mereka melihat Martis yang berdiri dengan sikap yang tegang, matanya memancarkan kekuatan yang kuat dan penuh dengan niat bertarung."Ayah, apa yang terjadi padamu?" tanya Lancelot dengan cemas.Martis mencoba mengendalikan dirinya sendiri, tetapi kekuatan biji setan yang ada dalam tubuhnya tampaknya mempengaruhi nalurinya. Dia merasakan dorongan kuat untuk bertarung dan menggunakan kekuatannya yang baru ditemukan."Sungguh, aku tidak tahu apa yang terjadi. Tubuhku sepertinya terpengaruh oleh kekuatan biji setan ini. Aku merasa dorongan yang kuat untuk bertarung, untuk melawan musuh-musuh yang ada di hadapanku," jawab Martis dengan suara yang bergetar.Mia dan Lancelot saling pandang, mereka tahu bahwa situasinya menjadi lebih berbahaya. Mereka harus segera mencari cara untuk mengendalikan kekuatan Martis dan melindungi orang-orang di sekitarnya."Mungkin ada cara untuk mengendalikan
Martis melihat Smith terjatuh dan menyadari bahwa kekuatannya yang baru ditemukan telah mengalahkan agen tersebut. Dia merasa campuran antara kelegaan dan kebingungan melihat kekuatan yang ada dalam dirinya.'Kekuatan ini..., aku tidak pernah menyadarinya sebelumnya,' gumam Martis dengan heran.Mia dan Lancelot yang berdiri agak jauh dari Martis, terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Mereka menyadari bahwa Martis telah mengalami transformasi yang luar biasa dan memiliki kekuatan yang jauh melebihi apa yang mereka bayangkan sebelumnya."Martis, apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa memiliki kekuatan seperti ini?" tanya Mia berteriak dengan penuh keheranan.Martis menghela nafas dan mencoba menjelaskan, "Sepertinya biji setan yang aku telan telah mengaktifkan potensi magis yang tersembunyi dalam diriku. Kekuatan ini terasa begitu kuat dan tak terkendali, tapi aku harus belajar mengendalikannya."Lancelot menambahkan, "Ini luar biasa, Ayah. Kamu memiliki kekuatan yang luar biasa."Se
Ternyata saat Smith ingin kabur, Martis dengan cepat berlari dan langsung berada di hadapan Smith. Lalu Martis mengejutkan Smith dengan menggunakan kekuatan biji setan petirnya guna menyambar Smith.Smith merasa begitu terkejut ketika tiba-tiba dirinya disambar oleh kekuatan petir dari Martis. Dalam sekejap, tubuhnya terhempas beberapa meter ke belakang dan tergeletak lemas di atas tanah.Setelah itu, Martis menghampiri Smith dan berkata dengan nada berapi-api, "Jangan pernah menganggap rendah lawanmu, Smith. Kita tak pernah tahu apa yang bisa terjadi di dunia ini. Kita harus selalu siap dan berusaha melampaui batas kemampuan kita."Smith merasa malu dan merasa dirinya yang sangat sombong sebelumnya. Ia menyadari bahwa ia belum cukup kuat dan masih banyak yang harus ia pelajari."Aku minta maaf, Martis. Aku terlalu sombong dan menganggap enteng lawanku sebelum aku benar-benar tahu kemampuan mereka," kata Smith dengan rendah hati.Martis tersenyum dan berkata, "Tidak ada yang perlu di
Karena melihat anaknya yang sangat bersemangat, Martis pun dengan senang hati langsung mengajarkan anaknya tentang sistem secara mendalam. Sedangkan Mia, ia duduk termenung. Ia hanya memperhatikan kedua pahlawannya itu dari kejauhan.Tanpa sadar, Mia yang sedang duduk pun ia ketiduran. Namun ketika ia tertidur ia mendapatkan sebuah mimpi aneh. Dalam mimpi itu seolah-olah ia sedang melihat Martis dan Lancelot dalam bahaya."Tidak...!" Mia berteriak.Alhasil, teriakan Mia itu menarik perhatian Martis dan anaknya yang sedang berlatih."Mia? Ada apa...?" Martis bergegas mendekati Mia. Begitu pula dengan Lancelot.Mia kemudian baru sadar bahwa tadi hanyalah mimpi buruk. "Em..., tidak, aku sepertinya tadi hanya bermimpi buruk saja.""Lancelot, nampaknya Ibumu sedang kelelahan. Kita lanjutkan latihan kita nanti saja. Ayo, kita bereskan dulu tempat kita untuk bermalam malam ini."Mereka yang saat ini dalam perjalanan mencari artefak telah menjadi pengembara. Mereka akan beristirahat di mana p
"Apakah kau yakin, Lancelot?" tanya Martis."Aku yakin. Serahkan saja pria bertopeng ini padaku. Aku pergi dulu," jawab Lancelot.Tak lama dari situ, Lancelot bertemu dengan pria bertopeng. "Kau tidak akan bisa bersembunyi dariku, ayo hadapi aku.""Kau masih bocah, tapi gayamu sombong sekali ya? Baiklah, aku tidak akan segan meskipun menghadapi bocah sepertimu." Pria bertopeng itu langsung menggunakan kekuatan biji setan miliknya.Bam, bam, bam!Pukulan beruntun dilancarkan ke arah Lancelot.Lancelot dengan cepat menghindari serangan-serangan yang dilancarkan oleh pria bertopeng. Setiap kali pukulan didekatkannya, ia berhasil mengelak secara sempurna. Namun, Lancelot tidak dapat memukul balik si pria bertopeng yang semakin lama semakin menguasai pertarungan."Kau berhasil menghindari pukulanku dengan baik, tapi apakah kamu bisa melawan serangan terakhirku?" desak si pria bertopeng.Lancelot tidak menjawab, ia hanya fokus pada kejadian di hadapannya. Namun, tiba-tiba, dengan sekali lan
Albus terdiam sejenak dan nampak terguncang oleh perkataan Lancelot. Setelah berpikir sejenak, ia akhirnya berkata, "Benar, aku memang adalah anggota 'The Silent Hand'. Aku terpaksa bergabung dengan mereka untuk melindungi keluargaku. Tetapi, aku menyesal dengan pilihan yang aku ambil." Dan kali ini, nampaknya Albus mengatakan dengan jujur.Lancelot mengangguk, ia merasa telah menemukan fakta yang benar tentang Albus. "Aku percaya padamu untuk yang kali ini. Sebenarnya kita bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Asal kau tahu, Ayahku sudah pernah bertemu beberapa orang yang mengalami hal sama sepertimu, yaitu terpaksa bergabung dengan 'The Silent Hand' karena keluarga mereka disandera dan diancam akan dibunuh jika tidak mau bergabung."Albus tersenyum, ia merasa terharu dengan kepercayaan yang diberikan oleh Lancelot. "Aka tetapi, Nak. Aku sudah melakukan banyak hal jahat. Aku bahkan sudah banyak membunuh orang tak bersalah. Itu semua karena keegoisanku, alih-alih demi keluarg
Sementara itu, setelah mereka mengurus Albus, Mereka kembali mendapatkan satu Biji setan, itu adalah milik Albus. "Ini adalah Biji setan milik Albus. Ayah, maukah kau memakannya lagi? Dengan begitu, dengan kekuatan Albus, kita akan tetap berjuang bersamanya," ujar Lancelot."Baiklah. Ayah akan berusaha mengendalikan kekuatan ini nanti. Sekarang masih ada yang harus kita lakukan." Ternyata mereka masih harus menyelesaikan melawan pasukan 'The Silent Hand' yang tersisa.Biasanya, dalam satu markas 'The Silent Hand', para pasukan lainnya akan mundur ketika mengetahui pemimpin pasukan tewas. Tapi kali ini tidak, pasukan yang tadi datang melalui gerbang portal dimensi yang dibuka oleh Albus tidaklah demikian. Semakin mereka tahu Albus telah mati, sepertinya mereka semakin menggila."Suara keributan dan teriakan apa itu? Pasukan 'The Silent Hand' tampaknya tidak mundur meskipun pemimpin mereka telah tewas. Mereka bahkan semakin gencar dalam serangannya, seolah-olah mereka telah kehilangan s
Tubuh Martis yang tadinya terlihat lemah kini bangkit dan nampak sangat gagah. Kejadian ini membuat Black Rose marah. Hingga akhirnya ia langsung keluar menemui Martis. "Kurang ajar...!" teriak Black Rose seraya menyabetkan pecut yang ia pegang ke arah Martis. Martis yang merasakan adanya bahaya mendekat, tentu saja instingnya bekerja dengan cepat. "Aw...! Ampun! Aduh, atit...," ujar Martis mengejek Black Rose. "Sialan kau! Rupanya, kau pura-pura gila dan lemah selama ini hanya untuk mengungkap markas Hawa Vampire?!" Wajah Black Rose nampak sangat jelas bahwa saat ini ia sedang dalam emosi amarah tertinggi yang ia miliki. Padahal, Martis baru saja sadarkan diri. Akan tetapi, ia terus berlanjut mengerjakan tugas dan misi baru yang didapat dari sistem. "Apa kau bilang? Gila dan lemah?" Martis bingung dengan apa yang dikatakan oleh Black Rose. "Cih! Sudahlah, tak usah lagi berpura-pura. Selama ini dikatakan bahwa kau sempat depresi atas kehilangan dua temanmu yang berhas
Black Rose pergi ke suatu tempat. Nampaknya ia akan melakukan suatu ritual. "Bangkitlah...! Para pengikut ku...! Bangkit...!" Crash...! Sebilah pisau melukai tangan Black Rose, kemudian dengan adanya tetesan darah itu memancing sesuatu. Dan tak lama kemudian, datanglah puluhan wanita dengan paras cantik dan tubuh yang sexy. "Hahaha...! Bagus! Ini adalah saatnya kita untuk beraksi...!" Kemudian Black Rose mengawaikan tangannya tanda untuk ikut pergi mengikutinya. Dan tak lama kemudian, Black Rose tiba di sebuah bangunan yang ukurannya sangat besar. "Ini adalah Istana kita sekarang. Kemanapun kalian pergi, maka ke sinilah kalian akan kembali pulang. Apakah kalian semua mengerti...?!" ujar Black Rose dengan nada menggertak. "Siap! Mengerti...!" Tapi jawaban mereka benar-benar tetap kompak. "Bagus! Kalau begitu baiklah. Kita akan mengatur rencana dan strategi yang bertujuan untuk melawan manusia yang bernama Martis." Black Rose memberi penjelasan pada bawahannya. "Mart
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me