Share

105. Fitnah

"Tidak, itu bukan fitnah!" Orang yang tadi, ternyata masih saja tetap mengotot. Ia bersikeras mengatakan kalau semua ini bukanlah fitnah belaka.

Namun beberapa detik kemudian ada yang menyela dan berjalan dari arah belakang kerumunan.

"Tentu saja itu adalah fitnah!" Ternyata ada seorang gadis cantik yang terlihat tengah menyeret tubuh seseorang. Kehadirannya langsung menarik perhatian semua orang.

"Hani?" ujar Martis. Martis sedikit terkejut kenapa Hani bisa ada di sini.

Gedebugh!

Ada suara dentuman.

Kemudian Hani dengan kasarnya melemparkan tubuh seorang pria yang tadi diseretnya. Entah dari mana Hani menangkap orang itu.

"Katakanlah yang sebenarnya! Jangan berbohong sedikitpun! Dengar tidak?!" Wajah Hani yang cantik, terlihat sangat menyeramkan ketika ia sedang marah. Bahkan Martis sampai meneguk ludahnya dengan susah payah ketika melihat seramnya wajah marah Hani.

"Ba-baiklah, baiklah. Aku akan katakan semuanya. Aku tidak akan berbohong sedikitpun." ujar pria itu yang ketakutan.

Pr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status