Ternyata berkas itu adalah yang Dr. Aeon minta kepada Selena melalui email, dan pastinya berkas tersebut berisi informasi penting tentang penelitian dan detail tentang pertempuran yang akan dihadapi."Selena, bisakah kamu memberi kami sedikit petunjuk tentang apa yang ada di dalam berkas tersebut? Dan Dr. Aeon, apa yang membuat berkas ini begitu penting untuk persiapan pertempuran?" Martis pun kembali melontarkan beberapa pertanyaannya."Tentu, aku dapat memberikan informasi yang kalian butuhkan. Dalam berkas penelitian Cyborg dalam uji coba pertempuran skala kecil, terdapat beberapa poin penting di dalamnya," jawab Selena."Lalu?" tanya Martis lagi."Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan dan performa tubuh Cyborg dalam situasi pertempuran skala kecil. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tubuh Cyborg dapat berfungsi dengan baik dan memberikan keunggulan dalam pertempuran." Selena mulai menjelaskan lebih spesifik."Berarti, uji coba pertempuran skala kecil dilakukan deng
Nampaknya ini adalah masalah serius yang dihadapi oleh Roki dan Fred. Karena adanya pasukan Sanis yang memiliki bom nuklir dapat menjadi ancaman yang sangat besar dan membutuhkan penanganan yang hati-hati.Dalam menghadapi situasi ini, Roki dan Fred harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi diri mereka dan mencegah bom nuklir itu meledak. Mereka harus mempertimbangkan beberapa opsi"Fred, aku akan melakukan beberapa hal, dan kau juga harus membantuku. Ini gawat, lihatlah senjata itu. Itu adalah senjata nuklir!" seru Roki sedikit cemas."Iya, aku tahu Paman. Kalau begitu, aku akan segera melumpuhkan pasukan yang di arah sana." Fred kemudia langsung berlari mendekati musuh yang ia targetkan.Roki dan Fred harus berusaha mencari informasi lebih lanjut tentang bom nuklir yang dimiliki oleh pasukan Sanis. Mereka perlu mengetahui kekuatan dan karakteristik bom tersebut, serta cara menghentikannya. Dan yang paling mereka ingin tahu adalah berapa banyak jumlah bom nukl
Pertarungan antara Fred dan Michael tampaknya sangat penuh emosi. Keduanya adalah pejuang yang kuat dan berpengalaman, jadi bisa dibayangkan mereka bergerak dengan sama-sama cepat dan lincah. Mereka saling serang dan bertahan dengan gerakan yang hampir tampak seperti tarian.Dan sejak tadi, Michael merasakan perubahan kekuatan yang signifikan pada Fred. "Fred, apakah alasan kau untuk berkhianat hanyalah demi menambah kekuatan? Kau sangat berpikir pendek, Fred!"Michael tampaknya sangat marah dan bertekad untuk mengalahkan Fred karena rasa pengkhianatan yang dia rasakan. Dia menyerang dengan gerakan yang kuat dan cepat, ia dikenal dengan tinju yang kuat dan pintar menggunakan senjata jika dia membawa salah satunya dalam pertempuran."Kau salah besar, Michael. Ini semua bukan tentang kekuatan. Tapi perasaan, dan jiwa kemanusiaan. Selama ini kita telah dibohongi dengan kelompok Sanis. Mereka adalah dalang dari genosida." Di sisi lain, Fred tampaknya lebih tenang dan berusaha untuk berbic
Michael tampaknya benar-benar terobsesi dengan kekuatan dan tampaknya tidak peduli dengan konsekuensinya. Fred benar-benar dalam situasi yang sulit kali ini. Sejak tadi, ia hanya mampu terus bertahan menahan semua ledakan dari rudal yang Michael luncurkan.Dan ketika Fred telah menerima puluhan serangan, akhirnya mulai terdengar suara aneh pada kedua tangannya. 'Gawat! Jangan sekarang!' gumam Fred.Fred melihat kedua tangannya, dan ia tahu apa yang terjadi. Tentu saja kedua tangannya tidak mampu menahan serangan dari Michael karena jumlahnya sangat banyak. Bahkan saat ini saja, lokasi sekitar mereka nampak sudah seperti neraka. Kobaran api di mana-mana, dan ada juga beberapa mayat pasukan Sanis yang masih bergeletakan di sana, sementara yang lainnya sudah hangus menjadi abu akibat terkena ledakan rusak nuklir mini milik Michael.Situasinya pun semakin mencekam. Fred sempat merasa sedikit putus asa dan terkejut melihat keadaan sekitarnya yang hancur akibat serangan Michael. 'Tampaknya
Martis benar-benar seorang teman yang setia dan berani. Dia sangat berharap Fred akan segera pulih dan mereka bisa melanjutkan perjuangan mereka lagi bersama-sama.Dan kemudian, saat Martis baru saja keluar dari pintu rumah sakit darurat itu, ia berpapasan dengan Dr. Aeon yang berjalan dengan wajah panik dan juga tergesa-gesa."Dr. Aeon...?" ucap Martis."Sudah, nanti saja bicaranya. Di mana Fred? Aku mendapatkan informasi kau membawanya kemari. Tubuhnya tidak akan bisa disembuhkan dengan pengobatan ilmu medis biasa," balas Dr. Fred.Martis pun menepuk jidatnya sendiri. "Ya ampun...! Betapa bodohnya aku?! Aku sampai lupa. Kalau begitu Dr. Aeon, dia ada di ruangan ujung lorong ini. Aku juga harus segera pergi membantu Paman Roki. Aku harap Dr. Aeon dapat menyelamatkan Fred." Mereka berdua saling menatap dan menganggukkan kepala, lalu pergi untuk melakukan tugas masing-masing.Sementara itu, saat ini Roki masih berduel sengit melawan Michael. Dan kali ini, Roki tidak dapat Michael kalah
Michael, meski terluka masih berusaha berdiri tegak. Dia menatap Roki dengan tatapan tajam. 'Aku tidak akan kalah begitu saja,' gumamnya. Dia merasakan energi yang mulai mengalir dalam tubuhnya yang memberinya kekuatan untuk melanjutkan pertarungan.Di sisi lain, Roki merasa terkejut melihat Michael yang ternyata masih bisa berdiri. 'Aku harus lebih berhati-hati kali ini.' gumam Roki. Dia tidak boleh meremehkan lawannya, terlebih lagi Michael yang memiliki teknik pemulihan diri tingkat tinggi.Pertarungan berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Michael, meski ia terluka berusaha menyerang Roki dengan segala kekuatan yang dia miliki. Dia bergerak cepat, mencoba menghindari serangan Roki sebisa mungkin.Dan setelah beberapa puluh menit kemudian akhirnya Michael menemukan kesempatan untuk menyerang Roki. 'Kena kau!' serunya dalam hati.Dan..., bam...! Bam, bam, bam!Beberapa pukulan berhasil Michael daratkan tepat di dada Roki.Roki merasakan tubuhnya bergetar hebat saat terk
Setelah Michael melancarkan pukulannya, Roki yang sudah terluka parah berusaha sekuat tenaga untuk menghindar. Akan tetapi, kecepatan dan kekuatan pukulan Michael terlalu besar. Roki terpental jauh dan jatuh ke tanah.Namun, di tengah keputusasaan, tiba-tiba ada cahaya misterius yang muncul dari tubuh Roki. Apakah ini pertanda kekuatan baru yang akan muncul?'Cahaya apa ini?' gumam Michael yang melihat cahaya terang pada tubuh Roki.Cahaya misterius yang muncul dari tubuh Roki semakin lama semakin terang. Michael yang melihatnya terkejut dan mundur beberapa langkah. Roki yang sebelumnya terbaring lemas, kini berdiri dengan penuh semangat."Kau pikir kau sudah menang?" ucap Roki dengan suara yang berbeda. Matanya berkilau dengan kekuatan baru. "Aku belum selesai!"Roki melompat ke udara, kali ini dengan kecepatan yang jauh lebih besar. Michael mencoba untuk melancarkan serangan, tapi Roki sudah berada di belakangnya. Dengan satu pukulan, Michael terpental jauh."Kali ini kau tidak akan
Ternyata, Michael itu adalah mantan anggota pasukan yang dipimpin oleh Rembo. Di masa lalu, karena ada peristiwa yang menimbulkan perbedaan pendapat, hal itulah yang membuat Michael memutuskan untuk berpisah dan menjadi musuh pasukan Rembo hingga saat ini."Kita harus berhati-hati, Roki," bisik Rembo, matanya tetap fokus pada Michael. "Michael yang aku lihat sekarang, dia bukan lagi seperti orang yang aku kenal, dia nampak sangat berubah."Roki mengangguk, mengerti apa yang dimaksud Rembo. Mereka berdua tahu betul keahlian dan kecerdasan Michael. Maka, mereka harus bergerak dengan hati-hati.Mereka berdua kemudian merencanakan strategi, memanfaatkan pengetahuan mereka tentang cara serangan Michael. Setelah merasa yakin, mereka bergerak maju dan siap untuk menghadapi Michael.Pertarungan itu kembali sengit. Michael yang meski ia sendirian, mampu memberikan perlawanan yang kuat. Namun, kerjasama dan kepercayaan antara Roki dan Rembo membuat mereka mampu bertahan. Mereka berdua saling me
Tubuh Martis yang tadinya terlihat lemah kini bangkit dan nampak sangat gagah. Kejadian ini membuat Black Rose marah. Hingga akhirnya ia langsung keluar menemui Martis. "Kurang ajar...!" teriak Black Rose seraya menyabetkan pecut yang ia pegang ke arah Martis. Martis yang merasakan adanya bahaya mendekat, tentu saja instingnya bekerja dengan cepat. "Aw...! Ampun! Aduh, atit...," ujar Martis mengejek Black Rose. "Sialan kau! Rupanya, kau pura-pura gila dan lemah selama ini hanya untuk mengungkap markas Hawa Vampire?!" Wajah Black Rose nampak sangat jelas bahwa saat ini ia sedang dalam emosi amarah tertinggi yang ia miliki. Padahal, Martis baru saja sadarkan diri. Akan tetapi, ia terus berlanjut mengerjakan tugas dan misi baru yang didapat dari sistem. "Apa kau bilang? Gila dan lemah?" Martis bingung dengan apa yang dikatakan oleh Black Rose. "Cih! Sudahlah, tak usah lagi berpura-pura. Selama ini dikatakan bahwa kau sempat depresi atas kehilangan dua temanmu yang berhas
Black Rose pergi ke suatu tempat. Nampaknya ia akan melakukan suatu ritual. "Bangkitlah...! Para pengikut ku...! Bangkit...!" Crash...! Sebilah pisau melukai tangan Black Rose, kemudian dengan adanya tetesan darah itu memancing sesuatu. Dan tak lama kemudian, datanglah puluhan wanita dengan paras cantik dan tubuh yang sexy. "Hahaha...! Bagus! Ini adalah saatnya kita untuk beraksi...!" Kemudian Black Rose mengawaikan tangannya tanda untuk ikut pergi mengikutinya. Dan tak lama kemudian, Black Rose tiba di sebuah bangunan yang ukurannya sangat besar. "Ini adalah Istana kita sekarang. Kemanapun kalian pergi, maka ke sinilah kalian akan kembali pulang. Apakah kalian semua mengerti...?!" ujar Black Rose dengan nada menggertak. "Siap! Mengerti...!" Tapi jawaban mereka benar-benar tetap kompak. "Bagus! Kalau begitu baiklah. Kita akan mengatur rencana dan strategi yang bertujuan untuk melawan manusia yang bernama Martis." Black Rose memberi penjelasan pada bawahannya. "Mart
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me