"Martis, jika tubuh Cyborg Paman Roki menunjukkan respons yang buruk terhadap penyesuaian teknologi baru, kita harus segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menangani situasi tersebut." Fred yang memperhatikan respons pada Roki nampak sangat khawatir."Tenang saja, Dr. Aeon pasti akan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap respons yang buruk yang ditunjukkan oleh tubuh Cyborg Paman Roki. Dia akan memantau dengan cermat gejala atau masalah yang muncul, mencatat perubahan yang terjadi, dan mencoba memahami penyebab respons yang buruk tersebut," sahut Martis."Lihatlah, Dr. Aeon sedang berkomunikasi dengan Roki untuk mendapatkan umpan balik dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana tubuhnya merespons penyesuaian teknologi baru. Paman Roki mungkin memberikan informasi tentang ketidaknyamanan atau masalah yang dialaminya, yang dapat membantu Dr. Aeon dalam menentukan langkah selanjutnya." Fred pun mengutarakan pendapatnya."Jika respons yang buruk disebabkan oleh masalah yan
"Menurutku ini ide yang bagus. Kita semua telah bekerja keras dan mencapai kemajuan yang signifikan dalam penelitian ini. Jujur saja, aku merasa sangat senang mendengar bahwa teknologi baru ini akhirnya telah memberikan hasil yang positif untukmu dan Fred," ungkap Roki."Pertempuran langsung, huh? Itu pasti akan menjadi ujian yang baik untuk teknologi baru kita ini, Paman. Bagaimana perasaanmu Paman, tentang hal ini? Apakah kita benar-benar siap untuk menghadapi tantangan uji coba baru ini?" tanya Fred."Siap tidak siap, kita harus siap, Fred. Dr. Aeon tidak mungkin menyuruh kita melakukan ini jika kondisi kita belum siap." Roki sangat mempercayai Dr. Aeon."Dan Dr. Aeon, apa yang membuatmu memutuskan untuk melakukan jeda dalam penelitian? Apakah ada hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya? Lalu, apakah kau benar-benar yakin dengan menguji coba tubuh Cyborg mereka berdua dengan cara langsung dalam pertempuran?" Kali ini Martis yang sekali lagi bert
Ternyata berkas itu adalah yang Dr. Aeon minta kepada Selena melalui email, dan pastinya berkas tersebut berisi informasi penting tentang penelitian dan detail tentang pertempuran yang akan dihadapi."Selena, bisakah kamu memberi kami sedikit petunjuk tentang apa yang ada di dalam berkas tersebut? Dan Dr. Aeon, apa yang membuat berkas ini begitu penting untuk persiapan pertempuran?" Martis pun kembali melontarkan beberapa pertanyaannya."Tentu, aku dapat memberikan informasi yang kalian butuhkan. Dalam berkas penelitian Cyborg dalam uji coba pertempuran skala kecil, terdapat beberapa poin penting di dalamnya," jawab Selena."Lalu?" tanya Martis lagi."Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan dan performa tubuh Cyborg dalam situasi pertempuran skala kecil. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tubuh Cyborg dapat berfungsi dengan baik dan memberikan keunggulan dalam pertempuran." Selena mulai menjelaskan lebih spesifik."Berarti, uji coba pertempuran skala kecil dilakukan deng
Nampaknya ini adalah masalah serius yang dihadapi oleh Roki dan Fred. Karena adanya pasukan Sanis yang memiliki bom nuklir dapat menjadi ancaman yang sangat besar dan membutuhkan penanganan yang hati-hati.Dalam menghadapi situasi ini, Roki dan Fred harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi diri mereka dan mencegah bom nuklir itu meledak. Mereka harus mempertimbangkan beberapa opsi"Fred, aku akan melakukan beberapa hal, dan kau juga harus membantuku. Ini gawat, lihatlah senjata itu. Itu adalah senjata nuklir!" seru Roki sedikit cemas."Iya, aku tahu Paman. Kalau begitu, aku akan segera melumpuhkan pasukan yang di arah sana." Fred kemudia langsung berlari mendekati musuh yang ia targetkan.Roki dan Fred harus berusaha mencari informasi lebih lanjut tentang bom nuklir yang dimiliki oleh pasukan Sanis. Mereka perlu mengetahui kekuatan dan karakteristik bom tersebut, serta cara menghentikannya. Dan yang paling mereka ingin tahu adalah berapa banyak jumlah bom nukl
Pertarungan antara Fred dan Michael tampaknya sangat penuh emosi. Keduanya adalah pejuang yang kuat dan berpengalaman, jadi bisa dibayangkan mereka bergerak dengan sama-sama cepat dan lincah. Mereka saling serang dan bertahan dengan gerakan yang hampir tampak seperti tarian.Dan sejak tadi, Michael merasakan perubahan kekuatan yang signifikan pada Fred. "Fred, apakah alasan kau untuk berkhianat hanyalah demi menambah kekuatan? Kau sangat berpikir pendek, Fred!"Michael tampaknya sangat marah dan bertekad untuk mengalahkan Fred karena rasa pengkhianatan yang dia rasakan. Dia menyerang dengan gerakan yang kuat dan cepat, ia dikenal dengan tinju yang kuat dan pintar menggunakan senjata jika dia membawa salah satunya dalam pertempuran."Kau salah besar, Michael. Ini semua bukan tentang kekuatan. Tapi perasaan, dan jiwa kemanusiaan. Selama ini kita telah dibohongi dengan kelompok Sanis. Mereka adalah dalang dari genosida." Di sisi lain, Fred tampaknya lebih tenang dan berusaha untuk berbic
Michael tampaknya benar-benar terobsesi dengan kekuatan dan tampaknya tidak peduli dengan konsekuensinya. Fred benar-benar dalam situasi yang sulit kali ini. Sejak tadi, ia hanya mampu terus bertahan menahan semua ledakan dari rudal yang Michael luncurkan.Dan ketika Fred telah menerima puluhan serangan, akhirnya mulai terdengar suara aneh pada kedua tangannya. 'Gawat! Jangan sekarang!' gumam Fred.Fred melihat kedua tangannya, dan ia tahu apa yang terjadi. Tentu saja kedua tangannya tidak mampu menahan serangan dari Michael karena jumlahnya sangat banyak. Bahkan saat ini saja, lokasi sekitar mereka nampak sudah seperti neraka. Kobaran api di mana-mana, dan ada juga beberapa mayat pasukan Sanis yang masih bergeletakan di sana, sementara yang lainnya sudah hangus menjadi abu akibat terkena ledakan rusak nuklir mini milik Michael.Situasinya pun semakin mencekam. Fred sempat merasa sedikit putus asa dan terkejut melihat keadaan sekitarnya yang hancur akibat serangan Michael. 'Tampaknya
Martis benar-benar seorang teman yang setia dan berani. Dia sangat berharap Fred akan segera pulih dan mereka bisa melanjutkan perjuangan mereka lagi bersama-sama.Dan kemudian, saat Martis baru saja keluar dari pintu rumah sakit darurat itu, ia berpapasan dengan Dr. Aeon yang berjalan dengan wajah panik dan juga tergesa-gesa."Dr. Aeon...?" ucap Martis."Sudah, nanti saja bicaranya. Di mana Fred? Aku mendapatkan informasi kau membawanya kemari. Tubuhnya tidak akan bisa disembuhkan dengan pengobatan ilmu medis biasa," balas Dr. Fred.Martis pun menepuk jidatnya sendiri. "Ya ampun...! Betapa bodohnya aku?! Aku sampai lupa. Kalau begitu Dr. Aeon, dia ada di ruangan ujung lorong ini. Aku juga harus segera pergi membantu Paman Roki. Aku harap Dr. Aeon dapat menyelamatkan Fred." Mereka berdua saling menatap dan menganggukkan kepala, lalu pergi untuk melakukan tugas masing-masing.Sementara itu, saat ini Roki masih berduel sengit melawan Michael. Dan kali ini, Roki tidak dapat Michael kalah
Michael, meski terluka masih berusaha berdiri tegak. Dia menatap Roki dengan tatapan tajam. 'Aku tidak akan kalah begitu saja,' gumamnya. Dia merasakan energi yang mulai mengalir dalam tubuhnya yang memberinya kekuatan untuk melanjutkan pertarungan.Di sisi lain, Roki merasa terkejut melihat Michael yang ternyata masih bisa berdiri. 'Aku harus lebih berhati-hati kali ini.' gumam Roki. Dia tidak boleh meremehkan lawannya, terlebih lagi Michael yang memiliki teknik pemulihan diri tingkat tinggi.Pertarungan berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Michael, meski ia terluka berusaha menyerang Roki dengan segala kekuatan yang dia miliki. Dia bergerak cepat, mencoba menghindari serangan Roki sebisa mungkin.Dan setelah beberapa puluh menit kemudian akhirnya Michael menemukan kesempatan untuk menyerang Roki. 'Kena kau!' serunya dalam hati.Dan..., bam...! Bam, bam, bam!Beberapa pukulan berhasil Michael daratkan tepat di dada Roki.Roki merasakan tubuhnya bergetar hebat saat terk