Lalu mereka semua pergi ke suatu tempat. Saat pintu terbuka, mereka melihat sebuah ruangan pusat yang terang benderang. Di tengah ruangan ada sebuah patung besar yang dibuat dari batu. Batu tersebut sangat indah dan mulia, dan begitu pula dengan patung yang ada di tengah ruangan itu. Telia mengenali patung tersebut dan terkejut ketika menyadari keberadaannya."Ini patung Dewi Kehidupan, yang hilang selama berabad-abad. Ini adalah publikasi besar. kita mungkin bahkan bisa menemukan jalan keluar di sini," kata Telia dengan senyum yang lebar di wajahnya.Namun, sebelum mereka dapat mengeksplorasi lebih lanjut, sekelompok makhluk aneh datang dan menyerang mereka. Dalam baku tembak sengit, mereka berhasil mengalahkan makhluk-makhluk ini, tetapi Telia terluka parah."Kita harus membawa dia keluar dari sini, ke rumah sakit terdekat," ujar Martis.Telia, yang kehilangan banyak darah, masih sempat menyelipkan kata-kata terakhirnya sebelum semuanya melelap, "Ingatlah, jangan pernah menyerah. Ka
Setelah mereka mendarat di dunia baru itu, mereka merasa lingkungan sekitar sangat berbeda dengan dunia mereka. Langit berwarna ungu dengan awan berwarna emas, pohon-pohon berdaun biru dan bunga-bunga yang bercahaya. Sebuah pemandangan yang sangat mempesona.Mia, Martis, dan Lancelot mulai menjelajahi dunia baru mereka. Di sana, mereka bertemu dengan berbagai makhluk yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Ada makhluk yang berwujud seperti rusa, namun memiliki sayap seperti burung dan ekor seperti ikan. Ada juga makhluk yang tampak seperti bunga, namun bisa bergerak dan berbicara."Wow, ini sungguh menakjubkan!" Lancelot berseru, matanya berbinar melihat keajaiban baru."Ya, tapi kita harus tetap berhati-hati, Lancelot," kata Martis, ia memandangi dunia baru mereka dengan kewaspadaan. "Kita tidak tahu apa yang mungkin kita temui di sini."Mereka bertiga kemudian melanjutkan perjalanan mereka, dan berharap menemukan petunjuk tentang cara kembali ke rumah mereka. Namun, mereka juga m
Setelah mendengar penjelasan dari penjaga tua tersebut, Mia, Martis, dan Lancelot merasa semakin bersemangat. Mereka bertiga memutuskan untuk memulai petualangan mereka dengan mencari artefak pertama."Artefak pertama berada di Hutan Terlarang, tempat yang dipenuhi dengan makhluk-makhluk misterius yang sangat kuat dan ganas, dan lagi penuh dengan teka-teki yang harus kalian pecahkan," kata penjaga tua itu sambil memberikan mereka sebuah peta.Mereka bertiga pun berangkat menuju Hutan Terlarang. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan berbagai makhluk misterius yang mencoba menghalangi mereka sesuai apa yang dikatakan oleh penjaga. Namun, dengan keberanian dan kegigihan mereka, mereka berhasil melewati semua rintangan tersebut, dan itu juga berkat bantuan dari peri kecil yang membimbing mereka dan juga memberi tahu banyak hal akan kelemahan masing-masing dari musuh yang mereka hadapi.Setelah berhari-hari berjalan, akhirnya mereka sampai di pusat hutan. Di sana, mereka menemukan seb
Mengingat situasi yang mendesak dan berbahaya, peri suci kecil itu menggunakan beberapa tindakan.Pertama, dia langsung menggunakan Mantra Pelindung untuk melindungi Martis dan Lancelot dari serangan lebih lanjut. Ini akan memberi mereka waktu untuk menenangkan diri, mengumpulkan kekuatan mereka, dan merencanakan strategi."Terima kasih, Peri Kecil. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku tadi tanpa perlindungan darimu. Tapi, sebaiknya aku bergegas kembali maju," ucap Martis."Tidak, Martis. Jangan lakukan itu dulu. Saat ini mereka berada di tahap perubahan wujud menggunakan biji setan. Sebaiknya jangan gegabah." Peri kecil memberikan nasihat pada Martis."Benar, Martis. Sebaiknya kita berpikir terlebih dahulu." Mia ikut menambahkan.Saat ini mereka berempat berada di dalam perisai pelindung milik peri kecil. Sedangkan di luar sana, ada beberapa orang musuh mereka yang terus menggempur perisai itu agar hancur."Ayo, jangan berhenti. Hancurkan dinding pelindung ini. Kita harus mere
Martis menerima biji setan dari peri suci kecil. Dia menggenggam biji setan itu erat-erat dalam tangannya, siap untuk mengkonsumsinya. Namun, sebelum dia melakukannya, peri kecil memberikan peringatan terakhir."Martis, ingatlah bahwa memakan biji setan ini akan membawa perubahan besar dalam dirimu. Ada kemungkinan bahwa kekuatan yang kamu dapatkan akan menguasaimu dan mengubahmu menjadi makhluk jahat. Apakah kamu benar-benar siap untuk menghadapi konsekuensinya?"Martis menatap peri kecil dengan tekad yang kuat. "Aku siap menghadapi segala konsekuensi yang mungkin terjadi. Aku akan menggunakan kekuatan ini untuk melindungi orang-orang yang membutuhkannya. Aku tidak akan membiarkan kejahatan menguasai diriku."Dengan kata-kata itu, Martis mengangkat biji setan ke mulutnya dan memakannya. Rasanya pahit dan aneh, tapi Martis bertahan. Setelah beberapa saat, dia merasakan energi yang mengalir melalui tubuhnya, memberinya kekuatan yang luar biasa."Argh...!" Martis berteriak, karena tubuh
Martis benar-benar memanfaatkan kekuatan baru yang dimilikinya untuk melawan musuh-musuhnya. Dengan satu pukulan saja, dia berhasil menghilangkan nyawa salah satu dari mereka. Kemudian, keempat orang lainnya menggunakan kekuatan biji setan mereka dan berubah menjadi manusia setengah monyet.Martis melangkah maju dengan kekuatan yang meluap dan suaranya yang serak, menunjukkan bahwa kekuatan biji setan telah mengubahnya secara fisik dan mental. Dia memandang keempat musuhnya dengan tatapan penuh keberanian dan ketegasan."Kalian telah membuat kesalahan besar dengan melawanku! Kami tidak akan membiarkan kalian terus berkeliaran!" kata Martis dengan suara yang menggema, dan nadanya cukup tinggi.Dalam pertempuran yang berikutnya, Martis menggunakan kekuatan fisik dan sihirnya yang baru untuk melawan keempat musuhnya. Pukulan dan serangan magisnya begitu kuat sehingga musuh-musuhnya terdorong mundur. Martis tidak lagi ragu atau takut, dia hanya fokus pada tujuan untuk membalas dendam.Aka
"Bukankah sudah aku katakan bahwa Biji setan langka itu memiliki kekuatan yang luar biasa, tapi juga memiliki efek samping yang luar biasa. Biji setan itu dapat mengubah seseorang menjadi monster yang tak terkendali jika dia tidak mampu mengendalikan kekuatannya. Dan sepertinya, Martis belum sepenuhnya mampu mengendalikan kekuatan itu," kata peri kecil itu."Apa yang kamu katakan itu membuat aku khawatir, Peri Kecil." Lancelot khawatir mendengar penjelasan peri kecil itu."Jadi, setelah pertarungan ini, kita harus berwaspada. Kita harus siap jika Martis tidak bisa mengendalikan kekuatannya dan menjadi monster," lanjut peri kecil itu.Mia dan Lancelot saling pandang, mereka merasa khawatir. Mereka berdua tahu betul betapa kuatnya Martis, dan jika dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya, bisa jadi mereka semua akan berada dalam bahaya."Tapi, kita tidak boleh panik. Kita harus percaya pada Martis. Dia adalah orang yang kuat dan memiliki tekad yang kuat. Ia pasti bisa mengendalikan keku
Lancelot, dengan kekuatan sistem yang baru saja ia bangkitkan, terus berusaha menenangkan ayahnya. Meski Martis terus menyerang, Lancelot tidak menyerah. Dia tahu dia harus melawan ayahnya untuk menyelamatkan diri mereka."Hiyat...!" Lancelot menyerang lagi, kali ini dengan lebih banyak kekuatan. Dia bisa merasakan kekuatan yang diberikan oleh sistemnya semakin kuat, seolah-olah dia bisa merasakan setiap serangan yang datang dan menghindarinya sebelum terjadi."Ayah, kenapa kau begitu keras kepala...!" Lancelot berteriak, menahan rasa sakit dan kelelahan. Tapi dia tidak bisa berhenti. Dia harus melawan.Tiba-tiba, Martis berhenti. Dia menatap Lancelot dengan mata kosong, seolah-olah mencoba mengingat sesuatu. "Lancelot...?" Dia mengulangi nama itu, seolah-olah dia baru saja mendengarnya untuk pertama kalinya.Lancelot menarik nafas dalam-dalam, berharap bahwa ini adalah tanda bahwa ayahnya mulai sadar. "Ya, Ayah. Aku Lancelot. Anakmu."Tapi Martis hanya menggeleng. "Tidak... kau bukan
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang