Share

Bab 107

Meliana mengernyit malas, "Tidak apa-apa pak saya bisa sendiri. Permisi." Meliana lebih memilih sendiri dari pada harus bersama atasannya yang sudah tua dan mata genit itu.

Para karyawan dan seluruh staf perusahaan berbaris sesuai dengan tingkatannya menunggu sang CEO Elang Rahardian tiba, lalu tak berapa lama datanglah rombongan memasuki kantor pusat.

Elang dan disebelah nya Rey berjalan tegap dengan penuh kharisma aura kepemimpinan yang terpancar di wajah keduanya sangat melekat sehingga membuat siapapun akan segan dengannya.

Semua staf dan karyawan menunduk hormat pada pemimpin mereka dengan wajah yang serius.

Meliana detik itu juga sangat terpesona dengan ketampanan yang dimiliki Elang dia tersenyum tipis kemudian.

'Ternyata dia memang sangat tampan, sepertinya aku menyukainya apalagi dia sangat kaya aku harus bisa memilikinya.' batin Meliana tersenyum tipis.

"Selamat pagi semuanya." ucap sang manager memberi salam.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status