Setelah berhasil mengamankan markas musuh, Martis dan timnya melanjutkan beberapa langkah penting untuk memastikan keamanan dan perdamaian di negeri mereka.Pertama, mereka menyelidiki markas musuh untuk mencari informasi tentang rencana, tujuan, dan sekutu mereka. Mereka ingin memastikan bahwa tidak ada ancaman yang tersisa dan bahwa mereka telah menghentikan musuh sepenuhnya.Lalu, Jika ada tawanan yang diambil oleh musuh, Martis dan timnya akan memastikan untuk membebaskan mereka dan membantu mereka kembali ke rumah dan keluarga mereka. Mereka tahu betapa pentingnya menyatukan kembali orang yang dicintai.Selanjutnya Martis dan timnya akan mencari dan menghancurkan sumber kekuatan musuh, seperti senjata, teknologi, atau sumber daya lainnya. Dengan menghancurkan sumber kekuatan ini, mereka akan memastikan bahwa musuh tidak dapat bangkit kembali dan mengancam negeri ini lagi.Setelah mengamankan markas, mereka akan berkomunikasi dengan pemerintah dan pasukan lokal untuk memberi tahu
Martis kemudian memanfaatkan waktu luangnya untuk berlatih dengan beberapa cara. Pertama, dia membuat jadwal latihan yang teratur dan konsisten. Dengan begitu, dia bisa berlatih setiap hari selama satu jam. Kedua, dia bisa mencoba berbagai jenis latihan untuk memastikan bahwa dia tidak bosan dan tetap termotivasi. Dia bergantian antara latihan kardio dan latihan kekuatan. Ketiga, Martis juga akan mencari teman latihan untuk membuat sesi latihan menjadi lebih menyenangkan dan kompetitif.Agar menjadi lebih kuat, Martis harus menentukan tujuan kebugaran yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Dia ingin menurunkan berat badan, membangun otot, dan juga meningkatkan daya tahan kardiovaskular juga. Akan tetapi, Martis perlu mencari sumber daya seperti video latihan, aplikasi, atau pelatih pribadi untuk membantu dia melakukan latihan dengan benar dan aman. Tapi tenang saja, hal yang semacam itu tentu saja dapat diatasi oleh sistem yang ia miliki.Saat sedang
Untuk beberapa hari ini, setelah merayakan kemenangan mereka, Martis dan timnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka untuk menjelajahi negeri-negeri yang indah dan menjaga perdamaian. Mereka ingin memastikan bahwa ancaman baru tidak akan muncul dan mengganggu kebahagiaan yang mereka perjuangkan.Suatu hari, saat mereka sedang beristirahat di sebuah desa kecil, mereka mendengar kabar tentang sekelompok bandit yang meresahkan warga setempat. Bandit ini telah mencuri sumber daya dan menakut-nakuti penduduk desa. Martis dan timnya merasa terpanggil untuk membantu dan memutuskan untuk menyelidiki masalah ini.Mereka memulai penyelidikan mereka dengan berbicara dengan penduduk desa, mengumpulkan informasi tentang bandit dan tempat persembunyian mereka. Setelah beberapa hari mengumpulkan informasi, mereka menemukan lokasi tempat persembunyian bandit tersebut dan merencanakan serangan untuk menghentikan aksi mereka.Martis dan timnya mengepung tempat persembunyian bandit pada malam
Setelah berhasil mengalahkan Bos bandit dan memulihkan kedamaian di desa, Martis dan timnya memutuskan untuk melanjutkan petualangan mereka. Mereka tahu bahwa masih banyak tempat yang membutuhkan bantuan mereka dan ancaman lain yang mungkin muncul.***Setelah berhari-hari berjalan, Martis dan timnya akhirnya tiba di pinggiran hutan misterius. Hutan itu tampak gelap dan menyeramkan, tetapi mereka penuh semangat dan siap untuk menjelajahinya.Mereka memasuki hutan, dengan Martis memimpin jalan. Mereka melihat berbagai jenis flora dan fauna yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Beberapa dari mereka tampak aneh dan eksotis, menambah misteri hutan.Saat mereka mendalam ke hutan, mereka mulai mendengar suara-suara aneh. Mereka berhenti dan mendengarkan, mencoba mencari tahu dari mana asal suara tersebut. Tiba-tiba, mereka melihat sepasang mata yang berkilauan dari semak-semak.Martis: "Siapkan diri kalian, teman-teman. Kita tidak tahu apa yang mungkin kita hadapi."Mereka bersiap-siap
Setelah pertempuran dengan hewan buas, Martis dan timnya memutuskan untuk menyelidiki area di sekitar tempat mereka bertarung. Mereka berharap mungkin ada barang berharga atau petunjuk yang terkait dengan hewan buas tersebut.Mereka mulai mencari di sekitar semak-semak dan pohon-pohon, mencari tanda-tanda barang berharga atau rahasia tersembunyi. Setelah beberapa saat, Reka menemukan sebuah kotak kayu kecil yang tersembunyi di balik batu besar."Apa yang kamu temukan di sana?" tanya Martis."Sepertinya kotak kecil ini tersembunyi di sini. Mungkin ada sesuatu di dalamnya." Martanto menimpalinya.Lalu mereka sepakat untuk membuka kotak itu dan ternyata mereka menemukan beberapa barang berharga di dalamnya, seperti permata, emas, dan perak. Selain itu, mereka juga menemukan gulungan kertas yang tampaknya berisi peta."Wow, ini pasti berharga! Tapi mengapa ada di sini?" Kedua mata Martanto berbinar."Mungkin hewan buas itu melindungi harta ini, atau mungkin ada hubungannya dengan artefak
Dan ternyata, saat di gua tempat harta karun disembunyikan, Martis dan timnya menemukan beberapa artefak menarik dan bersejarah.Mereka menemukan patung kuno yang terbuat dari batu dan diukir dengan simbol-simbol yang sama dengan yang ada pada artefak misterius yang mereka temukan sebelumnya. Patung ini mungkin berasal dari peradaban yang sama dan bisa memberikan petunjuk tentang sejarah mereka. Bukan hanya itu, mereka juga menemukan beberapa gulungan naskah yang tertutup rapat dan tampaknya telah dipelihara dengan baik. Naskah-naskah ini mungkin berisi pengetahuan tentang peradaban kuno, termasuk sejarah, mitologi, dan teknologi mereka.Di antara harta karun, mereka juga menemukan beberapa senjata dan baju zirah yang tampaknya sangat tua tetapi masih dalam kondisi baik. Senjata dan baju zirah ini mungkin digunakan oleh prajurit peradaban kuno tersebut.Ternyata mereka menemukan berbagai perhiasan dan aksesoris yang terbuat dari emas, perak, dan batu mulia. Perhiasan ini mungkin milik
Di dalam perjalanan mereka berikutnya, Martis dan timnya bertemu dengan makhluk hutan yang paling kuat yang pernah mereka temui. Makhluk itu adalah naga hutan yang legendaris, yang dikenal sebagai penjaga hutan dan pelindung harta karun yang tak terhingga.Naga itu tampak menakutkan dengan sisik hijau yang berkilau, mata yang memancarkan cahaya biru terang, dan napas api yang bisa membakar apa pun di jalannya. Namun, di balik penampilannya yang menakutkan, naga itu juga dikenal karena kebijaksanaannya dan pengetahuannya yang luas tentang hutan dan rahasia-rahasianya."Kita harus berhati-hati. Naga ini bukan hanya kuat, tetapi juga sangat bijaksana. Kita harus menggunakan kekuatan dan pikiran kita untuk menghadapinya.""Kita telah menghadapi banyak tantangan sebelumnya. Kita pasti bisa melakukannya lagi!" Nampaknya Martanto semakin bersemangat untuk menghadapi naga ini.Kemudian mereka mendekati naga dengan hati-hati, siap untuk bertarung tetapi juga berharap bisa berbicara dan belajar
Setelah kemenangan mereka atas naga hutan dan memperoleh harta karun serta pengetahuan, Martis dan timnya melanjutkan perjalanan mereka. Suatu hari, ketika mereka sedang beristirahat di tepi sungai, mereka bertemu dengan sosok misterius yang mendekati mereka.Sosok itu memiliki penampilan yang tidak biasa, dengan jubah panjang yang menutupi wajahnya, dan hanya sepasang mata yang bersinar terlihat. Dia berbicara dengan suara yang lembut dan menggoda, membuat mereka penasaran tentang identitasnya.Sosok Misterius menyapa mereka terlebih dahulu, "Selamat, para petualang. Aku telah mendengar tentang kemenangan kalian atas naga hutan. Kalian benar-benar pahlawan yang luar biasa."Martis membalas dengan sangat sopan, "Terima kasih atas pujian Anda. Bolehkah kami tahu siapa Anda? Anda tampaknya tahu banyak tentang kami."Sosok Misterius itu pun menjawab, "Aku adalah seorang pengembara yang telah lama menjelajahi hutan ini. Aku memiliki pengetahuan tentang banyak rahasia dan misteri yang ters
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang