Home / Romansa / Pengasuh Untuk Sang Duda / Bab 1 Rayuan Mahasiswi Centil

Share

Pengasuh Untuk Sang Duda
Pengasuh Untuk Sang Duda
Author: Rini Wulandari

Bab 1 Rayuan Mahasiswi Centil

last update Last Updated: 2022-09-09 18:48:53

"Ethan, nanti malam persiapan dirimu. Mama yakin wanita yang kali ini akan sangat cocok untukmu." Seorang wanita paruh baya itu menghampiri, membuat pria yang bernama Ethan kesal.

"Sudah berapa kali aku mengatakannya jika aku tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita manapun, aku tidak ingin menikah lagi, Mah!" Ethan mulai kesal, karena pagi-pagi begini Mamanya membuat mood dia memburuk. 

Karena penghianatan yang dilakukan oleh mantan istrinya 4 tahun silam membuat Ethan trauma akan cinta. Hatinya sudah membeku dan rasanya tidak akan ada lagi yang bisa membuatnya merasakan cinta kembali. Baginya, hidup dengan kedua anaknya sudah membuat dia sangat bahagia. 

"Mau sampai kapan kamu begini, Ethan? Apa kamu tidak kasihan melihat kedua anakmu hidup tanpa kasih sayang seorang Ibu?" Mama terus saja membujuknya, tapi tidak membuat Ethan terpengaruh.

Ethan selesai memakai pantofelnya, pagi ini dia harus datang ke kampus untuk mengajar. Ethan berjalan ke arah Mamanya, meraih tangan wanita paruh baya itu untuk berpamitan.

"Jangan paksa aku, Mah!" ujar Ethan setelah selesai berpamitan.

"Mama melakukan ini untuk kebaikanmu dan dan cucu-cucu Mama. Pokoknya nanti malam kamu harus siap-siap, Mama tidak mau tahu!!" teriak Mama menggelegar karena dia yang sudah hengkang dari hadapan Mama. 

Ethan mengabaikan teriakan Mamanya itu, dia sudah muak karena selalu saja dicarikan jodoh oleh Mama. Padahal dia sudah tidak mau lagi menjalin hubungan spesial dengan wanita manapun. Mengingat sakit hati yang dia rasakan masih begitu membekas, seperti goresan belati yang masih basah. 

Ethan segera masuk ke dalam mobilnya dan melaju menuju kampus di mana tempatnya mengajar. Tak butuh waktu lama, dia sudah sampai di kampus, karena dia sudah hampir terlambat, Ethan dengan buru-buru turun dari mobilnya dan menuju ke arah kelas di mana dia akan mengajar pagi ini.

Suara hentakan sepatu pantofel milik Ethan beradu menjadi satu di lorong sebuah universitas. Semakin lama, suara itu terdengar begitu jelas dan menggebu-gebu. Orang-orang menyapa Ethan yang hanya dibalas anggukan kepala oleh sang empunya. Langkah sepatu tersebut terhenti di depan sebuah pintu kelas, dengan tergesa-gesa dia membuka pintu tersebut. 

"Selamat pagi, Pak Ethan," sapa salah satu mahasiswinya, membuat Ethan terlonjak kaget seketika.

Ethan tidak menggubrisnya, dia melewati mahasiswinya yang kini tengah memamerkan deretan gigi ratanya itu, Ethan lebih memilih untuk langsung menaruh tas miliknya di meja dosen.

"Selamat pagi, langsung saja kita lanjutkan pertemuan hari ini. Kali ini, saya akan menjelaskan tentang beberapa bahasa pemrograman kepada kalian semua." Ethan mulai berbicara, tatapan matanya begitu tajam dan menusuk, membuat para mahasiswanya tidak bisa berkutik apapun lagi saat dia mengajar. 

Ethan adalah salah satu dosen di program studi Teknologi Informasi. Dia terkenal sebagai dosen killer namun tampan dan mempesona. Membuatnya menjadi incaran para mahasiswinya, termasuk para dosen muda pula. Walaupun dia adalah duda yang sudah memiliki anak kembar beda jenis kelamin.

"Pak Ethan kenapa hari ini tambah ganteng aja, sih," cletuk Selina—mahasiswi yang tadi mengapa Ethan di depan pintu masuk kelas. 

Ethan hanya meliriknya sekilas, dia sudah hafal dengan Selina, salah satu mahasiswinya yang terkenal sebagai pembuat onar dan biang masalah di kampus. Terlebih, Selina memang sering menggodanya dan mencoba menarik perhatiannya. Ethan tidak peduli dengan Selina yang kini tengah mencibirkan bibirnya karena tidak dia tanggapi.

"Dapat kalian lihat dari layar LCD di depan, bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan sebagai instruksi perintah untuk komputer yang pada umumnya terdiri dari sintaks-sintaks. Nah, contoh dari bahasa pemrograman seperti Java, C++, Cobol, PHP dan masih banyak lagi." Ethan mulai menjelaskan, aura ketegasan muncul dan membuat suasana kelas menjadi sunyi. 

"Ada yang tahu apa kepanjangan dari bahasa pemrograman PHP?" Ethan mengajukan pertanyaan, dia menatap ke seluruh penjuru kelas.

Tidak ada jawaban, semua mahasiswanya terdiam bagai patung. Hingga suara melengking seorang wanita menghiasi isi kelas. Dengan percaya dirinya, wanita itu bahkan sudah menaikan tangan kanannya dengan cengiran dari bibirnya. 

"Benar tidak ada yang tahu?" Ethan kembali bertanya, mengabaikan wanita tersebut.

"Pak Ethan, saya tahu!" Lagi-lagi wanita itu berbicara, membuat dia menghela nafas beratnya.

"Silahkan, Selina," ujar Ethan dengan berat hati.

"Kepanjangan dari PHP adalah pemberi harapan palsu, jadi Pak Ethan tolong terima cinta saya dong," jawab Selina, membuat seisi kelas langsung tertawa heboh karena tingkah wanita itu.

Ethan mengepalkan kedua tangannya, pagi ini saja pikirannya masih kacau karena masalah yang dia alami, sekarang bertambah pusing karena Selina. Sungguh, wanita itu memang benar-benar membuat mood Ethan untuk mengajar hancur seketika.

"Jika tidak berniat untuk mengikuti mata kuliah saya, lebih baik keluar saja!" ujar Ethan dengan tegasnya, suara bariton pria itu mampu membuat seisi kelas langsung terdiam.

"Saya niat banget lah, Pak. Asal Pak Ethan tahu ya, saya tadi pagi make-up 1 jam agar terlihat cantik di depan Bapak." Selina masih saja berbicara, membuat Ethan menjadi semakin muak.

Rahang pria itu mengetat kuat, pegangan tangannya pada buku paket semakin mencengkram, hingga menunjukan otot-otot lengannya yang terlihat menonjol. 

"Selina!!" geram Ethan, tatapan mata setajam elang Ethan layangkan.

"Iya, Sayang," jawab Selina dengan kedipan matanya. 

Mata Ethan langsung menyipit, tenaganya seakan habis untuk menghadapi Selina. Ethan menghela nafasnya, dia akan berusaha sabar menghadapi Selina. 

"Kita lanjutkan, seperti yang kalian ketahui, PHP adalah singkatan dari hypertext preprocessor yang sering digunakan untuk memprogram website-website dinamis. Jadi, bukan seperti apa yang dijabarkan oleh Selina tadi." Ethan mulai berkeliling di dalam kelas, sembari terus menjelaskan materi dan mengabaikan Selina. 

Hingga waktu pun semakin berlalu, tanpa terasa mata kuliah yang disampaikan oleh Ethan telah usai. Membuat pria itu bisa bernafas lega karena akhirnya berpisah dengan Selina. 

"Mata kuliah hari ini cukup sampai di sini, jangan lupa kumpulkan tugas yang sudah saya berikan tadi." Setelah mengatakan hal itu, Ethan berjalan keluar dari kelas dan menuju ke arah ruang kerjanya. 

Diperjalanan, Ethan tampak memegangi kepalanya sendiri yang terasa berdenyut nyeri akibat menghadapi Selina dan perkataan Mamanya di rumah tadi. Entahlah kenapa wanita itu bisa begitu terobsesi kepadanya. 

Sesampainya di dalam ruangannya, Ethan meraih gelas yang berisi air putih dan menenggaknya hingga tandas. Seolah mengisi tenaganya yang terkuras habis. Pikirannya masih kacau, Ethan harus mencari cara untuk membatalkan pertemuan dengan wanita pilihan Mamanya nanti malam. 

"Apa yang harus aku lakukan kali ini?" tanya Ethan kepada dirinya sendiri.

Ethan berpikir keras, kuku-kuku jarinya mengetuk meja perlahan. Kepalanya semakin berdenyut nyeri tidak karuan. Hingga akhirnya, dia mendapatkan ide brilian yang pasti akan membantunya menyelesaikan masalah. 

"Ya, aku yakin sekali ide ini akan berhasil," gumam Ethan dengan bangganya, seringai muncul dari sudut bibirnya.

Related chapters

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 2 Sayembara Sang Duda

    Ethan melangkahkan kakinya perlahan memasuki rumahnya setelah selesai bekerja di kampus. Sebenarnya dia malas pulang ke rumah, karena Ethan tahu Mamanya masih berada di rumahnya sekarang. “Lukas! Lily!!” terdengar teriakan dari Mama yang begitu menggelegar, membuat Ethan langsung berjalan cepat ke arah sumber suara. Dari kejauhan, dia melihat tubuh Mamanya penuh dengan tepung dan anak kembarnya tengah tertawa bersama. Ethan tahu, pasti kedua anaknyalah yang membuat masalah lagi, dia pun berjalan semakin mendekat ke arah mereka. “Daddy!” teriak Lukas dan Lily saat melihat kedatangan Ethan, kedua anaknya langsung berhamburan menyambutnya. “Apa yang kalian lakukan pada Nenek?” tanya Ethan sembari mengusap pelan rambut Lukas. “Hanya sedikit bermain-main saja, Daddy,” jawab Lily dengan cengira di bibirnya itu. Mama tampak berjalan ke arahnya dengan wajah geram, Ethan yang melihatnya sampai ingin tertawa karena wajah Mama terlihat sangat lucu, tapi dia tahan dengan tetap menampilkan wa

    Last Updated : 2022-09-09
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 3 Ada Apa Dengan Selina?

    Ethan menatap curiga ke arah Selina, membuat perempuan itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tapi memang benar-benar sangat aneh, entah daripada Selina mendapatkan informasi tentang adanya sayembara yang dia adakan. Namun, beberapa detik kemudian Ethan baru ingat, Selina adalah pengagumnya dan pasti wanita itu benar-benar detail mencari tahu tentangnya bukan. “Sayangnya sayembara itu tidak saya buka untuk seorang mahasiswa, hanya wanita-wanita dewasa sajalah yang bisa mengikutinya, bukan anak ingusan seperti kamu,” ujar Ethan berusaha mematahkan semangat Selina. “Loh, kenapa gak adil begitu, Pak? Saya bisa kok jadi pengasuh anak-anak Bapak.” Selina tetap kukuh dengan pendiriannya, dia harus bisa mendaftar sayembara itu. “Tugas kamu itu belajar, Selina, bukan mencari jodoh!” ketus Ethan, dia geram menghadapi mahasiswinya ini. “Tidak ada di peraturan kampus mahasiswa dilarang mencari jodoh, Pak. Lagian apa salahnya saya mencoba, atau jangan-jangan Pak Ethan takut saya memenang

    Last Updated : 2022-09-09
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 4 Perhatian Kecil Ethan

    Ethan terdiam sejenak melihat Selina yang pingsan begitu saja, karena dia syok. Pikiran buruk pun menghantui Ethan, dia takut jika nyatanya Selina sedang sakit dan memaksakan diri untuk datang kemari. “Selina,” panggil Ethan sembari mengoyangkan tubuh wanita itu. Tidak ada reaksi apapun dari tubuh Selina, membuat Ethan semakin panik saja. Tanpa memikirkan apapun lagi, Ethan langsung membopong tubuh Selina dan membawanya masuk ke dalam rumahnya. Mau bagaimanapun dia tetap harus bertanggung jawab atas Selina jika terjadi apa-apa dengan wanita itu, karena sekarang masih berada di lingkungan rumahnya. “Daddy, kakak itu kenapa?” tanya Lukas kepadanya. “Daddy tidak tahu, Lukas, lebih baik sekarang kamu bukakan pintu kamar tamu,” jawab Ethan dengan wajah datarnya, tidak menampakkan kecemasan apapun. Sedangkan kini, Selina tampak sangat kesenangan karena dia berhasil pura-pura pingsan dan berakhir Ethan menggendongnya. Kapan lagi dia bisa mendapatkan kesempatan emas seperti sekarang ini

    Last Updated : 2022-09-09
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 5 Menyelamatkan Selina

    Ethan langsung berlari ke arah sumber suara, dia segera mengetuk pintu kamar itu cepat untuk memastikan apa yang sebenarnya tengah terjadi. “Selina, kenapa?” tanya Ethan panik. “Pak Ethan tolong saya!” teriak Selina dari dalam kamar. “Tapi kamu –“ “Saya belum sempat ganti baju, Pak. Cepat tolongin saya, Pak!” Selina masih saja berteriak dari dalam kamar itu. Tanpa membuang waktu, Ethan langsung mendobrak pintu kamar karena terkunci. Butuh beberapa kali dobrakan baru pintu kamar itu berhasil terbuka. Nafas Ethan terlihat terengah-engah tak beraturan, tapi nyatanya kini dia tidak melihat ada hal genting yang terjadi. Yang ada hanyalah Selina kini tengah berdiri di atas kasur dengan ketakutan. “Hal bodoh apa lagi yang kamu lakukan, Selina?” tanya Ethan dengan geramnya, jangan bilang kali ini Selina mengerjainya seperti tadi lagi. Ethan bertekat, sekali lagi Selina mengerjainya dia tidak akan pernah percaya dengan perempuan itu lagi. Padahal, dia tadi berusaha untuk memaafkan tinda

    Last Updated : 2022-09-09
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 6 Ciuman Pertama

    Dengan gerakan cepat, Ethan berenang menghampiri Selina. Lalu mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya ke pinggir kolam renang. Merebahkan tubuh mungil wanita menyebalkan itu."Selina," panggil Ethan sembari menepuk pipi Selina pelan."Daddy, kakak itu pingsan?" tanya Lukas kepadanya.Ethan belum menanggapinya, dia menatap sejenak wajah Selina. Membiarkan tetesan air dari wajahnya jatuh ke wajah wanita itu."Daddy, apa yang terjadi dengan dia?," tanya Lily dengan suara cemprengnya.Ethan tidak menanggapi ocehan putrinya, dia justru mendekatkan telinganya ke mulut dan hidung Selina untuk merasakan ada hembusan udara atau tidak. "Shit!" umpat Ethan saat dia tidak merasakan hembusan nafas itu."Lily, Lukas, balikan tubuh kalian sekarang juga!" perintah Ethan tegas, membuat dua anak kecil itu langsung menurut."Maafkan saya, Selina," gumam Ethan sembari memandangi bibir ranum milik wanita itu, dia tidak punya pilihan lain. Dengan gerakan cepat, Ethan segera menjepit hidung Selina dan

    Last Updated : 2022-09-24
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 7 Nafkah Darimu, Pak Ethan

    Selina tampak tersenyum lebar saat Ethan berjalan ke arahnya dengan tubuh tegapnya itu. Terlihat sangat tampan dan mempesona. Dia sudah tidak sabar menjadi pacar duda tampan itu."Pa–Pak Ethan beneran mau tanggung jawab?" tanya Selina masih tidak percaya.Ethan tidak menjawabnya, dia mengambil tisu basah yang berada di meja dan kembali berjalan mendekat ke arah Selina. Aura dingin menyerukan dari wajahnya kini."Kenapa Bapak ngambil tisu? Untuk apa tisu itu, Pak?" tanya Selina sembari mengerutkan keningnya bingung.'Jangan-jangan Pak Ethan mau lap keringat aku lagi, kayak di drakor-drakor gitu. Sumpah, gak sabar banget sih kalau ini,' batin Selina dengan senangnya.Ethan menghentikan langkah kakinya saat berada tepat di depan tubuh Selina. Memandang wajah wanita itu datar dan dingin seperti biasanya. Diambilnya tisu basah itu dari tempatnya, lantas diangkatnya perlahan. Seolah ingin menunjukannya pada Selina."Iya Pak Ethan, saya tahu itu tisu basah. Tapi mau Bapak gunakan untuk apa?

    Last Updated : 2022-09-25
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 8 Hari Pertama Menjadi Pengasuh

    Bel pintu rumah Ethan berbunyi berulang kali di pagi-pagi buta begini. Bahkan, ayam saja masih berkokok, tapi bel itu terus saja berbunyi. Ethan yang baru saja mengambil minuman di dapur. Kini dia berjalan ke arah pintu rumahnya. Dengan cepat, dia membuka pintu itu."Good morning, calon suami," sapa seorang wanita.Ethan terbelalak, dia tidak menyangka Selina akan datang ke rumahnya pagi buta seperti ini. Walaupun memang sebenarnya, hari ini adalah hari pertama wanita itu menjadi pengasuh untuk kedua anak kembarnya."Kok gak di jawab, Pak?" tanya Selina sembari menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Ethan.Ethan tetap diam, pandangannya fokus kepada koper yang Selina bawa. Ada dia koper besar di tangan wanita itu."Ini kopernya, Mbak." Tiba-tiba saja satpam di rumahnya masuk dan membawa dua koper besar lagi milik Selina. Ethan melotot seketika, karena melihat ada 4 koper besar milik wanita itu. "Bapak heran ya kenapa saya bawa banyak koper?" tebak Selina, dia sudah bisa meliha

    Last Updated : 2022-09-26
  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 9 Terkurung Di Dalam Kamar Berdua

    Ethan baru saja selesai mandi di pagi hari ini. Dia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke dapur. Untuk mengecek apakah sarapan pagi hari ini sudah siap atau belum. Tapi, dia malah mendengar suara tawa dari kedua anaknya. Ethan berjalan semakin cepat ke arah sumber suara. Kini, dia tengah melihat kedua anaknya sedang bermain kejar-kejaran dengan masih menggunakan baju tidur. "Lukas, Lily," panggil Ethan kepada anak kembar itu."Ya, Daddy?" Lukas menyahut, pria kecil itu langsung berlari mendekat ke arahnya. "Kenapa kalian berdua belum juga mandi?" tanya Ethan heran. "Malas, air tidak bersahabat dengan kita, Daddy," timpal Lily.Ethan membulatkan matanya, ada-ada saja pasti jawaban kedua anaknya itu. Ethan kini tampak kesal, padahal tadi dia sudah berpesan kepada Selina. 'Jangan bilang, wanita itu masih sibuk menata barang-barangnya. Aku harus mengeceknya sekarang,' batin Ethan. "Kalian berdua mandi dulu sana," pinta Ethan, tapi tidak digubris oleh dua bocah itu.Lily dan Lu

    Last Updated : 2022-09-27

Latest chapter

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 84 Akhir Yang Bahagia

    Sore ini, Ethan mengajak keluarganya untuk pergi ke taman kota. Banyak sekali para keluarga kecil yang datang kemari. Ada banyak penjual juga di sini. Terlebih sekarang hari Minggu, membuat suasana menjadi semakin ramai. "Dad, mau beli eskrim," pinta Lily, sembari menaik-narik baju yang Ethan pakai. "Iya, Dad, ayo kita beli ekskrim." Lukas menimpali. Ethan yang sedang mendorong stroller bayinya pun menoleh ke arah Selina. Seolah meminta pendapat istrinya itu."Iya, kalian beli eskrim saja. Nanti biar aku cari tempat duduk." Selina memperbolehkan. "Ya sudah, mari kita beli eskrim anak-anak," ajak Ethan."Yee beli eskrim!" Sorak kesenangan keluar dari mulut Lukas dan Lily. Akhirnya, Ethan mengandeng tangan kedua anaknya itu pergi mencari eskrim. Sedangkan Selina kini ganti mendorong stroller anaknya menuju ke arah tempat duduk yang tersedia di taman ini. "Kita jalan-jalan, Liora," ujar Selina, mengajak putrinya berbicara. Memang, bayi mereka yang bernama Liora Naomi Bratawijaya k

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 83 Melahirkan

    Selina beberapa kali tertawa keras saat melihat kedua anaknya dan Ethan sedang bermain bersama. Karena siapa yang kalah, akan dicoret dengan tepung wajahnya. "Hewan yang menggunakan huruf X?" Lukas memberikan pertanyaan ke Ethan, mereka memang sedang bermain tebak-tebakan."Hm, apa ya." Ethan tengah berpikir keras."Hewan pakai huruf X, kira-kira apa yah." Ethan masih saja berpikir keras, dia tidak tahu. "Satu, dua, tiga." Lukas, Lily, dan Selina tampak menghitung bersama. Ethan semakin gusar, dia tidak tahu harus menjawab apa."Empat, lima!!""Daddy kalah!!"Teriak mereka kompak, tawa canda pun keluar dari wajah mereka. "Yah, kalah. Baiklah, Daddy akan menerima hukumannya," pasrah Ethan, mau bagaimana lagi bukan. Lukas dan Lily pun mengambil tepung, dan mengusapkannya ke wajah Ethan. Membuat tawa melengking kembali keluar. "Daddy lucu, kayak pakai bedak yang tebal. Hihi, lucu seperti badut," kekeh Lily, dia tampak sangat bahagia."Ya ampun, bener yang Lily bilang. Kamu lucu ban

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 82 Kabar Membahagiakan

    Dua bulan berlalu, setelah pernikahan Selina dan Ethan. Tidak ada kesediaan yang mendera mereka lagi. Pernikahan mereka benar-benar diselimuti dengan kebahagiaan yang tak terhingga."Sibuknya istriku yang satu ini," ujar Ethan, sembari memeluk tubuh Selina dari belakang dan menyempatkan untuk mengecup pipi Selina. "Mas, kamu ngagetin aku aja deh. Jangan peluk-peluk gini, nanti kalau anak-anak lihat malu," ujar Selina, meminta suaminya itu untuk menyingkir.Dia memang pagi ini sedang membuat sarapan untuk mereka. Karena hari Minggu memang asisten rumah tangga mereka libur. Jadi, Selina yang harus memasak. "Anak-anak lagi mandi kayaknya, kamu tenang aja." Ethan bukannya menyingkir tapi malah semakin mengeratkan pelukannya itu. "Jangan begini, Mas, aku jadi sudah masaknya. Mau sarapannya terlalu siang karena gak matang-matang masakan aku?" tanya Selina, dia berusaha melepaskan pelukan dari suaminya."Maaf, sayang, habisnya Mas selalu kangen sama kamu," cletuk Ethan, membuat Selina mem

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 81 Malam Pertama

    Acara resepsi pernikahan yang digelar sudah selesai, para tamu undangan juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Tapi malam ini, Selina dan Ethan memang menginap di hotel, besok pagi mereka baru pulang ke rumah."Haduh, kenapa aku deg-degan banget begini, sih? Rasanya sangat mendebarkan," gumam Selina, sembari mondar-mandir di dalam kamar hotelnya. Kamar ini sudah dihias sedemikian rupa, terlihat sangat cantik dan romantis. Dengan taburan bunga mawar di atas ranjang putih."Tarik nafas buang, tarik nafas lagi, buang lagi," gumam Selina, dia berusaha menetralkan perasaanya.Malam ini adalah malam pertamanya dengan Ethan. Walaupun mereka memang sudah pernah tinggal satu rumah. Tapi jujur saja mereka tidak pernah satu kamar. Semua ini hal baru dan pertama untuk Selina. Dia sampai berkeringat dingin kali ini, padahal tadi dia yang paling bersemangat menggoda Ethan."Semoga Mas Ethan lama deh mandinya," ujar Selina, dia mengusap-usap tangannya sendiri untuk mengurangi rasa gugupnya.Tub

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 80 Hari Pernikahan Tiba

    Satu bulan pun berlalu, dan sesuai dengan kesepakatan mereka waktu itu. Hari ini, pernikahan Selina dan Ethan digelar cukup meriah. Banyak tamu undangan yang datang. Hubungan mereka pun tidak dirahasiakan lagi di kampus. Karena Ethan juga sudah tidak menjabat sebagai dosennya lagi. Pria itu memutuskan untuk mengurus perusahaannya. "Ini tamu undangan gak selesai-selesai perasaan dari tadi. Pegel banget kaki aku, Mas," rintih Selina, dia memang tidak terbiasa menggunakan heels begini.Khusus pada acara resepsi pernikahannya kali ini. Selina memang berdandan dengan sangat cantik. Menggunakan gaun pernikahan warna abu-abu muda, senada dengan jas yang Ethan pakai. "Sabar ya, Sayang. Maklum saja, teman-teman Mas kan banyak. Apalagi teman-teman kedua orang tua kita," pinta Ethan, dia mengelus pelan lengan istrinya.Beberapa jam yang lalu, mereka memang sudah sah menjadi pasangan suami istri. Dan sekarang, mereka tengah melangsungkan resepsi pernikahan. "Kalau aku lepas aja heels ini bole

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 79 Rencana Pernikahan

    Selina menatap wajah Ethan serius, dia meneguk salivanya susah payah. Kini, Selina melihat Ethan berpindah tempat duduk. Tepat berada di sampingnya dan menatap dia serius. "Selina, will you marry me?" tanya Ethan, sembari mengenggam kedua tangan Selina erat.Beberapa detik kemudian, Selina tersenyum tipis dan langsung mengangguk. Membuat mata Ethan berbinar-binar. "Ya?" tanya Ethan memastikan."Tidak ada alasan apapun untuk menolak Bapak. Saya siap menikah dengan Bapak, dan menjadi ibu sambung dari anak-anak Bapak," jawab Selina dengan begitu gugup."Yang benar? Kamu tidak bercanda bukan?" Ethan kembali bertanya, dia saking senangnya. "Untuk apa saya bercanda? Bukannya dosen dingin saya yang mirip es batu ini tidak suka bercanda. Saya serius, Pak," jawab Selina, senyuman manis pun terbit di wajahnya."Selina, terima kasih banyak." Ethan saking bahagianya langsung mendekap tubuh Selina erat, melampiaskan rasa bahagianya.Selina meresapi pelukan yang Ethan berikan kepadanya. Rasanya

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 78 Fakta Mengejutkan Terungkap

    "Pak Ethan," ujar Selina dengan mata terbelalak. Selina tidak tahu apa maksud semua ini. Apa teman Papa itu adalah Mamanya Pak Ethan? Sungguh, semua ini menjadi teka-teki untuknya.Sedangkan Ethan, dia benar-benar kaget. Mama tadi mengajaknya untuk bertemu dengan wanita yang hendak dijodohkan dengannya bukan? Tetapi, kenapa mereka sekarang malah bertemu keluarga Selina?"Ayo silahkan duduk," ajak Papa, kepada Ethan dan Mamanya. Ethan dan Mamanya pun mendudukkan dirinya di sofa yang tersedia. Pertemuan dengan Selina kali ini benar-benar membuat hatinya sesak, dia merindukan wanita itu."Bagaimana perjalanan ke sini, jeng? Lancar, kan?" tanya Mama Selina, memulai pembicaraan."Aman terkendali, ya walaupun kena macet sedikit," balas Mama Ethan, sembari tersenyum ramah.Selina menatap mereka semua satu persatu, dengan tatapan bingungnya. "Tunggu-tunggu, ini sebenarnya maksudnya apa? Tadi Mama bilang kita mau kedatangan teman Papa. Dan sekarang kita lihat siapa yang datang. Sebenarnya a

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 77 Pertemuan Tak Terduga

    "Ethan, nanti malam kamu tidak ada acara, kan?" tanya Mama kepadanya, saat ini dia memang sedang berada di ruang kerjanya.Meskipun kini dia sudah pindah ke luar kota. Tetapi, dia tetap memantau perusahaannya dari jauh. Ethan masih belum siap untuk kembali ke kota kelahirannya lagi. "Memangnya ada apa, Mah?" tanya Ethan penasaran, dia pun mengalihkan tatapannya dari layar laptopnya miliknya ke arah Mama. "Rencananya, nanti malam Mama akan mengajak kamu untuk bertemu dengan perempuan pilihan Mama. Kamu sudah siap, kan? Jangan menolaknya, Ethan. Karena kamu sudah menyetujui untuk Mama carikan jodoh," ujar Mama, menatap wajahnya lekat.Ethan pun menghela nafas, dia memandang ke arah wajah Mamanya. "Iya, Mah, nanti malam aku bisa kok. Tetapi, anak-anak bagaimana?" Dia menghawatirkan kedua anak-anaknya."Kamu tidak udah khawatir, anak buah Mama yang akan menjaganya. Lagian, acaranya juga tidak lama," jawab Mama, menatapnya hangat."Nanti aku akan menemui wanita itu. Mama ikut juga?""Iy

  • Pengasuh Untuk Sang Duda   Bab 76 Perjodohan Ethan

    Ethan sedang membaca koran di ruang tengah dengan secangkir kopinya. Dia tampak begitu menikmatinya, sedangkan kini kedua anaknya tidur siang. "Ethan, Mama mau bicara hal penting denganmu," ujar Mama yang tiba-tiba datang.Memang, kemarin Mama tiba di Bali untuk menemuinya beserta Lukas dan Lily. Dan kini, Mama pun mulai mendudukan dirinya di depan Ethan.Mendengar itu pun, Ethan lantas menaruh koran yang dirinya pegang ke meja kaca. Lantas, menatap serius ke arah Mamanya. Entah apa yang akan wanita paruh baya itu sampaikan kepadanya."Ada apa, Mah?" tanya Ethan to the point, dia tidak mau basa-basi apapun."Mama berencana untuk mulai mencarikan kamu jodoh lagi seperti dulu. Ya seperti yang kita ketahui, jika hubunganmu dengan Selina sudah selesai. Mama hanya ingin kamu segera menikah kembali, agar ada yang membantumu mengurus kedua anakmu itu," ujar Mama sembari menatapnya serius. Ethan tahu, pembahasan ini pasti akan Mama sampaikan kepadanya. Dan sekarang adalah waktunya, Mama lag

DMCA.com Protection Status