"Bagaimana kau akan menjelaskan apa yang terjadi?!" Alvin Kairi menggertakkan gigi menatap wajah arogan seseorang yang datang padanya. Dia sangat marah sampai-sampai ingin melahap orang itu. Dia sudah membayar dua kali namun Tanya belum juga berhasil dibunuh. "Pertarungan di dekat Villa–ku pasti berasal dari orang-orangmu yang tidak kompeten menjaga informasi hingga mengundang utusan klan Quinn ke tempatku. Bawahanmu pasti sekelompok sampah yang dipungut. Padahal hanya perlu membunuh gadis kecil. Dia hanya memiliki satu pengawal di sisinya!"Pria di hadapan Alvin bernama Ben, salah satu pentolan di organisasi penjahat. Posisinya satu tingkat di bawah pemimpin. Lelaki itu tidak memberi rasa hormat sedikitpun ketika datang. Dan sekarang melihat kemarahan Alvin Kairi dia juga sama sekali tidak terganggu. "Kami mengirim orang sesuai angka bayaran. Jika mereka gagal itu karena target pembunuhan memang tidak mudah dihadapi. Aku datang ke sini saja tidak mudah, ada banyak orang suruhan klan
Shegan lekas-lekas ke sisi Alex yang datang seorang diri dengan mengendarai mobil. Setelah sampai dia menjelaskan, "Tidak sesuai rencana, tapi mereka masih bersedia berdiskusi."Alex mengitari pemandangan sekitar terlebih dahulu. Saat remaja dia sering beristirahat di villa seusai latihan beladiri di tempat ini. Terlalu lama berkutat dengan urusan klan membuat ia tidak memiliki waktu untuk datang ke tempat setenang sekarang. "Sejak awal apa yang kita rencanakan memang terkesan konyol. Mereka bukan anak-anak TK yang bisa dibodohi," jawab Alex masih dengan aktivitasnya memandangi sekitar. "Yah benar. Rencana Tuan dibuat secara terburu-buru. Tapi tidak masalah, intinya kita tetap berhasil karena mereka setidaknya akan mendengarkan."Mata Alex akhirnya berhenti menjelajah sekitaran. Saat itu Gilbert dan Aaron menuju dirinya. "Apa yang diharapkan tuan besar Kairi pada kami hingga repot-repot memancing kami ke sini?" tanya Gilbert, dia tidak merasakan sedikitpun kewaspadaan pada pihak Al
Alex kagum dengan luas wilayah penciptaan domain Gilbert. Dalam radius 5 kilometer mereka terjaga dari pengaruh luar. Dan apapun yang terjadi di dalam seperti bunyi, kilatan cahaya, serta dampak pertarungan tidak akan mempengaruhi dunia luar. Mereka seperti sedang berada di dunia isolasi. Memungkinkan pengujian kekuatan bisa berjalan lancar tanpa gangguan dari orang-orang luar yang tidak diharapkan. "Sebelumnya aku ingin mengajakmu ke gurun untuk bertarung agar keributan kita tidak mengundang khayalak umum. Tapi karena kemampuanmu kita tidak perlu berpindah tempat.""Aku tidak ingin membuang waktu.""Tapi ini memerlukan energi besar. Apa kamu tidak berpikir untuk tidak membebani dirimu memasang penghalang domain begini?""Aku kuat."Dua kata itu menyadarkan Alex betapa percaya dirinya pemuda di depannya. Sedikitpun rasa terintimidasi tidak tampak di wajah Gilbert. Posisi Alex sebagai orang ketiga terhebat di dunia tidak cukup kuat menganggu ketenangan pemuda itu sedikitpun. "Kau san
"Hah ... Aku akan lebih serius." Shegan mulai melukis pola dengan ujung pedangnya. Itu bukan pedang yang biasa dilihat di mana saja. Bentuknya ramping dan ujungnya runcing. Tidak ada ketajaman pada sisi-sisi pedang tersebut. Dibanding dengan pedang, senjata milik Shegan lebih mirip seperti jarum besar. Selesai membuat pola di udara Shegan memperagakan gerakan siap menusuk. Pergerakannya meninggalkan benang cahaya horizontal sepanjang lintasan serangan.Menyikapi serangan yang datang, kewaspadaan Aaron yang terjaga memicu refleksi spontan untuk menghindar. Tetapi serangan Shegan terlalu cepat. Pemikiran Aaron menjadi tidak berarti dalam waktu sesingkat itu. Meski sempat membungkus dirinya dengan kobaran api biru. Aaron dibuat terpental saat serangan Shegan menepisnya."Api merah tidak begitu berguna melawannya. Tapi api biru juga banyak memakan energiku. Aku tidak boleh berlarut-larut dalam pertarungan," gumam Aaron merasakan dampak negatif dari api biru yang jarang ia gunakan. Dia k
Meski ingin mengakhirinya dengan cepat, Aaron akan mencoba melakukan pertarungan jarak dekat terlebih dahulu. Sayap api birunya kembali mengepak. Dalam pergerakan Aaron mendekat ribuan pedang cahaya bermunculan di langit. Dengan sedikit ayunan Shegan, mereka semua menyerbu ke arah lelaki yang sedang terbang itu. Interval waktu satu detik saja tidak Aaron dapatkan. Pedang cahaya yang melesat menyibukkannya untuk bertahan. Merasa telah berhasil memojokkan Aaron pada satu tempat, Shegan cepat membuat pola-pola cahaya untuk mengepung Aaron dari semua sudut. Aaron cepat menarik napas dan lava biru menyeruak dari mulutnya membentuk dua naga cukup besar. Mereka melilit tanpa membiarkan kepungan pola bintang yang menembakkan laser cahaya sampai kepada Aaron. Sekali lagi Aaron berhasil selamat padahal serangan Shegan mutlak menguncinya sedemikian rupa. Jika itu ahli beladiri lain, mustahil baginya untuk tetap bertahan menghadapi serangan mutlak tersebut. Gertakan gigi Shegan terdengar berd
Tanya akan mudah dilacak seperti yang dikatakan Kalista jika bertransaksi menggunakan kartu. Bagaimanapun, sekarang mereka buronan yang memang telah membunuh Adira. Kesulitan dalam membalas dendam bertambah berkali-kali lipat jika keberadaan mereka di kota Bagu diketahui klan Finley. Penggunaan kartu dalam pembayaran harus dihindari. "Pergilah kalau kalian tidak memiliki uang!" Tahu akan ekspresi Tanya yang berpikir keras. Pria tubuh gempal tidak mau repot-repot mengurusi orang yang tidak bisa membayar. "Bagaimana kalau kami menukarkan dengan hasil buruan?" tawar Tanya. "Setidaknya kalian harus membawa 30 monster. Kalau sebanyak itu aku akan dengan senang hati berbisnis," jawab pria bertubuh gempal.Setiap ekor monster yang berhasil dibersihkan akan dihargai sejumlah uang. Di samping itu, beberapa bagian tubuh monster dapat dimanfaatkan untuk membuat senjata. Mulai dari perisai, jirah, sampai pedang. Jadi sekalipun tidak diserahkan pada pengelola kota. Mereka tetap akan memiliki ha
Aaron menukik ke bawah dan mendarat tepat di hadapan Alex dan juga Gilbert. Shegan lekas-lekas memberi hormat pada Alex dan berucap menyesal, "Maafkan saya Tuan. Saya mengecewakan." Shegan tertunduk menatap kakinya sendiri. Dia telah kalah dengan Aaron yang masih sangat muda. Karena kepayahannya itu harga diri klan Kairi telah tercoreng. "Apa boleh buat. Tidak ada yang menduga Aaron sangat kuat. Dia mampu menandingi ahli beladiri tingkat spesial seperti para tetua klan besar. Aku senang, Imelda akan aman bersamanya.""Tapi tetap saja saya te—""Tidak ada waktu untuk memainkan drama siapa yang paling bersalah. Kita masih harus menyelesaikan pertandingan yang tertunda," sela Gilbert di antara mereka. Aaron menangguk setuju karena ia juga tidak senang membuang waktu. Yang perlu dilakukan Shegan sekarang hanyalah menjadikan hari ini sebagai pembelajaran yang penting. Dunia yang besar dan luas menghasilkan banyak ahli beladiri. Penilaian berdasarkan umur boleh saja dilakukan, asal jang
Alex terpaksa menggunakan 'unik skill' untuk mengakumulasi ukuran 16 jendral cahaya. Semua jendral cahaya bertempur melawan tiruan yang dibuat oleh Gilbert hingga bumi bergetar dan debu-debu berterbangan. Alex terbang tinggi menungangi naga cahaya. Di susul oleh Gilbert yang juga terbang menggunakan tiruan naga yang dia buat. Mereka seperti meteor berekor yang saling merebut tempat di ketinggian. 'Dia mungkin luar biasa dalam meniru. Tapi tidak mungkin seleluasa pemilik aslinya' batin Alex. Dari samping, rangkaian pola yang dibuat oleh Alex menyerang Gilbert dengan pedang cahaya. Gilbert mampu menanggulangi serangan tersebut dengan domain disintegrasi. Hingga menembus awan mereka terus bertukar serangan."Unik skill, akumulasi!"Naga Alex membesar sepuluh kali lipat dan kemudian dia melompat jatuh. Tulang cahaya yang membalut tubuhnya menumbuhkan sayap. Memungkinkan ia bertahan pada ketinggian tetap. Naga yang dia tinggalkan terus mengejar Gilbert hingga berhasil melahapnya."Apa b