Brak!Bugh!Bugh!Bugh!Martis benar-benar menghujani pukulannya kepada Jendral Dinal. Dan tiap pukulan yang martis layangkan ini memiliki power yang sangat luar biasa. Jika saja tinju ini bisa diukur kekuatannya, kekuatan tinju Martis itu dapat menghancurkan satu gunung yang ukurannya sangat besar."Huh..., huh..., huh...!" Nafas Martis kini menjadi sangat berat setelah ia menggunakan setengah energi dan stamina yang ia miliki untuk melancarkan pukulan terkuatnya tadi. Itu adalah keputusan yang Martis ambil. Kalau tidak begini, maka dialah yang akan kalah.Buk!Kedua lutut dan kedua telapak tangan Martis akhirnya menyentuh tanah."Gila! Aku sangat lelah...!" ucap Martis dengan sebelah matanya yang hampir terpejam.Martis lalu memicingkan matanya untuk melihat keadaan Jendral Dinal. Dan Martis merasa lega saat melihat tubuh Jendral Dinal sudah tidak mampu lagi bergerak. Terdapat luka bakar yang sangat fatal di bagian dada depan dan wajah Jendral Dinal. Bahkan, jika orang melihat keada
Di saat kepergian Martis kala itu, Martis sempat mengirimkan pesan kepada Reka melalui ponselnya. Isi pesan yang dikirimkan oleh Martis itu adalah memberitahukan tujuan kepergiannya. Dan hanya kepada Reka seoranglah Martis memberitahukan hal ini. Dan saat ini, Reka yang sedang berlatih bersama ayahnya tiba-tiba saja merasakan sebuah firasat buruk.Bugh!Tubuh Reka terpental akibat terkena pukulan dari ayahnya."Hey, Reka, ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba kau seperti orang yang kehilangan konsentrasi? Apa kau baik-baik saja?" tanya Roki."Maafkan aku, Ayah. Entah kenapa, tiba-tiba saja aku kepikiran dengan Kak Martis. Aku memiliki firasat buruk tentangnya, Ayah." Reka tidak menyembunyikan apa yang sedang ia rasakan di dalam hati kepada ayahnya."Martis ya? Hem..., bukankah ia sedang membantu Mia untuk menjalankan misi rahasia?" Roki malah bertanya kepada anaknya itu."Tapi entah kenapa, aku merasa sangat risau kali ini, Ayah. Oh iya, Ayah, apakah Ayah tahu ke mana Kak Martis pergi? A
Martis sangat marah ketika mendengar kedua musuhnya ini mengincar Mia dan bibinya. Namun, mau bagaimana lagi? Jangankan untuk menyelamatkan mereka berdua, saat ini saja untuk menyelamatkan dirinya sendiri Martis tidak mampu.Tring!"Gawat! Sistem mendeteksi Martis sedang berada di ambang batas! Kondisi tubuh Martis sedang tidak baik-baik saja!" Kali ini, penampilan sistem berubah seperti waktu itu. Sistem berkedip-kedip berwarna merah dan terus-menerus memberikan pemberitahuan di layar utama tentang kondisi gawat darurat.'Ririn, aktifkan pemulihan otomatis! Cepatlah!' Akhirnya Martis menggunakan teknik pemulihan otomatis yang tersisa satu kali lagi untuk hari ini."Sistem menerima perintah Martis. Namun ada sedikit kendala pada sistem karena saat ini Martis tidak dapat bernafas dengan benar. Pemulihan otomatis tidak berjalan langsung seratus persen."Apa-apaan ini?! Ternyata nafas Martis mempengaruhi jalannya sistem yang ia miliki. Martis juga terkejut saat ia baru mengetahui tentang
Nafas Martis kini mulai tersengal. Ia juga sengaja tidak mau melihat jam tangan spesial di tangan kirinya itu. Martis akan bertarung sampai ia benar-benar tak mampu lagi untuk bertarung.'Tak disangka, Bocah ini benar-benar membuatku tersudut seperti ini!' gumam Jendral Washis dalam hatinya.Kini, keadaan Jenderal Washis tidak jauh berbeda dengan kondisi Martis. Mereka berdua mulai merasakan efek kelelahan setelah bertarung beberapa jam terakhir.Dan saat Martis dan Jendral Washis kembali beradu pukulan, tubuh mereka berdua sama-sama terpental puluhan meter. Dan setelah itu mereka berdua terlihat sama-sama terkapar pula di tanah.'Apakah pertarungan mereka seimbang?' tanya Jendral Jose yang sejak tadi mengamati pertarungan Martis melawan rekannya.Dan sepertinya, Jendral Jose memang benar-benar tidak membantu Jendral Washis sesuai seperti yang dikatakannya tadi."Martis...!" Lagi-lagi Mia berteriak dengan sangat keras ketika melihat tubuh Martis sedang terkapar."Mia, tunggu! Kau haru
Tring!"Peringatan! Pengguna Sistem utama yang terhubung dengan sistem milik Reka sedang mengalami bahaya! Diperkirakan kondisi tubuh penggunanya sembilan puluh lima persen sedang terluka oarah!" Tiba-tiba saja ada satu pemberitahuan di layar utama sistem milik Reka."Hah?! Ini pasti tentang firasat buruk yang aku rasakan pada Kak Martis! Tidak salah lagi, iya, Kak Martis sedang dalam bahaya! Apa yang harus aku lakukan?" Reka yang sedang melihat-lihat menu pada sistem miliknya mulai merasa panik setelah membaca pemberitahuan sistem pada layar utamanya.***Sedangkan Martis, nyawanya memang benar-benar terancam kali ini. Tubuhnya yang saat ini masih terkapar dan tak mampu bergerak akhirnya kembali dihampiri oleh Jendral Jose.Srek!Jendral Jose meraih leher Martis dan mencengkramnya.Bam!Lalu Jendral Jose membantingkan tubuh Martis yang sudah tak berdaya berulang kali ke lantai.Mia dan Letnan Odele yang ada di dekatnya langsung menembakkan senjata mereka semua ke arah Jendral Jose."
Reka akhirnya sudah memutuskan dengan mantap untuk menghabisi Jendral Jose.Nging...!Duar...!Boom...!Reka benar-benar menggunakan kekuatan penuhnya untuk menembakkan satu serangan elemen cahayanya kepada tubuh Jendral Jose yang kali ini sudah tidak berdaya.Setelah itu, tubuh Jendral Jose langsung menghilang akibat terkena dahsyatnya ledakan dari sinar laser milik Reka. Reka yang sekarang sudah jauh berkembang dari Reka yang dulu. Sekarang, Reka sudah mampu menguasai kekuatan elemen cahayanya dengan tingkat tertinggi. Wajar saja kalau kali ini tubuh Jendral Jose yang terkena tembakan sinar laser dari Reka langsung menjadi debu."Kalian harus membayar dengan harga yang mahal!" Reka tidak berhenti hanya di situ saja, ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah para prajurit musuh yang tersisa kemudian kembali menembakkan sinar lasernya berulang kali. Alhasil, pasukan musuh yang tersisa kini benar-benar musnah semuanya.Setelah dirasa selesai, Reka kembali ke tempat Martis dan yang l
Reka kemudian menceritakan kejadian yang sejujurnya kepada Mia dan juga Letnan Odele. Letnan Odele dan Mia adalah termasuk beberapa orang yang sudah mengetahui tentang keberadaan sistem yang Martis dan Reka miliki. Namun tidak semua orang diberitahu akan hal ini. Karena keberadaan sistem termasuk keberadaan yang sangat dijaga.Untuk sistem sendiri, sebenarnya di dunia ini terdapat puluhan orang lainnya yang memiliki sistem. Namun sistem itu hanya sebatas sistem tiruan saja, sama seperti sistem yang Reka miliki. Adanya sistem tiruan adalah akibat kesalahan kakek Martis di masa lalu. Kakek Martis sempat menyimpan data untuk membuat sistem. Namun sebagian datanya itu sempat dicuri oleh salah satu Jendral ternama di masa lalu. Jendral itu langsung mengumpulkan para ilmuan lain yang ahli dalam sistem. Alhasil, mereka berhasil menciptakan beberapa sistem tiruan. Namun seiring berjalanya waktu, kakek Martis bersama beberapa rekannya berhasil merebut kembali data yang sempat dicuri itu. Dan p
Sebenarnya Martis tidak menginginkan adanya keberadaan Layla dan juga Selena di sini, sebab kondisi di sini bisa saja tiba-tiba berbahaya. Martis tidak menginginkan jika suatu hal yang buruk menimpa mereka berdua. Namun, mau bagaimana lagi? Martis tidak bisa menolak kehadiran mereka. Martis paling tidak bisa memberontak jika harus berdebat dengan wanita, terutama dengan Mia.Beberapa hari ini keadaan di sini terasa cukup damai. Namun bukan berarti peperangan telah berakhir. Martis akan merasa benar-benar tenang jika konflik antara kedua negara yang salah satunya mereka bantu ini benar-benar dinyatakan telah usai. Harapan Martis untuk ke depannya adalah negara Pilastain yang diakui keberadaannya oleh dunia dan tidak lagi dijajah oleh negara Isralial maupun negara manapun yang lainnya.Martis juga mengisi hari-harinya yang cukup luang ini dengan cara terus berlatih dan mengasah semua kemampuan yang ia miliki. Martis mengingat kembali tentang kejadian kemarin yang membuatnya terkadang me
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang