Pertarungan antara Martis dan Xander terus berlanjut dengan intensitas yang semakin tinggi. Keduanya saling melancarkan serangan dan menghindari dengan kecepatan yang luar biasa. Setiap pukulan, tendangan, dan serangan energi mereka saling bertabrakan, menciptakan dentuman yang menggetarkan medan pertempuran.Martis menggunakan kekuatan karetnya untuk menghindari serangan Xander dan melancarkan serangan balik yang cepat dan presisi. Dia memanfaatkan kecepatan dan kelenturannya untuk mengelabui Xander dan menyerang dengan pukulan yang kuat.Xander, di sisi lain, menggunakan kekuatan biji setan yang beragam untuk melawan Martis. Dia berubah bentuk, meluncur dengan kecepatan tinggi, dan melepaskan serangan energi yang mematikan. Setiap serangan Xander memiliki kekuatan yang luar biasa, tetapi Martis terus mencari celah dan berusaha mengimbangi serangan itu.Pertarungan mereka berlangsung lama, tetapi keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Mereka saling mempertajam kemampuan be
Martis tersenyum sinis mendengar kata-kata sang lawan. "Trik lain? Tentu saja, Xander. Ini baru permulaan."Kedua pria itu kembali bertarung dengan sengit. Serangan mereka saling beradu dan menyisakan jejak-jejak di tanah yang pecah-pecah. Keduanya sama-sama sengit dan terampil dalam menggunakan teknik pertarungan.Namun, Martis memiliki keuntungan dengan kekuatan dari Tahap Dua tersebut. Dia mengambil peluang, menghindari serangan Xander sambil mencari celah di antara gerakan musuhnya itu. Setelah lutut kanan Xander melemah dan hampir terjatuh ke lantai, Martis segera meraih kesempatan itu dan menyerang dengan penuh kekuatan.Tapi tiba-tiba, begitu saja, Martis terhenti. Xander telah mengeluarkan kekuatan yang begitu besar, hingga membuat Martis tak berkutik. "Kau belum cukup kuat, Martis," kata Xander dengan nada mengejek.Martis merasa kecewa dan frustrasi. Dia tahu kalau kekuatannya saat ini belum bisa mengalahkan Xander. Namun, Martis memiliki tekad yang lebih kuat untuk menjadi
Martis mendengarkan dengan seksama saat Daisy menjelaskan rahasia kekuatannya. Dia merasa terhormat bahwa Daisy mempercayainya untuk berbagi informasi tersebut. Setelah mendengar penjelasan Daisy, Martis merasa yakin bahwa mereka memiliki peluang untuk mengalahkan Xander."Daisy, kekuatanmu sungguh luar biasa. Aku yakin kita bisa mengalahkan Xander jika kita bekerja sama dengan baik," kata Martis dengan penuh keyakinan. "Berhubung Xander meremehkan kita, kita harus mengambil keuntungan dari kejutan ini."Martis dan Daisy mulai merencanakan strategi mereka. Mereka menyadari bahwa Xander sangat kuat, tetapi dengan kekuatan dan keahlian mereka yang saling melengkapi, mereka memiliki peluang untuk mengungguli Xander."Pertama, kita harus memanfaatkan kecepatan dan ketangkasanmu, Daisy. Gunakan kekuatanmu yang membuatmu bisa bergerak dengan bebas untuk mengelabui Xander," saran Martis. "Sementara itu, aku akan mencoba mengalihkan perhatiannya dengan serangan-serangan yang kuat dan tak terd
Daisy mengumpulkan kekuatan penuhnya pada telapak tangan sebelah kanannya, lalu berteriak. "Pukulan Ledakan Waktu...!"Boom!Pukulan itu tepat mengenai kepala Xander.Pukulan Ledakan Waktu dari Daisy menghantam kepala Xander dengan kekuatan yang dahsyat. Ledakan energi melanda Xander, mengirimkannya terpental ke belakang dengan kekuatan yang luar biasa.Tubuh Xander terhempas dan terjatuh ke tanah dengan keras. Efek dari Pukulan Ledakan Waktu membuat waktu seolah-olah melambat di sekitarnya. Xander terdiam, terpaku dalam keadaan yang terpental.Daisy melangkah maju dengan penuh keyakinan. Dia melihat Xander yang tergeletak di tanah, menyadari bahwa pukulannya telah memberikan dampak yang kuat. Namun, Daisy tidak ingin berhenti di situ.Dengan hati yang penuh keadilan, Daisy mendekati Xander yang masih tak berdaya. Dia ingin memastikan bahwa Xander benar-benar mengerti bahwa kejahatannya tidak akan ditoleransi lagi."Dengar baik-baik, Xander. Waktunya berakhir. Kekuatanmu tidak akan me
Smith menerima perintah dengan patuh dari Bos besar 'The Silent Hand'. Dia menyadari bahwa tugas ini bukanlah hal yang mudah, mengingat kekuatan dan keahlian yang dimiliki oleh Martis. Namun, sebagai tangan kanan Bos besar, Smith bertekad untuk menjalankan perintah dengan sebaik-baiknya."Dalam menangkap Martis, saya akan berhati-hati dan memastikan bahwa dia tetap hidup. Saya akan menggunakan segala keahlian dan sumber daya yang saya miliki untuk menemukan dan menangkapnya," kata Smith dengan tekad yang kuat.Smith mengetahui pentingnya menangkap Martis hidup-hidup untuk memenuhi permintaan Bos besar. Dia menyadari bahwa Bos besar memiliki alasan dan rencana tertentu terkait Martis, dan tugasnya adalah untuk melaksanakan perintah tersebut dengan cermat dan hati-hati."Dalam melaksanakan tugas ini, saya akan bekerja dengan tim yang handal dan menggunakan strategi yang tepat. Saya akan memastikan bahwa Martis tidak memiliki peluang untuk melarikan diri," tambah Smith.Smith menghormati
Martis mencoba menelan tiga biji setan sekaligus dan setelah sepuluh menit berlalu, dia tidak merasakan adanya reaksi atau efek apapun. Dia merasa bingung karena biji setan seharusnya memiliki khasiat yang abadi dan tidak mungkin kehilangan efeknya. Mia, Lancelot, dan Martis juga penasaran dengan hasilnya."Mungkin ada sesuatu yang tidak beres dengan biji setan tersebut," saran Mia. "Kita perlu mencari tahu lebih lanjut tentang biji setan ini dan mengapa Martis tidak merasakan efeknya.""Ya, itu mungkin ide yang baik," setuju Lancelot. "Kita bisa mencari informasi tentang biji setan tersebut. Tapi ke mana kita mencari informasi itu?"Martis juga menambahkan, "Tapi kita harus berhati-hati dan tidak sembarangan membocorkan hal ini. Jika memang ada risiko yang terkait dengan biji setan ini."Mereka pun setuju untuk mencari informasi lebih lanjut tentang biji setan tersebut sebelum mengambil langkah selanjutnya. Mereka ingin memastikan keamanan dan efek dari biji setan tersebut sebelum me
Mendengar serangan kejutan dari Martis, Mia dan Lancelot terkejut dan segera mengambil langkah mundur. Mereka melihat Martis yang berdiri dengan sikap yang tegang, matanya memancarkan kekuatan yang kuat dan penuh dengan niat bertarung."Ayah, apa yang terjadi padamu?" tanya Lancelot dengan cemas.Martis mencoba mengendalikan dirinya sendiri, tetapi kekuatan biji setan yang ada dalam tubuhnya tampaknya mempengaruhi nalurinya. Dia merasakan dorongan kuat untuk bertarung dan menggunakan kekuatannya yang baru ditemukan."Sungguh, aku tidak tahu apa yang terjadi. Tubuhku sepertinya terpengaruh oleh kekuatan biji setan ini. Aku merasa dorongan yang kuat untuk bertarung, untuk melawan musuh-musuh yang ada di hadapanku," jawab Martis dengan suara yang bergetar.Mia dan Lancelot saling pandang, mereka tahu bahwa situasinya menjadi lebih berbahaya. Mereka harus segera mencari cara untuk mengendalikan kekuatan Martis dan melindungi orang-orang di sekitarnya."Mungkin ada cara untuk mengendalikan
Martis melihat Smith terjatuh dan menyadari bahwa kekuatannya yang baru ditemukan telah mengalahkan agen tersebut. Dia merasa campuran antara kelegaan dan kebingungan melihat kekuatan yang ada dalam dirinya.'Kekuatan ini..., aku tidak pernah menyadarinya sebelumnya,' gumam Martis dengan heran.Mia dan Lancelot yang berdiri agak jauh dari Martis, terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Mereka menyadari bahwa Martis telah mengalami transformasi yang luar biasa dan memiliki kekuatan yang jauh melebihi apa yang mereka bayangkan sebelumnya."Martis, apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa memiliki kekuatan seperti ini?" tanya Mia berteriak dengan penuh keheranan.Martis menghela nafas dan mencoba menjelaskan, "Sepertinya biji setan yang aku telan telah mengaktifkan potensi magis yang tersembunyi dalam diriku. Kekuatan ini terasa begitu kuat dan tak terkendali, tapi aku harus belajar mengendalikannya."Lancelot menambahkan, "Ini luar biasa, Ayah. Kamu memiliki kekuatan yang luar biasa."Se
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang