Martis, Reka, dan pria misterius itu memulai misi mereka untuk menyusup ke dalam laboratorium rahasia di pinggiran kota. Mereka memakai pakaian hitam dan topeng untuk menyamarkan identitas mereka. Mereka tiba di laboratorium tersebut pada tengah malam, saat keamanan sedang paling longgar.Mereka berhasil masuk ke dalam laboratorium tanpa terdeteksi oleh pasukan keamanan. Mereka mulai mencari portal dimensi yang bertanggung jawab atas munculnya mutan-mutan tersebut. Mereka harus berjalan melalui lorong-lorong gelap yang dipenuhi dengan peralatan dan mesin-mesin yang rumit.Setelah beberapa saat mencari, mereka akhirnya menemukan portal dimensi tersebut. Mereka mengaktifkan perangkat yang diciptakan oleh pria misterius itu, dan berhasil menonaktifkan portal dimensi tersebut.Namun, tiba-tiba mereka dihadang oleh pasukan keamanan yang menjaga laboratorium tersebut. Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dan melawan pasukan keamanan yang sangat terlatih.Pria misterius itu memimpin se
Pria misterius itu menjelaskan, mencoba meredakan kekhawatiran yang ada. Martis dan Reka juga menambahkan, "Dia benar. Dia adalah teman kita dan dia berada di sisi kita. Kita tidak boleh membiarkan penampilan fisik mengecoh kita."Mereka semua kemudian kembali fokus pada pertempuran yang sedang berlangsung. Meskipun ada keraguan dan ketakutan, mereka harus bekerja sama untuk mengalahkan mutan-mutan yang menyerang kota mereka saat ini. Pria misterius itu sebenarnya adalah seorang ilmuwan yang telah melakukan banyak eksperimen dalam upaya untuk melawan mutan-mutan yang menyerang. Salah satu eksperimen yang dia lakukan adalah mencoba untuk memahami dan meniru kekuatan mutan, dengan harapan bahwa ini dapat memberi mereka keuntungan dalam pertempuran. Eksperimen ini menghasilkan serum yang ketika diinjeksikan, dapat merubah penggunanya menjadi mutan sementara.Dia memilih untuk menjadi subjek uji coba sendiri, dan hasilnya adalah perubahan fisik yang kita lihat sekarang. Meskipun penampil
Ternyata, para rekan Martis yang menyaksikan kekuatan serum tertarik untuk menggunakannya juga.Para rekan Martis berkata kepada pria misterius, "Kami melihat apa yang serum itu lakukan padamu. Itu luar biasa. Kami juga ingin mencobanya, jika itu bisa memberi kita kekuatan untuk melawan mutan-mutan ini."Kemudian ada juga yang menambahkan, "Kami tahu risikonya, tapi kami juga tahu apa yang dipertaruhkan di sini. Jika ada kesempatan untuk kita melindungi kota kita dan orang-orang yang kita cintai, kami ingin mengambil risiko itu."Martis sempat merasa bingung dan khawatir, tetapi dia juga menghargai keberanian dan tekad teman-temannya. Dia lalu berkata, "Saya menghargai keberanian kalian, dan saya tahu betapa pentingnya pertempuran ini bagi kita semua. Namun, kita juga harus mempertimbangkan risiko dari serum ini."Dia kemudian menambahkan, "Mari kita bicarakan ini lebih lanjut dan memastikan bahwa kita semua memahami apa yang kita hadapi. Kita harus membuat keputusan ini bersama-sama.
Tiba-tiba, para mutan berencana merebut serum dan terjadi pertempuran yang lebih sengit. Martis, Reka, dan pria misterius, bersama dengan orang-orang yang telah menggunakan serum, berusaha sekuat tenaga untuk melindungi serum tersebut.Mereka akan merancang strategi pertahanan untuk melindungi serum dan mencegah para mutan mendekatinya. Mereka juga akan berusaha menyerang mutan yang mencoba merebut serum, berusaha menghentikan mereka sebelum mereka bisa mendapatkan serum.Pertempuran ini bisa menjadi titik balik dalam perang melawan mutan. Jika mereka berhasil melindungi serum, mereka mungkin memiliki kesempatan lebih baik untuk menang. Tetapi jika para mutan berhasil merebut serum, situasi bisa menjadi jauh lebih sulit.Para mutan ternyata merencanakan serangan mereka dengan sangat hati-hati. Mereka tahu bahwa mereka akan menghadapi perlawanan keras, jadi mereka perlu strategi yang cerdas dan efektif.Pertama, mereka mencoba mencari tahu di mana serum disimpan. Mereka akan mengirim b
Ketika pihak Martis ditarik mundur, para mutan akan mengambil kesempatan untuk mengambil alih kendali dan memperluas pengaruh mereka. Mereka akan menguasai wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh pihak Martis, dan mengambil sumber daya yang ada di wilayah tersebut.Selain itu, para mutan juga akan melanjutkan upaya mereka untuk merekrut lebih banyak mutan ke dalam kelompok mereka. Mereka akan menggunakan kekuatan dan pengaruh mereka untuk meyakinkan orang-orang untuk bergabung dengan mereka, atau bahkan menggunakan kekerasan untuk memaksa orang-orang untuk bergabung.Namun, meskipun pihak Martis ditarik mundur, mereka tidak akan menyerah. Mereka akan terus berjuang dan mencari cara untuk kembali mengambil alih kendali dan melawan mutan. Mereka mungkin akan mencari bantuan dari luar, bahkan mencari cara untuk membalikkan mutasi dan mengembalikan mutan ke bentuk manusia.Yang pasti, pertempuran melawan mutan akan terus berlanjut, dan Martis dan yang lainnya akan terus berjuang untuk melin
Martis menatap pria misterius dengan penuh perhatian, meresapi setiap kata yang keluar dari mulutnya. Setelah beberapa saat, dia mengangguk dan berkata, "Saya mengerti kekhawatiranmu. Kita harus berhati-hati dan memastikan bahwa serum yang kamu ciptakan tetap aman. Saya yakin kita bisa menemukan cara untuk bekerja sama dengan organisasi ilmiah tanpa mengorbankan serum tersebut."Pria misterius merasa lega mendengar jawaban Martis. Mereka kemudian berdiskusi tentang strategi yang akan mereka gunakan. Mereka memutuskan untuk membentuk tim kecil yang terdiri dari anggota terpercaya dari organisasi ilmiah dan tim Martis. Tim ini akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa serum tetap aman sambil memanfaatkan bantuan dari organisasi ilmiah.Setelah beberapa hari, tim tersebut sudah terbentuk dan mereka mulai bekerja. Mereka berkomitmen untuk melindungi serum dan melawan mutan dengan segala cara yang mereka miliki. Meski berada di tengah-tengah situasi yang sulit, mereka tetap optimis dan
Martis dan Pria misterius, Mereka berdua sangat cerdas dan berdedikasi, dan mereka tahu betapa pentingnya misi ini. Mereka mulai dengan memeriksa laboratorium tempat Dr. X berurusan dengan serum. Mereka menemukan beberapa dokumen dan catatan yang menunjukkan bahwa Dr. X telah melakukan penelitian rahasia tentang serum. Mereka juga menemukan peralatan yang digunakan Dr. X untuk mengambil sampel serum.Selain itu, mereka memutuskan untuk mengawasi Dr. X lebih dekat. Mereka mencoba untuk mengikuti jejaknya dan mencari tahu apa yang dia lakukan di waktu luangnya. Mereka berharap bisa menemukan lebih banyak bukti tentang rencananya. Namun, mereka harus berhati-hati agar tidak ketahuan oleh Dr. X. Jika Dr. X tahu bahwa mereka sedang mencurigainya, dia mungkin akan mempercepat rencananya, dan itu bisa berbahaya.Dokumen dan catatan yang mereka temukan di laboratorium Dr. X cukup mendalam dan mengejutkan. Ada banyak skema dan diagram yang menggambarkan struktur molekul serum dan bagaimana ser
Jika melihat dari sifat Dr. X yang tampaknya ambisius dan tidak mudah menyerah, sepertinya dia akan mencoba merencanakan sesuatu lagi. Mungkin dia akan mencoba mencari sekutu baru, atau bahkan mencoba memanipulasi situasi agar tampak seperti dia adalah korban.Akan tetapi, pada suatu malam, ternyata Dr. X yang sedang berada di suatu tempat, tak sengaja bertemu dengan gerombolan mutan dan lalu ia ditangkap. Dan saat Dr. X dibawa ke salah satu markas gerombolan mutan itu, ia dikurung di sebuah ruangan.Dan tak lama kemudian, Dr. X melihat ada satu mutan yang ukuran tubuhnya nampak paling besar di dalam kelompok mutan tersebut. Dan mutan itu berkata kepada Dr. X, "Apakah benar kau mengatakan bahwa memiliki sesuatu untuk membuat kami menjadi lebih kuat?" Suara mutan itu terdengar serak, dan lagi, wajahnya cukup terlihat menyeramkan. Namun Dr. X tidak merasa takut sama sekali. Bahkan, dari raut wajahnya nampak bahwa ia malah senang dengan keadaan yang dialaminya saat ini.Kemudian Dr. X me
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te
Martis hari ini dipusingkan dengan tingkah laku kedua bayi besarnya, yaitu Emily dan Phyno. Dan tanpa diduga, saat Martis menatap wajah Emily, lagi-lagi ia teringat akan raut wajah istrinya. Sampai tanpa sadar dia berucap, "Mia...?" Martis kemudian tiba-tiba memeluk tubuh Emily. "Maafkan aku, Mia..., aku pasti akan kembali," ucap Martis yang mempererat pelukannya pada Emily. "Aku bersumpah! Akan menemukan cara untuk kembali pada mereka. Tapi kira-kira, apakah mereka masih mengingatku?" Emily yang tidak mengerti apa yang terjadi, menatap wajah Martis dengan heran. la merasa tidak nyaman dengan pelukan Martis yang terlalu erat. Sementara itu, Phyno yang ada di sebelahnya, menatap Martis dengan rasa penasaran. "Martis, apa yang terjadi?" tanya Phyno dengan suara yang pelan. Martis tersadar dari lamunannya dan melepaskan pelukannya pada Emily. la memandang wajah Emily dan tersenyum. "Maaf, Emily," ucap Martis dengan suara yang lembut. "Aku hanya..., teringat pada seseorang yang
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon