Martis berlari menuju tempat Reka terjatuh dengan cepat, hatinya dipenuhi kekhawatiran dan rasa takut. Dia berharap Reka baik-baik saja, tapi dia tahu bahwa ledakan itu sangat kuat.Saat debu dan asap mulai menghilang, Martis bisa melihat Reka tergeletak di tanah. Dia berlari mendekat dan berlutut di samping Reka, memeriksa apakah dia masih bernafas."Reka, kamu baik-baik saja?" tanya Martis dengan suara yang penuh kekhawatiran. Dia merasa lega saat melihat dada Reka naik turun perlahan, menandakan bahwa dia masih hidup.Martis meraih tangan Reka dan mengepalkannya erat. "Kamu harus tetap kuat, Reka. Kita semua membutuhkanmu," ucap Martis dengan suara yang hampir berbisik.Dia melihat ke arah pasukannya, wajahnya penuh dengan keputusasaan. "Kita harus segera membawa Reka ke tempat yang aman dan mendapatkan bantuan medis secepatnya," perintah Martis.Pasukan elit lainnya mengangguk dan segera bergerak, membantu Martis mengangkat Reka dan membawanya ke tempat yang lebih aman. Mereka tah
Ternyata ada beberapa strategi yang akan digunakan oleh Cyborg terakhir ini. Dia lalu mencoba mengeksploitasi kelemahan Martis. Seperti yang diketahui, Martis sedang dalam kondisi yang tidak baik, jadi Cyborg itu berpikir bahwa ia akan memanfaatkan hal ini untuk menyerangnya.Tubuh Cyborg itu tiba-tiba bertransformasi. Tubuh yang tadinya masih nampak ada bagian tubuh yang setengah manusia, kini tubuh itu berubah dengan menjadi robot sepenuhnya. Bagian tubuhnya yang memiliki kulit dan daging, terkelupas, lalu kini berubah menjadi besi.'Cyborg ini mungkin memiliki kemampuan atau teknologi yang belum aku ketahui. Mungkin dia memiliki senjata rahasia atau kemampuan khusus yang bisa digunakan untuk menyerangku. Aku harus lebih bersiaga,' gumam Martis yang memperhatikan gerak-gerik musuhnya ini.Dan benar saja, Cyborg itu mencoba menggunakan strategi yang lebih cerdas. Ia menyerang dari jarak jauh dan juga menggunakan taktik serangan dan mundur untuk mengelabui Martis. Taktik serangan dan
Sepertinya Martis mendapatkan kesempatan yang bagus untuk mengalihkan perhatian musuhnya dan menyerang dari sudut yang tidak terduga. Itu pasti membuatnya lebih sulit ditangkap oleh musuhnya. Tapi sepertinya ada sesuatu yang mengganggu di layar utama sistem miliknya. Layar utama sistem milik Martis tengah berkedip-kedip berwarna kuning. Itu berarti menandakan adanya masalah dan peringatan sesuatu pada sistemnya. Apa yang terjadi?Ternyata sistem berkedip berwarna kuning karena Martis sudah mengerahkan lima puluh persen tenaga dan staminanya. Wow, lima puluh persen tenaga dan stamina yang dikerahkan oleh Martis, itu sungguh luar biasa! Tidak heran sistemnya memberikan peringatan. Martis pasti telah memberikan segalanya dalam pertempuran yang kali ini.Martis sebagai seorang pejuang yang berpengalaman pasti memiliki strategi khusus untuk lebih menghemat tenaga dan stamina selama pertempuran.'Aku harus bisa mengatur nafasku. Aku yakin jika aku bisa bernapas dengan baik dan teratur, past
Martis melihat keputusasaan dan kekecewaan dalam ekspresi musuhnya yang terluka. Namun, musuhnya tetap bertahan dengan tekad yang kuat."Aku akui, kau adalah seorang Cyborg yang kuat, tetapi kekuatan sejati tidak hanya bergantung pada fisik. Ada kekuatan yang lebih besar dari itu, kekuatan yang ada di dalam hati dan semangat!" teriak Martis.Cyborg itu menyilangkan kedua tangannya untuk menahan serangan Martis. "Kurang ajar! Aku tidak akan kalah! Aku akan membuktikan bahwa aku adalah Cyborg tercanggih di dunia ini!" Lagi-lagi Cyborg ini mengatakan hal yang sama, ia sangat terobsesi menjadi seorang Cyborg yang terhebat di dunia ini.Akan tetapi, kemudian dengan semangat yang membara, Martis berniat melancarkan serangan terakhirnya. Namun, musuhnya dengan cepat bereaksi dan mengkontranya dengan serangan balik yang mematikan. Pertarungan mereka justru semakin mencapai puncak ketegangan.Martis terus berteriak saat melancarkan pukulannya. "Aku tidak akan menyerah! Aku akan melindungi semu
Martis mendengarkan dengan serius alasan dan motivasi di balik keinginan Fred untuk menjadi lebih kuat. Ia menyadari bahwa Fred memiliki tujuan yang mulia, yaitu melindungi keluarganya dan melawan penindasan terhadap kaum yang lemah."Fred, aku mengerti perjuanganmu. Memang, melindungi yang lemah dan menentang penindasan adalah hal yang sangat penting. Namun, aku percaya bahwa ada cara lain untuk mencapai tujuanmu tanpa harus menjadi yang terkuat di alam semesta." Martis menatap wajah Fred dengan tatapan penuh arti.Fred pun merasa ada hantaman pada hatinya. Akan tetapi, ia masih penasaran. "Apa yang kau maksud?"Martis kemudian menjawab, "Kekuatan sejati bukan hanya tentang fisik atau kekuatan yang terukur. Kekuatan sejati terletak pada hati dan tekad yang kuat untuk melakukan kebaikan. Dengan menggunakan kekuatanmu untuk melindungi dan membantu orang lain, kau bisa mencapai tujuanmu tanpa harus menjadi yang terkuat di dunia ini."Fred merenung sejenak, merenungkan kata-kata Martis.
"Dari kabar yang aku dengar, ada sekelompok tentara yang bernama Hiamas. Dan Hiamas itu adalah teroris. Nah, karena itulah aku bergabung dengan mereka, karena aku ingin menumpas para teroris itu. Tapi sepertinya ada yang janggal." Fred nampak sedang mencoba mengingat sesuatu.Dan akhirnya, setelah Fred mencocokkan keadaan dan kabar yang Fred terima dari pemimpin pasukan batalyonnya, Fred merasa sangat marah dan ada juga perasaan sedih. Fred merasa terbebani dengan kebohongan yang ia yakini selama ini. Ia memutuskan untuk berbagi dengan Martis tentang apa yang ia rasakan. Dengan rasa percaya dan keinginan untuk mendapatkan dukungan, Fred duduk lebih dekat dengan Martis."Martis, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan denganmu," ujar Fred dengan suara serius. "Selama ini, aku merasa bahwa aku telah memihak kepada kelompok yang salah. Aku yakin bahwa apa yang aku yakini adalah benar, tapi setelah mendengar ceritamu tentang konflik antara Bina Asril dan Negeri Semangka, aku merasa ragu."Fr
Martis benar-benar menunjukkan kepemimpinannya dalam situasi sulit seperti ini. Setelah mendengar penjelasan Martis, anggota tim Elit pun mundur dan memberikan ruang untuk Martis dan Fred. Mereka masih merasa curiga, tetapi mereka juga menghormati keputusan Martis.Martis membawa Fred ke tenda medis dan kebetulan di sana ada beberapa profesor yang ahli dalam memperbaiki Cyborg. Dan beberapa anggota tim lainnya mulai bekerja untuk merawat luka-luka mereka. Mereka bekerja sepanjang malam, berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.Sementara itu, anggota tim Elit lainnya berkumpul di sekitar api unggun, membicarakan apa yang baru saja terjadi. Mereka merasa bingung dan khawatir, tetapi mereka juga tahu bahwa mereka harus mempercayai Martis. Mereka tahu bahwa Martis selalu memiliki alasan untuk setiap keputusannya, dan mereka berharap bahwa kali ini tidak berbeda."Guys, menurut kalian, apakah Cyborg itu dapat dipercaya?" tanya salah satu anggota Elit kepada r
Suasana pun akhirnya semakin memanas!Orang itu ternyata adalah anggota tim Elit yang paling senior, seorang veteran yang selalu dihormati oleh semua orang. Dia dikenal sebagai orang yang tegas dan berani, dan selalu berbicara apa adanya. Siapa lagi orang itu? Yah, orang itu ternyata tak lain adalah Roki."Kita semua tahu apa yang telah dilakukan oleh Fred di masa lalu," kata Roki, "Dia telah menyakiti banyak orang, termasuk Anakku, Reka! Bagaimana kita bisa mempercayainya?"Martis, yang selalu tenang dan bijaksana, berdiri dan berbicara, "Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi aku percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Fred telah membantu kita, dan dia berjanji akan berubah. Kita harus memberinya kesempatan untuk membuktikan dirinya."Fred, yang merasa terkejut dan terharu oleh kata-kata Martis, berdiri dan berkata, "Aku tahu aku telah melakukan banyak kesalahan di masa lalu. Tapi aku berjanji, aku akan berubah. Aku akan membantu kalian dan berusaha sebaik mungkin
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang