Pria paruh baya memindai wajah cantik putrinya, setelah berapa lama terlihat muram kini wajah cantiknya kembali bersinar. Senyum yang tidak pudar dari bibirnya, dengan dress selutut memperlihatkan kakinya yang jenjang tengah berdiri berulang kali berputar guna untuk melihat penampilan dirinya yang semakin elegan."Kau akan datang di pengadilan? Ayah tidak ingin kamu kecewa, sebaiknya kau diam dan melihat beritanya saja," ujar pria yang tidak ingin melihat air mata putrinya."Aku akan menjadi sosok yang di butuhkan mereka, ayah tidak perlu khawatir. Ayah bisa ke kantor dan untuk yang lain, aku bisa mengurusnya.""T– tapi, kamu tahu bagaimana peringai seorang Myung. Ayah tidak ingin kamu terluka lagi,"Tuan Duck Young berusaha untuk mengingatkan putrinya bahwa apa yang dilakukannya akan menuai konsekuensi yang jauh lebih menyakitkan Namun sebagai orang tua tuan Duck Young tetap mendukung putrinya apapun akan dilakukannya asal putri tunggalnya bahagia."Ayah lihat sendiri aku berhasil men
Myung memilih meninggalkan ruang perawatan Aera berdebat dengan Lee akan menyita waktunya untuk mencari tahu yang sebenarnya. Pelaku penusukan dan tentunya Myung adalah tersangkanya."Tuan,""Yang di katakan Aera benar semua. Termasuk bukti tentang penculikan dan penganiayaan, kita cari pelaku utamanya. Tidak peduli jika aku harus masuk penjara yang terpenting Aera bisa tersenyum," Yong Jin terdiam tanpa berani menjawab. Membiarkan Myung mengeluarkan apa yang ada dalam hatinya. Perkataan yang dilontarkan oleh Myung adalah sesuatu yang tersimpan sejak lama. Dan kini Myung mengungkapkannya. Sebagai seorang asisten pribadi dan sekaligus sahabatnya Myung memahami apa yang di rasakan oleh Myung, mencintai seseorang dalam diam benar-benar membutuhkan hati yang kuat dan kesabaran."Kau mendengarnya Yong Jin?!""Tentu tau Myung,"Kondisi Aera semakin membaik dan hari ini Aera diperbolehkan untuk pulang setelah satu minggu di rawat. Lee yang tidak beranjak untuk selalu berada di Aera membant
"Seung apa yang kau lakukan disini? Cepatlah pergi. Paman Sam, bawa Seung pergi. Jangan biarkan dia berada di sini." Aera tidak membiarkan putranya berada di tempat yang tidak seharusnya. Ada rasa kesal pada Myung yang hanya diam melihat apa yang di lakukan oleh putranya."Ibu, pulanglah. Bukan ayah yang melakukan itu semua. Aku tidak berbohong, bukan hanya ayah tapi juga ibu yang sudah di tipunya," "Seung, kau bicara apa? Ibu tidak mengerti,"Mereka terdiam saat Seung mengeluarkan sesuatu dari paper bag yang ada di tangannya. Keterkejutan bukan hanya dari Aera tetapi semua yang berada di persidangan membulatkan matanya melihat apa yang di bawa oleh Seung."Bukti jika ibuku tidak melarikan diri, tetapi seseorang sudah menculiknya. Bahkan tega menembak ibuku, tentunya dengan satu pilihan seperti yang Ibuku katakan."Hakim dan pengacara saling pandang, di saat mereka mencari kebenaran tiba-tiba suara bariton terdengar begitu dingin. Sehingga menjadi pusat perhatian mereka."Yang di ka
"A Young!!!"Myung mempererat cengkraman di tangan A Young, wanita yang kini memasang wajah sendu berusaha untuk melepaskan diri dari Myung."Myung kau menyakitiku. Berhentilah, aku akan pergi menjauh dari kehidupanmu,"A Young memohon pada Myung menghentikan tatapan tajam padanya. Berharap Myung bersedia melepaskan dan memaafkan kesalahannya walau hal itu tidaklah mudah."Aku menyakitimu? Benarkah itu, kalau begitu seperti apa yang tidak menyakitimu? Bisakah kau mengajariku bagaimana tidak menyakiti seseorang? Atau sebaliknya ajari aku bagaimana untuk menyakiti orang lain?"A Young menggeleng lemah memohon agar Myung melepaskan dirinya. Agar dirinya bisa pergi dari hadapan Myung."Kenapa kau ingin aku melepaskan dirimu A Young? Apakah kau takut denganku? Atau kau merasa jika aku akan membunuhmu?""Myung apa yang sebenarnya kamu inginkan dariku? Kenapa kamu tidak ingin melepaskan aku, pergi dari sini? Begitu marah kau padaku. Katakan kesalahan apa yang sudah aku lakukan sampai kamu ti
Meski ada rasa ragu di dalam hati namun Aera berusaha untuk menepisnya. Lee laki-laki yang selalu ada di saat dirinya berada di dalam kehancuran. Hanya Lee yang dengan setia bersamanya.Lee menemani Aera berganti pakaian dengan sebuah gaun indah yang telah Ia siapkan secara khusus. Satu jam kini wanita yang akan menjadi istri telah berada di hadapannya tidak ada altar tidak ada kemewahan tidak ada para tamu undangan yang memenuhi kursi. Hanga ada orang-orang yang sangat ia sayangi tersenyum melihatnya dengan gaun putih untuk kedua kalinya. Acara yang di adakan di sebuah villa pribadi milik Lee yang baru di belinya. Proses pernikahan hanya menunggu berapa detik lagi Aera menatap pria yang menunggunya untuk menjemputnya."Nona Aera Jung Jun kau tidak perlu ragu, tuan muda Hyun adalah pria yang baik dan sangat mengenali anda. Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada pria yang begitu tergila-gila pada anda selain tuan muda Hyun,""Berhenti memanggilku nona, Ga Eun. Aku ada
Tidak ada hal yang lebih menyakitkan dari sebuah kenyataan tentang dirinya. Mustahil mereka bisa melewati kenyataan yang membuat mereka terluka. Menghilang adalah cara terbaik untuk bisa melupakan sesuatu yang sulit menghilang dari hati dan pikirannya."Masih memikirkan masa lalu?"Wanita yang sibuk memetik teh menoleh kearah suara. Ga Eun wanita yang kini berada di sampingnya, kembali mengingatkan dirinya dengan kejadian yang ingin ia lupakan. Tetapi sayangnya, sahabat yang sejak lama selalu menamainya kini mengungkitnya kembali."Tidak. Masa lalu tidak perlu di ingat tetapi tidak juga untuk di lupakan. Masa lalu adalah pelajaran untuk kita lebih baik lagi,""Lalu kenapa kau sejak tadi terlihat memikirkan sesuatu? Aku tahu kau berada di sini, tapi kau memikirkan yang berada jauh darimu. Jangan membantah, aku tahu hatimu. Aera,"Aera menyudahi pekerjanya kembali mendekati Ga Eun yang memilih duduk di salah satu gazebo. Tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar, Aera tidak mung
Pesawat internasional mendarat di bandar udara internasional Incheon-Seoul. Dengan enggan melangkahkan kakinya meninggalkan bandara, sesuatu telah menghantam dadanya. Penerbangan yang hanya memakan waktu dua jam empat puluh tiga menit, waktu yang begitu singkat. Tetapi Lee tidak ingin kakinya menginjakkan kakinya di tempat yang penuh luka."Tuan mobil yang menjemput anda sudah menunggu di depan, apakah anda ingin menuju tempat yang lain lebih dulu?""Tidak perlu, kita langsung ke mansion kakek." Dengan langkah panjang Lee masuk ke dalam mobil. Kesadarannya telah kembali kepulangannya hanya karena kakek Hyun yang tengah berbaring di rumah sakit. Tetapi setelah mendengar Lee bersedia datang untuk menemuinya tuan besar memilih menunggunya di mansion."Dimana Kakek?" Lee menoleh kearah pria yang menyambut kedatangannya. Tanpa mereka ketahui Lee telah mengirim seorang mata-mata hanya untuk melihat keadaan tuan besar, tetapi satu hal yang tidak di ketahui oleh Lee jika tuan besar melakuka
Myung membiarkan Lee menemui sang kakek tetapi kondisinya yang sudah lebih baik membuat Myung merasa khawatir. Lee bukan hanya meminta penjelasan pada sang kakek tetapi perdebatan sudah tidak akan terelakan."Lee berhenti!! Kau tidak bisa menemui kakek. Kondisi kakek baru saja lebih baik, dan sekarang kau akan bertanya padanya? Apakah begitu tidak berartinya kakek di matamu? Jangan merasa kau yang terluka di sini Lee Suho. Aku, aku jauh lebih terluka. Dia wanita yang telah memberikan aku satu anak, dia ibu dari anakku yang ternyata saudara sepupu. Bagaimana caranya aku mewujudkan impian Seung? Biarkan aku yang bicara pada kakek," Lee mengusap wajahnya dengan kasar, tidak ada yang salah dari perkataan Myung. Yang terjadi saat ini adalah kakeknya yang lagi-lagi menyembunyikan fakta sebenarnya dari mereka. "Kali ini aku akan menunggu. Pergilah, tanyakan pada kakek. Aku ingin semuanya lebih jelas,""Terima kasih Lee, aku akan menemui kakek."Myung melangkah meninggalkan kamar Lee Suho.
"Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan
"M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya
"Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se
Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan
"Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda
"A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala
Aera membuka matanya namun seketika berpaling kearah lain. Aera begitu kecewa atas apa yang terjadi padanya dan juga Seung terlebih anak yang belum sempat melihat dunia harus menjadi korban karena keegoisan Myung. Seandainya Myung tidak mementingkan Arin tentu hal ini tidak akan terjadi. Dan anaknya masih berada dalam kandungannya, Aera tidak ingin melihat wajah pria di sampingnya kemarahan, dan rasa bencinya menyatu ingin rasanya Aera memukul pria yang kini terlihat sedih."Sayang,"Myung menggenggam tangan Aera namun dengan sigap Aera penolakannya membuat Myung merasa bersalah atas musibah menimpa keluarganya."Maafkan aku, aku tahu kesalahan yang aku lakukan tidak mudah di maafkan. Tapi percayalah apa yang aku lakukan semua demi kita. Aku tahu semuanya tapi aku percaya kamu tidak—"Myung terdiam seketika saat Aera menangis dalam diam matanya terpejam tetapi air matanya tidak hentinya mengalir."Sayang,"Tangis Aera semakin pecah, tubuhnya bergetar rasa sakit di tubuhnya tidak lagi
"Aera!!!"Myung shock melihat wanita terbaring dengan luka parah di perutnya bahkan pisau masih menancap di perutnya."Aera buka matamu sayang, ini aku sudah datang. Kamu harus kaut. Buka matanya Aera, jangan membuatku takut."Myung mengangkat tubuh Aera membawanya ke dalam mobil melakukannya dengan kecepatan penuh. Hatinya begitu takut jika sesuatu terjadi Aera."Tuan biarkan saya yang membawa mobilnya. Anda duduk di belakang saja," Yong Jin tidak ingin sesuatu terjadi pada tuannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Melihat kondisi Nyonya Aera yang terluka cukup parah dan wajahnya yang penuh dengan luka lebam. Myung tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh asisten pribadinya ia tetapi fokus dengan jalanan di depannya. Mobil berhenti di sembarang tempat Myung keluar dari mobil dengan tergesa dan membuka pintu mobil bagian belakangnya dan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya lari masuk ke dalam dengan suara lantang ia memanggil dokter untuk segera memberikan pertolongan pada
Bug Bug Bug!!!"Aera!!""Seung!!"Ga Eun berusaha bangkit untuk menolong Aera yang melindungi tubuh Seung dengan tubuhnya sendiri. Aera mencoba menghalangi mereka yang mencoba menarik tubuh Seung, tarik menarik terjadi hingga tubuh Aera tersungkur saat seorang pria di belakangnya menyingkirkan tubuhnya dengan kasar oleh pria berbaju hitam. Ga Eun tertatih membantu memukul salah satu dari mereka tetapi usahanya sia-sia saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya sehingga tubuhnya ambruk dan samar—samar dia masih mendengar suara Aera yang terus berusaha untuk menyelamatkan Seung sebelum suara menghilang dan suasana menjadi gelap gulita. Ga Eun tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya Ia pun jatuh pingsan.Melihat tubuh sahabat yang terluka dan jatuh pingsan Aera berusaha untuk menyelamatkan putranya yang di bawa pergi meskipun kekuatannya yang tidak sebanding tetapi Aera kembali mencobanya, sehingga ia kalah dengan dua pria berbadan besar yang kini memukul wajahnya berulang kali."J