"Hah ... Aku akan lebih serius." Shegan mulai melukis pola dengan ujung pedangnya. Itu bukan pedang yang biasa dilihat di mana saja. Bentuknya ramping dan ujungnya runcing. Tidak ada ketajaman pada sisi-sisi pedang tersebut. Dibanding dengan pedang, senjata milik Shegan lebih mirip seperti jarum besar. Selesai membuat pola di udara Shegan memperagakan gerakan siap menusuk. Pergerakannya meninggalkan benang cahaya horizontal sepanjang lintasan serangan.Menyikapi serangan yang datang, kewaspadaan Aaron yang terjaga memicu refleksi spontan untuk menghindar. Tetapi serangan Shegan terlalu cepat. Pemikiran Aaron menjadi tidak berarti dalam waktu sesingkat itu. Meski sempat membungkus dirinya dengan kobaran api biru. Aaron dibuat terpental saat serangan Shegan menepisnya."Api merah tidak begitu berguna melawannya. Tapi api biru juga banyak memakan energiku. Aku tidak boleh berlarut-larut dalam pertarungan," gumam Aaron merasakan dampak negatif dari api biru yang jarang ia gunakan. Dia k
Meski ingin mengakhirinya dengan cepat, Aaron akan mencoba melakukan pertarungan jarak dekat terlebih dahulu. Sayap api birunya kembali mengepak. Dalam pergerakan Aaron mendekat ribuan pedang cahaya bermunculan di langit. Dengan sedikit ayunan Shegan, mereka semua menyerbu ke arah lelaki yang sedang terbang itu. Interval waktu satu detik saja tidak Aaron dapatkan. Pedang cahaya yang melesat menyibukkannya untuk bertahan. Merasa telah berhasil memojokkan Aaron pada satu tempat, Shegan cepat membuat pola-pola cahaya untuk mengepung Aaron dari semua sudut. Aaron cepat menarik napas dan lava biru menyeruak dari mulutnya membentuk dua naga cukup besar. Mereka melilit tanpa membiarkan kepungan pola bintang yang menembakkan laser cahaya sampai kepada Aaron. Sekali lagi Aaron berhasil selamat padahal serangan Shegan mutlak menguncinya sedemikian rupa. Jika itu ahli beladiri lain, mustahil baginya untuk tetap bertahan menghadapi serangan mutlak tersebut. Gertakan gigi Shegan terdengar berd
Tanya akan mudah dilacak seperti yang dikatakan Kalista jika bertransaksi menggunakan kartu. Bagaimanapun, sekarang mereka buronan yang memang telah membunuh Adira. Kesulitan dalam membalas dendam bertambah berkali-kali lipat jika keberadaan mereka di kota Bagu diketahui klan Finley. Penggunaan kartu dalam pembayaran harus dihindari. "Pergilah kalau kalian tidak memiliki uang!" Tahu akan ekspresi Tanya yang berpikir keras. Pria tubuh gempal tidak mau repot-repot mengurusi orang yang tidak bisa membayar. "Bagaimana kalau kami menukarkan dengan hasil buruan?" tawar Tanya. "Setidaknya kalian harus membawa 30 monster. Kalau sebanyak itu aku akan dengan senang hati berbisnis," jawab pria bertubuh gempal.Setiap ekor monster yang berhasil dibersihkan akan dihargai sejumlah uang. Di samping itu, beberapa bagian tubuh monster dapat dimanfaatkan untuk membuat senjata. Mulai dari perisai, jirah, sampai pedang. Jadi sekalipun tidak diserahkan pada pengelola kota. Mereka tetap akan memiliki ha
Aaron menukik ke bawah dan mendarat tepat di hadapan Alex dan juga Gilbert. Shegan lekas-lekas memberi hormat pada Alex dan berucap menyesal, "Maafkan saya Tuan. Saya mengecewakan." Shegan tertunduk menatap kakinya sendiri. Dia telah kalah dengan Aaron yang masih sangat muda. Karena kepayahannya itu harga diri klan Kairi telah tercoreng. "Apa boleh buat. Tidak ada yang menduga Aaron sangat kuat. Dia mampu menandingi ahli beladiri tingkat spesial seperti para tetua klan besar. Aku senang, Imelda akan aman bersamanya.""Tapi tetap saja saya te—""Tidak ada waktu untuk memainkan drama siapa yang paling bersalah. Kita masih harus menyelesaikan pertandingan yang tertunda," sela Gilbert di antara mereka. Aaron menangguk setuju karena ia juga tidak senang membuang waktu. Yang perlu dilakukan Shegan sekarang hanyalah menjadikan hari ini sebagai pembelajaran yang penting. Dunia yang besar dan luas menghasilkan banyak ahli beladiri. Penilaian berdasarkan umur boleh saja dilakukan, asal jang
Alex terpaksa menggunakan 'unik skill' untuk mengakumulasi ukuran 16 jendral cahaya. Semua jendral cahaya bertempur melawan tiruan yang dibuat oleh Gilbert hingga bumi bergetar dan debu-debu berterbangan. Alex terbang tinggi menungangi naga cahaya. Di susul oleh Gilbert yang juga terbang menggunakan tiruan naga yang dia buat. Mereka seperti meteor berekor yang saling merebut tempat di ketinggian. 'Dia mungkin luar biasa dalam meniru. Tapi tidak mungkin seleluasa pemilik aslinya' batin Alex. Dari samping, rangkaian pola yang dibuat oleh Alex menyerang Gilbert dengan pedang cahaya. Gilbert mampu menanggulangi serangan tersebut dengan domain disintegrasi. Hingga menembus awan mereka terus bertukar serangan."Unik skill, akumulasi!"Naga Alex membesar sepuluh kali lipat dan kemudian dia melompat jatuh. Tulang cahaya yang membalut tubuhnya menumbuhkan sayap. Memungkinkan ia bertahan pada ketinggian tetap. Naga yang dia tinggalkan terus mengejar Gilbert hingga berhasil melahapnya."Apa b
Wajah tegas Hiden Quinn ditutupi oleh keseriusan. Beberapa hari yang lalu Tanya ditetapkan sebagai tersangka yang telah membunuh Adira Finley. Karena kehilangan pewaris utama klan mereka, tentu mereka sudah melayangkan penuntutan yang kejam pada klan Quinn. Nyawa Tanya harus diserahkan pada mereka jika tidak ingin terjadi perang.Ini hampir seperti memetik bintang. Menyerahkan Tanya sangat sulit dilakukan. Tidak akan ada dari pihak mereka yang sekarang sedang berkumpul ingin melakukannya."Paman, aku memang membenci Tanya. Tapi aku bukan orang jahat yang akan menyerahkan dia pada klan Finley. Aku tidak setuju!" Neva menegaskan.Hiden beralih pada yang lainnya usai mendengarkan pendapat Neva. Rosanne Quinn dan Helen Quinn pasti sependapat dengan keponakannya tersebut. Apalagi itu ayahnya yang sudah jelas tergambar menolak rancangan tersebut. Yang menjadi masalah saat ini bukanlah keputusan mereka, tapi petinggi klan. Mereka terbiasa mengambil langkah defensif. Tindakan yang memicu peran
Tanya berputar di udara sebelum akhirnya mendarat dengan sempurna di tanah. Teknik tebasan detik sebelumnya yang ia layangkan cukup intens hingga dapat memotong lengan monster bertelinga lebar. Usai serangan itu, auman keras dari monster yang ia lawan membuyarkan keberhasilannya. Tanda bahwa dia masih memerlukan usaha lebih dibanding sekedar memotong tangannya.Monster yang ia hadapi abnormal dan tidak memiliki penglihatan. Tetapi kepekaan monster tersebut terhadap gerakan dan aroma di sekitar luar biasa. Mendapatkan satu tebasan tadi tidak mudah. Tanya perlu pemikiran ekstra untuk menjatuhkannya.Tebasan itu tidak sepenuhnya gagal. Mobilitas monster itu melambat karena hilangnya satu komponen kordinasi. Tanya menghirup napas saat monster itu melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Dan akhirnya melayangkan cakarnya pada Tanya saat terjun dari atas.Dalam kecepatan yang sulit dilihat orang biasa. Ayunan pedang Tanya menoreh perut Monster tersebut sambil menghindar. Lompatan itu ha
Tiga pedang cahaya muncul di dekat Gilbert dengan usaha menusuknya dari belakang. Namun, pedang tersebut terurai karena Gilbert telah melindungi tubuhnya dengan sedikit disintegrasi domain. Tersentak karenanya, Imelda benar-benar merasa kesal. "Kau? Aarrghhh! Baiklah." Imelda akhirnya menyerah dan memandangi ayahnya masam. "Sekarang aku boleh keluar kediaman, kan?" lanjutnya. "Selama Gilbert bersamamu," jawab Alex. Andai tidak frustasi karena terkurung terlalu lama di kediaman utama. Imelda tidak akan pernah setuju terlibat dengan Gilbert. Tapi dia ingin merasakan bebas. Sudah kurang lebih 4 bulan di hanya bisa menghabiskan waktu sendirian. Kalau lebih lagi mungkin dia akan menjadi gila karena bosan. Setelah sepakat Imelda akhirnya menerima apa yang dia inginkan. Akses kartu kredit dan juga telepon genggamnya telah ayahnya kembalikan. Dia segera keluar kediaman dan bersantai di sebuah kafe bersama Gilbert dan Aaron. Walau sedikit tidak senang, dia cukup bernapas lega karena sudah